Kata sufi, "tidak mengapa saya di neraka, yang penting Allah meridhoi dan mencintai saya"Kata Syaikhul Islam, "tidak mungkin seorang hamba mencintai Allah sedangkan Allah tidak mencintainya. Maka kecintaan Allah terhadap hamba sesuai kadar kecintaan hamba kepada-Nya".Asy-Syaikh Al-Fauzan mengomentari, "Kaum sufi tidak jujur dalam kecintaan mereka kepada Allah. Karena mereka tidak mencintai apa yang Allah cintai, mereka tidak membenci apa yang Allah benci. Jika kecintaan mereka kepada Allah benar, maka mereka akan membenci orang-orang kafir dan memusuhi mereka, karena Allah adalah musuh bagi orang-orang kafir. Kalau mereka benar dalam cintanya kepada Allah, maka mereka tidak akan mencintai orang-orang kafir dan mereka akan mengikuti sunnah-sunnah Nabi shalallahu alaihi wa sallam."Syarah Risalah al-'ubudiyyah hal. 231

Kata sufi, "tidak mengapa saya di neraka, yang penting Allah meridhoi dan mencintai saya"

Kata Syaikhul Islam, "tidak mungkin seorang hamba mencintai Allah sedangkan Allah tidak mencintainya. Maka kecintaan Allah terhadap hamba sesuai kadar kecintaan hamba kepada-Nya".

Asy-Syaikh Al-Fauzan mengomentari, "Kaum sufi tidak jujur dalam kecintaan mereka kepada Allah. Karena mereka tidak mencintai apa yang Allah cintai, mereka tidak membenci apa yang Allah benci. Jika kecintaan mereka kepada Allah benar, maka mereka akan membenci orang-orang kafir dan memusuhi mereka, karena Allah adalah musuh bagi orang-orang kafir. Kalau mereka benar dalam cintanya kepada Allah, maka mereka tidak akan mencintai orang-orang kafir dan mereka akan mengikuti sunnah-sunnah Nabi shalallahu alaihi wa sallam."

Syarah Risalah al-'ubudiyyah hal. 231

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin 

Tanggal : 8 Januari 2019

Sumber :

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid032J2oGgkRFkbKqKov8vxqUYyXmevZGebb4X2MCEBk8t3c9L7WWgtPwLUo46TijD8Al&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz