Masyaikh salafiyyin pun ketika menyanggah tokoh yang menyimpang juga tetap menyebut tokoh tersebut dengan "syaikh", kalimat panggilan yang biasa disematkan kepada pengajar atau ahli ilmu di negeri Arab saat ini. Oia, jika memang katamu bahwa sematan "pak" adalah sopan, bagaimana kalau mulai saat ini kita semua memanggil ustadzmu dengan "pak" saja sebagaimana anggapanmu. Pak Abdul Hakim Abdat, Pak Yazid Jawaz. Gimana, tersinggung ? Kalau ndak tersinggung kita akan teruskan nih panggilan "Pak" kepada dua junjunganmu itu "Pak Yazid, Pak Hakim". Kalau kamu tersinggung, berarti benar apa yang pernyataan Abu Qilabah :
اعمل ما شئت كما تدين تدان
Ya sudah sana lakukan apa maumu, namun sebagaimana engkau memperlakukan orang lain, engkaupun akan diperlakukan demikian
Sebenarnya ini adalah penyakit klasik, "orang lama" akan paham bahwa ketika itu kalangan ghulat sekte Madakhilah biasa memperlakukan semua ustadz yang diluar afiliasinya dengan sematan "Pak" sealim apapun ustadz tersebut, setangguh apapun dakwah ustadz tersebut. Karena sematan ustadz hanya hak para dai afiliasinya walau baca kitab gundul berantakan sekalipun. Jadi kroco pendaku salapi yang baru belasan tahun kenal dunia tahdzir-tahdziran memang lagi puber dalam hal ini.
Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin
Tanggal : 16 April 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02e3ChKxxP6ELEH5Nz5vRz84uHmkoho4JC8DbLuwJkGnkSE8R6oGLRqYD5pzKm5FAEl&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz