Jumat, 15 Maret 2024

Hadits malam ini.Mau nolong orang? ente aja perlu ditolong !Satu hal lagi yg harus ditanamkan di hati tiap relawan kemanusiaan adalah bahwa Allah selalu memantau dan tak akan menyia-nyiakan kegiatan kita bila ikhlas karena-Nya.Lelah dan cape ngurusi keperluan orang, baru nyampe rumah dah dapet WA lagi si Fulan kelaparan, binaan kita rumahnya digusur ngga tahu ngontrak di mana, dan lain sebagainya.Kadang terbetik di hati, itukan bukan urusan saya.Memang bukan urusan kita, tapi kalau kita mau mencemlungkan diri dalam urusan hajat orang lain maka ada pahala dan fadhilah besar yg dijanjikan Allah.Seperti yg tertuang dalam dua riwayat yang ada di Shahih Muslim ini.Pertama riwayat Abdullah bin Umar, Rasulullah bersabda, مَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللهُ فِي حَاجَتِهِ"Siapa yang berada dalam hajat (menolong keperluan) saudaranya maka Allah juga akan berada dalam hajatnya (menolong keperluannya)."Haditsnya panjang tapi saya ambil potongan ini saja.Kalau mau agak panjang ya ini saja, hadits Abu Hurairah yg lebih sering terdengar, Rasulullah bersabda, مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا، سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ"Siapa yang melepaskan kesulitan dunia seorang mukmin maka Allah juga akan melepaskan kesulitan di hari kiamat untuknya. Siapa yang memudahkan orang yg ksulitan (bayar hutang dgn melunaskannya) maka Allah juga akan memudahkan kehidupannya di dunia dan di akhirat. Siapa yang menutup aib seorang muslim di dunia maka Allah juga akan menutup aibnya di dunia dan di akhirat. Allah itu senantiasa menolong hamba-Nya selama si hamba ini menolong saudaranya (sesama muslim)."Tuh panjang bener dah terjemahnya, sampai pegel nih jari.Kedua hadits ini ada dalam Shahih Muslim, yg hadits Ibnu Umar juga diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam shahihnya. Sedangkan hadits Abu Hurairah kayaknya tak ada dalam Shahih Al Bukhari (CMIIW).======================================Intinya gini, tiap orang tu ada problem dan masalahnya masing-masing, seperti kata bang Haji Oma, :Lain orang lain ujian..... Itulah keadilan Tuhan..... (udah ngga usah googling itu lagu apa).Maka kalau mau lepas dari problem kita sendiri perbanyaklah menolong orang lain lepas dari problemnya terutama sekali problem kebutuhan primer berupa makan dan kesehatan.Mungkin kepikiran, "Lha problem ente sendiri ngga selesai kok mau nyelesaian problem orang?"Jawabnya, "Justru dgn menyelesaikan problem orang lain, Allah akan bantu menyelesaikan problem kita. Kalau Allah dah turun tangan membantu, akankah belum selesai juga?"Anshari Taslim#One_Night_One_HadithDinukil dari : Ustadz Anshari Taslim وفقه اللهTanggal : 29 April 2020Sumber : https://www.facebook.com/share/p/JNQ4RBFcqNtVecob/?mibextid=Nif5oz

Hadits malam ini.

Mau nolong orang? ente aja perlu ditolong !

Satu hal lagi yg harus ditanamkan di hati tiap relawan kemanusiaan adalah bahwa Allah selalu memantau dan tak akan menyia-nyiakan kegiatan kita bila ikhlas karena-Nya.
Lelah dan cape ngurusi keperluan orang, baru nyampe rumah dah dapet WA lagi si Fulan kelaparan, binaan kita rumahnya digusur ngga tahu ngontrak di mana, dan lain sebagainya.
Kadang terbetik di hati, itukan bukan urusan saya.

Memang bukan urusan kita, tapi kalau kita mau mencemlungkan diri dalam urusan hajat orang lain maka ada pahala dan fadhilah besar yg dijanjikan Allah.

Seperti yg tertuang dalam dua riwayat yang ada di Shahih Muslim ini.

Pertama riwayat Abdullah bin Umar, Rasulullah bersabda, 
مَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللهُ فِي حَاجَتِهِ
"Siapa yang berada dalam hajat (menolong keperluan) saudaranya maka Allah juga akan berada dalam hajatnya (menolong keperluannya)."

Haditsnya panjang tapi saya ambil potongan ini saja.

Kalau mau agak panjang ya ini saja, hadits Abu Hurairah yg lebih sering terdengar, Rasulullah bersabda, 

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا، سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
"Siapa yang melepaskan kesulitan dunia seorang mukmin maka Allah juga akan melepaskan kesulitan di hari kiamat untuknya. Siapa yang memudahkan orang yg ksulitan (bayar hutang dgn melunaskannya) maka Allah juga akan memudahkan kehidupannya di dunia dan di akhirat. Siapa yang menutup aib seorang muslim di dunia maka Allah juga akan menutup aibnya di dunia dan di akhirat. Allah itu senantiasa menolong hamba-Nya selama si hamba ini menolong saudaranya (sesama muslim)."

Tuh panjang bener dah terjemahnya, sampai pegel nih jari.
Kedua hadits ini ada dalam Shahih Muslim, yg hadits Ibnu Umar juga diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam shahihnya. Sedangkan hadits Abu Hurairah kayaknya tak ada dalam Shahih Al Bukhari (CMIIW).
======================================

Intinya gini, tiap orang tu ada problem dan masalahnya masing-masing, seperti kata bang Haji Oma, :Lain orang lain ujian..... Itulah keadilan Tuhan..... (udah ngga usah googling itu lagu apa).

Maka kalau mau lepas dari problem kita sendiri perbanyaklah menolong orang lain lepas dari problemnya terutama sekali problem kebutuhan primer berupa makan dan kesehatan.
Mungkin kepikiran, "Lha problem ente sendiri ngga selesai kok mau nyelesaian problem orang?"
Jawabnya, "Justru dgn menyelesaikan problem orang lain, Allah akan bantu menyelesaikan problem kita. Kalau Allah dah turun tangan membantu, akankah belum selesai juga?"

Anshari Taslim

#One_Night_One_Hadith

Dinukil dari : Ustadz Anshari Taslim وفقه الله
Tanggal : 29 April 2020
Sumber : https://www.facebook.com/share/p/JNQ4RBFcqNtVecob/?mibextid=Nif5oz

Selasa, 12 Maret 2024

"Ada satu pendapat Syafiiyyah yg membolehkan hukuman had ditegakkan oleh individu, tidak harus dari Imam atau penggantinya.Artinya anda boleh melakukan hukuman rajam sendiri, hukuman cambuk sendiri, dan hukuman had lain yg eksekusinya lebih ekstreme daripada keduanya.Pendapat tersebut berasal dari imam Al-Qoffal didalam kitab I'anatut Thalibin, menurut beliau, boleh bagi selain imam atau individu menegakkan hukuman had atas orang lain. Kata beliau : وقوله خلافا للقفال: أي القائل بأن لغير الامام أن يستوفيهSecara maslahat, tidak disarankan mengamalkan pendapat imam Al-Qaffal, sebab mafsadatnya justru lebih banyak. Kalau anda amalkan, resikonya berbahaya bagi diri anda.Silahkan diamalkan ketika hak anda tidak dipenuhi oleh aparat, atau anda tidak diberi keadilan yg setara oleh mereka. Yg mau mengamalkan bisa pakai pendapat beliau, tapi sekali lagi, saya tidak menyarankan karena alasan tadi, mafsadatnya lebih besar daripada maslahatnya."Dinukil dari : Alfatih وفقه اللهTanggal : 29 Februari 2024Sumber :https://www.facebook.com/share/p/cW9ZeSAdSeggxVUN/?mibextid=oFDknk

"Ada satu pendapat Syafiiyyah yg membolehkan hukuman had ditegakkan oleh individu, tidak harus dari Imam atau penggantinya.

Artinya anda boleh melakukan hukuman rajam sendiri, hukuman cambuk sendiri, dan hukuman had lain yg eksekusinya lebih ekstreme daripada keduanya.

Pendapat tersebut berasal dari imam Al-Qoffal didalam kitab I'anatut Thalibin, menurut beliau, boleh bagi selain imam atau individu menegakkan hukuman had atas orang lain. Kata beliau : 

وقوله خلافا للقفال: أي القائل بأن لغير الامام أن يستوفيه

Secara maslahat, tidak disarankan mengamalkan pendapat imam Al-Qaffal, sebab mafsadatnya justru lebih banyak. Kalau anda amalkan, resikonya berbahaya bagi diri anda.

Silahkan diamalkan ketika hak anda tidak dipenuhi oleh aparat, atau anda tidak diberi keadilan yg setara oleh mereka. Yg mau mengamalkan bisa pakai pendapat beliau, tapi sekali lagi, saya tidak menyarankan karena alasan tadi, mafsadatnya lebih besar daripada maslahatnya."

Dinukil dari : Alfatih وفقه الله
Tanggal : 29 Februari 2024
Sumber :
https://www.facebook.com/share/p/cW9ZeSAdSeggxVUN/?mibextid=oFDknk

Jumat, 08 Maret 2024

Jika dirimu dahulu pernah berbuat syirik, maka janganlah engkau biarkan anakmu untuk berbuat syirik hanya karena "ah dulu saya juga begitu, nanti dia juga taubat dan dapat hidayah". Ini orang tua durhaka namanyaJika dirimu dahulu pernah berbuat maksiat, maka janganlah engkau biarkan anakmu untuk berbuat maksiat hanya karena "ah dulu saya juga begitu, nanti dia juga taubat dan dapat hidayah". Ini orang tua durhaka namanyaStop membongkar keburukan yang kita lakukan dahulu kepada orang lain terlebih kepada anak-anak kita, mereka tidak akan mengambil Ibrah dan hanya menjadikan dirimu rendah dan menjadi bahan gunjingan. Orang yang bermaksiat secara terang-terangan dan menampakkan berbeda dengan pelaku maksiat yang bersembunyi dalam maksiatnya. Semoga Allah menjadikan kita orang tua yang amanah dan menjadikan kita anak-anak kita sebagai anak-anak yang shalih dan shalihahOleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin وفقه اللهTanggal : 9 Maret 2024Sumber : https://www.facebook.com/share/p/LPja6Z3AhJyYJARQ/?mibextid=Nif5oz

Jika dirimu dahulu pernah berbuat syirik, maka janganlah engkau biarkan anakmu untuk berbuat syirik hanya karena "ah dulu saya juga begitu, nanti dia juga taubat dan dapat hidayah". Ini orang tua durhaka namanya

Jika dirimu dahulu pernah berbuat maksiat, maka janganlah engkau biarkan anakmu untuk berbuat maksiat hanya karena "ah dulu saya juga begitu, nanti dia juga taubat dan dapat hidayah". Ini orang tua durhaka namanya

Stop membongkar keburukan yang kita lakukan dahulu kepada orang lain terlebih kepada anak-anak kita, mereka tidak akan mengambil Ibrah dan hanya menjadikan dirimu rendah dan menjadi bahan gunjingan. Orang yang bermaksiat secara terang-terangan dan menampakkan berbeda dengan pelaku maksiat yang bersembunyi dalam maksiatnya. 

Semoga Allah menjadikan kita orang tua yang amanah dan menjadikan kita anak-anak kita sebagai anak-anak yang shalih dan shalihah

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin وفقه الله
Tanggal : 9 Maret 2024
Sumber : https://www.facebook.com/share/p/LPja6Z3AhJyYJARQ/?mibextid=Nif5oz

Perlu Mengkaji Dan Muraja'ah Rukun SyahadatSyahadat Laa Ilaha Illallah mengandung dua rukun. Pertama, an-Nafyu dan kedua al-Itsbat.an-Nafyu yaitu menafikan seluruh tuhan yang ada dari kalangan makhluk. Ini dari kalimat "Laa Ilaha" (Tidak ada Tuhan).Adapun itsbat, maksudnya menetapkan satu-satunya Tuhan yang berhak diibadahi hanyalah Allah. Ini dari kalimat "Illallah" (kecuali Allah)Sehingga, dari kedua rukun ini dipahami bahwa makna syahadat adalah menafikan segala bentuk penyembahan dari kalangan makhluk dan menetapkan satu-satunya yang berhak disembah hanyalah Allah -azza wajalla-Makna ini harus dipahami dengan baik, agar kita tidak menjadikan kalimat ambigu yang dijadikan untuk menyatukan dan menerima semua agama yang berkeyakinan dengan kalimat itu sebagai representasi dari kalimat syahadat.Misalnya, kalimat "Ketuhanan Yang Maha Esa." Kalimat ini merupakan kalimat yang disepakati oleh seluruh agama dan aliran kepercayaan yang diterima di Indonesia. Secara histori, kalimat ini juga lahir dari penolakan terhadap isi piagam Jakarta yang berbunyi, "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya."Makanya, kalimat Ketuhanan Yang Maha Esa tidak bisa dikatakan sebagai wujud penerapan kalimat tauhid, Laa Ilaaha Illallah. Sebab kalimat syahadat itu menafikan seluruh tuhan yang diyakini oleh agama lain. Disebutkan dalam Wikipedia (https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_organisasi_penghayat_kepercayaan_Indonesia), ada sejumlah badan hukum serta paguyuban tak resmi aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dari agama asli Nusantara dan sekumpulan kelompok baru yang menggabungkan beberapa keyakinan dalam satu kelompok (sinkretis) dan universal. Sekitar 68 jumlahnya. Makanya, bagaimana mungkin ini disebut sebagai bntuk penerapan syahadat Laa Ilaaha Illallah?Mari kita kembali memuraja'ah pelajaran Tauhid.Oleh : Ustadz Abu Usaid Al-Munawy وفقه اللهTanggal : 13 Februari 2024Sumber : https://www.facebook.com/share/p/SKohLkKEywnPGATF/?mibextid=Nif5oz

