---------
Dalam kajian Syarah Al-Kafrawi tadi, kami mendapati uraian Al-kafrawi tentang pengecualian defini kalam yang dijelaskan kalangan ahli nahwu. Beliau mengecualikan dengan definisi Kalam dari kalangan ahli Kalam. Beliau berkata :
"Tidak termasuk dari definisi kalam menurut ahli Kalam. Yang saya maksud ialah ulama tauhid. Maka menurut mereka Kalam ialah sebuah ungkapan dari makna yang terdapat pada Dzat Allah Ta'ala, yang Kalam tersebut tanpa huruf dan suara"
Jelas ini adalah Aqidah Asy'ariyyah yang menyelisihi aqidah ahlis sunnah wal jama'ah, aqidahnya para salaf. Mereka menyatakan bahwa Al-Qur'an ialah 'ibarah (ungkapan) dari Kalamullah. Kalamullah itu hanya bersifat azali, tidak terbagi-bagi dan bersifat kontinyu. Tanpa huruf dan suara (kami telah menuliskan sedikit dari bantahan ringan terkait hal ini)
Ahlul kalam adalah ulama tauhid ? Padahal Al-Imam Asy-Syathibi dengan gamblang membawakan ijma' para ulama di kitab beliau Al-I'tisham bahwa ahlul kalam tidak dianggap sebagai ulama.
Bagaimana dengan komentar Al-Hamidi di Hasyiyah beliau ? Beliau malah menjelaskan secara detail penyataan Al-kafrawi diatas dengan mengambil perincian kaum Asy'ariyyah.
Semoga Allah merahmati dan mengampuni Al-kafrawi & Al-Hamidi
Ngaji nahwu di Ma'had Al-Hasan bin Ali Kampung Siluman Tambun Selatan
Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin
Tanggal : 27 Agustus 2019
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid07mj3MTS2uQrmHJ4ctsjKKPst9DTzcEiYH5LRn5DFp8q7PpSUdqKaCsmeUNM7L5b7l&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz