Kamis, 30 November 2023

Sanggahan Buat Murji'ah

Sanggahan Buat Murji'ah
 
As Suddi, Isma'il bin Abdurrahman Al Kufi, ahli tafsir generasi tabi'in, murid sejumlah Sahabat diantaranya Ibnu Abbas, guru sejumlah ulama salaf yang terkenal diantaranya Ats Tsauri, beliau dalam menafsirkan firman Allah :

{ وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ } [ سورة الذاريات : 56 ]

berkata : " Diantara ibadah ada yang bermanfaat, dan ada yang tidak bermanfaat. Allah berfirman dalam surat Lukman ayat 25 {{ dan seandainya engkau bertanya kepada mereka siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi ? maka mereka benar benar akan menjawab : Allah }}. ini ibadah dari mereka, namun tidaklah bermanfaat karena disertai dengan kesyirikan "._selesai.

Murji'ah akut tempo dulu mengatakan : Orang melakukan kesyirikan akbar, kita vonis dia kafir, namun boleh jadi karena pengakuan dalam hatinya, dia disisi Allah adalah mukmin bahkan sempurna iman, wali diantara para waliyullah, berkedudukan di sorga !!.
Murji'ah akut kontemporer : Orang ngaku Islam melakukan kesyirikan akbar, kita tetap memvonisnya muslim mukmin, karena barangkali dia jahil, belum memahami dalil atau sekedar ikut ikutan, dan yang memvonisnya musyrik hanyalah takfiri khawarij !!.

Dinukil dari : Jabir Abu Unaisah 
Tanggal : 30 November 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0aN92jNQMWQMwmbqmBxW14kDvm5Z8SZjW5PZsBtCWrvKrKzRqmoCoAHKteQm6t71pl&id=100015685594811&mibextid=Nif5oz

Sanggahan terhadap pernyataan bahwa para tawanan Isrâ'îl yang ditawan oleh pejuang Palestina menunjukkan kalau para pejuang Palestina kerja sama dengan Isrâ'îl untuk menghancurkan kaum Muslimîn di Gaza. [Al-Ustadz Abu Ahmad Muhammad Khidir Al-Limbori] ⬇️⬇️⬇️⬇️⛵️ https://t.me/majaalisalkhidhir/8376========Sebagian dari penuntut ilmu di zaman sekarang seakan telah memposisikan dirinya sebagai bangsa jin yang melihat sesuatu yang tidak kasat mata menggunakan teori konspirasi.Mereka menuduh gerakan-gerakan ji-had seperti Ha-mas bekerja sama dengan Is-rael dengan dugaan-dugaan yang tidak pasti dan/atau dengan teori konspirasi... Di saat yang sama, mereka tutup mata bahwa rezim-rezim di Jazirah Arab terang-terangan menginisiasi normalisasi (kerja sama abadi) dengan Isra-el.Oleh : Muhammad Febby Angga وفقه اللهTanggal : 28 November 2023Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02gsMCbh5Yz7hh448F1bcw84L3iPMYQDd9d91WpBGMzMfpp7UWHmD6NwGcAYhLxwENl&id=100091891092978&mibextid=Nif5oz

Sanggahan terhadap pernyataan bahwa para tawanan Isrâ'îl yang ditawan oleh pejuang Palestina menunjukkan kalau para pejuang Palestina kerja sama dengan Isrâ'îl untuk menghancurkan kaum Muslimîn di Gaza. 

[Al-Ustadz Abu Ahmad Muhammad Khidir Al-Limbori] 
         ⬇️⬇️⬇️⬇️
⛵️ https://t.me/majaalisalkhidhir/8376

========

Sebagian dari penuntut ilmu di zaman sekarang seakan telah memposisikan dirinya sebagai bangsa jin yang melihat sesuatu yang tidak kasat mata menggunakan teori konspirasi.

Mereka menuduh gerakan-gerakan ji-had seperti Ha-mas bekerja sama dengan Is-rael dengan dugaan-dugaan yang tidak pasti dan/atau dengan teori konspirasi... Di saat yang sama, mereka tutup mata bahwa rezim-rezim di Jazirah Arab terang-terangan menginisiasi normalisasi (kerja sama abadi) dengan Isra-el.

Oleh : Muhammad Febby Angga وفقه الله
Tanggal : 28 November 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02gsMCbh5Yz7hh448F1bcw84L3iPMYQDd9d91WpBGMzMfpp7UWHmD6NwGcAYhLxwENl&id=100091891092978&mibextid=Nif5oz

Rabu, 29 November 2023

Tadabbur Malam IniAllah maha mampu untuk memenangkan umat ini dengan mudah bahkan tanpa perang dari orang-orang kafir.Tapi hikmah tasyri' dari jihad adalah menyeleksi siapa yang jujur dalam imannya dan siapa yang di hatinya ada penyakit, siapa yg munafiq.Makanya setelah menyemangati kaum muslimin untuk memerangi dan membunuh para pemimpin kafir di surah At-Taubah, Allah Ta'ala menutupnya dgn ayat:اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تُتْرَكُوْا وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا مِنْكُمْ وَلَمْ يَتَّخِذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلَا رَسُوْلِهٖ وَلَا الْمُؤْمِنِيْنَ وَلِيْجَةً ۗوَاللّٰهُ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ࣖ16. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (tanpa diuji), padahal Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak menjadikan selain Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin sebagai teman setia. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."====================Demikian pula dalam surah Muhammad ayat 4-6 Allah Azza wa Jalla berfirman:ۛ وَلَوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَانْتَصَرَ مِنْهُمْ وَلٰكِنْ لِّيَبْلُوَا۟ بَعْضَكُمْ بِبَعْضٍۗ وَالَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَلَنْ يُّضِلَّ اَعْمَالَهُمْ سَيَهْدِيْهِمْ وَيُصْلِحُ بَالَهُمْۚ وَيُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ عَرَّفَهَا لَهُمْ“Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia menolong (kamu) dari mereka (tanpa perang). Akan tetapi, Dia hendak menguji sebagian kamu dengan sebagian yang lain. Orang-orang yang gugur di jalan Allah, Dia tidak menyia-nyiakan amal-amalnya.Allah akan memberinya petunjuk dan memperbaiki urusan mereka serta memasukkan mereka ke dalam surga yang diperkenalkan kepada mereka.”===========================Jadi tidak ada yang sia-sia bagi yg gugur itu, sedangkan kalangan munafik murjifun, mukhadzdzilun dan di hatinya ada penyakit mereka menyalahkan para mujahid karena telah mengakibatkan banyaknya korban jiwa.Tujuan mereka adalah hentikan j1h4d dan menyerahlah kepada musuh, meski mereka membumbuinya dengan kata mempersiapkan kemampuan, padahal mereka sendiri tak pernah mempersiapkan diri untuk itu, dan tak pula pernah men-support kelompok yang sedang melakukan persiapan untuk itu.Malah yang ada mereka makin berfoya-foya dan dilalaikan dunia, tak terpikirkan untuk menyusun kekuatan dan ketika ada kelompok yg menyusun kekuatan maka suara mereka pun sumbang. Mereka malah senada dengan suara Zionis dan kafirin Amerika yang menganggap persiapan jihad adalah bentuk terorisme yang harus dilawan

Tadabbur Malam Ini

Allah maha mampu untuk memenangkan umat ini dengan mudah bahkan tanpa perang dari orang-orang kafir.

Tapi hikmah tasyri' dari jihad adalah menyeleksi siapa yang jujur dalam imannya dan siapa yang di hatinya ada penyakit, siapa yg munafiq.

Makanya setelah menyemangati kaum muslimin untuk memerangi dan membunuh para pemimpin kafir di surah At-Taubah, Allah Ta'ala menutupnya dgn ayat:

اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تُتْرَكُوْا وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا مِنْكُمْ وَلَمْ يَتَّخِذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلَا رَسُوْلِهٖ وَلَا الْمُؤْمِنِيْنَ وَلِيْجَةً ۗوَاللّٰهُ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ࣖ
16. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (tanpa diuji), padahal Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak menjadikan selain Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin sebagai teman setia. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
====================
Demikian pula dalam surah Muhammad ayat 4-6 Allah Azza wa Jalla berfirman:

ۛ وَلَوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَانْتَصَرَ مِنْهُمْ وَلٰكِنْ لِّيَبْلُوَا۟ بَعْضَكُمْ بِبَعْضٍۗ وَالَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَلَنْ يُّضِلَّ اَعْمَالَهُمْ سَيَهْدِيْهِمْ وَيُصْلِحُ بَالَهُمْۚ وَيُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ عَرَّفَهَا لَهُمْ
“Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia menolong (kamu) dari mereka (tanpa perang). Akan tetapi, Dia hendak menguji sebagian kamu dengan sebagian yang lain. Orang-orang yang gugur di jalan Allah, Dia tidak menyia-nyiakan amal-amalnya.
Allah akan memberinya petunjuk dan memperbaiki urusan mereka serta memasukkan mereka ke dalam surga yang diperkenalkan kepada mereka.”

===========================
Jadi tidak ada yang sia-sia bagi yg gugur itu, sedangkan kalangan munafik murjifun, mukhadzdzilun dan di hatinya ada penyakit mereka menyalahkan para mujahid karena telah mengakibatkan banyaknya korban jiwa.

Tujuan mereka adalah hentikan j1h4d dan menyerahlah kepada musuh, meski mereka membumbuinya dengan kata mempersiapkan kemampuan, padahal mereka sendiri tak pernah mempersiapkan diri untuk itu, dan tak pula pernah men-support kelompok yang sedang melakukan persiapan untuk itu.
Malah yang ada mereka makin berfoya-foya dan dilalaikan dunia, tak terpikirkan untuk menyusun kekuatan dan ketika ada kelompok yg menyusun kekuatan maka suara mereka pun sumbang. 

Mereka malah senada dengan suara Zionis dan kafirin Amerika yang menganggap persiapan j1h4d adalah bentuk terorisme yang harus dilawan.

Oleh : Ustadz Anshari Taslim 
Tanggal : 29 November 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02yMbMsVBHdbD7shBSXGVd2vs6i3NjPDkCJgKjHeeBdtZvrC63AU7kP9zawzVcpFrYl&id=100008323988274&mibextid=Nif5oz

Hukum orang yang istighatsah (minta keselamatan) kepada selain Allah kafir personnya (mu'ayyan) apabila melakukannya dengan sadar tanpa paksaan. Adapun seseorang melakukannya diluar kesadarannya seperti orang yang mengucapkan "ya Allah, Engkau hamba dan aku Rab-Mu" dia tidak kafir. Inilah rincian dalam masalah ini disisi ulama salafi dulu & sekarang. Silahkan simak penjelasan seperti Syaikh ibn Baz, Utsamin, Fauzan dll.Sementara itu 2 doktor dibawah ini, dimana sebagian kalangan yang mengaku salafi mendaulat keduanya sebagai ulama, justru memiliki pemahaman yang jauh sekali dari penjelasan para ulama besar dakwah ini dalam persoalan yang berbahaya ini.1- Labib Najib. Menurutnya orang yang istighatsah kepada selain Allah dirinci: pelakunya kafir kalau meyakini selain Allah bisa memberi manfaat dan mencelakakan dengan sendirinya (alias meyakini rububiyah selain Allah). Sedangkan yang tidak sampai ke taraf demikian (meyakini hanya sebagai perantara saja sedangkan yang memberi manfaat dan celaka hanya Allah) tidak kafir.2- Jamal Adeni. Pendapatnya tidak jauh berbeda dari Labib bahkan seolah mempertegas. Ia mengatakan: "Orang yang istighatsah kepada selain Allah disebut musyrik apabila terpenuhi 2 ketentuan:a. Meyakini pihak yang dia mintai keselamatan bisa memberi manfaat dan mencelakakan disamping Allah (alias dengan sendirinya) dan menguasai rububiyah. Tidak diragukan pelaku dalam kondisi ini kafir setelah ditegakkan atasnya hujjah dan terpenuhi semua syarat pengkafiran dan tidak didapati semua penghalangnya.b. Orang yang istighatsah kepada selain Allah sebatas menjadikannya sebagai wasilah/perantara tanpa meyakininya bisa memberi manfaat dan celaka. Yang kedua ini berbeda dari yang pertama.------------------------Simak dan perhatikanlah rincian mereka dan bandingkan dengan keterangan Al Qur'an yang menjelaskan bahwa musyrikin dulu minta keselamatan kepada selain Allah sekalipun mereka meyakini bahwa yang bisa memberi manfaat dan celaka hanya Allah! "Dan mereka beribadah kepada selain Allah dari sesembahan yang tidak bisa mencelakakan atau memberi manfaat dan musyrikin itu beralasan mereka itu hanya pemberi syafaat bagi kami disisi Allah" (Yunus:18)Syaikh Fauzan mengatakan: musyrikin beribadah kepada selain Allah dan itu mereka lakukan diatas kesadaran bahwa sesembahannya tidak bisa memberi manfaat atau mencelakakan.Saya katakan: Penjelasan Labib & Jamal tetang persoalan diatas sangat berbahaya atas dakwah tauhid, dakwah salafiyah yang haq. Kalau seorang salafi keras terhadap bid'ah maka dia gak boleh loyo dalam persoalan seperti ini karena kesyirikan lebih berbahaya daripada bid'ah. Dan menjadi lebih berbahaya apabila diucapkan oleh orang yang diduga selamat akidahnya sedangkan kenyataannya ternyata tidak lebih dari akidah musyrikin. Walahi kesalahan terbesar dipikul oleh pihak yang mengundang mereka dan memberi tempat bagi mereka sehingga merusak dakwah salafi di negeri ini dan korban banyak berjatuhan.Dinukil dari : Ustadz Jafar Shalih وفقه اللهTanggal : 9 November 2023Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0dqJaRSz7j6LrSsFzziiJm3ypUfvAfc8zFCkTSEniHDdNR4uV6LQZWGUWRFT14DeMl&id=100010660082711&mibextid=Nif5oz

Hukum orang yang istighatsah (minta keselamatan) kepada selain Allah kafir personnya (mu'ayyan) apabila melakukannya dengan sadar tanpa paksaan. Adapun seseorang melakukannya diluar kesadarannya seperti orang yang mengucapkan "ya Allah, Engkau hamba dan aku Rab-Mu" dia tidak kafir. Inilah rincian dalam masalah ini disisi ulama salafi dulu & sekarang. Silahkan simak penjelasan seperti Syaikh ibn Baz, Utsamin, Fauzan dll.

Sementara itu 2 doktor dibawah ini, dimana sebagian kalangan yang mengaku salafi mendaulat keduanya sebagai ulama, justru memiliki pemahaman yang jauh sekali dari penjelasan para ulama besar dakwah ini dalam persoalan yang berbahaya ini.

1- Labib Najib. Menurutnya orang yang istighatsah kepada selain Allah dirinci: pelakunya kafir kalau meyakini selain Allah bisa memberi manfaat dan mencelakakan dengan sendirinya (alias meyakini rububiyah selain Allah). Sedangkan yang tidak sampai ke taraf demikian (meyakini hanya sebagai perantara saja sedangkan yang memberi manfaat dan celaka hanya Allah) tidak kafir.

2- Jamal Adeni. Pendapatnya tidak jauh berbeda dari Labib bahkan seolah mempertegas. Ia mengatakan: "Orang yang istighatsah kepada selain Allah disebut musyrik apabila terpenuhi 2 ketentuan:
a. Meyakini pihak yang dia mintai keselamatan bisa memberi manfaat dan mencelakakan disamping Allah (alias dengan sendirinya) dan menguasai rububiyah. Tidak diragukan pelaku dalam kondisi ini kafir setelah ditegakkan atasnya hujjah dan terpenuhi semua syarat pengkafiran dan tidak didapati semua penghalangnya.

b. Orang yang istighatsah kepada selain Allah sebatas menjadikannya sebagai wasilah/perantara tanpa meyakininya bisa memberi manfaat dan celaka. Yang kedua ini berbeda dari yang pertama.
------------------------
Simak dan perhatikanlah rincian mereka dan bandingkan dengan keterangan Al Qur'an yang menjelaskan bahwa musyrikin dulu minta keselamatan kepada selain Allah sekalipun mereka meyakini bahwa yang bisa memberi manfaat dan celaka hanya Allah! "Dan mereka beribadah kepada selain Allah dari sesembahan yang tidak bisa mencelakakan atau memberi manfaat dan musyrikin itu beralasan mereka itu hanya pemberi syafaat bagi kami disisi Allah" (Yunus:18)

Syaikh Fauzan mengatakan: musyrikin beribadah kepada selain Allah dan itu mereka lakukan diatas kesadaran bahwa sesembahannya tidak bisa memberi manfaat atau mencelakakan.

Saya katakan: Penjelasan Labib & Jamal tetang persoalan diatas sangat berbahaya atas dakwah tauhid, dakwah salafiyah yang haq. Kalau seorang salafi keras terhadap bid'ah maka dia gak boleh loyo dalam persoalan seperti ini karena kesyirikan lebih berbahaya daripada bid'ah. Dan menjadi lebih berbahaya apabila diucapkan oleh orang yang diduga selamat akidahnya sedangkan kenyataannya ternyata tidak lebih dari akidah musyrikin. Walahi kesalahan terbesar dipikul oleh pihak yang mengundang mereka dan memberi tempat bagi mereka sehingga merusak dakwah salafi di negeri ini dan korban banyak berjatuhan.

Dinukil dari : Ustadz Jafar Shalih وفقة الله
Tanggal : 9 November 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0dqJaRSz7j6LrSsFzziiJm3ypUfvAfc8zFCkTSEniHDdNR4uV6LQZWGUWRFT14DeMl&id=100010660082711&mibextid=Nif5oz

Jamal Al 'Adeni disini menegaskan bahwa orang yang istighatsah (minta keselamatan) kepada selain Allah tidak kafir sampai terpenuhi 2 syarat;- Meyakini rububiyah pada selain Allah (padahal musyrikin Makkah saja tidak sampai syiriknya kepada perkara rububiyah)- Melakukan perbuatan itu dengan niat kufur (sengaja pengen kafir, padahal tidak ada seorang pun yang menginginkan kekufuran di alam ini selain mereka yang dikehendaki Allah, seperti kata Ibnu Taimiyah)Kemudian sekalipun kedua syarat ini terpenuhi, si pelaku tetap tidak dicap kafir sampai ditegakkan hujjah, terpenuhi padanya semua syarat kafir dan terhalau semua penghalang kekufuran.--------------------------------Orang ini menggabungkan antara akidah musyrikin dan argumen murjiah kontemporer! Apa tidak cukup bukti ini semua?!Dinukil dari : Ustadz Jafar Shalih Tanggal : 8 November 2023Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02Fe9mnM96gxeLvbsxEfG8iWnXA9pWuP6meeJMhZCqie9LvVa6J53WhUu4tk24UYnil&id=100010660082711&mibextid=Nif5oz

Jamal Al 'Adeni disini menegaskan bahwa orang yang istighatsah (minta keselamatan) kepada selain Allah tidak kafir sampai terpenuhi 2 syarat;
- Meyakini rububiyah pada selain Allah (padahal musyrikin Makkah saja tidak sampai syiriknya kepada perkara rububiyah)
- Melakukan perbuatan itu dengan niat kufur (sengaja pengen kafir, padahal tidak ada seorang pun yang menginginkan kekufuran di alam ini selain mereka yang dikehendaki Allah, seperti kata Ibnu Taimiyah)

Kemudian sekalipun kedua syarat ini terpenuhi, si pelaku tetap tidak dicap kafir sampai ditegakkan hujjah, terpenuhi padanya semua syarat kafir dan terhalau semua penghalang kekufuran.
--------------------------------

Orang ini menggabungkan antara akidah musyrikin dan argumen murjiah kontemporer! Apa tidak cukup bukti ini semua?!

Dinukil dari : Ustadz Jafar Shalih 
Tanggal : 8 November 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02Fe9mnM96gxeLvbsxEfG8iWnXA9pWuP6meeJMhZCqie9LvVa6J53WhUu4tk24UYnil&id=100010660082711&mibextid=Nif5oz

Sebagian dari penuntut ilmu di zaman sekarang seakan telah memposisikan dirinya sebagai bangsa jin yang melihat sesuatu yang tidak kasat mata menggunakan teori konspirasi.Mereka menuduh gerakan-gerakan jihad seperti Harokatul Al-muqawama Al-Islamiyyah (HAMAS) bekerja sama dengan Israel dengan dugaan-dugaan yang tidak pasti dan/atau dengan teori konspirasi... Di saat yang sama, mereka tutup mata bahwa rezim-rezim di Jazirah Arab terang-terangan menginisiasi normalisasi (kerja sama abadi) dengan Israel

Sebagian dari penuntut ilmu di zaman sekarang seakan telah memposisikan dirinya sebagai bangsa jin yang melihat sesuatu yang tidak kasat mata menggunakan teori konspirasi.

Mereka menuduh gerakan-gerakan ji-had seperti Ha-mas bekerja sama dengan Is-rael dengan dugaan-dugaan yang tidak pasti dan/atau dengan teori konspirasi... Di saat yang sama, mereka tutup mata bahwa rezim-rezim di Jazirah Arab terang-terangan menginisiasi normalisasi (kerja sama abadi) dengan Isra-el.

Oleh : Muhammad Febby Angga 
Tanggal : 28 November 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02gsMCbh5Yz7hh448F1bcw84L3iPMYQDd9d91WpBGMzMfpp7UWHmD6NwGcAYhLxwENl&id=100091891092978&mibextid=Nif5oz

========

Sumber screenshot : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02WvHMro4RUtHHtNwSy6Eypy4U97BNWoSXXQyCuLvbLFAYTk5H44hPgfWWow7PTDYal&id=100015685594811&mibextid=Nif5oz

Selasa, 28 November 2023

Jangan hanya karena menjadi dai atase KSA yang bergaji puluhan juta, menjadikan KSA sebagai standar al-wala' wal bara'-mu Ustadz. Benar KSA negeri para ulama, yang berkhidmah kepada Haramain -Jazahumullah khairan- namun kebatilan para aparatur di sana terlebih pada perkara yang juga diingkari oleh para ulama dan segenap kaum yang berakal adalah kemungkaran yang harus diingkari, tidak boleh dikatakan munkar menjadi kebaikan hanya karena kemungkaran itu ada di KSA. Bid'ah Qaumiyyah itu sangat buruk, terlebih kepada negara lain. Wahai ustadz, jangan engkau giring mad'uw-mu untuk memberikan al-wala' wal bara' berdasarkan acuan dan standar bid'ah-mu itu hanya karena mereka telah berjasa Besar memberikanmu pundi-pundi harta yang sangat banyak. Marilah mengatakan yang munkar itu adalah munkar, walaupun kemunkaran berasal dari tuan yang telah bersaja besar kepada kita

Jangan hanya karena menjadi dai atase KSA yang bergaji puluhan juta, menjadikan KSA sebagai standar al-wala' wal bara'-mu Ustadz. Benar KSA negeri para ulama, yang berkhidmah kepada Haramain -Jazahumullah khairan- namun kebatilan para aparatur di sana terlebih pada perkara yang juga diingkari oleh para ulama dan segenap kaum yang berakal adalah kemungkaran yang harus diingkari, tidak boleh dikatakan munkar menjadi kebaikan hanya karena kemungkaran itu ada di KSA. 

Bid'ah Qaumiyyah itu sangat buruk, terlebih kepada negara lain. Wahai ustadz, jangan engkau giring mad'uw-mu untuk memberikan al-wala' wal bara' berdasarkan acuan dan standar bid'ah-mu itu hanya karena mereka telah berjasa Besar memberikanmu pundi-pundi harta yang sangat banyak. 

Marilah mengatakan yang munkar itu adalah munkar, walaupun kemunkaran berasal dari tuan yang telah bersaja besar kepada kita. 

Dinukil dari : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin 
Tanggal : 28 November 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0hRg9wfjuNjKtr598D97p19kqGNFxXQ6dtTCvDrHFCJJw2LSpTYvGHKMCcEHS7DjVl&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

"Runtuhnya Menara Eiffel"

"Tumbangnya Tugu Monas"

بسم الله الرحمن الرحيم لعنة الله على والدين لتحدثهما بكلمات "ادرس، تعلم، تعلم!!!!" في حين أن ما يقصدونه هو مدرسة الجاهلية والعلم الباطل!!! ليس الدرسة الإسلامية وعلوم الحق التي هي الإسلام!!!! لعن الله الجميع على الرغم من الوالدين مثل هذاآمينسورة الرحمن [٥٥] الآية ٧٨ :تَبَٰرَكَ ٱسْمُ رَبِّكَ ذِى ٱلْجَلَٰلِ وَٱلْإِكْرَامِ

بسم الله الرحمن الرحيم 

لعنة الله على والدين لتحدثهما بكلمات "ادرس، تعلم، تعلم!!!!" في حين أن ما يقصدونه هو مدرسة الجاهلية والعلم الباطل!!! ليس الدرسة الإسلامية وعلوم الحق التي هي الإسلام!!!!

 لعن الله الجميع على الرغم من الوالدين مثل هذا

آمين

سورة الرحمن [٥٥] الآية ٧٨ :

تَبَٰرَكَ ٱسْمُ رَبِّكَ ذِى ٱلْجَلَٰلِ وَٱلْإِكْرَامِ

بسم الله الرحمن الرحيم 2 ORANG TUA SEMOGA ALLAH MELAKNAT MEREKA MEMUNTAHKAN KATA-KATA HINA "BELAJAR BELAJAR BELAJAR!!!!" SEDANGKAN YANG MEREKA MAKSUD ADALAH MADROSAH JAHILIYAH DAN ILMU DHOLAL (SESAT) !!! BUKAN MADROSAH ISLAMIYYAH DAN ILMU AL-HAQ (KEBENARAN) YAKNI ISLAM !!!!SEMOGA ALLAH MELAKNAT SEMUA 2 ORANG TUA HINA SEPERTI INI آمينسورة الرحمن [55] الآية 78Surah Ar-Rahman [55] ayah 78 :تَبَٰرَكَ ٱسْمُ رَبِّكَ ذِى ٱلْجَلَٰلِ وَٱلْإِكْرَامِ Mahasuci nama Tuhanmu Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.Al-Imam Hamid bin Atiq رحمه الله :"Di dalam Kitabullah tidak ada hukum yang dalilnya lebih banyak dan lebih jelas melebihi hukum ini (Al-Wala' wal Baro') setelah diwajibkannya Tauhid dan diharomkannya syirik."[Sabilun Najah Wal Fikak]سورة الرحمن [55] الآية 78Surah Ar-Rahman [55] ayah 78 :تَبَٰرَكَ ٱسْمُ رَبِّكَ ذِى ٱلْجَلَٰلِ وَٱلْإِكْرَامِ Mahasuci nama Tuhanmu Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.


بسم الله الرحمن الرحيم 

2 ORANG TUA SEMOGA ALLAH 
MELAKNAT MEREKA MEMUNTAHKAN KATA-KATA HINA "BELAJAR BELAJAR BELAJAR!!!!" SEDANGKAN YANG MEREKA MAKSUD ADALAH MADROSAH JAHILIYAH DAN ILMU DHOLAL (SESAT) !!! BUKAN MADROSAH ISLAMIYYAH DAN ILMU AL-HAQ (KEBENARAN) YAKNI ISLAM !!!!

SEMOGA ALLAH MELAKNAT SEMUA 2 ORANG TUA HINA SEPERTI INI 

آمين

سورة الرحمن [55] الآية 78
Surah Ar-Rahman [55] ayah 78 :

تَبَٰرَكَ ٱسْمُ رَبِّكَ ذِى ٱلْجَلَٰلِ وَٱلْإِكْرَامِ 

Mahasuci nama Tuhanmu Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.

Al-Imam Hamid bin Atiq رحمه الله :

"Di dalam Kitabullah tidak ada hukum yang dalilnya lebih banyak dan lebih jelas melebihi hukum ini (Al-Wala' wal Baro') setelah diwajibkannya Tauhid dan diharomkannya syirik."

[Sabilun Najah Wal Fikak]

سورة الرحمن [55] الآية 78
Surah Ar-Rahman [55] ayah 78 :

تَبَٰرَكَ ٱسْمُ رَبِّكَ ذِى ٱلْجَلَٰلِ وَٱلْإِكْرَامِ 

Mahasuci nama Tuhanmu Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.

Senin, 27 November 2023

كتائب الشهيد عز الدين القسام

كتائب الشهيد عز الدين القسام  

============

بسم الله الرحمن الرحيم 

نسأل الله الجبار أن ينصر المسلمين أهل السنة والجماعة من الأمم المتحدة والمرجئة والخوارج والقومية والديمقراطية والعلمانية والليبرالية والوحدة الدينية واليهودية والنصرانية والشنتوية والبوذية والأشعرية والماتريدية والصوفية والشيعة روافضة والمفوضة والبراهمية والشيوعية اشتراكية والرأسمالية وكل شر 
semoga ALLAH AL-JABBAR memenangkan muslimin Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dari PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan murji'ah dan khowarij dan nasionalisme dan demokrasi dan sekulerisme dan liberalisme dan pluralisme dan yahudi dan nashoro dan shinto dan buddha dan asy'ariyyah dan maturidiyyah dan sufiyyah dan syi'ah rafidhoh dan mufawwidah dan brahmanisme dan komunisme sosialisme dan kapitalisme dan semua keburukan

آمين

https://millahibrohim.data.blog/2023/11/19/%d8%a7%d9%84%d8%af%d8%b9%d8%a7%d8%a1-%d9%84%d9%84%d9%87-berdoa-kepada-allah/

.