Perlu Mengkaji Dan Muraja'ah Rukun Syahadat

Syahadat Laa Ilaha Illallah mengandung dua rukun. Pertama, an-Nafyu dan kedua al-Itsbat.

an-Nafyu yaitu menafikan seluruh tuhan yang ada dari kalangan makhluk. Ini dari kalimat "Laa Ilaha" (Tidak ada Tuhan).

Adapun itsbat, maksudnya menetapkan satu-satunya Tuhan yang berhak diibadahi hanyalah Allah. Ini dari kalimat "Illallah" (kecuali Allah)

Sehingga, dari kedua rukun ini dipahami bahwa makna syahadat adalah menafikan segala bentuk penyembahan dari kalangan makhluk dan menetapkan satu-satunya yang berhak disembah hanyalah Allah -azza wajalla-

Makna ini harus dipahami dengan baik, agar kita tidak menjadikan kalimat ambigu yang dijadikan untuk menyatukan dan menerima semua agama yang berkeyakinan dengan kalimat itu sebagai representasi dari kalimat syahadat.

Misalnya, kalimat "Ketuhanan Yang Maha Esa." Kalimat ini merupakan kalimat yang disepakati oleh seluruh agama dan aliran kepercayaan yang diterima di Indonesia. Secara histori, kalimat ini juga lahir dari penolakan terhadap isi piagam Jakarta yang berbunyi, "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya."

Makanya, kalimat Ketuhanan Yang Maha Esa tidak bisa dikatakan sebagai wujud penerapan kalimat tauhid, Laa Ilaaha Illallah. Sebab kalimat syahadat itu menafikan seluruh tuhan yang diyakini oleh agama lain. 

Disebutkan dalam Wikipedia (https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_organisasi_penghayat_kepercayaan_Indonesia), ada sejumlah badan hukum serta paguyuban tak resmi aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dari agama asli Nusantara dan sekumpulan kelompok baru yang menggabungkan beberapa keyakinan dalam satu kelompok (sinkretis) dan universal. Sekitar 68 jumlahnya. Makanya, bagaimana mungkin ini disebut sebagai bntuk penerapan syahadat Laa Ilaaha Illallah?

Mari kita kembali memuraja'ah pelajaran Tauhid.

Oleh : Ustadz Abu Usaid Al-Munawy وفقه الله
Tanggal : 13 Februari 2024
Sumber : https://www.facebook.com/share/p/SKohLkKEywnPGATF/?mibextid=Nif5oz

jika anda bertanya kenapa kaum murji'ah terbiasa dzalim dengan segala makarnya terhadap orang islam ? dijawab oleh dua imam ahlus sunnah, imam sufyan bin said ats tsauri dan imam yusuf bin asbat saat menjelaskan ajaran murji'ah diantaranya : " dan mereka berpendapat bolehnya membunuh ahlul kiblat / umat Muhammad !! ".Oleh : Jabir Abu Unaisah وفقه اللهTanggal : 12 Desember 2022Sumber : https://www.facebook.com/share/p/rrnxMt6RE7LwHZxE/?mibextid=Nif5oz

jika anda bertanya kenapa kaum murji'ah terbiasa dzalim dengan segala makarnya terhadap orang islam ? 
dijawab oleh dua imam ahlus sunnah, imam sufyan bin said ats tsauri dan imam yusuf bin asbat saat menjelaskan ajaran murji'ah diantaranya : 
" dan mereka berpendapat bolehnya membunuh ahlul kiblat / umat Muhammad !! ".

