Lepas jihad Ambon, tahun 2003 saya ingin melanjutkan study ke Saudi. Di Riyadh saya tinggal di sebuah masjid yg imamnya salah seorang sahabat saya. Kala itu Syaikh Fauzan sedang membahas kitab Dalaa'il di Malaz buku yang mengkafirkan orang-orang badui dan hadhar (kota) yang bergabung degan tentara Turki saat menggempur Kerajaan Saudi pertama di Dir'iyyah. Hiiii... Gabung aja dikapirin, gmn turkinya. Whats?! Nah, singkat cerita saat itu muncul desas-desus di tengah penuntut ilmu "Syaikh Fauzan takfiri!" Keren kan, ada penuntut ilmu menuduh Syaikh Fauzan takfiri?!
Begitulah, siapa saja yang frame akidahnya kekufuran harus kembali kepada hati pasti akan menuduh pihak yg mengkafirkan dengan sekedar perbuatan "takfiri"
Kemaren kisah ini saya ceritakan kembali kepada seorang kawan lama. Ternyata menurutnya dia sudah dapati yg seperti itu jauh saat kami masih bersama-sama di Mesir menuntut ilmu.
Benar apa yg dikatakan ulama:
فالجاهل عدو لما جهله.
Orang bodoh selalu memusuhi hal yang (sebenarnya) tidak dia ketahui
Oleh : Ustadz Jafar Shalih
Tanggal : 30 April 2020
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0UX7nZwp4N4zKPR4nmQkaoWHe9F238QmSqNd5kjse4YmksjP111eJG7wgU4YeSqFFl&id=100010660082711&mibextid=Nif5oz