Berikut sedikit Daftar Julukan yang Ulama Ahlus Sunnah sematkan kepada mereka mereka yang menganggap pelaku syirik masih muslim, bukan musyrik dan memberi udzur kejahilan kepada pelaku syirik :

Berikut sedikit Daftar Julukan yang Ulama Ahlus Sunnah sematkan kepada mereka mereka yang menganggap pelaku syirik masih muslim, bukan musyrik dan memberi udzur kejahilan kepada pelaku syirik :

1. Ahlul Bid'ah Mu'tazilah atau Jahmiyah, julukan ini disematkan kepada mereka oleh Syaikhul Islam Ibnul Qayyim dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
2. Ulama Setan, julukan ini disematkan kepada mereka oleh Syaikhul Islam Muhammad bin Abdulwahab.
3. Jahil terhadap Azas Islam, julukan ini disematkan kepada mereka oleh Al Allamah Abdurrahman bin Hasan dan Al Imam Ibnu Baz.
4. Pengidap Syubhat, julukan ini disematkan kepada mereka oleh Lajnah Daimah.
5. Bukan Salafi tapi jahil, julukan ini disematkan kepada mereka oleh Syaikh Sholih Fawzan.
6. Mendustakan Qur'an, Sunnah dan Ijma', julukan ini diberikan kepada mereka oleh Syaikh Abdurrahman Sa'di.
7. Kafir berdasar ijma', julukan ini disematkan kepada mereka oleh Syaikh Sulaiman bin Sahman dam sejumlah Ulama Dakwah Najdiyah.
8. Kafir julukan ini disematkan kepada mereka oleh Lajnah Daimah.
9. Bukan Muslim, julukan ini disematkan kepada mereka oleh dua putra Syaikhul Islam Muhammad yaitu Syaikh Husain dan Syaikh Abdullah.
10. Musailamah Al Kadzab, julukan ini disematkan kepada mereka oleh Syaikhul Islam Muhammad bin Abdulwahab.
11. Musyrik seperti pelaku syirik atau kafir lebih parah dari pelaku syirik itu sendiri, julukan ini disematkan kepada mereka oleh Syaikh Sholih Fawzan.

Kalau ada yang mau menambahkan faidah yang belum saya temukan silahkan.

12. Pembela musyrikin. julukan ini disematkan kepada mereka oleh syaikh Aba Buthain.
13. Penyelisih azas dan kaidah terbesar Islam dan penyelisih agama seluruh Rasul. julukan ini disematkan kepada mereka oleh imam mujaddid Muhammad bin Abdulwahab.
14. Kafir. julukan ini disematkan kepada mereka oleh syaikh Sholih Suwayih disetujui oleh syaikh Sholih Fawzan dan syaikh Hasan Alu Syaikh.
15. Musuh Syaikhul Islam ibnu Taimiyah dan seluruh ulama sunnah. Julukan ini disematkan kepada mereka oleh syaikh Abdurrahman bin Hasan alu Syaikh dan syaikh Badr Utaibi.
16. Lebih rusak dari murji'ah. Julukan ini disematkan untuk mereka oleh syaikh Saad Asy Syatsri.
17. Safahiyun. Julukan ini disematkan kepada mereka oleh syaikh Abdullah Jarbu'.
18. .................. dst.

Oleh : Ustadz Jabir Abu Unaisah 
Tanggal : 7 Juni 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0Mq8FfGaFzdSR4gscU9PDFMni2ZhAsZjnKXrXugsuMtUnP63jn9LrWLakbp1bEhcJl&id=100015685594811&mibextid=Nif5oz

Banyak Pengikut, Apakah Berarti Benar?

Banyak Pengikut, Apakah Berarti Benar?

Masyarakat jahiliyah masih memiliki prinsip bahwa yang jadi tradisi itulah yang benar. Sedangkan yang menyelisihi mainstream, yang menyelisihi kebanyakan orang itulah yang sesat.

Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab berkata, “Di antara prinsip jahiliyyah, mereka percaya bahwa standar kebenaran adalah jika banyak yang menganutnya. Itulah yang jadi dalil pembenaran. Sedangkan kebatilan atau sesatnya sesuatu dilihat dari keterasingan dan pengikutnya yang sedikit. Ini lawan dari prinsip yang disebutkan di awal. Padahal prinsip semacam ini bertolak belakang dengan ajaran yang disebutkan dalam Al Quran.” (Syarh Masailil Jahiliyyah, hal. 38).

Padahal Allah Ta’ala menegaskan bahwa yang sesat justru yang banyak.

وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)” (QS. Al An’am: 116)

Dalam ayat lainnya disebutkan bahwa yang tidak tahu malah kebanyakan orang.

وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Al A’raf: 187)

Malah kebanyakan orang adalah fasik.

وَمَا وَجَدْنَا لِأَكْثَرِهِمْ مِنْ عَهْدٍ وَإِنْ وَجَدْنَا أَكْثَرَهُمْ لَفَاسِقِينَ

“Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik.” (QS. Al A’raf: 102)

Sejatinya yang berpegang teguh pada kebenaran hanyalah sedikit.

وَمَا آَمَنَ مَعَهُ إِلَّا قَلِيلٌ

“Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit. ” (QS. Hud: 40).

Sebagaimana pula disebutkan dalam hadits 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab bahwa pengikut para Nabi itu sedikit. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ وَمَعَهُ الرُّهَيْطُ وَالنَّبِيَّ وَمَعَهُ الرَّجُلُ وَالرَّجُلَانِ وَالنَّبِيَّ لَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ

“Aku melihat seorang nabi yang hanya memiliki beberapa pengikut (3 sampai 9 orang). Ada juga nabi hanya memiliki satu atau dua orang pengikut saja. Bahkan ada nabi yang tidak memiliki pengikut sama sekali.” (HR. Bukhari no. 5752 dan Muslim no. 220).

Ada Nabi yang pengikutnya banyak, ada nabi yang pengikutnya sedikit. Ini menunjukkan bahwa tidak selamanya jumlah pengikut yang banyak menunjukkan atas kebenaran. Yang jadi patokan kebenaran bukanlah jumlah, namun diilihat dari pedoman mengikuti Al Qur’an dan hadits, siapa pun dia dan di mana pun dia berada.

Sebagaimana kata Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab dalam Kitab Tauhid ketika menarik faedah dari hadits di atas, “Kita tidak boleh silau dengan jumlah yang banyak dan tidak boleh pesimis dengan jumlah yang sedikit.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menjelaskan bahwa orang yang berpegang pada kebenaran itu terasing.

بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ

“Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntungnlah orang yang asing” (HR. Muslim no. 145, dari Abu Hurairah).

Guru kami, Syaikh Sholeh Al Fauzan berkata, “Keterasingan ini muncul ketika sudah ramainya kejelekan dan kesesatan. Akhirnya yang ada keterasingan pada kebenaran.” (Syarh Al Masail Al Jahiliyyah, hal. 41).

Patokan kebenaran bukanlah dilihat dari banyaknya pengikut. Patokannya adalah tetap melihat apakah bersesuaian dengan kebenaran. Kalau memang standar banyak yang dijadi patokan kebenaran, itu baik. Namun mayoritas yang banyak itu merujuk pada kebatilan.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ

“Dan sebahagian besar manusia tidak akan beriman – walaupun kamu sangat menginginkannya-.” (QS. Yusuf: 103).

وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” (QS. Al An’am: 116)

Jangan merasa bahwa yang banyak diikuti dan diamalkan berarti selalu benar. Kalau prinsip seorang muslim selalu memakai patokan yang banyak itulah yang benar berarti dalam dirinya masih menganut prinsip beragamanya orang Jahiliyyah. Padahal sifat jahiliyyah selalu menunjukkan kehinaan.

Hanya Allah yang memberi taufik.

 

Referensi:
Syarh Masailil Jahiliyyah, Syaikh Sholeh bin Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan, terbitan Darul Bashiroh.

 


Disusun 18 Sya’ban 1435 Hijriyah

Muhammad Abduh Tuasikal

Sumber https://rumaysho.com/7940-banyak-pengikut-apakah-berarti-benar.html

Diantara sifat mulia seorang muslim adalah pencemburu jika tidak ada rasa cemburu maka dia itu dayyuts (impoten).Diantara rasa cemburunya seorang muslim adalah tidak membiarkan seseorang terlebih yang mengaku muslim untuk melakukan kesyirikanOleh : Ustadz Abdul Hakim Al-Ambarowiy Tanggal : 27 November 2023Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2121715834844193&id=100010173913405&mibextid=Nif5oz

Diantara sifat mulia seorang muslim adalah pencemburu jika tidak ada rasa cemburu maka dia itu dayyuts (impoten).
Diantara rasa cemburunya seorang muslim adalah tidak membiarkan seseorang terlebih yang mengaku muslim untuk melakukan kesyirikan

Oleh : Ustadz Abdul Hakim Al-Ambarowiy 
Tanggal : 27 November 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2121715834844193&id=100010173913405&mibextid=Nif5oz

Diantara sifat Yahuudi adalah membiarkan kaumnya jadikan umpan dan mengkambing hitamkan orang lainOleh : Ustadz Abdul Hakim Al-Ambarowiy Tanggal : 27 November 2023Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2121684154847361&id=100010173913405&mibextid=Nif5oz

Diantara sifat Yahuudi adalah membiarkan kaumnya jadikan umpan dan mengkambing hitamkan orang lain

Oleh : Ustadz Abdul Hakim Al-Ambarowiy 
Tanggal : 27 November 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2121684154847361&id=100010173913405&mibextid=Nif5oz

Diantara sifat yang sama dalam diri Yahuudiy, Munaafiq dan Ahlul Ahwaa' yaitu ghodarOleh : Ustadz Abdul Hakim Al-Ambarowiy Tanggal : 24 November 2023Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2120042698344840&id=100010173913405&mibextid=Nif5oz

Diantara sifat yang sama dalam diri Yahuudiy, Munaafiq dan Ahlul Ahwaa' yaitu ghodar

Oleh : Ustadz Abdul Hakim Al-Ambarowiy 
Tanggal : 24 November 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2120042698344840&id=100010173913405&mibextid=Nif5oz

بسم الله الرحمن الرحيم لعن الله جميع المدارس الجاهلية وجميع معلميها الذين يستحقون اللعنة لعن الله جميع موظفي الضرائب الذين يستحقون اللعنة لعن الله كل أب وأم يستحقان اللعنةلعن الله العلماء الدولهلعن الله علماء الأمةSemoga ALLAH melaknat semua madrosah jahiliyah dan semua pengajar nya yang pantas untuk di laknatSemoga ALLAH melaknat semua pekerja pajak yang dzhalimSemoga ALLAH melaknat semua orang tua yang pantas untuk di laknat Semoga ALLAH melaknat ulama daulahSemoga ALLAH melaknat ulama ummahآمين


بسم الله الرحمن الرحيم 

لعن الله جميع المدارس الجاهلية وجميع معلميها الذين يستحقون اللعنة

 لعن الله جميع موظفي الضرائب الذين يستحقون اللعنة

 لعن الله كل أب وأم يستحقان اللعنة

لعن الله العلماء الدوله

لعن الله علماء الأمة

Semoga ALLAH melaknat semua madrosah jahiliyah dan semua pengajar nya yang pantas untuk di laknat

Semoga ALLAH melaknat semua pekerja pajak yang dzhalim

Semoga ALLAH melaknat semua orang tua yang pantas untuk di laknat 


Semoga ALLAH melaknat ulama daulah

Semoga ALLAH melaknat ulama ummah


آمين

Sabtu, 25 November 2023

Karamah Wali

Karamah Wali
----------------------

Syaikhul Islam menceritakan karamah beberapa sahabat dan tabi'in di kitab beliau Al-Furqan Bayna Awliyaa' Ar-Rahman wa Awliyaa' Asy-Syaithan (hal. 353). Salah satunya ialah kisah Al-Hasan Al-Bashri, beliau berkata :

وتغيب الحسن البصري عن الحجاج، فدخلوا عليه ست مرات، فدعا الله فلم يروه 

"Al-Hasan Al-Bashri pernah menghilang dari kejaran Al-Hajjaj. Mereka (Hajjaj dan pasukannya) sudah masuk enam kali ke rumahnya namun tetap tidak dapat menemukannnya. Beliau berdoa kepada Allah, maka mereka pun tidak dapat melihatnya"

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin 
Tanggal : 26 Desember 2017
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=385714718549179&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

🎋🍃 *SELAYANG PANDANG KITAB : PEBEDAAN ANTARA AQIDAH AHLUSUNNAH DAN MURJIAH DALAM BAB IMAN* 🍃🎋🖊️ Berkata penulis kitab :-《 "Aku melihat bahwasanya faktor terbesar yang menyebabkan banyak pihak terdampak oleh Murjiah adalah karena bodoh terhadap jerat2 talbis mereka, dan tertipu dengan klaim "Salafy" yang mereka usung, dan terkagum dengan sikap sebagian mereka ketika berhadapan dengan Khowarij dan Ahlul Fitan, serta ghiroh mereka yang tinggi terhadap Aqidah Tauhid.Sehingga hal ini memperbesar fitnah, memperburuk bencana, dan memperberat tugas dan tanggung jawab para Ulama dan tholibul ilmi dalam membantah syubhat2 mereka, memadamkan api fitnah mereka dan mematikan bid'ah mereka, yang demikian itu dengan cara membantah mereka, menjelaskan kesesatan mereka dan penyelewengan mereka dari Ahlu Sunnah wal Jama'ah dan manhaj Salafu Sholih. Penyebaran bid'ah mereka akan terhambat dengan cara menerangkan Aqidah Salaf tentang Iman, dan menjelaskan perbedaan antara Aqidah Salaf dengan Aqidah Murji'ah, sehingga dengan hal tersebut jelaslah jalan bagi para pencari Al haq yang tadinya tersamarkan olehnya antara al haq dan al bathil, disebabkan talbisnya para pembuat pengkaburan, dan tertipu akan semangat mereka yang luar biasa terhadap aqidah salaf, yang pada akhirnya gugurlah hujjah2 ahlul bathil dan tegaklah hujjah bagi para pembangkang" 》🖊️ Asy Syaikh Sholih as Suwaih.➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖🏚🌴 *Kampung Sunnah Duri 13* 🌴 🏚 https://telegram.me/kampungsunnah_duri13.

🎋🍃 *SELAYANG PANDANG KITAB : PEBEDAAN ANTARA AQIDAH AHLUSUNNAH DAN MURJIAH DALAM BAB IMAN* 🍃🎋

🖊️ Berkata penulis kitab :-

《 "Aku melihat bahwasanya faktor terbesar yang menyebabkan banyak pihak terdampak oleh Murjiah adalah karena bodoh terhadap jerat2 talbis mereka, dan tertipu dengan klaim "Salafy" yang mereka usung, dan terkagum dengan sikap sebagian mereka ketika berhadapan dengan Khowarij dan Ahlul Fitan, serta ghiroh mereka yang tinggi terhadap Aqidah Tauhid.

