Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab Al-Istiqamah jilid 1 hal. 265, tahqiq Muhammad Rasyad Salim ketika mengemukakan bantahannya terhadap teori thariqat Al-Qusyairi tentang sama’ (mendengar nyanyian shufi) menyebutkan bahwa ciri orang yang benar cinta kepada Allah itu ada 3:
فَهَذِهِ ثَلَاثَة أصُول لاهل محبَّة الله إخلاص دينهم ومتابعة رَسُوله وَالْجهَاد فِي سَبيله
Ini adalah tiga dasar bagi pecinta Allah yaitu, megikhlaskan agama mereka, mengikuti petunjuk Rasul-Nya dan jihad di jalan-Nya. (hal. 261).
Lalu beliau mengatakan,
وسنام ذَلِك الْجِهَاد فِي سَبِيل الله فَإِنَّهُ أَعلَى مَا يُحِبهُ الله وَرَسُوله واللائمون عَلَيْهِ كثير إِذْ كثير من النَّاس الَّذين فيهم إِيمَان يكرهونه وهم إِمَّا مخذلون مفترون للهمة والإرادة فِيهِ وَإِمَّا مرجفون مضعفون للقوة وَالْقُدْرَة عَلَيْهِ وَإِن كَانَ ذَلِك من النِّفَاق
“Puncak dari itu adalah jihad di jalan Allah, karena dia adalah hal tertinggi dari apa yang disukai Allah dan Rasul-Nya. Pencelanya banyak, karena banyak manusia yang punya iman pun tidak suka jihad. Mereka itu bisa berbentuk mukhadzdzdilun yang melemahkan semangat dan keinginan untuk perang, bisa pula berbentuk murjifun yang terlalu underestimate terhadap kekuatan sendiri, dan itu semua termasuk kemunafikan.”
Lalu beliau menyebutkan surah Al-Ahzab ayat 18 dan ayat 60.
==============
Maka, menurut Ibnu Taimiyah sikap melemahkan semangat orang yang sedang berperang dan merasa lemah dengan membesarkan kekuatan musuh termasuk sifat kemunafikan.
Kalau jihad sudah fardhu ‘ain, persiapan fisik, senjata dan mental serta ilmu agama sudah ada, bukan dalam kondisi nol meski memang tak seimbang karena memang kebanyakan peperangan antara Islam dan kafir selalu tak seimbang dari segi data maka dia harus dilaksanakan dan yang melemahkannya termasuk nifaq.
Oleh : Ustadz Anshari Taslim
Tanggal : 22 November 2023