Jalan yang ditempuh oleh para ahli bid'ah murjiah ini adalah pola klasik seiring dengan hadirnya para penguasa yang durjana. Sebagian Imam Islam semisal Ibnu Taimiyyah, Ibnu Muflih, dan selainnga menyebut mereka sebagai murjiah karena irja' mereka dalam perkara yang wajib dan mereka menggugurkan kewajiban mengingkari perkara yang mungkar karena bid'ah irja tersebut."
-Selesai kutipan-
Seandainya para murjiah ini meluangkan waktu mereka membaca pengingkaran ulama sejak masa sahabat tabi'in dst terhadap penguasa durjana. Berikutnya, tidak ada lawazim harus khuruj kepada hukkam yang durjana karena untuk khuruj harus terpenuhi syarat-syarat yang ketat demi menjaga kemaslahatan kaum muslimin. Benarlah yang dikatakan oleh para salaf bahwa murjiah ini lebih berbahaya dan jauh lebih sesat dibandingkan khawarij, dan benarlah para salaf yang mengatakan bahwa agama kaum murjiah ini adalah agama kepentingan penguasa, yang hanya mencocoki selera penguasa. An-Nadhr bin Syumail rahimahullah mengatakan tentang agama kaum murjiah :
دين يوافق الملوك
Dan puncak kekeliruan mereka ialah menganalogikan para hukkam jahat yang komitmen dengan menegakkan hukum syariat di masa salaf (silahkan baca keterangan akan hal ini di Al-Bidayah nya Ibnu Katsir) dengan hukkam sekuler tulen saat ini yang alergi terhadap syariat. Sungguh nestapa para ahli bid'ah murjiah ini.
Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin
Tanggal : 21 November 2021
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid029cS5KtG6e5ZohykhyV6hzYQdF3nEGymTuHrdFUramgDnjgsQ5Je3PzMY9bswGxhEl&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz