Didepan Syaikh Al-Azhar ia akhirnya memuji Arab. Namun didepan nasionalis liberalis ia habis membabat Arab. Setelah itu datang kembali Syaikh Arab yang diharapakan memberikan pundi-pundi donasi, ia pun menyambut dengan senyuman hangat rombongan Wahabi dari Saudi, padahal sebelumnya ia menghina dan mengolok syari'at semisal Jenggot, Cadar, dan membenarkan berhala Dewi Sri.
Teranyar, didepan para warga keturunan Tionghoa ia menyatakan bahwa Indonesia tidak ada tanpa pasukan Cina. Dan ia pun menyatakan bahwa hanya dirinya yang berani menyatakan demikian. Lumayan ampuh untuk meyakinkan para cukong agar ditambahi isi amplopnya plus transferan tambahan.
Saya sungguh prihatin kepada sebuah ormas keagamaan dipimpin olehnya. Turut prihatin, sungguh turut prihatin.
Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin
Tanggal : 19 November 2018
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02FHGMpb3he4bF3VxF3atnp3NFJAas43kHKRsV6EWP4BYt3TUak3jAFfMiujoFASffl&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz