Saya sudah pernah coba, ketika saya jawab pertanyaan mereka semua tentang itu kepada saya, dan ketika saya tanya balik maka ia meradang, baper dan mencak-mencak malah saya dituduh merendahkan. Padahal simpel saja, dijawab saja kalau mengetahui, kalau tidak mengetahui ya sudah. Mengapa harus marah-marah ?
Saya sendiri bagaimana sang majhul ?
Tajwid : LTQ Al-Hikmah Mampang
Bahasa Arab :
I'dad lughawi al-manar (selesai 4 semester : Muhaddattsah, Ta'bir, Khat imla', Tajwid, Nahwu, Sharaf, Balaghah, Musthalah, ashwat, Qiroah)
Ajurromiyyah + amtsilah tashrifiyyah (Ust Tradisional, Ustadzuna Abdullah Banten)
Al-Mutammimah , Syarh Qathrun Nada Ibn Hisyam, Syarah Syudzur Adz-Dzahab Ibn Hisyam, Alfiyah Ibn Malik Syarh Al-Makudi....
semuanya di Madrasah Al-atsariyyah di ampu ustadzuna Abu Zakariya hafizhahullah (alumni dammaj + ma'rib)
Ushul Fiqih :
Syarah Al-Waraqat, Ushul min ilmil Ushul (Syarah ustadzuna), Al-Luma', Raudhatun Nazhir (semua diampu ust abu Zakariya)
Fiqih :
Fathul Mu'in
Irysardul Ibad (Ustadzuna KH Zaki Umar LC)
Al-'Uddah Syarh umdah (Hanbali, madrasah al-atsariyyah)
Musthalah :
Baiquniyyah, Nukhbatul Fikar, Muqaddimah Al-Jarh wat-Ta'dil, Al-Muqizhah, Tadrib ar-rawi (semua diampu ust Abu Zakariya)
Qawaid fiqhiyyah :
Qawaid fiqhiyyah Siddiq Hasan Khan (diampu ustadzuna Ibnu Yunus Manoarfa hafizhahullah)
Manzhumah Qawaid fiqhiyyah (ustadzuna Abu Zakariya)
Ushul tafsir : Ustadzuna Ibnu Yunus
Maqashid syariah & Tarikh Tasyri' (Ustadzuna Abu Zakariya & Ustadzuna Ibnu Yunus)
Aqidah (Madrasah Al-atsariyyah)
Syarah Ushulus Sunnah (Imam Ahamd, Humaidi), Fatwa Al-Hamawiyyah Al-Kubra, Washiyatul Kubro, Al-'Ubudiyyah, Tadmuriyyah, ath-Thahawiyyah Syarah Ibn Abil 'Izz dll
Hampir seluruh risalah Asy-Syaikh Al-Mujaddid (mujizuna wa ustadzuna Rikrik)
Dan kajian-kajian lainnya di sekitar Jabodetabek yang diluar Ma'had kami dahulu (ada yang selesai semisal aqidatus salaf wa ashabil hadits bersama Ust As-Sewed dan banyak yg tidak selesai)
Mengikuti majelis sama' bersama masyaikh yang datang ke dalam negeri saja. Sekali majhul, tetaplah majhul.
Oia, jika ada yang bertanya "siapa yang mengizinkan si majhul ini mengajar ?" Maka jawabannya ialah guru kami sendiri dahulu di Ma'had, kami sudah diminta mengajar di pondok untuk mengampu beberapa bidang studi. Tenang saja, saya tidak akan bertanya balik "Siapa dahulu yang mengizinkan gurumu dahulu mengajar ?" Karena kamu pasti akan ngambek lagi.
Salam majhul
Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin
Tanggal : 27 Oktober 2020
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1095302784257032&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz