Dahulu, ada seorang pemuda yg tinggal di sebuah tempat.
Suatu hari dia sendirian pergi ke sebuah tempat ibadah orang2 di tempat tersebut kemudian menghancurkan objek2 sesembahan yang ada disitu.
Sangat2 "tidak hikmah" dan merusak tatanan masyarakat setempat. Masyarakat setempat pun tersinggung setengah mati. Pemuda ini disidang ramai2 dan diputuskan untuk dibakar hidup2.
Dia harus menerima hukuman. Sayangnya ketika dibakar, ternyata api tak membakar dirinya.
Tapi karena masyarakat sudah kadung kesal, dia pun diusir dan harus pergi meninggalkan tempat itu.
Karena sikap yang "tidak hikmah", hilanglah kesempatan dia untuk berdakwah lebih lama disitu. Sangat besar "mudharat" yang ditimbulkan.
Kisah #2:
Ada juga seseorang yang siang dan malam mengingkari dengan lisan peribadahan2 kepada selain Allaah di sebuah kota.
Karena hal ini, beliau disiksa, dihardik...
Dan akhirnya setelah 13 tahun menjalani hal ini, terusir juga dirinya dari kota kelahirannya tersebut.
Begitulah "mudharat" yang timbul. Seandainya bisa lebih memaklumi, tentu beliau akan tinggal dan bisa berdakwah lebih lama.
Kisah #3:
Ada juga seorang yang menghancurkan kuburan2 yang diibadahi di negeri hijaz.
Ketika melakukan hal tersebut, dia pun di protes oleh seluruh pemuka agama. Ulama Bashrah tidak setuju. Ulama dari negeri2 lain tidak setuju.
Masuklah dia sebagai daftar orang yang dicari hidup atau mati.
Sayembara berhadiah pun muncul bagi siapa saja yang bisa membunuhnya.
Dia pun harus terusir dari kota tempat dia tinggal saat itu.
Halaah... seandainya bisa lebih "hikmah", tentu "mudharat"nya tidak akan besar dampaknya. Dan dia bisa berdakwah di masyarakat dengan lebih tenang.
Itulah 3 kisah contoh bagaimana bersikap dalam kesyirikan.
Walaupun ada yang bilang "tidak hikmah" dan secara fakta menimbulkan "mudharat" baik dari segi harta dan nyawa.
Antum semua tahu tokoh dalam kisah #1 dan #2.
Adapun kisah #3, beliau dikenal dengan karya tulisnya Tsalatsatul Ushul dan Kitab at-Tauhid.
Allahumma shalli ala Muhammad wa aalihi wa shahbihi wa man tabi'ahum bi ihsan ilaa yaumiddin.
https://t.me/ngajitauhidofficial/395