5 November 2023
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0aMNJ6BtKaW2F5FtoirGwE4aD2pXhKt1UrJ5qrcccLmVWkRA2pyJDNKwWRNRvhUafl&id=100007075271229&mibextid=Nif5oz
==========
Manhaj Ahli Sunnah: Meyakini Persaudaraan diatas Iman
Salah satu ciri Ahli Sunnah yang disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah di akhir kitab beliau Al ‘Aqidah Al Wasithiyyah adalah,
ويعتقدون معنى قوله صلى الله عليه وسلم : المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضا وشبك بين أصابعه وقوله صلى الله عليه وسلم : مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم كمثل الجسد إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالحمى والسهر
“Dan mereka meyakini makna dari sabda Nabi shallallahu ‘alaih wa sallam, “Orang beriman bagi orang beriman lainnya seperti sebuah bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain.” beliau menyilangkan antara jari-jarinya. Dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Perumpamaan orang-orang beriman dalam saling mencintai, mengasihi dan menyayangi diantara mereka seperti satu jasad. Jika salah satu anggota tubuh merasakan sakit, seluruhnya tubuhnya merasakan deman dan tidak bisa beristirahat.”
Syaikhunaa Syaikh Abdurrahman bin Barrak hafizhahullah berkata dalam syarahnya, “Mereka (ahli sunnah) meyakini ikatan islamiyyah. Ikatan ini telah melemah pada jiwa kebanyakan dari manusia. Arti dari ikatan ini adalah ikut serta merasakan penderitaan dan cita-cita kaum muslimin.
Inti dari semua ini adalah firman Allah, “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara.” persaudaraan ini memiliki hak, mengkonsekwensikan cinta dan solidaritas, persamaan rasa dalam penderitaan dan cita-cita, sekalipun berbeda-beda dan berjauhan negeri-negeri mereka, berbeda-beda nasab mereka. Maka, tidak boleh al Wala wal Bara dibangun diatas tanah. Ini orang Saudi, ini orang Mesir dan ini orang Yaman dan seterusnya.
Yang menyedihkan, hubungan kebanyakan dari manusia saat ini dibangun diatas asas ikatan jahiliyyah, tanah, negara dan bangsa. Ikatan-ikatan itu yang digaungkan, selalu disebut-sebut dan dibesar-besarkan.
Yang wajib adalah menjadikan hubungan yang dibangun diatasnya al Wala wal Bara, cinta dan benci, adalah hubungan agama. Sehingga engkau mencintai orang-orang beriman dari mana pun asal mereka dan di mana pun mereka berada, dan engkau membenci orang-orang kafir dari mana pun mereka berasal dan di mana pun mereka berada. Allah ta’ala berfirman,
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُّؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ يُوَاۤدُّوْنَ مَنْ حَاۤدَّ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَوْ كَانُوْٓا اٰبَاۤءَهُمْ اَوْ اَبْنَاۤءَهُمْ اَوْ اِخْوَانَهُمْ اَوْ عَشِيْرَتَهُمْۗ
“Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya.” (QS. Al Mujadilah: 22)
Oleh : Resa Gunarsa
Tanggal : 5 November 2023