Sehingga hal ini memperbesar fitnah, memperburuk bencana, dan memperberat tugas dan tanggung jawab para Ulama dan tholibul ilmi dalam membantah syubhat2 mereka, memadamkan api fitnah mereka dan mematikan bid'ah mereka, yang demikian itu dengan cara membantah mereka, menjelaskan kesesatan mereka dan penyelewengan mereka dari Ahlu Sunnah wal Jama'ah dan manhaj Salafu Sholih. Penyebaran bid'ah mereka akan terhambat dengan cara menerangkan Aqidah Salaf tentang Iman, dan menjelaskan perbedaan antara Aqidah Salaf dengan Aqidah Murji'ah, sehingga dengan hal tersebut jelaslah jalan bagi para pencari Al haq yang tadinya tersamarkan olehnya antara al haq dan al bathil, disebabkan talbisnya para pembuat pengkaburan, dan tertipu akan semangat mereka yang luar biasa terhadap aqidah salaf, yang pada akhirnya gugurlah hujjah2 ahlul bathil dan tegaklah hujjah bagi para pembangkang" 》

🖊️ Asy Syaikh Sholih as Suwaih.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
🏚🌴 *Kampung Sunnah Duri 13* 🌴 🏚 

https://telegram.me/kampungsunnah_duri13

.

Para pengikut madzhab Hambali secara turun temurun menegaskan bahwa kaum asy'ariyah adalah ahlul bid'ah, kaum sesat. Hal demikian kian dipertegas oleh perkembangan dan kian beraneka ragamnya bid'ah mereka dikalangan orang orang sekarang dari pengikut mereka. Namun ketika bid'ah bid'ah mereka kian membesar dan kian bercabang cabang, orang sekarang yang ngakunya bermadzhab hambali beranggapan bahwa bid'ah bid'ah mereka berubah menjadi sunnah !! bahkan beranggapan bahwa bid'ah mereka adalah akidahnya Imam Ahmad bin Hambal yang terakui !! sebaliknya beranggapan bahwa vonis Ibnu Qudamah terhadap mereka sebagai ahlul bid'ah adalah vonis yang berlebihan !!!. Syaikh Sultan Eid Al Hambali

Para pengikut madzhab Hambali secara turun temurun menegaskan bahwa kaum asy'ariyah adalah ahlul bid'ah, kaum sesat. Hal demikian kian dipertegas oleh perkembangan dan kian beraneka ragamnya bid'ah mereka dikalangan orang orang sekarang dari pengikut mereka. Namun ketika bid'ah bid'ah mereka kian membesar dan kian bercabang cabang, orang sekarang yang ngakunya bermadzhab hambali beranggapan bahwa bid'ah bid'ah mereka berubah menjadi sunnah !! bahkan beranggapan bahwa bid'ah mereka adalah akidahnya Imam Ahmad bin Hambal yang terakui !! sebaliknya beranggapan bahwa vonis Ibnu Qudamah terhadap mereka sebagai ahlul bid'ah adalah vonis yang berlebihan !!!. 

Syaikh Sultan Eid Al Hambali.

Oleh : Ustadz Jabir Abu Unaisah 
Tanggal : 24 Mei 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid047MBDVV3RwCgLEcp565vME97bMcB7phZvgkGSM1dDw1ns96cFLJPSxZn3US8jt4Jl&id=100015685594811&mibextid=Nif5oz

بسم الله الرحمن الرحيم Kalian yang telah melenyapkan tulis-tulisan ku!Kalau tulisan itu ternyata memang kebenaran lagi tidak salah maka kalian tidak ada bedanya kamu dengan kuffar tatar mongol yang dahulu melenyapkan sangat banyak kitab yang ada di perpustakaan besar Baitul Hikmah sehingga jadilah betapa banyaknya hilang ilmu saat kejadian yang buruk itu !SEMOGA ALLAH MENGHANCURKAN KALIAN BERSAMA PECUNDANG,PENGECUT, PENAKUT KALAU KALIAN MEMANG PECUNDANG,PENGECUT,PENAKUT Semoga ALLAH memberikanku kebahagiaan dunia dan akhirat آمينhttps://t.me/Manhaj_Muwahhid/2938.


بسم الله الرحمن الرحيم 

Kalian yang telah melenyapkan tulis-tulisan ku!

Kalau tulisan itu ternyata memang kebenaran lagi tidak salah maka kalian tidak ada bedanya kamu dengan kuffar tatar mongol yang dahulu melenyapkan sangat banyak kitab yang ada di perpustakaan besar Baitul Hikmah sehingga jadilah betapa banyaknya hilang ilmu saat kejadian yang buruk itu !

SEMOGA ALLAH 
MENGHANCURKAN KALIAN BERSAMA PECUNDANG,PENGECUT, PENAKUT KALAU KALIAN MEMANG PECUNDANG,PENGECUT,PENAKUT 

Semoga ALLAH memberikanku kebahagiaan dunia dan akhirat 

آمين

https://t.me/Manhaj_Muwahhid/2938

.

Jumat, 24 November 2023

Renungan :Dampak buruk efek madrasah hizbiyyah salafi komunitas yang sangat mencolok adalah tindakan mengerdilkan para ulama tauhid dan aqidah dan para da'inya yang berada di luar jaringan komunitas mereka , loyalitas imaniyyah menjadi begitu sempit , mereka hanya menukil , mengangkat dan mencitrakan serta mengelu-elukan sosok-sosok yang mereka kenal dalam jaringan komunitas ustadz ataupun syaikh mereka saja dan sebaliknya mereka justru skeptis , mengerdilkan , mengesampingkan , menganggap remeh para ulama kibar yang menurut anggapan mereka kurang familier dalam jaringan komunitas sempit mereka meskipun para ulama tersebut adalah para ulama kibar yang sebenar-benarnya dan dikenal sumbangsih besarnya dalam penyebaran tauhid dan aqidah.Semoga Allah merahmati amirul mukminin fil hadits , Sufyan Ats Tsauri رحمه الله yang telah berkata :إِذَا بَلَغَكَ عَنْ رَجُلٍ بِالْمَشْرِقِ صَاحِبِ سُنَّةٍ وَآخَرَ بِالْمَغْرِبِ ، فَابْعَثْ إِلَيْهِمَا بِالسَّلَامِ وَادْعُ لَهُمَا ، مَا أَقَلَّ أَهْلَ السُّنَّةِ“ apabila sampai kepadamu kabar tentang seorang ahlu sunnah di penjuru timur dan yang lainnya di penjuru barat (walaupun kamu tidak mengenalnya) maka sampaikanlah pada mereka salam dan doakan kebaikan untuk mereka , betapa sedikitnya ahlu sunnah ”#salafikomunitas @kajiansalafimalang

Renungan :

Dampak buruk efek madrasah hizbiyyah salafi komunitas yang sangat mencolok adalah tindakan mengerdilkan para ulama tauhid dan aqidah dan para da'inya yang berada di luar jaringan komunitas mereka , loyalitas imaniyyah menjadi begitu sempit , mereka hanya menukil , mengangkat dan mencitrakan serta mengelu-elukan sosok-sosok yang mereka kenal dalam jaringan komunitas ustadz ataupun syaikh mereka saja dan sebaliknya mereka justru skeptis , mengerdilkan , mengesampingkan , menganggap remeh para ulama kibar yang menurut anggapan mereka kurang familier dalam jaringan komunitas sempit mereka meskipun para ulama tersebut adalah para ulama kibar yang sebenar-benarnya dan dikenal sumbangsih besarnya dalam penyebaran tauhid dan aqidah.

Semoga Allah merahmati amirul mukminin fil hadits , Sufyan Ats Tsauri رحمه الله yang telah berkata :

إِذَا بَلَغَكَ عَنْ رَجُلٍ بِالْمَشْرِقِ صَاحِبِ سُنَّةٍ وَآخَرَ بِالْمَغْرِبِ ، فَابْعَثْ إِلَيْهِمَا بِالسَّلَامِ وَادْعُ لَهُمَا ، مَا أَقَلَّ أَهْلَ السُّنَّةِ

“ apabila sampai kepadamu kabar tentang seorang ahlu sunnah di penjuru timur dan yang lainnya di penjuru barat (walaupun kamu tidak mengenalnya) maka sampaikanlah pada mereka salam dan doakan kebaikan untuk mereka , betapa sedikitnya ahlu sunnah ”

#salafikomunitas 

@kajiansalafimalang

Samori tore

Samori tore

"Dia telah berjuang melawan Prancis, Inggris, dan Belgia selama 20 tahun di negeri Afrika dan ketika penjajah Barat putus asa terhadapnya, mereka menculik anaknya ketika dia berusia 12 tahun dan membawanya ke eropa untuk diajarkan kepadanya prinsip-prinsip sekularisme, modernitas, dan kebebasan. Anaknya kembali ke afrika ketika kebiasaannya menjadi lebih kuat dan mulai mengindoktrinasi penduduk kota dan desanya dengan ide-ide busuk Barat, dan dia menjadi penentang jihad ayahnya.

Maka ayahnya menentangnya dan mencegahnya, tetapi pemuda yang telah menjadi mahasiswa muda terpelajar dan dosen di universitas Inggris dan Prancis meminta mereka untuk meninggalkan perlawanan terhadap ilmu pengetahuan barat, peradaban, dan pencerahan, berserah diri, tunduk pada mercusuar peradaban, dan keluar dari kegelapan.

Kemudian sang ayah, Mujahid Samori Toure, pemimpin Islam di Guinea, Mali, dan Kenya pada saat itu, dan pembawa standar jihad, lalu mengumpulkan orang-orang dan memperingatkan putranya bahwa apa yang dia lakukan adalah pengkhianatan terhadap agama dan bangsa, pengkhianatan terhadap umat Islam, dan usahanya adalah kemurtadan yang mengharuskan untuk dibunuh. Anak laki-laki itu menolak nasihat ayahnya, maka sang ayah membantai dia di depan para saksi dan berkata dengan suara sekeras-kerasnya:"

"Biarlah orang-orang kafir di Barat mengetahui bahwa tidak ada sesuatu pun yang lebih berharga bagi seorang Muslim selain agamanya, dan bahwa mereka tidak akan menghalangi kita untuk berjihad dengan mencuri pikiran anak-anak kita, dan kita akan membantai mereka dengan tangan kita sendiri sebelum kita keluar berjihad melawan orang-orang kafir, agar tidak ada yang lebih kita cintai selain Allah, Rasul-Nya, dan agama-Nya."

Ucapan Samori tore adalah sebuah bukti kesetiaan terhadap islam dan pengingkaran sangat besar kepada selainya, dan dia membunuh putranya di depan umum agar tidak mempengaruhi gerakan jihad, dan perbuatan besar ini benar adanya. Sebagaimana Allah berfirman :

"Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung."

Q.S Al-Mujadalah [58] : 22

Sumber :
Ensiklopedia Arab Internasional - Volume 7 - Huruf "Ta" - Halaman 306

Dinukil dari : Muhammad Priok 
Tanggal : 2 Oktober 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0akCN1fP8AQrwRJjhKNZNzWtU6MWsnKTxzQQu5463LfkpHvMuuAyi11upc1X6YZ97l&id=100014267761757&mibextid=Nif5oz

Menyorot Pandangan Tengku Zulkarnain Tentang Iman

Menyorot Pandangan Tengku Zulkarnain Tentang Iman
January 17, 2018

Kemarin pagi saya dikagetkan dengan sebuah tulisan yang dikirimkan seorang teman melalui whatsapp. Tulisan ini dibuat oleh seseorang yang cukup ditokohkan, yaitu tentang permasalahan iman. Pada tulisan itu penulisnya mengkritik orang-orang yang menurutnya telah melakukan kesalahan dalam persoalan iman dengan menjadikan amalan sebagai syarat sah keimanan. Namun pada kritikannya itu penulis tidak menempuh jalan Ahlussunnah wal Jama’ah dalam menjelaskan hakikat iman, tapi sebaliknya malah membahayakan ummat dengan menambah kerancuan dan pengkaburan. Dan yang paling berbahaya menurut saya adalah penegasannya bahwa keimanan cukup dengan ucapan dan keyakinan. Adapun amalan perbuatan selain syahadatain tidak berpengaruh terhadap keabsahan iman selagi seseorang tidak melakukan kesyirikan atau kemurtadan!!

Dan agar tidak dituduh mengada-ada kami kutip perkataan penulis disini seperlunya;

Ia berkata menjelaskan ucapan Imam Abu Hanifah dan Asy-Syafi’i, “Tegasnya, dalam pandangan mereka, walaupun amal itu sendiri adalah bagian dari iman, tetapi bukan syarat bagi sahnya iman seseorang. Kalaupun ada tuntutan perlu ada amal dulu agar iman menjadi sah, tentu yang dimaksudkan amal disini adalah ‘amalan lidah’ ketika mengucapkan syahadat itu, bukan amalan lain!”

Ia juga mengatakan, “Selanjutnya, dalam akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah diyakini pula bahwa perbuatan dosa tidak menyebabkan iman seseorang menjadi batal. Artinya, orang tersebut akan tetap dalam golongan orang beriman walaupun telah berbuat banyak dosa, bahkan jika berbuat dosa besar sekalipun. Kecuali dosa syirik dan murtad saja yang akan menyebabkan iman seseorang batal dan butuh pembaharuan lagi.”

Tanggapan saya terhadap perkataan ini sebagai berikut;

Iman Menurut Akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah

Para ulama salaf sepakat bahwa iman adalah ucapan dan perbuatan (amal). Ucapan hati dan lisan, dan perbuatan hati, lisan dan anggota badan. Dari definisi ini mereka memasukkan amalan/perbuatan kedalam pengertian iman dan sebagai bagian dari iman. Kemudian disamping itu mereka juga mengatakan bahwa keimanan seseorang tidak sah dengan hanya mencukupkan satu bagian dari tiga bagian iman saja tanpa mendatangkan yang lainnya semuanya. Demikian yang kami dapati dari perkataan Al Imam Asy-Syafi’i rahimahullah (w. 204 H). Beliau rahimahullah berkata;

وكان الإجماع من الصحابة والتابعين من بعدهم ومن أدركناهم يقولون : الإيمان قول وعمل ونية لا يجزئ واحد من الثلاث إلا بالآخر

Para shahabat dan tabi’in setelahnya dan orang-orang yang kami temui sepakat mengatakan; “Iman adalah ucapan dan perbuatan dan niat, tidak sah salah satu dari ketiga bagian ini tanpa disertai yang lainnya.” Lihat Syarh Ushul I’tiqad Ahlis-Sunnah (5/957) no. 1593. Cetakan ke delapan Daar Thaybah.

Menurut teks ucapan Al Imam Asy-Syafi’i rahimahullah ini keimanan tidak dianggap sah hanya dengan ucapan saja tanpa diikuti dengan perbuatan dan niat (keyakinan), atau hanya dengan perbuatan saja tanpa ucapan dan niat dan begitu seterusnya sampai seseorang mendatangkan ketiga-tiganya.

Dari sini terlihat teranglah perbedaan penulis dengan Al Imam Asy-Syafi’i dalam pendefinisian hakikat iman.

Point lainnya penulis mengatakan bahwa dimasukkannya amalan ke dalam pengertian iman adalah amalan lisan bukan anggota badan. Ia berkata; “Kalaupun ada tuntutan perlu ada amal dulu agar iman menjadi sah, tentu yang dimaksudkan amal disini adalah ‘amalan lidah’ ketika mengucapkan syahadat itu, bukan amalan lain!”

Padahal salaf seluruhnya memasukkan (menggolongkan) perbuatan/amalan sebagai bagian dari iman, perbuatan lisan dan anggota badan. Sedangkan diatas terang-terangan penulis justru mengeluarkan perbuatan anggota badan dari hakikat iman.

Berikut saya kutip beberapa perkataan ulama terdahulu yang berbicara tentang iman menurut akidah Ahlussunnah wal Jama’ah, agar jelas dihadapan pembaca perbedaan iman menurut penulis dengan iman menurut ulama salaf.

Perbuatan/amalan adalah rukun dan bagian yang tidak terpisah dari iman

1- Al Imam Al Muzani rahimahullah (w. 264 H) murid Al Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata;

والإيمان قول وعمل وهما سيان ونظامان وقرينان، لا نفرق بينهما، لا إيمان إلا بعمل، ولا عمل إلا بإيمان

“Dan iman adalah ucapan dan perbuatan/amalan. Keduanya merupakan dua bagian dan bangunan dan saling bersandingan. Kami tidak memisahkan antara keduanya. Tidak ada iman kecuali dengan perbuatan/amalan. Dan tidak ada perbuatan kecuali dengan iman.” Syarah Sunnah Al Muzani (halaman 83) Cetakan pertama Maktabah Daar Al Minhaj, tahun 1430 H

2- Al Imam Ibnu Abi Hatim Ar-Razi rahimahullah (w. 327 H) berkata;

“Saya bertanya kepada bapakku (Al Imam Abu Hatim Ar-Razi rahimahullah) (w. 277 H) dan (Al Imam) Abu Zur’ah (w. 264 H) tentang mazhab-mazhab Ahlussunnah berkenaan dengan pokok-pokok agama dan yang mereka berdua dapati dari para ulama di semua negeri dan apa yang mereka berdua yakini tentang persoalan ini. Kedua mereka berkata;

أدركنا العلماء في جميع الأمصار حجازا وعراقا ومصرا وشاما ويمنا فكان من مذهبهم أن الإيمان قول وعمل يزد وينقص

“Kami dapati para ulama di semua negeri Hijaz, Iraq, Mesir, Syam, Yaman semua berpendapat bahwa iman adalah ucapan dan perbuatan/amalan, bertambah dan berkurang.” Ushul As-Sunnah wa’tiqadud-Diin, halaman 131 Cetakan Dar Al Kotob Al Ilmiyah

 

Perbuatan/amalan mencakup perbuatan lisan dan perbuatan anggota badan

3- Al Imam Abu Bakr Al Aajurry rahimahullah (w. 360 H) berkata;

اعلموا رحمنا الله تعالى وإياكم: أن الذي عليه علماء المسلمين أن الإيمان واجب على جميع الخلق، وهو تصديق بالقلب، وإقرار باللسان، وعمل بالجوارح.ثم اعلموا أنه لا تجزيء المعرفة بالقلب والتصديق إلا أن يكون معه الإيمان باللسان نطقا، ولا تجزيء معرفة بالقلب ونطق باللسان حتى يكون عمل بالجوارح، فإذا كملت فيه هذه الثلاث الخصال كان مؤمنا. دل على ذلك الكتاب والسنة وقول علماء المسلمين

“Ketahuilah, semoga Allah merahmati kita; Yang menjadi pegangan ulama muslimin adalah bahwa keimanan itu wajib atas setiap makhluk. Yaitu membenarkan dengan hati, mengakui dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan. Kemudian ketahuilah bahwa pengenalan dengan hati dan pembenaran tidak mencukupi (tidak sah) kecuali apabila disertai dengan keimanan dengan lisan yaitu mengucapkan (syahadatain). Dan pengenalan hati serta pengucapan lisan tidak mencukupi (tidak sah) sampai diiringi dengan perbuatan/amalan anggota badan. Kapan ketiga bagian ini terpenuhi maka dia orang beriman. Dalil akan hal ini Al Kitab dan As-Sunnah dan ucapan ulama muslimin.” Asy-Syari’ah (2/611) cetakan kedua 1420 H, Daar Al Wathan.

Maka jelaslah bahwa perbuatan/amalan yang merupakan tuntutan iman menurut Ahlussunnah wal Jama’ah bukan semata-mata perbuatan lisan seperti yang disangkakan penulis, tapi juga mencakup perbuatan anggota badan disamping mengucapkan syahadatain. Inilah akidah Ahlussunnah wal Jama’ah sejak generasi pertama para salafusshalih hingga zaman kita sekarang bahwa iman adalah ucapan dan perbuatan/amalan. Ucapan hati dan lisan, dan perbuatan hati, lisan dan anggota badan.

Karena itu lima abad setelah berlalu generasi salaf tepatnya pada abad ke delapan hijriyah, Ahmad bin Abdul Halim, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah (w. 728 H) menegaskan kembali akidah salafusshalih dalam persoalan iman. Beliau berkata;

ومن أصول أهل السنة والجماعة أن الدين والإيمان قول وعمل، قول القلب واللسان وعمل القلب واللسان والجوارح

“Dan diantara pokok-pokok (ajaran) Ahlussunnah bahwa agama dan iman adalah ucapan dan perbuatan/amalan. Ucapan hati dan lisan, dan perbuatan hati, lisan dan anggota badan.” Al Aqidah Al Washitiyah (halaman 234) Cetakan kedua tahun 2007, Maktabah Ibnu Taimiyah, Yaman.

Lalu pada abad ke 12 hijriyah, yaitu empat abad setelah zaman Ibnu Taimiyah, Al Imam Al Mujaddid Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah kembali menegaskan akidah seperti yang telah ditegaskan oleh para pendahulunya dari ulama Ahlussunnah wal Jama’ah. Bahkan beliau menukil ijma’ ummat bahwa iman adalah ucapan dan perbuatan/amalan. Beliau berkata;

لا خلاف بين الأمة أن التوحيد : لابد أن يكون بالقلب ، الذي هو العلم ؛ واللسان الذي هو القول ، والعمل الذي هو تنفيذ الأوامر والنواهي ، فإن أخل بشيء من هذا ، لم يكن الرجل مسلما. فإن أقر بالتوحيد ، ولم يعمل به ، فهو كافر معاند ، كفرعون وإبليس. وإن عمل بالتوحيد ظاهراً ، وهو لا يعتقده باطناً ، فهو منافق خالصاً ، أشر من الكافر والله أعلم.

“Tidak ada perbedaan diantara ummat bahwa tauhid harus terdapat di dalam hati yaitu mengilmui (memahami), dan lisan yaitu mengucapkan, dan perbuatan/amalan yaitu mengaplikasikan perintah-perintah dan larangan-larangan. Maka apabila melalaikan salah satunya, seseorang belum muslim. Dan apabila menerima tauhid tapi tidak mengerjakannya maka dia kafir mu’aanid (yang membangkang) seperti Fir’aun dan Iblis. Dan apabila dia mengerjakan tauhid secara lahir, dan batinnya tidak meyakininya maka dia seorang munafik murni, keadaannya lebih jelek dari orang kafir. Wallahua’lam.” Ad-Durar As-Sanniyyah (2/124)

Maka setelah uraian singkat ini marilah kita berpikir. Masih pantaskah setelah berlalu 12 abad usia ummat Islam dimana mereka telah sepakat berada diatas akidah ini, kemudian muncul di abad ke 15 seseorang yang menisbatkan kepada Ahlussunnah wal Jama’ah akidah yang tidak dikenal sama sekali sebelumnya oleh mereka dahulu dan sekarang?! Mengeluarkan perbuatan anggota badan dari hakikat iman?! Tidak cukupkah seseorang menjadi pengikut saja selagi diatas kebenaran daripada memproklamirkan dirinya sebagai pemimpin tapi diatas kesesatan?!

 

Benarkah syahadatain tidak cukup dalam menetapkan keislaman seseorang?

Persoalan lain yang menjadi sorotan kami adalah tuduhan penulis terhadap pihak yang mengatakan “perbuatan adalah syarat sah keimanan”. Penulis menuduh mereka tidak menerima keislaman orang yang mengucapkan syahadatain apabila belum beramal!

Padahal bukan suatu yang tersembunyi bagi penulis apabila ingin berhati-hati dan meneliti kembali bahwa ucapan “perbuatan adalah syarat sah keimanan” bukan berarti seseorang yang mengucapkan syahadat tidak diterima keislamannya alias masih kafir sampai dia beramal, sebagaimana yang penulis tuduhkan. Karena sejauh yang kami ketahui, hampir tidak ada satu kelompok dalam Islam hatta yang sesat sekalipun, berpendapat demikian. Kecuali yang didapati dari kelompok Syi’ah Rafidhah yang menambahkan disamping syahadatain pengakuan Ali Radhiyallahu ‘Anhu adalah waliyullah! Dan itu pun bukan perbuatan anggota badan! Maka ini adalah keganjilan lain yang terdapat pada tulisan tersebut.

Penulis mengatakan; “Mereka menempatkan amal sebagai syarat sahnya iman seseorang. Artinya, jika seseorang sudah mengucapkan kalimah syahadat dan mengakuinya dengan hati, tetap saja orang tersebut kafir karena imannya belum sah. Demikian menurut faham baru dari segelintir umat Islam tersebut. Radio, buku, majalah, dan rekaman ceramah mereka sangat gencar mempropagandakan ajaran baru ini, bahkan dengan mengatasnamakan faham Ahulussunnah Wal Jama’ah pula. Betapa berbahayanya faham ini…….!”

Karena itu saya minta penulis untuk menyebutkan siapa yang dimaksud telah membawa ajaran baru ini di Ibukota dan disebarkan melalui radio, buku, majalah dan rekaman-rekaman ceramah? Atau sebenarnya kelompok ini hanya khayalan penulis guna meluapkan kebenciannya kepada kesepakatan ummat Islam dalam persoalan iman, dimana penulis bersebrangan dengannya seperti yang telah kami urai diatas.

Karena apabila benar yang penulis katakan, kelompok ini jelas telah menganut paham yang sangat berbahaya, mereka tidak menerima keislaman orang yang mengucapkan kalimat syahadat!! Wajib bagi MUI sebagai benteng akidah ummat Islam di negeri ini, yang mana penulis merupakan salah satu anggotanya, untuk mengeluarkan fatwa peringatan agar menjauhi kelompok ini. Tapi sejak tulisan tersebut dipublikasikan pada tahun 2010 sampai sekarang tahun 2018 tidak kami dapati peringatan MUI terhadap akidah yang sangat berbahaya ini kecuali dari pribadi penulis seorang. Pertanyaannya ada apa?!

Karena itu kuat dugaan kami bahwa penulis sebenarnya keliru memahami statemen “perbuatan adalah syarat sah keimanan”, dengan mengartikan kepada dugaan yang jauh panggang dari api; “…jika seseorang sudah mengucapkan kalimah syahadat dan mengakuinya dengan hati, tetap saja orang tersebut kafir karena imannya belum sah.”

Karena sejauh yang kami pelajari, yang dimaksud dengan statemen tersebut adalah tidak sah disisi Allah keimanan seseorang yang tidak beramal sama sekali sampai dia mati, sedangkan dia mengetahui perintah dan larangan Allah disamping adanya kemampuan dan kesempatan yang dia miliki untuk beramal.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam Al Fatawa (7/616) mengatakan;

ومن الممتنع أن يكون الرجل مؤمنا إيمانا ثابتا في قلبه بأن الله فرض عليه الصلاة والزكاة والصيام والحج ويعيش دهره لا يسجد لله سجدة ، ولا يصوم رمضان ، ولا يؤدي لله زكاة ، ولا يحج إلى بيته، فهذا ممتنع ، ولا يصدر هذا إلا مع نفاق في القلب وزندقة ، لا مع إيمان صحيح

“Dan mustahil seseorang beriman dengan keimanan yang terdapat di dalam hatinya bahwa Allah mewajibkan atasnya mengerjakan shalat, menunaikan zakat, berpuasa dan haji kemudian dia hidup sepanjang usianya namun tidak sujud kepada Allah walau sekali, tidak puasa Ramadhan, tidak menunaikan zakat, tidak pergi haji ke Baitullah. Ini mustahil bahkan tidak terbayangkan ada yang seperti ini kecuali terdapat padanya kemunafikan di dalam hati dan kezindikan, dan kekosongan (hati) dari iman yang shahih.”

Adapun dalil-dalil yang penulis bawakan dalam mendukung pendapatnya menurut kami bersumber dari kelemahannya dalam membahas persoalan ini. Karena seperti misalnya kisah Nabi yang menawarkan syahadat kepada pamannya, begitu pula kisah islamnya Raja Najasyi, dan saya tambahkan disini seperti kisah Usamah bin Zaid yang membunuh orang yang mengucapkan syahadat kemudian Nabi mengingkarinya padahal dia belum beramal dan kisah Nabi yang menawarkan kepada anak Yahudi agar masuk Islam saat diperkirakan anak ini sebentar lagi wafat. Kisah-kisah ini semua dan yang semisal dengannya sama sekali bukan dalil yang menguatkan pendapat penulis bahwa keimanan cukup dengan pengakuan dan lisan karena dia diluar topik persoalan. Kisah-kisah itu semua berbicara tentang orang yang tidak sempat beramal selain mengucapkan syahadatain. Dan orang yang tidak sempat beramal selain syahadatain kemudian mati, maka dia muslim. Sedangkan yang dibahas dalam persoalan ini adalah tentang orang yang mengucapkan syahadat dan punya kesempatan untuk beramal, namun dia memilih tidak beramal hingga kematian merengutnya. Apakah iman orang seperti ini sah? Berdasarkan uraian yang telah lalu, Ahlussunnah wal Jama’ah menilai orang ini tidak beriman disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wallahua’lam.

Maka kalau bukan akidah Ahlussunnah wal Jama’ah yang ditegaskan oleh penulis, lantas akidah siapakah yang mengatakan orang yang tidak beramal sama sekali dengan anggota badan tetap dianggap muslim selagi masih mengakui kewajiban-kewajibannya?

Al Imam Ishaq bin Rahawaih rahimahullah (w. 238 H) berkata;

غلت المرجئة حتى صار من قولهم: إن قوما يقولون من ترك الصلوات المكتوبات وصوم رمضان والزكاة والحج وعامة الفرائض من غير جحود لها: إنا لا نكفره، يرجأ أمره إلى الله بعد، إذ هو مقرـ فهؤلاء لا شك فيهم ـ يعني : في أنهم مرجئة!

“Murji’ah telah kelewatan sampai-sampai diantara ucapan mereka bahwa suatu kaum mengatakan barangsiapa meninggalkan shalat yang wajib, puasa Ramadhan, zakat dan haji serta semua kewajiban-kewajiban tanpa mengingkari kewajibannya; Kami tidak mengkafirkannya. Urusannya dikembalikan kepada Allah, karena dia mengakui (wajibnya). Mereka ini adalah orang-orang yang tidak diragukan!”

Ibnu Rajab (w. 736 H) berkata; “Bahwa merekalah Murji’ah!” Fathul Bari, Syarh Shahih Al Bukhari libni Rajab Al Hanbali (1/21)

Semoga dengan uraian ini penulis bisa mengoreksi kembali pemahamannya dan pembaca yang terlanjur membenarkan tulisannya dapat kembali kepada akidah yang benar tentang hakikat iman mencocoki akidah Ahlussunnah wal Jama’ah yang dipegang para ulama dahulu dan sekarang. Amin

Wallahua’lam bis-Shawab.

https://tauhidfirst.net/menyorot-pandangan-tengku-zulkarnain-tentang-iman/

.
 

"Setiap perbuatan yg haram, maka menontonnya juga haram"

Sekalian disebutkan ust, menonton adegan pacaran di Drakor, menonton unsur syirik, sihir, dan percintaan di anime, banyak para asatid yg lalai membahas dua hukum diatas.

Saya sedih saja melihat masih banyak orang jahil yg tidak sadar kalau menonton Drakor dan Anime sebenarnya adalah haram.

Oleh : Alfatih
Tanggal : 22 November 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0GhXVn4MzpyGaD794jHTxSauQpK6BF6kVJKXWwmunx3JuEyd1gKvk2hMxE6i3dq4Jl&id=100025180064349&mibextid=Nif5oz

========

"Setiap perbuatan yg haram, maka menontonnya juga haram"

Judi itu haram, maka menonton orang main judi juga haram. Perlombaan-perlombaan dengan sistem judi hukumnnya haram, maka menontonnya juga haram. Sabung ayam haram, maka menontonnya juga haram. Berduaan lawan jenis itu haram, maka menontonnya juga haram. Dan seterusnya..

Karena hal itu termasuk dari menolong kemaksiatan dan ridho terhadapnya.

Derajat terendah kewajiban amar ma'ruf nahi mungkar adalah adanya kebencian dan penolakan dalam hati terhadap kemungkaran, jika sampai menikmati kemungkaran maka tentu dapat dosa.

Jadi, tidak ada alasan bilang, "sy tidak melakukannya, maka sy tidak dapat dosa".
___

Di antara pertunjukan yg haram menurut Dar Ifta al-Mishriyyah, Majm' fiqhil Islamiy, dan banyak ulama yg lain adalah pertandingan tinju.

Wallahu a'lam

Oleh : Amru Hamdany 
Tanggal : 22 November 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02b4YPz1zu1yPVRZMjSxyamyTuLpqbuXijvGRn7JyTqFUPMqG7wRJp8nqm4V99tniyl&id=100027985390054&mibextid=Nif5oz

Kamis, 23 November 2023

بسم الله الرحمن الرحيم Mengapa kalian menjadi orang-orang yang diam serta menjadi orang-orang yang inferor menyelisihi salafush sholih rodhiyallahu'anhuma ajma'in yang pantang inferor serta menjadi orang-orang yang pecundang,pengecut,penakut? siapa sajakah yang bersalah atas merajalela sekaligus menganasnya berbagai keburukan di dunia ini ? Apakah mereka orang-orang yang menyembunyikan ilmu Islam yang sesungguhnya sedangkan mereka memang memiliki ilmu Islam yang sesungguhnya dan orang-orang yang pengecut,pencundang,penakut dan orang-orang yang inferor menyelisihi salafush sholih rodhiyallahu'anhuma ajma'in yang pantang inferor dan juga orang-orang yang ta'ashub/fanatik kepada suatu hal?https://t.me/Manhaj_Muwahhid/2897.


بسم الله الرحمن الرحيم 

Mengapa kalian menjadi orang-orang yang diam serta menjadi orang-orang yang inferor menyelisihi salafush sholih rodhiyallahu'anhuma ajma'in yang pantang inferor serta menjadi orang-orang yang pecundang,pengecut,penakut? siapa sajakah yang bersalah atas merajalela sekaligus menganasnya berbagai keburukan di dunia ini ? Apakah mereka orang-orang yang menyembunyikan ilmu Islam yang sesungguhnya sedangkan mereka memang memiliki ilmu Islam yang sesungguhnya dan orang-orang yang pengecut,pencundang,penakut dan orang-orang yang inferor menyelisihi salafush sholih rodhiyallahu'anhuma ajma'in yang pantang inferor dan juga orang-orang yang ta'ashub/fanatik kepada suatu hal?

https://t.me/Manhaj_Muwahhid/2897

.

بسم الله الرحمن الرحيم Semoga ALLAH memberikan hukum yang pantas atas semua orang yang memiliki ilmu yang pengecut pecundang penakut آمينSemoga ALLAH memberikan hukum yang benar-benar memang pantas atas semua orang yang memiliki ilmu yang menyembunyikan ilmu mereka آمينSemoga ALLAH memberikan Muslimin Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Al-Ghuroba Ath-Thoifah Al-Manshuroh yang sesungguhnya pengganti yang lebih baik daripada orang-orang yang disebutkan sebelumnya dan mengampuni semua dosa Muslimin Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Al-Ghuroba Ath-Thoifah Al-Manshuroh آمينSemoga ALLAH membinasakan semua ulama ummah dan ulama daulah آمينSemoga ALLAH merahmati dan mengampuni semua dosa semua ulama millahآمين10 Jumadil Awal 1445 Hijriyah24 November 2023https://t.me/Manhaj_Muwahhid/2885.


بسم الله الرحمن الرحيم 

Semoga ALLAH memberikan hukum yang pantas atas semua orang yang memiliki ilmu yang pengecut pecundang penakut 

آمين
Semoga ALLAH memberikan hukum yang benar-benar memang pantas atas semua orang yang memiliki ilmu yang menyembunyikan ilmu mereka 
آمين

Semoga ALLAH memberikan Muslimin Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Al-Ghuroba Ath-Thoifah Al-Manshuroh yang sesungguhnya pengganti yang lebih baik daripada orang-orang yang disebutkan sebelumnya dan mengampuni semua dosa Muslimin Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Al-Ghuroba Ath-Thoifah Al-Manshuroh 

آمين

Semoga ALLAH membinasakan semua ulama ummah dan ulama daulah 

آمين

Semoga ALLAH merahmati dan mengampuni semua dosa semua ulama millah

آمين



10 Jumadil Awal 1445 Hijriyah
24 November 2023

https://t.me/Manhaj_Muwahhid/2885

.

بسم الله الرحمن الرحيم Semoga ALLAH meridhoi siapapun yang menghukum mati Musuh-NYA ALLAH Murji'ah dan siapapun yang pantas untuk di hukum mati sesuai Hukum ALLAH serta tidak hanya sekedar gembar-gembor men tahdzir Musuh-NYA ALLAH Murji'ah dan siapapun yang pantas untuk di hukum mati sesuai hukum ALLAH آمينhttps://t.me/Manhaj_Muwahhid/2884.


بسم الله الرحمن الرحيم 

Semoga ALLAH meridhoi siapapun yang menghukum mati Musuh-NYA ALLAH Murji'ah dan siapapun yang pantas untuk di hukum mati sesuai Hukum ALLAH serta tidak hanya sekedar gembar-gembor men tahdzir Musuh-NYA ALLAH Murji'ah dan siapapun yang pantas untuk di hukum mati sesuai hukum ALLAH 

آمين

https://t.me/Manhaj_Muwahhid/2884

.

PEMBAGIAN TAUHID MENJADI TIGA adalah TRINITAS?

PEMBAGIAN TAUHID MENJADI TIGA adalah TRINITAS?

March 15, 2013

Merupakan perkara yang konyol dan lucu adalah perkataan sebagian ASWAJA atau sebagian Jahmiyah bahwasanya pembagian tauhid menjadi tiga, (1) Tauhid Ar-Rububiyah, (2) Tauhid Al-‘Uluhiyah/al-‘Ubudiyah, dan (3) Tauhid al-Asmaa’ wa as-Sifaat, adalah sama dengan aqidah TRINITAS kaum Nasrani yang meyakini Allah terdiri dari 3 oknum.

Yang lebih lucu lagi mereka masih terus menganggap bahwa pernyataan mereka ini adalah hujjah yang sangat kuat untuk membantah salafiyin, padahal ini adalah hujjah yang sangat konyol dan sangat…sangat…sangat…tidak nyambung. Apakah semua yang dibagi menjadi tiga sama dengan trinitas??. Akan tetapi begitulah sebagian ASWAJA yang mencari dalil apa saja yang penting bisa membantah salafiyin (Aswaja yang sesungguhnya) !!!

Pernyataan ini (bahwasanya pembagian tauhid menjadi tiga sama dengan trinitas) digembar-gemborkan oleh seorang yang bernama Hasan ‘Alawi As-Saqqoof, seorang pengikut faham Jahmiyah dalam kitabnya التَّنْدِيْدُ بِمَنْ عَدَّدَ التَّوْحِيْدَ، إِبْطَالُ مُحَاوَلَةِ التَّثْلِيْثِ فِي التَّوْحِيْدِ وَالْعَقِيْدَةِ الإِسْلاَمِيَّةِ (artinya : Pengungkapan kebatilan orang yang membagi tauhid, pembatalan usaha trinitas dalam tauhid dan aqidah Islamiyah)


Beliau ini dikenal tukang dusta, terlalu banyak dusta yang ia sampaikan, bahkan berdusta dihadapan khalayak ramai (di stasiun televisi), silahkan baca (http://www.saaid.net/Doat/Zugail/303.htm), demikian juga tidak amanahnya Hasan As-Saqqoof terhadap kitab-kitab para ulama sebagaimana dibongkar oleh Muhammad Sa’id Al-Katsiiri dalam kitabnya عَبَثُ أَهْلِ الأَهْوَاءِ بِتُرَاثِ الأُمَّةِ وَوَقَيْعَتُهُمْ فِي عُلَمَائِنَا نَظْرَةٌ تَطْبِيْقِيَّةٌ فِي كُتُبِ حَسَن بْنِ عَلِي السَّقَّافِ (inti buku ini adalah menunjukkan contoh praktek-praktek nyata ketidakamanahan Hasan As-Saqqof terhadap buku-buku para ulama, dan sikapnya yang menjatuhkan para ulama : silahkan di download di http://ia700302.us.archive.org/22/items/waq85152/85152.pdf), buku ini diberi pengantar oleh Syaikh yang alim yang juga berasal dari satu suku dengan Hasan As-Saqqoof, yaitu syaikh yang bernama Abdul Qoodir ‘Alawi As-Saqqoof hafizohulloh)

Adapun buku At-Tandiid tersebut maka telah dibantah secara khusus oleh Syaikh Abdurrozzaq Al-Badr hafizohulloh dalam kitabnya الْقَوْلُ السَّدِيْدُ فِي الرَّدِّ عَلَى مَنْ أَنْكَرَ تَقْسِيْمَ التَّوْحِيْدِ (yang artinya : Perkataan yang Tepat dalam Membantah Orang yang Mengingkari Pembagian Tauhid, silahkan didownload di http://ia701206.us.archive.org/24/items/waq34288/34288.pdf)

Untuk membantah hujjah konyol ini maka ada beberapa perkara yang perlu diperhatikan :



PERTAMA : Maksud dari pembagian Tauhid menjadi tiga, yaitu mentauhidkan Allah dalam (1) Rububiyahnya, dalam (2) Uluhiyahnya, dan dalam (3) Asmaa dan SifaatNya.

– Tauhid ar-Rubuubiyah artinya Mengesakan Allah dalam hal penciptaan, pemilikan dan pengaturan. Yaitu meyakini bahwa Allah Maha Esa dan tidak ada dzat lain yang ikut nimbrung membantu Allah dalam hal penciptaan, penguasaan, dan pengaturan.

– Tauhid al-Uluhiyah : Mengesakan Allah dalam peribadatan hamba kepadaNya. Artinya Allah Maha Esa dalam penyembahan, maka tidak ada dzat lain yang boleh untuk ikut serta disembah disamping penyembahan terhadap Allah

– Tauhid al-Asmaa wa as-Sifaat : Mengesakan Allah dalam nama-nama dan sifat-sifatnya. Artinya tidak ada dzat lain yang menyamai sifat-sifat Allah yang maha sempurna.

Jika kita bertanya kepada kaum muslimin secara umum tentang tiga makna tauhid di atas, maka secara umum tidak ada yang menolak, karena Allah memang Maha Esa dalam ketiga hal di atas. Lantas kenapa harus ada pengingkaran jika maknanya disetujui dan disepakati..??



KEDUA : Tauhid asalnya tidaklah diterima kecuali tauhid yang satu. Karena asalnya (1) Rob yang berhak disembah adalah (2) Rob yang maha Esa dalam penciptaan, dan juga (3) Maha sempurna sifat-sifatnya. Jika ada Rob yang tidak maha esa dalam penciptaan atau tidak sempurna sifat-sifatnya maka dia tidak berhak untuk disembah. Karenanya asalnya bahwa tauhid tidaklah menerima pembagian. Ketiga makna tauhid di atas harus terkumpulkan menjadi satu. Lantas kenapa ada pembagian??!!

Makhluklah (yaitu kaum musyrikin) yang telah melakukan pembagian, sehingga mereka hanya mengimani dan mengerjakan sebagian dari makna tauhid.

Allah berfirman :

وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلا وَهُمْ مُشْرِكُونَ

“Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam Keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain)” (QS Yusuf : 106)

Para salaf dan para ahli tafsir telah sepakat bahwa makna ayat ini adalah kaum musyrikin arab mengakui dan mengimani bahwasanya Allah Maha Esa dalam penciptaan dan pengaturan, akan tetapi mereka berbuat kesyirikan dengan beribadah juga kepada selain Allah. (Silahkan baca kembali penjelasan panjang lebar disertai nukilan-nukilan dari salaf dan para mufassir di artikel ini “Persangkaan Abu Salafy Al-Majhuul Bahwasanya Kaum Musyrikin Arab Tidak Mengakui Rububiyyah Allah“

Ayat ini menunjukkan bahwa kaum musyrikin Arablah yang membagi tauhid kepada Allah, sehingga hanya mengimani sebagian tauhid (yaitu tauhid rububiyah) dan berbuat syirik dalam tauhid al-uluhiyah.

Allah juga berfirman

فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ

Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah) (QS Al-‘Ankabuut : 65)

Ayat ini menjelaskan bahwasanya dalam kondisi gawat kaum musyrikin mengesakan (tidak membagi) tauhid mereka sehingga ikhlas berdoa kepada Allah, akan tetapi tatkala mereka diselamatkan di daratan mereka kembali lagi melakukan pembagian tauhid dan menyimpang dalam tauhid al-uluhiyah.

Dan dalil-dalil yang menunjukkan akan keimanan kaum musyrikin terhadap tauhid ar-rububiyah sangatlah banyak, sebagaimana telah saya sampaikan pada link diatas.



Perhatikan : Syari’at tidak ingin tauhid dipisah-pisahkan, bahkan ingin agar tauhid merupakan seusatu yang satu kesatuan. Hanya saja timbul penyimpangan dari kaum musyrikin yang memecah dan membagi tauhid, dimana mereka beriman kepada sebagian makna tauhid dan mengingkari sebagian yang lain. Maka datanglah syari’at untuk meluruskan mereka sehingga menjelaskan dengan cara membagi antara keimanan mereka yang benar (tauhid ar-rububiyah) dan keimanan mereka yang salah dalam tauhid (yaitu tauhid al-uluhiyah). Sehingga sering kita dapati bahwasanya Al-Qur’an berhujjah dengan keimanan mereka terhadap tauhid ar-rububiyah agar mereka meluruskan tauhid mereka yang salah dalam tauhid
al-uluhiyah. Seperti firman Allah

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (٢١)الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS Al-Baqoroh : 21-22)

Dalam ayat ini Allah berhujjah dengan pengakuan kaum musyrikin dan keimanan mereka terhadap Rububiyah Allah agar mereka juga mentauhidkan Allah dalam uluhiyah/peribadatan.

Intinya : Pembagian tauhid nampak dan muncul pada makhluk lalu datanglah syari’at berusaha memperbaiki dan meluruskan pemahaman mereka yang keliru tentang tauhid. Jadilah timbul pembagian tauhid dalam syari’at yang memiliki 2 fungsi, (1) dalam rangka penjelasan dan (2) dalam rangka menjaga tauhid dari kesalahpahaman



KETIGA : Karenanya pembagian tauhid ini bukanlah penimbulan/pemunculan suatu makna baru yang tidak ada di zaman salaf, akan tetapi hanyalah pembaharuan dalam istilah atau metode penjelasan dan pemahaman. Karena kalau pembagian ini dikatakan bid’ah maka terlalu banyak penamaan dan pembagian yang kita hukumi sebagai bid’ah juga. Sebagai contoh misalnya pembagian para ulama bahwasanya hukum taklifi terbagi menjadi 5 (wajib, mustahab, mubah, makruh, dan haram). Tentunya pembagian ini tidak terdapat dalam pembicaraan sahabat. Akan tetapi setelah diteliti dalil-dalil yang ada jelas bahwa kesimpulan hukum-hukum taklifi tidaklah keluar dari 5 hukum tersebut.



KEEMPAT : Pembagian tauhid adalah perkara ijtihadiah, tergantung cara seorang mujtahid dalam meng “istiqroo’ dalil-dalil, sehingga berkesimpulan bahwa tauhid terbagi menjadi berapa?.

Karenanya kita dapati :

– Sebagian ulama membagi tauhid menjadi dua saja, yaitu :تَوْحِيْدُ الْمَعْرِفَةِ وَالْإِثْبَاتِ dan تَوْحِيْدُ الطَّلَبِ وَالْقَصْدِ.

– Ada juga yang membagi dua dengan ibarat yang lain, yaitu : التَّوْحِيْدُ الْعِلْمِيِّ الْخَبَرِيِّ dan التَّوْحِيْدِ الطَّلَبِيِّ الإِرَادِيِّ

– Ada juga yang mengungkapkan dengan ibarat yang lain, yaitu : تَوْحِيْدُ الإِعْتِقَادِ dan تَوْحِيْدُ الْعَمَلِ

– Kita dapati juga ada sebagian orang yang membagi tauhid menjadi 4, seperti Ibnu Mandah yang membagi tauhid menjadi : (1) Tauhid Al-Uluhiyah, (2) Tauhid Ar-Tububiyah, (3) Tauhid al-Asmaa’, dan (4) Tauhid As-Sifaat.

– Demikian juga ada yang membagi tauhid menjadi empat dengan menambahkan tauhid yang ke (4) Tauhid Al-Haakimiyah.

Yang menjadi permasalahan bukanlah pembagian, akan tetapi content/isi dan kandungan dari pembagian tersebut, apakah benar menurut syari’at atau tidak??!! Inilah yang menjadi permasalahan, bukan masalah pembagian tauhid menjadi dua atau tiga atau empat, atau lebih dari itu.



KELIMA : Ternyata kita dapati para ulama terdahulu –jauh sebelum Ibnu Taimiyyah- telah membagi tauhid menjadi tiga. Hal ini jelas membantah pernyataan mereka bahwa pembagian tauhid menjadi tiga adalah kreasi Ibnu Taimiyyah rahimahullah di abad ke 8 hijriyah. Syaikh Abdurrozzaq hafizohulloh telah menukil perkataan para ulama salaf jauh sebelum Ibnu Taimiyyah yang membagi tauhid menjadi tiga. Diantara para ulama tersebut adalah :

(1) Al-Imam Abu Abdillah ‘Ubaidullahi bin Muhammad bin Batthoh al-‘Akburi yang wafat pada tahun 387 H, dalam kitabnya Al-Ibaanah.

(2) Al-Imam Ibnu Mandah yang wafat pada tahun 395 Hijriyah dalam kitabnya “At-Tauhid”.

(3) Al-Imam Abu Yusuf yang wafat pada tahun 182 H (silahkan merujuk kembali kitab al-qoul as-sadiid)



KEENAM : Ternyata kita juga dapati ahlul bid’ah juga telah membagi tauhid

Pertama : Kaum Asyaa’roh juga membagi tauhid menjadi 3, mereka menyatakan bahwa wahdaniah (keesaan) Allah mencakup tiga perkara, ungkapan mereka adalah:

إن الله واحد في ذاته لا قسيم له وواحد في صفاته لا نظير له، وواحد في أفعاله لا شريك له

“Sesungguhnya Allah (1) maha satu pada dzatnya maka tidak ada pembagian dalam dzatNya, (2) Maha esa pada sifat-sifatNya maka tidak ada yang menyerupai sifat-sifatnya, dan (3) Maha esa pada perbuatan-perbuatanNya maka tidak ada syarikat bagiNya.

Salah seorang ulama terkemukan dari Asyaa’iroh yang bernama Ibrahim Al-Laqqooni berkata :

“Keesaan (ketauhidan) Allah meliputi tiga perkara yang dinafikan :

… “Keesaan” dalam istilah kaum (Asyaa’iroh) adalah ungkapan dari tiga perkara yang dinafikan :

“(1) Dinafikannya berbilang dari Dzat Allah, artinya Dzat Allah tidak menerima pembagian….

(2) Dinafikannya sesuatu yang serupa dengan Allah, maksudnya tidak ada perbilangan dalam dzat atau salah satu sifat dari sifat-sifatNya…

(3) Dinafikannya penyamaan Allah dengan makhluk-makhluk yang baru…”

(Hidaayatul Muriid Li Jauharot At-Tauhiid, Ibraahim Al-Laqqooni. 1/336-338)

Ulama besar Asya’iroh yang lain yaitu Al-Baajuuri rahimahullah berkata :
“Kesimpulannya bawhasanya wahdaniah/keesaan/ketauhidan Allah yang mencakup (1) Keesaan pada Dzat, (2) Keesaan pada sifat-sifat Allah, dan (3) Keesaan pada perbuatan-perbuatanNya…”

(Hasyiat Al-Imam Al-Baijuuri ‘alaa Jauharot At-Tauhiid, hal 114)



Kedua : Abu Hamid Al-Gozali menyatakan bahwa tauhid yang berkaitan dengan kaum muslimin ada 3 tingakatan, karena beliau membagi tauhid menjadi 4 tingkatan, dan tingkatan pertama adalah tingkatan tauhidnya orang-orang munafik.

Adapun tingkatan-tingakatan yang berikutnya :

(1) Tauhidul ‘awaam تَوْحِيْدُ الْعَوَّام (Tauhidnya orang-orang awam)

(2) Tauhidul Khoosoh تَوْحِيْدُ الْخَاصَّةِ (Tauhidnya orang-orang khusus, مَقَامُ الْمُقَرّبِيْنَ) dan

(3) Tauhid Khoosotil Khooshoh تَوْحِيْدُ خَاصَّةِ الْخَاصَّةِ (Tauhidnya orang-orang super khusus مُشَاهَدَةُ الصِّدِّيْقِيْنَ)

Beliau rahimahullah berkata :

للتوحيد أربع مراتب …

فالرتبة الأولى من التوحيد هي أن يقول الإنسان بلسانه لا إله إلا الله وقلبه غافل عنه أو منكر له كتوحيد المنافقين

“Tauhid memiliki 4 tingkatan…tingkatan pertama dari tauhid adalah seseorang mengucapkan dengan lisannya laa ilaah illallah akan tetapi hatinya lalai darinya atau mengingkarinya, sebagaimana tauhidnya orang-orang munafiq”

Lalu Al-Gozali menyebutkan 3 tingkatan tauhidny
a kaum muslimin, ia berkata :

والثانية أن يصدق بمعنى اللفظ قلبه كما صدق به عموم المسلمين وهو اعتقاد العوام

(1) Yang kedua : Yaitu ia membenarkan makna lafal laa ilaaha illallahu dalam hatinya sebagaimana pembenaran orang-orang awam kaum muslimin, dan ini adalah aqidahnya orang-orang awam

والثالثة أن يشاهد ذلك بطريق الكشف بواسطة نور الحق وهو مقام المقربين وذلك بأن يرى أشياء كثيرة ولكن يراها على كثرتها صادرة عن الواحد القهار

(2) Yang Ketiga : Yaitu dengan metode Kasyf (pengungkapan) dengan perantara cahaya Allah, dan ini adalah orang-orang muqorrobin (yang didekatkan), yaitu jika ia melihat sesuatu yang banyak akan tetapi ia melihatnya –meskipun banyak- timbul dari dzat Yang Maha Satu Yang Maha Kuasa

والرابعة أن لا يرى في الوجود إلا واحدا وهي مشاهدة الصديقين وتسميه الصوفية الفناء في التوحيد لأنه من حيث لا يرى إلا واحدا فلا يرى نفسه أيضا وإذا لم ير نفسه لكونه مستغرقا بالتوحيد كان فانيا عن نفسه في توحيده بمعنى أنه فنى عن رؤية نفسه والخلق

(3) Yang Keempat : yaitu ia tidak melihat di alam wujud ini (alam nyata) ini kecuali hanya satu, dan ini adalah pengamatan orang-orang as-siddiqin. Dan kaum sufiah menamakannya al-fanaa dalam tauhid, karena ia tidaklah melihat kecuali satu, maka iapun bahkan tidak melihat dirinya sendiri. Dan jika ia tidak melihat dirinya dikarenakan tenggelam dalam tauhid maka ia telah sirna dari dirinya dalam mentauhidkan Allah, yaitu maknanya ia telah sirna tidak melihat dirinya dan tidak melihat makhluk” (Ihyaa ‘Ulumiddiin 4/245)



KETUJUH :Ternyata sebagian ulama Ahlul Kalaam juga mengenal istilah tauhid ar-rububiyah dan tauhid al-uluhiyah,

Abu Mansuur Al-Maturidi (pendiri madzhab Al-Maturidiyah, wafat 333 H) dalam kitabnya At-Tauhid beliau berkata :

(Kitaab At-Tauhid, Abu Manshuur Al-Maturidi, tahqiq : DR Muhammad Aruusi, Terbitan Daar Shoodir, Beirut, hal 86)



KEDELAPAN : Kenapa harus pengingkaran besar-besaran terhadap pembagian tauhid menjadi tiga?. Rahasianya karena pembagian ini menjelaskan akan bedanya antara tauhid Ar-Rububiyah dengan tauhid Al-Uluhiyah. Dan barangsiapa yang mengakui tauhid Ar-rububiyah akan tetapi beribadah kepada selain Allah maka ia adalah seorang musyrik. Inilah pembagian yang mereka ingkari, mereka hanya ingin pembicaraan tauhid hanya pada dua model tauhid saja, yaitu tauhid ar-rububiyah dan tauhid al-asmaa wa as-sifaat.

Karena dengan dibedakannya antara tauhid ar-rububiyah dan tauhid al-uluhiyah semakin memperjelas bahwa aqidah mereka tentang bolehnya berdoa kepada mayat-mayat penghuni kubur dan beristighotsah kepada para wali yang telah meninggal adalah kesyirikan yang nyata !!!

Mereka tidak mempermasalahkan jika seandainya tauhid dibagi menjadi dua, yaitu tauhid rububiyah dan tauhid al-asmaa wa as-sifaat, karena dalam buku-buku aqidah mereka ternyata memfokuskan pembicaraan pada dua model tauhid ini. Jika kita setuju pembagian tauhid hanya dua saja, maka bisa saja dikatakan ini adalah dualisme ketuhanan, sebagaimana penyembah dua dewa atau dua tuhan, dan ini juga kesyirikan. Sebagaimana trinitas adalah kesyirikan demikian juga dualisme ketuhanan juga terlarang



KESEMBILAN : Pembicaraan kaum Asya’iroh hanya terfokus dalam masalah tauhid Ar-Rububiyah, bahwasanya Allahlah satu-satunya pencipta.

Hal ini sangat nampak dari sikap mereka berikut ini

– Sebagian ulama mereka menafsirkan laa ilaah illallah pada makna rububiyah لاَ قَادِرَ عَلَى الاِخْتِرَاعِ إِلاَّ اللهُ (Tidak ada yang mampu untuk menciptakan kecuali Allah).

Padahal yang benar dalam hal ism ahsan الله adalah bukanlah ism jamid (yaitu kata benda yang tidak berasal dari kata masdar yang bermakna), akan tetapi pendapat yang benar bawhasanya lafal الله adalah ism musytaq berasal dari kata الإله yang artinya المألوه (sebagaimana كتاب yang bermakna مكتوب), dan المألوه maknanya adalah المعبود “yang di sembah”. Sehingga makna yang benar dari laa ilaah illallah adalah “Tidak ada yang berhak untuk disembah kecuali Allah”

– Kita dapati kaum asyairoh dalam buku-buku aqidah mereka menyatakan bahwa أَوَّلُ وَاجِبٍ عَلَى الْمُكَلَّفِ هُوَ النَّظْرُ (Yang pertama wajib bagi seorang mukallaf adalah pengamatan untuk meyakini adanya pencipta). Sehingga konsentrasi mereka adalah tentang penetapan akan adanya Tuhan Pencipta Yang Maha Esa dalam Penciptaan

Akibat dari salah penafsiran tentang laa ilaaha illahllahu ini akhirnya seseorang yang beristighotsah dan berdoa kepada selain Allah tidaklah terjerumus dalam kemusyrikan selama meyakini bahwa pencipta satu-satunya adalah Allah.

