Minggu, 25 Februari 2024

Bagi saya bermadzhab hanya sarana untuk :1. Memudahkan untuk beribadah2. Menghindari diri dari menjadi Mujtahid dadakan dengan mentarjih permasalahan yang telah ditarjih oleh para imam mujtahidin3. Menyadarkan diri bahwa diri ini hanyalah muqallid bukan siapa-siapa, sehingga Amaliah kita diatas dalil dengan pemahaman para ulama mujtahidin.4. Menyelaraskan fiqih ibadah sehari-hari dengan masyarakat setempat pada perkara ijtihadiyyah sehingga masyarakat dapat menerima. Cukuplah casing yang dianggap aneh, jangan dianggap asing juga tata cara ibadah kita di mata masyarakat.5. Memudahkan sampainya dakwah Aqidah kepada masyarakat. Para ulama dahulu semisal Syaikhul Islam & MBAW rahimahumallah dll tidaklah berselisih dengan masyarakat sekitar pada permasalahan fiqih, karena fiqih mereka luwes dan melebur dengan masyarakat sekitar ketika itu. Penentangan yang ada ialah pada permasalahan inti dakwah yaitu permasalahan Aqidah. Bagaimana masyarakat mau memahami kesyirikan, kufurnya sekulerisme, liberalisme, dan sesatnya paham-paham yang menyimpang jika sudah terjadi perselisihan antara sang dai vs mad'u (masyarakat) tentang qunut Subuh, jahr/sirr basmalah, lafazh sayyidina dll ?6. Mengikuti arahan para ulama dakwah agar kita lebih sering menyampaikan nama-nama ulama yang dikenal masyarakat (misal ulama besar madzhab yang mereka anut) daripada nama ulama-ulama yang asing ditelinga mereka atau sudah mendapat stempel sebagai wahabi. Nasihat ini sering disampaikan oleh Asy-Syaikh Robi' bin Hadi di majelis Tafsir selepas 'Ashar di Maktabah lantai dua rumah beliau (ketika masih di Makkah)7. Melatih diri menjadi sosok yang tidak mudah menghukumi sesat amaliah orang lain yang ternyata Amaliah mereka bersandar kepada dalil yang dipahami oleh para imam mujtahidin, seandainya mereka keliru sekalipun maka hal ini tidaklah membuat mereka tercela karena masuk kategori khilafiyah mu'tabar. Kecuali jika Amaliah mereka yang diselisihi tidak termasuk kedalam ranah khilafiyah yang mu'tabar.8. Mengikuti arahan para ulama semisal Ibnu Rajab rahimahullah agar kita beramal sesuai dengan dalil yang dipahami oleh para imam madzhab.Kita tidak merasa berat tatkala kita mendapati kaum muslimin bermadzhab atau tidak bermadzhab, namun kita akan terasa sakit dan sangat berat tatkala kaum muslimin tidak memahami hakikat kesyirikan, pembatal-pembatal keislaman, kufurnya sekulerisme dan Liberalisme yang sekarang sudah berseragam alirab Nusantara.Engkau yang masih menganggap masalah bermadzhab atau tidak bermadzhab prioritas dakwah dan pembahasan diskusi, musuh sudah masuk ke barisan kita. Musuh tidak lagi berada di seberang, namun sudah masuk ke barisan kita. Tuturan kaidah-kaidah dan segala macam teori hanya untuk membahas bermadzhab atau tidak bermadzhab bukanlah prioritas utama dan pertama....lihatlah kaum zindik dan kafirin asli terus bertubi-tubi mengancam kita.Dinukil dari : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin وفقه اللهTanggal : 2 Januari 2020Sumber : https://www.facebook.com/share/p/9zmyz3xpdQ76qTrZ/?mibextid=Nif5oz===Kalau boleh ditambahkan: 9. demikian juga yg dinasihatkan oleh ulama kita sekarang seperti syaikh Al Fauzan, jadi kita juga ngikut ulama kibar.10. selain itu dgn belajar madzhab ahlul bilad, kita bisa membedakan mana yg pendapat madzhab, mana yg produk nusantara dan menjelaskannya kepada ummatOleh : Ustadz Wira Bachrun وفقه اللهTanggal : 2 Januari 2020Sumber : https://www.facebook.com/share/p/yzh8qCsPY5bpYskp/?mibextid=Nif5oz

