Junjung tinggi kearifan budaya lokal dan menyingkirkan segala bentuk simbol dan amalan Islam. Berpegang erat kebinekaan, saling toleransi terhadap penyembah berhala karena ia satu Nusa bangsa, namun begitu muak dan benci terhadap Islam dan kaum muslimin, terutama terhadap bendera tauhid dan orang-orang yang mengamalkan agama (berjanggut, celana diatas mata kaki, berhijab / cadar dll). Melestarikan amalan-amalan adat semisal Larung saji, menyambut Dewi Sri (berhala agama sebelah) ketika panen, sedekah laut dan semisalnya.
Inilah salah satu fokus dakwahmu wahai sunny, tahdzirlah mereka agar ummat memahami mana yang Haq dan batil.
Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin
Tanggal : 17 Agustus 2019
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02oFKjxLd9DKR1RkK1c7ZiShLxETxLzcJYrupKLi8XT2ULk5DZe2DFVRnMoPjyvEEbl&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz