Pertanyaan:
Ustâdz Khidhir, izin bertanya, sedang ramai belakangan ini terkait Ponpes Al-Zaytun di daerah Indramayu yang pimpinannya telah banyak melakukan penyelewengan syariat Islâm, seperti shalat 'Îd yang lalu bercampur shaf sejajar tanpa pembatas antara wanita dan laki-laki, beliau juga bilang kalau wanita boleh mengisi khutbah dan beliau mengaku bermadzab Soekarno. Apakah bisa dikatakan pengikutnya juga kâfir karena mengikuti pendapat pimpinannya itu? Dan bagaimana pandangan Ustâdz Khidhir mengenai hal tersebut?
Atas jawabannya, Jazâkallâhu khairan.
Jawaban:
Mereka semua dihukumi sama, pemimpin maupun pengikutnya, bahkan para pengikutnya menjadikan pimpinan mereka sebagai tandingan bagi Allâh dalam membuat syar'îat, itu sama dengan menyembahnya sebagaimana yang dikatakan oleh Nabî Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam kepada 'Adî bin Hâtim Radhiyallâhu 'Anhu saat membacakan Surat At-Taubah ayat 31.
Dijawab oleh:
Muhammad Al-Khidhir.
⛵️ https://t.me/majaalisalkhidhir/7755