Jumat, 08 Maret 2024

Perlu Mengkaji Dan Muraja'ah Rukun SyahadatSyahadat Laa Ilaha Illallah mengandung dua rukun. Pertama, an-Nafyu dan kedua al-Itsbat.an-Nafyu yaitu menafikan seluruh tuhan yang ada dari kalangan makhluk. Ini dari kalimat "Laa Ilaha" (Tidak ada Tuhan).Adapun itsbat, maksudnya menetapkan satu-satunya Tuhan yang berhak diibadahi hanyalah Allah. Ini dari kalimat "Illallah" (kecuali Allah)Sehingga, dari kedua rukun ini dipahami bahwa makna syahadat adalah menafikan segala bentuk penyembahan dari kalangan makhluk dan menetapkan satu-satunya yang berhak disembah hanyalah Allah -azza wajalla-Makna ini harus dipahami dengan baik, agar kita tidak menjadikan kalimat ambigu yang dijadikan untuk menyatukan dan menerima semua agama yang berkeyakinan dengan kalimat itu sebagai representasi dari kalimat syahadat.Misalnya, kalimat "Ketuhanan Yang Maha Esa." Kalimat ini merupakan kalimat yang disepakati oleh seluruh agama dan aliran kepercayaan yang diterima di Indonesia. Secara histori, kalimat ini juga lahir dari penolakan terhadap isi piagam Jakarta yang berbunyi, "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya."Makanya, kalimat Ketuhanan Yang Maha Esa tidak bisa dikatakan sebagai wujud penerapan kalimat tauhid, Laa Ilaaha Illallah. Sebab kalimat syahadat itu menafikan seluruh tuhan yang diyakini oleh agama lain. Disebutkan dalam Wikipedia (https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_organisasi_penghayat_kepercayaan_Indonesia), ada sejumlah badan hukum serta paguyuban tak resmi aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dari agama asli Nusantara dan sekumpulan kelompok baru yang menggabungkan beberapa keyakinan dalam satu kelompok (sinkretis) dan universal. Sekitar 68 jumlahnya. Makanya, bagaimana mungkin ini disebut sebagai bntuk penerapan syahadat Laa Ilaaha Illallah?Mari kita kembali memuraja'ah pelajaran Tauhid.Oleh : Ustadz Abu Usaid Al-Munawy وفقه اللهTanggal : 13 Februari 2024Sumber : https://www.facebook.com/share/p/SKohLkKEywnPGATF/?mibextid=Nif5oz

Perlu Mengkaji Dan Muraja'ah Rukun Syahadat

Syahadat Laa Ilaha Illallah mengandung dua rukun. Pertama, an-Nafyu dan kedua al-Itsbat.

an-Nafyu yaitu menafikan seluruh tuhan yang ada dari kalangan makhluk. Ini dari kalimat "Laa Ilaha" (Tidak ada Tuhan).

Adapun itsbat, maksudnya menetapkan satu-satunya Tuhan yang berhak diibadahi hanyalah Allah. Ini dari kalimat "Illallah" (kecuali Allah)

Sehingga, dari kedua rukun ini dipahami bahwa makna syahadat adalah menafikan segala bentuk penyembahan dari kalangan makhluk dan menetapkan satu-satunya yang berhak disembah hanyalah Allah -azza wajalla-

Makna ini harus dipahami dengan baik, agar kita tidak menjadikan kalimat ambigu yang dijadikan untuk menyatukan dan menerima semua agama yang berkeyakinan dengan kalimat itu sebagai representasi dari kalimat syahadat.

Misalnya, kalimat "Ketuhanan Yang Maha Esa." Kalimat ini merupakan kalimat yang disepakati oleh seluruh agama dan aliran kepercayaan yang diterima di Indonesia. Secara histori, kalimat ini juga lahir dari penolakan terhadap isi piagam Jakarta yang berbunyi, "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya."

Makanya, kalimat Ketuhanan Yang Maha Esa tidak bisa dikatakan sebagai wujud penerapan kalimat tauhid, Laa Ilaaha Illallah. Sebab kalimat syahadat itu menafikan seluruh tuhan yang diyakini oleh agama lain. 

Disebutkan dalam Wikipedia (https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_organisasi_penghayat_kepercayaan_Indonesia), ada sejumlah badan hukum serta paguyuban tak resmi aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dari agama asli Nusantara dan sekumpulan kelompok baru yang menggabungkan beberapa keyakinan dalam satu kelompok (sinkretis) dan universal. Sekitar 68 jumlahnya. Makanya, bagaimana mungkin ini disebut sebagai bntuk penerapan syahadat Laa Ilaaha Illallah?

Mari kita kembali memuraja'ah pelajaran Tauhid.

Oleh : Ustadz Abu Usaid Al-Munawy وفقه الله
Tanggal : 13 Februari 2024
Sumber : https://www.facebook.com/share/p/SKohLkKEywnPGATF/?mibextid=Nif5oz

بسم الله الرحمن الرحيم Fitnah sudah lama membuat menderita muslimin diantaranya yang sangat ganas adalah seluruh madrosah jahiliyah tanpa terkecuali dan seluruh pendidikan jahiliyah walaupun diberi embel-embel "sekolah umum,sekolah formal,Taman Kanak-kanak (TK),Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),Sekolah Menengah Atas (SMA), Universitas, Sekolah Rakyat (SR),Taman Siswa,Taman Siswi,dan lain-lain" tanpa terkecuali sudahkah kalian benar-benar berusaha mati-matian atau bisa dibilang berusaha maksimal ber amar makruf nahi mungkar ber dawkah terkait madrosah jahiliyah tanpa terkecuali pendidikan jahiliyah tanpa terkecuali walaupun diberi embel-embel "sekolah umum,sekolah formal,taman kanak-kanak (TK),Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),Sekolah Menengah Atas (SMA), Universitas, Sekolah Rakyat (SR),Taman Siswa,Taman Siswi,dan lain-lain" ?Kalau kalian tidak menjalankan amar makruf nahi mungkar dakwah terhadap madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah lalu kenapa?Kalian meremehkan keburukan ini?Kalian cinta sama madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah yang di murkai dan dibenci oleh ALLAH hanya karena kalian belajar ilmu yang menentang Islam di sana?Kalian takut sama penguasa tapi tidak takut kepada ALLAH saja?Kalian takut sama orang tua kalian tapi tidak takut kepada ALLAH saja?Kalian takut sama makhluk yang pasti diciptakan oleh ALLAH tapi tidak takut sama ALLAH saja?Kalian berada di atas jalannya ulama su'u termasuk ulama su'u ummah dan ulama su'u daulah ?Takutlah kepada ALLAH saja dan ber amar makruf nahi mungkar lah dengan ilmu dan ber dakwah lah dengan ilmu Islam terhadap madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah pastinya dengan tidak meninggalkan Jihad Fisabilillah Ber takwa dan ber tawakal lah kepada ALLAH saja dan kufuri lah thoghut dan beriman lah kepada ALLAHالله المستعان والله أعلم 18 Romadhon 1445 Hijriyahhttps://t.me/Manhaj_Muwahhid/4914===بسم الله الرحمن الرحيم تقييم الشيخ المحدث مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله للمدارس الجاهلية والتعليم الجاهليةPenilaian Asy-Syaikh Al-Muhaddits Abu Abdurrohman Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله terhadap madrasah (sekolah) jahiliyah sekaligus pendidikan jahiliyah 🔻🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻🔻https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4544https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4545https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4546https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4547===بسم الله الرحمن الرحيمPerkataan dari Asy-Syaikh Abu Abdurrohman Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله dan Ustadz Abul Mundzir Jafar Shalih وفقه الله dan Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron وفقه الله dan Ustadz Yulian Purnama وفقه الله dan Ustadz Hafzan El Hadi وفقه الله ini juga membahas beberapa مدرسة (sekolah) jahiliyah pendidikan jahiliyah dan lainnya الله المستعانوالله أعلم🔻🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻🔻https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4339https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4340https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4341https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4342https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4343https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4344https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4345https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4347

بسم الله الرحمن الرحيم  Fitnah sudah lama membuat menderita muslimin diantaranya yang sangat ganas adalah seluruh madrosah jahiliyah tanpa t...