Bagi saya bermadzhab hanya sarana untuk :

1. Memudahkan untuk beribadah

2. Menghindari diri dari menjadi Mujtahid dadakan dengan mentarjih permasalahan yang telah ditarjih oleh para imam mujtahidin

3. Menyadarkan diri bahwa diri ini hanyalah muqallid bukan siapa-siapa, sehingga Amaliah kita diatas dalil dengan pemahaman para ulama mujtahidin.

4. Menyelaraskan fiqih ibadah sehari-hari dengan masyarakat setempat pada perkara ijtihadiyyah sehingga masyarakat dapat menerima. Cukuplah casing yang dianggap aneh, jangan dianggap asing juga tata cara ibadah kita di mata masyarakat.

5. Memudahkan sampainya dakwah Aqidah kepada masyarakat. Para ulama dahulu semisal Syaikhul Islam & MBAW rahimahumallah dll tidaklah berselisih dengan masyarakat sekitar pada permasalahan fiqih, karena fiqih mereka luwes dan melebur dengan masyarakat sekitar ketika itu. Penentangan yang ada ialah pada permasalahan inti dakwah yaitu permasalahan Aqidah. Bagaimana masyarakat mau memahami kesyirikan, kufurnya sekulerisme, liberalisme, dan sesatnya paham-paham yang menyimpang jika sudah terjadi perselisihan antara sang dai vs mad'u (masyarakat) tentang qunut Subuh, jahr/sirr basmalah, lafazh sayyidina dll ?

6. Mengikuti arahan para ulama dakwah agar kita lebih sering menyampaikan nama-nama ulama yang dikenal masyarakat (misal ulama besar madzhab yang mereka anut) daripada nama ulama-ulama yang asing ditelinga mereka atau sudah mendapat stempel sebagai wahabi. Nasihat ini sering disampaikan oleh Asy-Syaikh Robi' bin Hadi di majelis Tafsir selepas 'Ashar di Maktabah lantai dua rumah beliau (ketika masih di Makkah)

7. Melatih diri menjadi sosok yang tidak mudah menghukumi sesat amaliah orang lain yang ternyata Amaliah mereka bersandar kepada dalil yang dipahami oleh para imam mujtahidin, seandainya mereka keliru sekalipun maka hal ini tidaklah membuat mereka tercela karena masuk kategori khilafiyah mu'tabar. Kecuali jika Amaliah mereka yang diselisihi tidak termasuk kedalam ranah khilafiyah yang mu'tabar.

8. Mengikuti arahan para ulama semisal Ibnu Rajab rahimahullah agar kita beramal sesuai dengan dalil yang dipahami oleh para imam madzhab.

Kita tidak merasa berat tatkala kita mendapati kaum muslimin bermadzhab atau tidak bermadzhab, namun kita akan terasa sakit dan sangat berat tatkala kaum muslimin tidak memahami hakikat kesyirikan, pembatal-pembatal keislaman, kufurnya sekulerisme dan Liberalisme yang sekarang sudah berseragam alirab Nusantara.

Engkau yang masih menganggap masalah bermadzhab atau tidak bermadzhab prioritas dakwah dan pembahasan diskusi, musuh sudah masuk ke barisan kita. Musuh tidak lagi berada di seberang, namun sudah masuk ke barisan kita. Tuturan kaidah-kaidah dan segala macam teori hanya untuk membahas bermadzhab atau tidak bermadzhab bukanlah prioritas utama dan pertama....lihatlah kaum zindik dan kafirin asli terus bertubi-tubi mengancam kita.

Dinukil dari : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin وفقه الله
Tanggal : 2 Januari 2020
Sumber : https://www.facebook.com/share/p/9zmyz3xpdQ76qTrZ/?mibextid=Nif5oz

===

Kalau boleh ditambahkan: 

9. demikian juga yg dinasihatkan oleh ulama kita sekarang seperti syaikh Al Fauzan, jadi kita juga ngikut ulama kibar.

10. selain itu dgn belajar madzhab ahlul bilad, kita bisa membedakan mana yg pendapat madzhab, mana yg produk nusantara dan menjelaskannya kepada ummat

Oleh : Ustadz Wira Bachrun وفقه الله
Tanggal : 2 Januari 2020
Sumber : https://www.facebook.com/share/p/yzh8qCsPY5bpYskp/?mibextid=Nif5oz

بسم الله الرحمن الرحيم Fitnah sudah lama membuat menderita muslimin diantaranya yang sangat ganas adalah seluruh madrosah jahiliyah tanpa terkecuali dan seluruh pendidikan jahiliyah walaupun diberi embel-embel "sekolah umum,sekolah formal,Taman Kanak-kanak (TK),Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),Sekolah Menengah Atas (SMA), Universitas, Sekolah Rakyat (SR),Taman Siswa,Taman Siswi,dan lain-lain" tanpa terkecuali sudahkah kalian benar-benar berusaha mati-matian atau bisa dibilang berusaha maksimal ber amar makruf nahi mungkar ber dawkah terkait madrosah jahiliyah tanpa terkecuali pendidikan jahiliyah tanpa terkecuali walaupun diberi embel-embel "sekolah umum,sekolah formal,taman kanak-kanak (TK),Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),Sekolah Menengah Atas (SMA), Universitas, Sekolah Rakyat (SR),Taman Siswa,Taman Siswi,dan lain-lain" ?Kalau kalian tidak menjalankan amar makruf nahi mungkar dakwah terhadap madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah lalu kenapa?Kalian meremehkan keburukan ini?Kalian cinta sama madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah yang di murkai dan dibenci oleh ALLAH hanya karena kalian belajar ilmu yang menentang Islam di sana?Kalian takut sama penguasa tapi tidak takut kepada ALLAH saja?Kalian takut sama orang tua kalian tapi tidak takut kepada ALLAH saja?Kalian takut sama makhluk yang pasti diciptakan oleh ALLAH tapi tidak takut sama ALLAH saja?Kalian berada di atas jalannya ulama su'u termasuk ulama su'u ummah dan ulama su'u daulah ?Takutlah kepada ALLAH saja dan ber amar makruf nahi mungkar lah dengan ilmu dan ber dakwah lah dengan ilmu Islam terhadap madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah pastinya dengan tidak meninggalkan Jihad Fisabilillah Ber takwa dan ber tawakal lah kepada ALLAH saja dan kufuri lah thoghut dan beriman lah kepada ALLAHالله المستعان والله أعلم 18 Romadhon 1445 Hijriyahhttps://t.me/Manhaj_Muwahhid/4914===بسم الله الرحمن الرحيم تقييم الشيخ المحدث مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله للمدارس الجاهلية والتعليم الجاهليةPenilaian Asy-Syaikh Al-Muhaddits Abu Abdurrohman Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله terhadap madrasah (sekolah) jahiliyah sekaligus pendidikan jahiliyah 🔻🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻🔻https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4544https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4545https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4546https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4547===بسم الله الرحمن الرحيمPerkataan dari Asy-Syaikh Abu Abdurrohman Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله dan Ustadz Abul Mundzir Jafar Shalih وفقه الله dan Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron وفقه الله dan Ustadz Yulian Purnama وفقه الله dan Ustadz Hafzan El Hadi وفقه الله ini juga membahas beberapa مدرسة (sekolah) jahiliyah pendidikan jahiliyah dan lainnya الله المستعانوالله أعلم🔻🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻🔻https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4339https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4340https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4341https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4342https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4343https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4344https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4345https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4347

بسم الله الرحمن الرحيم  Fitnah sudah lama membuat menderita muslimin diantaranya yang sangat ganas adalah seluruh madrosah jahiliyah tanpa t...