Karenanya kita dapati sebagian orang alim mereka (sebagian kiyai) terjerumus dalam kesyirikan atau membolehkan kesyirikan. Menurut mereka hal-hal berikut bukanlah kesyirikan :

– Berdoa kepada mayat, meminta pertolongan dan beristighotsah kepada mayat bukanlah kesyirikan, selama meyakini bahwa mayat-mayat tersebut hanyalah sebab dan Allahlah satu-satunya yang menolong

– Jimat-jimat bukanlah kesyirikan selama meyakini itu hanyalah sebab, dan yang menentukan hanyalah Allah. Karenanya kita dapati sebagian kiyai menjual jimat-jimat

– Bahkan kita dapati sebagian kiyai mengajarkan ilmu-ilmu kanuragan atau ilmu-ilmu sihir. Karena selama meyakini itu hanyalah sebab dan Allah yang merupakan sumber kekuatan maka hal ini bukanlah kesyirikan.

– Sebagian mereka juga membolehkan memberikan sesajen atau tumbal kepada lumpur lapindo atau kepada gunung yang akan meletus, karena menurut mereka hal itu bukanlah bentuk kesyirikan kepada Allah.

Kota Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, 03-04-1434 H / 15 Maret 2013 M
Abu Abdil Muhsin Firanda
http://www.firanda.com

بسم الله الرحمن الرحيم Demi ALLAH Demi ALLAH sekali lagi Demi ALLAH kita men takfir mu'ayyan hukkam (penguasa) presiden negara kafir republik indonesia Joko Widodo Joko Widodo adalah kafir musyrik najis thoghut bukan Muslim Muwahhid Telah di ketahui kufur akbar nya Joko Widodo adalah : Mengatakan bahwa negara harus dipisah dari agama, memandikan mobil halunya dengan ritual syirik mandi kembang, mengancam akan menggebuk dan melawan sesiapa saja yang berupaya mengganti undang-undang setan Belanda-nya, memberikan sesaji jeruk purut dan air suci ke danau dalam peresmian pelabuhan Toba, memberikan sesaji dalam bentuk air dan tanah dari berbagai wilayah Negara Kafir Republik Indonesia dan diletakkan dalam guci di tengah Ibu Kota Negara (IKN) , Ber hukum dengan selain hukum ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA , menolak ajakan berhukum dengan Syariat Islam, memusuhi para da'i tauhid, melindungi kekufuran dan kesyirikan , menerima agama selain Islam sebagai agama yang sah Semoga ALLAH segera memenangkan Muwahhid Muslimin Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dan segera menegakkan Khilafah ala minhajin nubuwah آمين


بسم الله الرحمن الرحيم 

Demi ALLAH Demi ALLAH sekali lagi Demi ALLAH kita men takfir mu'ayyan hukkam (penguasa) presiden negara kafir republik indonesia Joko Widodo 

Joko Widodo adalah kafir musyrik najis thoghut bukan Muslim Muwahhid 

Telah di ketahui kufur akbar nya Joko Widodo adalah : Mengatakan bahwa negara harus dipisah dari agama, memandikan mobil halunya dengan ritual syirik mandi kembang, mengancam akan menggebuk dan melawan sesiapa saja yang berupaya mengganti undang-undang setan Belanda-nya, memberikan sesaji jeruk purut dan air suci ke danau dalam peresmian pelabuhan Toba, memberikan sesaji dalam bentuk air dan tanah dari berbagai wilayah Negara Kafir Republik Indonesia dan diletakkan dalam guci di tengah Ibu Kota Negara (IKN) , Ber hukum dengan selain hukum ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA , menolak ajakan berhukum dengan Syariat Islam, memusuhi para da'i tauhid, melindungi kekufuran dan kesyirikan , menerima agama selain Islam sebagai agama yang sah 

Semoga ALLAH segera memenangkan Muwahhid Muslimin Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dan segera menegakkan Khilafah ala minhajin nubuwah 
آمين

https://t.me/Manhaj_Muwahhid/2881

.

Rabu, 22 November 2023

https://www.facebook.com/100053189957429/posts/869711234811867/?mibextid=Nif5oz

https://www.facebook.com/100053189957429/posts/869711234811867/?mibextid=Nif5oz

Tiga Kelompok Manusia Di Masa Fitnah MusuhSyaikhul Islam Ibnu Taimiyah -rahimahullah-berkata: "Ketahuilah -semoga Allah memperbaiki kalian- bahwa telah terbukti dari jalur yang sangat banyak, sesungguhnya Nabi -Shallallahu 'Alahi Wasallam- telah bersabda "Akan senantiasa ada dari umatku yang berada diatas kebenaran, orang-orang yang menghinakan dan menyelisihi mereka tidak akan memberikan mudharat pada mereka hingga datangnya hari kiamat." Telah Tsabit bahwa mereka berada di Syam (Palestina, Suriah, Libanon dan Yordania)Pada fitnah (perang-pentj) ini, manusia terpecah menjadi tiga kelompok:1. Thoifah al-Manshurah. Mereka adalah para Mujahidin yang berjuang melawan kaum perusak.2. Thoifah Mukhalifah, yaitu orang-orang yang sudah murtad dari syariat Islam yang masih menisbatkan dirinya pada syariat Islam serta orang-oranh yang berpihak pada kerusakan yang mereka lakukan.3. Thoifah al-Mukhadzdzilah yaitu orang-orang yang tidak mau menolong para Mujahidin dan bahkan mencela perjuangan mereka, walaupun mereka masih beragam Islam.Maka hendaklah seseorang memperhatikan, apakah ia termasuk Thoifah Manshurah ataukah ia termasuk Thoifah mukhadzdzilah atau kelompok Mukhalifah.(Sumber: Majmu'at al-Fatawa: 14/528-529)

Tiga Kelompok Manusia Di Masa Fitnah Musuh

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah -rahimahullah-berkata: "Ketahuilah -semoga Allah memperbaiki kalian- bahwa telah terbukti dari jalur yang sangat banyak, sesungguhnya Nabi -Shallallahu 'Alahi Wasallam- telah bersabda "Akan senantiasa ada dari umatku yang berada diatas kebenaran, orang-orang yang menghinakan dan menyelisihi mereka tidak akan memberikan mudharat pada mereka hingga datangnya hari kiamat." 

Telah Tsabit bahwa mereka berada di Syam (Palestina, Suriah, Libanon dan Yordania)

Pada fitnah (perang-pentj) ini, manusia terpecah menjadi tiga kelompok:

1. Thoifah al-Manshurah. Mereka adalah para Mujahidin yang berjuang melawan kaum perusak.

2. Thoifah Mukhalifah, yaitu orang-orang yang sudah murtad dari syariat Islam yang masih menisbatkan dirinya pada syariat Islam serta orang-oranh yang berpihak pada kerusakan yang mereka lakukan.

3. Thoifah al-Mukhadzdzilah yaitu orang-orang yang tidak mau menolong para Mujahidin dan bahkan mencela perjuangan mereka, walaupun mereka masih beragam Islam.

Maka hendaklah seseorang memperhatikan, apakah ia termasuk Thoifah Manshurah ataukah ia termasuk Thoifah mukhadzdzilah atau kelompok Mukhalifah.

(Sumber: Majmu'at al-Fatawa: 14/528-529)

Dinukil dari : Ustadz Abu Usaid Al-Munawy 
Tanggal : 23 November 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02YP8ppPNW78xDdMDhZVg14UxVnto4eraADwpsnSPpRJ4nkjBKvCefq816yJuLUijml&id=100012546758597&mibextid=Nif5oz

Pertanyaannya ada ngga yang kenal siapa orang yg ada dalam video ini? Ulama dari mana dia? pengamat militer kah? atau pengamat politik kah? Apa kapasitasnya bicara demikian? Dari mana buktinya?Ngomong permainan intlijen tingkat tinggi, sumbernya aja ngga jelas.Kalau kayak gitu kan semua orang juga bisa ngarang.Bahkan andai benar apa yg dia ucapkan maka normalisasi dengan mengakui berdirinya negara Israel itu berarti menyerah kalah.Lagi pula perkataannya bahwa kaum muslimin saat ini lemah tidaklah betul bila dilihat dari kekayaan negeri-negeri Arab penghasil minyak yang sangat mampu untuk mandiri dalam persenjataan. Tapi kalau dia maksud lemah iman karena terjangkit wahn maka itu betul.==================Alimusri Semjan Putra menjadikan orang ngga jelas sebagai sumber informasi, padahal dia pun bisa bikin video ngarang kayak gitu

Pertanyaannya ada ngga yang kenal siapa orang yg ada dalam video ini? Ulama dari mana dia? pengamat militer kah? atau pengamat politik kah? Apa kapasitasnya bicara demikian? Dari mana buktinya?
Ngomong permainan intlijen tingkat tinggi, sumbernya aja ngga jelas.
Kalau kayak gitu kan semua orang juga bisa ngarang.
Bahkan andai benar apa yg dia ucapkan maka normalisasi dengan mengakui berdirinya negara Israel itu berarti menyerah kalah.
Lagi pula perkataannya bahwa kaum muslimin saat ini lemah tidaklah betul bila dilihat dari kekayaan negeri-negeri Arab penghasil minyak yang sangat mampu untuk mandiri dalam persenjataan. Tapi kalau dia maksud lemah iman karena terjangkit wahn maka itu betul.
==================
Alimusri Semjan Putra menjadikan orang ngga jelas sebagai sumber informasi, padahal dia pun bisa bikin video ngarang kayak gitu.

Oleh : Ustadz Anshari Taslim 
Tanggal : 23 November 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02VppzyASZPB6G245855hvWBppArGAgN1FC1ERH57S33VoN8ZBdw5sjbveRs6TWWEdl&id=100008323988274&mibextid=Nif5oz

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Membeberkan Perkataan Kaum Munafikin Seputar Jihad

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Membeberkan Perkataan Kaum Munafikin Seputar Jihad

Diantara perkataan kaum munafikin tentang jihad kaum muslimin yang diungkapkan oleh Ibnu Taimiyah -rahimahullah- dalam fatawanya:

1. Tidak tersisa negara Islam, sebaiknya kita masuk saja dalam negara mereka.

2. Tanah Syam sudah tidak tersisa, kita pindah (hijrah) saja, entah ke Hijaz, Yaman atau Mesir.

3. Yang menjadi maslahat adalah menyerahkan diri saja, hidup dibawah hukum mereka.

4. Kalian tidak akan mampu berperang, minta jaminan kemanan saja pada mereka.

5. Kalian dengan kemampuan perang kalian yang lemah ingin menghancurkan musuh yang kuat?

6. Kalian gila, kalian ingin menghancurkan diri kalian sementara warga juga bisa akan ikut binasa dengan perbuatan kalian.

7. Beberapa perkataan yang sangat menyakitkan lainnya.

Saat ini perkataan-perkataan itu nampak di hadapan kita, bersembunyi di balik topeng salafiyah, tapi aslinya perkataan kaum munafik, misalnya:

1. Pengikut Yasin Lovers (maksdnya dia membenci Syaikh Ahmad Yasin -rahimahullah- tokoh yang membentuk []-[]@mas

2. Sebaiknya warga P@lestina hijrah saja, mirip poin nomor 2

3. []-[]@maslah penyebab terbunuhnya warga, mirip poin nomor 6

4. Dll, tambah saja sendiri di kolom komentar.

Oleh : Ustadz Abu Usaid Al-Munawy 
Tanggal : 22 November 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid024hxxMaH2vzaYTojLy322Q1QQZzq13oJDmZWoinGfjDTJ19vsJ81qWbrMptNouUQjl&id=100012546758597&mibextid=Nif5oz

بسم الله الرحمن الرحيم Fitnah sudah lama membuat menderita muslimin diantaranya yang sangat ganas adalah seluruh madrosah jahiliyah tanpa terkecuali dan seluruh pendidikan jahiliyah walaupun diberi embel-embel "sekolah umum,sekolah formal,Taman Kanak-kanak (TK),Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),Sekolah Menengah Atas (SMA), Universitas, Sekolah Rakyat (SR),Taman Siswa,Taman Siswi,dan lain-lain" tanpa terkecuali sudahkah kalian benar-benar berusaha mati-matian atau bisa dibilang berusaha maksimal ber amar makruf nahi mungkar ber dawkah terkait madrosah jahiliyah tanpa terkecuali pendidikan jahiliyah tanpa terkecuali walaupun diberi embel-embel "sekolah umum,sekolah formal,taman kanak-kanak (TK),Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),Sekolah Menengah Atas (SMA), Universitas, Sekolah Rakyat (SR),Taman Siswa,Taman Siswi,dan lain-lain" ?Kalau kalian tidak menjalankan amar makruf nahi mungkar dakwah terhadap madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah lalu kenapa?Kalian meremehkan keburukan ini?Kalian cinta sama madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah yang di murkai dan dibenci oleh ALLAH hanya karena kalian belajar ilmu yang menentang Islam di sana?Kalian takut sama penguasa tapi tidak takut kepada ALLAH saja?Kalian takut sama orang tua kalian tapi tidak takut kepada ALLAH saja?Kalian takut sama makhluk yang pasti diciptakan oleh ALLAH tapi tidak takut sama ALLAH saja?Kalian berada di atas jalannya ulama su'u termasuk ulama su'u ummah dan ulama su'u daulah ?Takutlah kepada ALLAH saja dan ber amar makruf nahi mungkar lah dengan ilmu dan ber dakwah lah dengan ilmu Islam terhadap madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah pastinya dengan tidak meninggalkan Jihad Fisabilillah Ber takwa dan ber tawakal lah kepada ALLAH saja dan kufuri lah thoghut dan beriman lah kepada ALLAHالله المستعان والله أعلم 18 Romadhon 1445 Hijriyahhttps://t.me/Manhaj_Muwahhid/4914===بسم الله الرحمن الرحيم تقييم الشيخ المحدث مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله للمدارس الجاهلية والتعليم الجاهليةPenilaian Asy-Syaikh Al-Muhaddits Abu Abdurrohman Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله terhadap madrasah (sekolah) jahiliyah sekaligus pendidikan jahiliyah 🔻🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻🔻https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4544https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4545https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4546https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4547===بسم الله الرحمن الرحيمPerkataan dari Asy-Syaikh Abu Abdurrohman Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله dan Ustadz Abul Mundzir Jafar Shalih وفقه الله dan Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron وفقه الله dan Ustadz Yulian Purnama وفقه الله dan Ustadz Hafzan El Hadi وفقه الله ini juga membahas beberapa مدرسة (sekolah) jahiliyah pendidikan jahiliyah dan lainnya الله المستعانوالله أعلم🔻🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻🔻https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4339https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4340https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4341https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4342https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4343https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4344https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4345https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4347

بسم الله الرحمن الرحيم  Fitnah sudah lama membuat menderita muslimin diantaranya yang sangat ganas adalah seluruh madrosah jahiliyah tanpa t...