Ibadah tidaklah terealisasi sebagai ibadah yang benar melainkan apabila diiringi oleh tiga asas : Al-Mahabbah (cinta), Al-Khauf (takut) dan Ar-Raja' (harapan) kepada Allah. Apabila tiga hal tersebut terkumpul dalam sebuah ibadah, maka ibadah tersebut -apapun jenis ibadahnya- menjadi ibadah yang benar. Sebaliknya, apabila ibadah tidak disertai dengan tiga hal diatas atau terluput dari salah satunya, maka ibadah tersebut tidak dapat disebut sebagai ibadah yang benar. Oleh karena itulah para ulama mengatakan, "Barang siapa yang beribadah kepada Allah hanya dengan diiringi oleh Al-Mahabbah, maka ia adalah seorang sufi. Barang siapa yang beribadah kepada Allah hanya diiringi oleh Al-Khauf semata, maka ia adalah khawarij. Dan barang siapa yang beribadah kepada Allah hanya diiringi Ar-Raja', maka ia adalah Murji'ah."Sedangkan Ahlussunnah wal Jama'ah yang menghimpun tiga hal diatas dalam peribadatan mereka kepada Allah.(Dikutip secara ringkas dan diterjemahkan secara bebas dari kitab I'anah Al-Mustafid Bisyarhi Kitab At-tauhid hal. 47 jilid 2)

Ibadah tidaklah terealisasi sebagai ibadah yang benar melainkan apabila diiringi oleh tiga asas : Al-Mahabbah (cinta), Al-Khauf (takut) dan Ar-Raja' (harapan) kepada Allah. Apabila tiga hal tersebut terkumpul dalam sebuah ibadah, maka ibadah tersebut -apapun jenis ibadahnya- menjadi ibadah yang benar. Sebaliknya, apabila ibadah tidak disertai dengan tiga hal diatas atau terluput dari salah satunya, maka ibadah tersebut tidak dapat disebut sebagai ibadah yang benar. 

Oleh karena itulah para ulama mengatakan, "Barang siapa yang beribadah kepada Allah hanya dengan diiringi oleh Al-Mahabbah, maka ia adalah seorang sufi. Barang siapa yang beribadah kepada Allah hanya diiringi oleh Al-Khauf semata, maka ia adalah khawarij. Dan barang siapa yang beribadah kepada Allah hanya diiringi Ar-Raja', maka ia adalah Murji'ah."

Sedangkan Ahlussunnah wal Jama'ah yang menghimpun tiga hal diatas dalam peribadatan mereka kepada Allah.

(Dikutip secara ringkas dan diterjemahkan secara bebas dari kitab I'anah Al-Mustafid Bisyarhi Kitab At-tauhid hal. 47 jilid 2)

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin 

Tanggal : 3 September 2018

Sumber :

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=540191956434787&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz