Metode para tukang sihir adalah تزوير الواقع yaitu memanipulasi fakta dan إلباسه لبوس الخداع والتمويه yaitu menyematkan fakta tersebut dengan sematan yang buruk.
Tukang sihir adalah seseorang yang memanipulasi pandangan kita sehingga dalam pandangan kita sebuah tongkat malah terlihat seperti wujud ular.
Dalam sejarah manusia kebanyakan para th4ghut selalu menggunakan para tukang sihir untuk merealisasikan kepentingannya.
Sihir dalam al-Qur'an dan hadits Nabi terdiri dari dua hal, yaitu
1. Sihir sebagaimana sihir yang digunakan para tukang sihir Fir'aun ketika menjadikan sebuah tongkat menjadi seekor ular dalam pandangan manusia. Hakikatnya tongkat tersebut tidaklah berubah, tapi yang sebenarnya terjadi pandangan manusialah yang dimanipulasi oleh para tukang sihir.
2. Sihir yang merubah suatu hakikat dalam pemikiran manusia entah dengan cara memanipulasi penjelasan atau dengan kemampuan beretorika. Rasulullah bersabda terkait sihir jenis ini:
إن من البيان لسحرا
"Sesungguhnya diantara susunan kata yang indah benar-benar terdapat sihir".
Dari dua jenis sihir ini terdapat kesamaan, yaitu:
Memanipulasi kebenaran dengan menjadikannya buruk dalam pandangan manusia.
Tukang sihir di zaman ini mungkin sudah tidak seperti para tukang sihir zaman Fir'aun yang menggunakan kekuatan ghaib. Namun para tukang sihir zaman sekarang lebih mengandalkan retorika dalam menyebarkan sihirnya. Intinya adalah dengan tersingkapnya hakikat atau fakta yang sesungguhnya maka sihir tersebut akan hancur.
Sihir mereka telah banyak merubah hakikat syari'at, diantaranya:
1. Ajaran tauhid mereka sebut Radikal
2. Khilafah mereka sebut pemecah belah
3. J1h4d mereka namakan t3r0r
4. D3m0kr451 mereka sebut syuro
5. Hukum Allah mereka sebut tidak relevan
6. Niqab dan jilbab mereka sebut keterbelakangan
7. Poligami mereka sebut penindasan terhadap wanita
Dan perubahan-perubahan hakikat lainnya yang sudah sangat banyak dirubah dan disebarkan di tengah umat.
Artinya disini sudah banyak dari kita yang tersihir oleh kalimat-kalimat indah dari para tukang sihir.
إن أريد إلا الإصلاح ما استطعت وما توفيقي إلا بالله عليه توكلت وإليه أنيب
"Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya aku kembali". (Hud: 88)
Oleh : Ustadz Abu Bakr Al-Banjari وفقه الله
Tanggal : 18 Februari 2024
Sumber :
https://www.facebook.com/share/p/ZdWoJVdjqqzFZRj3/?mibextid=oFDknk