Minggu, 25 Februari 2024

Asy-Syaikh Bin Baz rahimahullah pernah ditanya mengenai hukum orang yang tidak mengetahui bahwa menyembelih dan bernadzar untuk selain Allah adalah kesyirikan, beliau menjawab bahwa orang seperti ini selain dihukum musyrik juga tetap diajarkan perkara sebenarnya (Bayan Li bida' Mu'ashirah fil Iman hal. 45). Demikianlah ulama Rabbani dalam membimbing ummat.Saat ini kita hanya mempelajari hukum orang yang tidak shalat hanya untuk menghukumi semata, padahal hakikatnya ialah agar kita merasa khawatir pada diri kita dan orang lain akan dampak dahsyat yang mengerikan bagi orang yang meninggalkan shalat. Bahkan lisan dan tulisan begitu fasih dan membuat takjub karena penuh rujukan tatkala membahas hukum orang yang meninggalkan shalat, namun orang-orang disekitar yang tidak shalat baik tetangga, rekan kerja bahkan sanak famili yang tidak shalat tidak diberi arahan akan wajibnya shalat, tidak diberikan peringatan. Ada apa ini ?Sebagian kita hanya mumpuni teori Ushul dakwah dan sekelumitnya, ternyata kemungkaran didepan mata secara nyata tidak mampu kita ingkari, padahal hanya sekedar mengajak orang yang shalat agar ia shalat, apa susahnya ? Malu ? Tidak enak ? Karena tidak kenal ? Apakah rela terus berada dalam kubangan Adh'aful Iman karena tak kuasa mengajak mereka shalat dengan tangan atau lisan.Lebih menyesakkan lagi ialah kita telah terpedaya oleh banyaknya komunitas ngaji di sosmed, friendlist yang bejibun dari kalangan ustadz dan ikhwan ngaji apalagi ketika kopdar kita merasa kita ini "banyak", sehingga fokus dakwah kita ialah rudud seputar pengajian, bantah membantah antara pro madzhab fiqih dan anti bermadzhab plus dengan kutipan ushul fiqih yang membuat decak kagum. Padahal ketika kita kembali ke kehidupan nyata di lingkungan, tempat kerja dan keluarga besar, bisa jadi hanya kita yang kenal apa itu hakikat kesyirikan dan hukum meninggalkan shalat misalnya, namun kita tidak mampu menjelaskan hal ini kepada mereka. Allahul Musta'anLihatlah kenyataan, jangan tertipu dengan komunitas pengajianmu yang sangat sedikit sekali jika dibandingkan dengan ummat Islam secara umum di negeri ini. Penyakit yang ada pada ummat sangat dahsyat dan kompleks, mulai dari kesyirikan, maksiat, bid'ah, keyakinan kekufuran sekalerisme, pluralisme, liberalisme. Banyak masyarakat yang sudah tidak peduli dengan agama, bahkan stigma fanatik dan mabok agama sudah tertuju kepada setiap orang yang berupaya komitmen dengan agama. Apa yang harus kita lakukan ? Kita terjun langsung, Medan dakwah luas tidak terbatas di mimbar dan meja kajian. Bahkan seluruh para Rasul terjun langsung datang menjumpai ummatnya mengajak manusia ke jalan Allah baik pasar, jalan, atau mendatangi rumah-rumah mereka. Sebagian rekan menyatakan : "Preman atau orang jalananitu biar dibawa jt ke masjid, nanti setelah di masjid kita yang bawa ke majelis taklim". Kenapa tidak kita saja sekalian yang membawa preman tersebut ke masjid dan mengenal kajian Islam ? Kapan kita mulai ? Sekarang !Berilah peringatan kepada setiap insan, sebelum hal tersebut dilarang....Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin وفقه اللهTanggal : 29 Agustus 2019Sumber :https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02mnoRkmQzQhg5ghFGKenRKeXJY8tdaJbCFSRRfMwAZFdjuZ7KqeJhJdwJ2nLWx26ul&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

Asy-Syaikh Bin Baz rahimahullah pernah ditanya mengenai hukum orang yang tidak mengetahui bahwa menyembelih dan bernadzar untuk selain Allah adalah kesyirikan, beliau menjawab bahwa orang seperti ini selain dihukum musyrik juga tetap diajarkan perkara sebenarnya (Bayan Li bida' Mu'ashirah fil Iman hal. 45). Demikianlah ulama Rabbani dalam membimbing ummat.

Saat ini kita hanya mempelajari hukum orang yang tidak shalat hanya untuk menghukumi semata, padahal hakikatnya ialah agar kita merasa khawatir pada diri kita dan orang lain akan dampak dahsyat yang mengerikan bagi orang yang meninggalkan shalat. Bahkan lisan dan tulisan begitu fasih dan membuat takjub karena penuh rujukan tatkala membahas hukum orang yang meninggalkan shalat, namun orang-orang disekitar yang tidak shalat baik tetangga, rekan kerja bahkan sanak famili yang tidak shalat tidak diberi arahan akan wajibnya shalat, tidak diberikan peringatan. Ada apa ini ?

Sebagian kita hanya mumpuni teori Ushul dakwah dan sekelumitnya, ternyata kemungkaran didepan mata secara nyata tidak mampu kita ingkari, padahal hanya sekedar mengajak orang yang shalat agar ia shalat, apa susahnya ? Malu ? Tidak enak ? Karena tidak kenal ? Apakah rela terus berada dalam kubangan Adh'aful Iman karena tak kuasa mengajak mereka shalat dengan tangan atau lisan.

Lebih menyesakkan lagi ialah kita telah terpedaya oleh banyaknya komunitas ngaji di sosmed, friendlist yang bejibun dari kalangan ustadz dan ikhwan ngaji apalagi ketika kopdar kita merasa kita ini "banyak", sehingga fokus dakwah kita ialah rudud seputar pengajian, bantah membantah antara pro madzhab fiqih dan anti bermadzhab plus dengan kutipan ushul fiqih yang membuat decak kagum. Padahal ketika kita kembali ke kehidupan nyata di lingkungan, tempat kerja dan keluarga besar, bisa jadi hanya kita yang kenal apa itu hakikat kesyirikan dan hukum meninggalkan shalat misalnya, namun kita tidak mampu menjelaskan hal ini kepada mereka. Allahul Musta'an

Lihatlah kenyataan, jangan tertipu dengan komunitas pengajianmu yang sangat sedikit sekali jika dibandingkan dengan ummat Islam secara umum di negeri ini. Penyakit yang ada pada ummat sangat dahsyat dan kompleks, mulai dari kesyirikan, maksiat, bid'ah, keyakinan kekufuran sekalerisme, pluralisme, liberalisme. Banyak masyarakat yang sudah tidak peduli dengan agama, bahkan stigma fanatik dan mabok agama sudah tertuju kepada setiap orang yang berupaya komitmen dengan agama. 

Apa yang harus kita lakukan ? Kita terjun langsung, Medan dakwah luas tidak terbatas di mimbar dan meja kajian. Bahkan seluruh para Rasul terjun langsung datang menjumpai ummatnya mengajak manusia ke jalan Allah baik pasar, jalan, atau mendatangi rumah-rumah mereka. Sebagian rekan menyatakan : "Preman atau orang jalanan
itu biar dibawa jt ke masjid, nanti setelah di masjid kita yang bawa ke majelis taklim". Kenapa tidak kita saja sekalian yang membawa preman tersebut ke masjid dan mengenal kajian Islam ? 

Kapan kita mulai ? 
Sekarang !

Berilah peringatan kepada setiap insan, sebelum hal tersebut dilarang....

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin وفقه الله
Tanggal : 29 Agustus 2019
Sumber :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02mnoRkmQzQhg5ghFGKenRKeXJY8tdaJbCFSRRfMwAZFdjuZ7KqeJhJdwJ2nLWx26ul&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

بسم الله الرحمن الرحيم Fitnah sudah lama membuat menderita muslimin diantaranya yang sangat ganas adalah seluruh madrosah jahiliyah tanpa terkecuali dan seluruh pendidikan jahiliyah walaupun diberi embel-embel "sekolah umum,sekolah formal,Taman Kanak-kanak (TK),Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),Sekolah Menengah Atas (SMA), Universitas, Sekolah Rakyat (SR),Taman Siswa,Taman Siswi,dan lain-lain" tanpa terkecuali sudahkah kalian benar-benar berusaha mati-matian atau bisa dibilang berusaha maksimal ber amar makruf nahi mungkar ber dawkah terkait madrosah jahiliyah tanpa terkecuali pendidikan jahiliyah tanpa terkecuali walaupun diberi embel-embel "sekolah umum,sekolah formal,taman kanak-kanak (TK),Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),Sekolah Menengah Atas (SMA), Universitas, Sekolah Rakyat (SR),Taman Siswa,Taman Siswi,dan lain-lain" ?Kalau kalian tidak menjalankan amar makruf nahi mungkar dakwah terhadap madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah lalu kenapa?Kalian meremehkan keburukan ini?Kalian cinta sama madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah yang di murkai dan dibenci oleh ALLAH hanya karena kalian belajar ilmu yang menentang Islam di sana?Kalian takut sama penguasa tapi tidak takut kepada ALLAH saja?Kalian takut sama orang tua kalian tapi tidak takut kepada ALLAH saja?Kalian takut sama makhluk yang pasti diciptakan oleh ALLAH tapi tidak takut sama ALLAH saja?Kalian berada di atas jalannya ulama su'u termasuk ulama su'u ummah dan ulama su'u daulah ?Takutlah kepada ALLAH saja dan ber amar makruf nahi mungkar lah dengan ilmu dan ber dakwah lah dengan ilmu Islam terhadap madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah pastinya dengan tidak meninggalkan Jihad Fisabilillah Ber takwa dan ber tawakal lah kepada ALLAH saja dan kufuri lah thoghut dan beriman lah kepada ALLAHالله المستعان والله أعلم 18 Romadhon 1445 Hijriyahhttps://t.me/Manhaj_Muwahhid/4914===بسم الله الرحمن الرحيم تقييم الشيخ المحدث مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله للمدارس الجاهلية والتعليم الجاهليةPenilaian Asy-Syaikh Al-Muhaddits Abu Abdurrohman Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله terhadap madrasah (sekolah) jahiliyah sekaligus pendidikan jahiliyah 🔻🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻🔻https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4544https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4545https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4546https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4547===بسم الله الرحمن الرحيمPerkataan dari Asy-Syaikh Abu Abdurrohman Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله dan Ustadz Abul Mundzir Jafar Shalih وفقه الله dan Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron وفقه الله dan Ustadz Yulian Purnama وفقه الله dan Ustadz Hafzan El Hadi وفقه الله ini juga membahas beberapa مدرسة (sekolah) jahiliyah pendidikan jahiliyah dan lainnya الله المستعانوالله أعلم🔻🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻🔻https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4339https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4340https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4341https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4342https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4343https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4344https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4345https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4347

بسم الله الرحمن الرحيم  Fitnah sudah lama membuat menderita muslimin diantaranya yang sangat ganas adalah seluruh madrosah jahiliyah tanpa t...