Senin, 22 Januari 2024

📖"Pelajaran dari Thufan Al-Aqsha: Restorasi Gagasan Basis Aman Bagi Gerakan Islam dan Bekerja Secara TerbukaOleh: Syeikh Umar Mahmud Abu Umar Abu Qatadah Al-Falestini hafizhahullahPelajaran yang nampak pada peristiwa Thufan Al-Aqsha; bahwa tanzhim-tanzhim siri (organisasi-organisasi klandestin) berhaluan ahlus sunah wal jamaah yang beroperasi di negara yang dikuasai oleh tirani tidak berhasil meraih tujuan. Mayoritasnya gagal dan bubar. Mereka yang sukses meraih tujuan secara kualitatif dan kuantitatif hanya tanzhim yang berhasil menguasai sebagian teritorial.Dengan kehadiran wilayah dalam kendali, mereka menemukan kemampuan tinggi untuk kapasitas produksi dan pengembangan, pengorganisasian secara profesional, militerisasi dan mobilisasi. Kehadiran teritorial pada eksperimen gerakan Islam kontemporer akan merealisasikan tujuan tanzhim. Alasannya adalah kembali pada objektivitas perkara ini yaitu kebutuhan primer akan basis aman untuk membangun amal Islami. Terdapat sebab lain kegagalan kebanyakan tanzhim yaitu berkaitan dengan karakter Sunni. Ahlus sunah sepanjang sejarah selalu hidup di masyarakat secara terbuka tidak melakukan taqiyah dan siriyah (kerahasiaan) karena tidak dibutuhkan. Tidak seperti kelompok-kelompok minoritas, mereka semua melakukan taqiyah sebab itu mereka sukses mengendalikan lembaga-lembaga di negeri Islam. Sedangkan ahlu sunah yang mayoritas, tidak cocok bekerja secara siriyah padahal kerahasiaan merupakan keharusan bekerja di bawah otoritas rezim.Lalu apa kekuatan Sunni?Kekuatan Sunnah ada pada jumlahnya, kekuatan mobilisasi, oleh karena itu dari sinilah perlunya suatu gagasan untuk melakukan perubahan. Umat ini tidak kekurangan pemimpin dan orang-orang hebat. Mereka tumbuh dalam lingkungan dan karakter terbuka. Tidak ada pemimpin ahlus sunah yang tumbuh dalam lingkungan rahasia dan tertutup. Hanya kelompok lain yang tumbuh dalam lingkungan rahasia dan tertutup.Tulisan ini bukan pengabaian mengenai pentingnya bekerja secara klandestin, melainkan sebuah analisis terhadap realitas kita sejak munculnya negara tirani, keadaan tanzhim-tanzhim dan kebutuhan teritorial yang aman bagi amal Islam.Fitrah kaum Sunni menekankan dakwah kepada Allah, amar ma’ruf nahi munkar, mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya mendorongnya bekerja secara terbuka, menggalang komunitas besar, publikasi dan penerangan. Fakta ini bertentangan dengan pekerjaan secara rahasia. Peristiwa-peristiwa besar kontemporer yang digerakkan oleh ahlus sunah tercapai karena penggalangan massa terbuka, yang pemimpinnya lahir dari masyarakat terbuka dan hidup bersama mereka. Sangat perlu sebuah teritorial aman untuk membangun amal Islami yang memiliki pengaruh dan bisa melakukan perubahan seperti kasus Gaza, Hamas dan Brigade Al-Qassam. Sedangkan kasus Taliban, tidak membatalkan gagasan ini justru menguatkannya karena keduanya hasil dari produksi gerakan yang luas.Gagasan pemikiran ini perlu kajian lebih mendalam.Penerjemah: Zen Ibrahim hafizhahullah, Rabu 1 Jumadil Awal 1445"https://t.me/pustakaqolbunsalim/1625https://t.me/mfebby_angga/3268.

📖"Pelajaran dari Thufan Al-Aqsha: Restorasi Gagasan Basis Aman Bagi Gerakan Islam dan Bekerja Secara Terbuka

Oleh: Syeikh Umar Mahmud Abu Umar Abu Qatadah Al-Falestini hafizhahullah

Pelajaran yang nampak pada peristiwa Thufan Al-Aqsha; bahwa tanzhim-tanzhim siri (organisasi-organisasi klandestin) berhaluan ahlus sunah wal jamaah yang beroperasi di negara yang dikuasai oleh tirani tidak berhasil meraih tujuan. Mayoritasnya gagal dan bubar. Mereka yang sukses meraih tujuan secara kualitatif dan kuantitatif hanya tanzhim yang berhasil menguasai sebagian teritorial.

Dengan kehadiran wilayah dalam kendali, mereka menemukan kemampuan tinggi untuk kapasitas produksi dan pengembangan, pengorganisasian secara profesional, militerisasi dan mobilisasi. Kehadiran teritorial pada eksperimen gerakan Islam kontemporer akan merealisasikan tujuan tanzhim. Alasannya adalah kembali pada objektivitas perkara ini yaitu kebutuhan primer akan basis aman untuk membangun amal Islami. 

Terdapat sebab lain kegagalan kebanyakan tanzhim yaitu berkaitan dengan karakter Sunni. Ahlus sunah sepanjang sejarah selalu hidup di masyarakat secara terbuka tidak melakukan taqiyah dan siriyah (kerahasiaan) karena tidak dibutuhkan. Tidak seperti kelompok-kelompok minoritas, mereka semua melakukan taqiyah sebab itu mereka sukses mengendalikan lembaga-lembaga di negeri Islam. Sedangkan ahlu sunah yang mayoritas, tidak cocok bekerja secara siriyah padahal kerahasiaan merupakan keharusan bekerja di bawah otoritas rezim.

Lalu apa kekuatan Sunni?

Kekuatan Sunnah ada pada jumlahnya, kekuatan mobilisasi, oleh karena itu dari sinilah perlunya suatu gagasan untuk melakukan perubahan. Umat ini tidak kekurangan pemimpin dan orang-orang hebat. Mereka tumbuh dalam lingkungan dan karakter terbuka. Tidak ada pemimpin ahlus sunah yang tumbuh dalam lingkungan rahasia dan tertutup. Hanya kelompok lain yang tumbuh dalam lingkungan rahasia dan tertutup.

Tulisan ini bukan pengabaian mengenai pentingnya bekerja secara klandestin, melainkan sebuah analisis terhadap realitas kita sejak munculnya negara tirani, keadaan tanzhim-tanzhim dan kebutuhan teritorial yang aman bagi amal Islam.

Fitrah kaum Sunni menekankan dakwah kepada Allah, amar ma’ruf nahi munkar, mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya mendorongnya bekerja secara terbuka, menggalang komunitas besar, publikasi dan penerangan. Fakta ini bertentangan dengan pekerjaan secara rahasia. Peristiwa-peristiwa besar kontemporer yang digerakkan oleh ahlus sunah tercapai karena penggalangan massa terbuka, yang pemimpinnya lahir dari masyarakat terbuka dan hidup bersama mereka. 

Sangat perlu sebuah teritorial aman untuk membangun amal Islami yang memiliki pengaruh dan bisa melakukan perubahan seperti kasus Gaza, Hamas dan Brigade Al-Qassam. Sedangkan kasus Taliban, tidak membatalkan gagasan ini justru menguatkannya karena keduanya hasil dari produksi gerakan yang luas.

Gagasan pemikiran ini perlu kajian lebih mendalam.

Penerjemah: Zen Ibrahim hafizhahullah, Rabu 1 Jumadil Awal 1445"

https://t.me/pustakaqolbunsalim/1625

https://t.me/mfebby_angga/3268

.

بسم الله الرحمن الرحيم Fitnah sudah lama membuat menderita muslimin diantaranya yang sangat ganas adalah seluruh madrosah jahiliyah tanpa terkecuali dan seluruh pendidikan jahiliyah walaupun diberi embel-embel "sekolah umum,sekolah formal,Taman Kanak-kanak (TK),Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),Sekolah Menengah Atas (SMA), Universitas, Sekolah Rakyat (SR),Taman Siswa,Taman Siswi,dan lain-lain" tanpa terkecuali sudahkah kalian benar-benar berusaha mati-matian atau bisa dibilang berusaha maksimal ber amar makruf nahi mungkar ber dawkah terkait madrosah jahiliyah tanpa terkecuali pendidikan jahiliyah tanpa terkecuali walaupun diberi embel-embel "sekolah umum,sekolah formal,taman kanak-kanak (TK),Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),Sekolah Menengah Atas (SMA), Universitas, Sekolah Rakyat (SR),Taman Siswa,Taman Siswi,dan lain-lain" ?Kalau kalian tidak menjalankan amar makruf nahi mungkar dakwah terhadap madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah lalu kenapa?Kalian meremehkan keburukan ini?Kalian cinta sama madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah yang di murkai dan dibenci oleh ALLAH hanya karena kalian belajar ilmu yang menentang Islam di sana?Kalian takut sama penguasa tapi tidak takut kepada ALLAH saja?Kalian takut sama orang tua kalian tapi tidak takut kepada ALLAH saja?Kalian takut sama makhluk yang pasti diciptakan oleh ALLAH tapi tidak takut sama ALLAH saja?Kalian berada di atas jalannya ulama su'u termasuk ulama su'u ummah dan ulama su'u daulah ?Takutlah kepada ALLAH saja dan ber amar makruf nahi mungkar lah dengan ilmu dan ber dakwah lah dengan ilmu Islam terhadap madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah pastinya dengan tidak meninggalkan Jihad Fisabilillah Ber takwa dan ber tawakal lah kepada ALLAH saja dan kufuri lah thoghut dan beriman lah kepada ALLAHالله المستعان والله أعلم 18 Romadhon 1445 Hijriyahhttps://t.me/Manhaj_Muwahhid/4914===بسم الله الرحمن الرحيم تقييم الشيخ المحدث مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله للمدارس الجاهلية والتعليم الجاهليةPenilaian Asy-Syaikh Al-Muhaddits Abu Abdurrohman Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله terhadap madrasah (sekolah) jahiliyah sekaligus pendidikan jahiliyah 🔻🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻🔻https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4544https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4545https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4546https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4547===بسم الله الرحمن الرحيمPerkataan dari Asy-Syaikh Abu Abdurrohman Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله dan Ustadz Abul Mundzir Jafar Shalih وفقه الله dan Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron وفقه الله dan Ustadz Yulian Purnama وفقه الله dan Ustadz Hafzan El Hadi وفقه الله ini juga membahas beberapa مدرسة (sekolah) jahiliyah pendidikan jahiliyah dan lainnya الله المستعانوالله أعلم🔻🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻🔻https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4339https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4340https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4341https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4342https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4343https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4344https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4345https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4347

بسم الله الرحمن الرحيم  Fitnah sudah lama membuat menderita muslimin diantaranya yang sangat ganas adalah seluruh madrosah jahiliyah tanpa t...