Oleh : Jabir Abu Unaisah وفقه الله
Tanggal : 12 Desember 2022
Sumber : https://www.facebook.com/share/p/rrnxMt6RE7LwHZxE/?mibextid=Nif5oz

Ditanyakan kepada Imam Malik, “Bagaimana Kabarmu Pagi Ini?”Beliau menjawab “Adapun umurku berkurang, adapun dosaku bertambah”.كتاب شرح الزرقاني على الموطأ (١/٥٤)https://t.me/fawaidmalikiyyah/24.

Ditanyakan kepada Imam Malik, 

“Bagaimana Kabarmu Pagi Ini?”
Beliau menjawab “Adapun umurku berkurang, adapun dosaku bertambah”.

كتاب شرح الزرقاني على الموطأ (١/٥٤)

https://t.me/fawaidmalikiyyah/24

.

Kamis, 07 Maret 2024

Salah satu Bentuk wala(loyalitas) kepada orang kafir .Point' ke- 6 yaitu Mudahanah: bersikap lunak, bersikap manis dan menaruh perhatikan kepada mereka spy TDK dicap ekstrimis.Ketahuilah bahwa ini salah satu perangkap setan.Kitab Al wala Wal bara'Dinukil dari akun facebook bernama : Kurir Alfath Unaaha Konawe وفقه اللهTanggal : 6 Maret 2024Sumber : https://www.facebook.com/share/p/kS3SqCqfn1d59JN6/?mibextid=Nif5oz

Salah satu Bentuk wala(loyalitas) kepada orang kafir .Point' ke- 6 yaitu Mudahanah: bersikap lunak, bersikap manis dan menaruh perhatikan kepada mereka spy TDK dicap ekstrimis.

Ketahuilah bahwa ini salah satu perangkap setan.

Kitab Al wala Wal bara'

Dinukil dari akun facebook bernama : Kurir Alfath Unaaha Konawe وفقه الله
Tanggal : 6 Maret 2024
Sumber : https://www.facebook.com/share/p/kS3SqCqfn1d59JN6/?mibextid=Nif5oz

Rabu, 06 Maret 2024

Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab -rahimahullah- berkata : "Maka ketahuilah, bahwasanya al-Haq (kebenaran) itu jika telah nampak dan jelas, maka tidaklah membahayakannya dengan banyaknya orang yang menyelisihi, tidak juga dengan sedikitnya orang yang sepakat".(Fatāwā wa Masā-il, hal 88)Dinukil dari : Ustadz Berlian Az-Ziyan وفقه اللهTanggal : 21 Juli 2021Sumber : https://www.facebook.com/share/p/PjtTc2TYEUC9bjSm/?mibextid=oFDknk

Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab -rahimahullah- berkata : "Maka ketahuilah, bahwasanya al-Haq (kebenaran) itu jika telah nampak dan jelas, maka tidaklah membahayakannya dengan banyaknya orang yang menyelisihi, tidak juga dengan sedikitnya orang yang sepakat".
(Fatāwā wa Masā-il, hal 88)

Dinukil dari : Ustadz Berlian Az-Ziyan وفقه الله
Tanggal : 21 Juli 2021
Sumber : https://www.facebook.com/share/p/PjtTc2TYEUC9bjSm/?mibextid=oFDknk

Langkah-langkah setan dalam mengeluarkan seseorang dari tauhid (Islam) dan itsbat (sunnah) kepada kesyirikan dan ta’thil (bid'ah) melalui pintu tafaquh madzhabi (mendalami mazhab) 1- Menjauhi kitab-kitab salaf dahulu yang mentaqrir akidah ahlus sunnah wa al Jamaah 2- Sibuk mempelajari buku-buku fikih karya mutaakhirin (ulama belakangan) dan buku-buku ushul fikih secara berlebihan dan melampaui batas 3- Mempelajari kitab-kitab fikih mutaakhirin kepada guru ahli bid’ah4- Meremehkan peringatan terhadap bid’ah dan dan penyimpangan yang ada di kitab-kitab fikih karya mutaakhirin dan meremehkan pengingkaran terhadap ahli bid’ah mengamalkan kaidah “Bersatu dalam hal yang disepakati dan memaafkan dalam hal yang diperselisihkan” di bawah slogan “Ambil baiknya buang buruknya” 5- Memposisikan kebid’ahan dan penyimpangan tadi sebagai bentuk beda ijtihad dan beda pendapat yang boleh diikuti. 6- Mengagungkan para pembesar kebid’ahan dan membangun cinta dan benci pada diri mereka7- Mendahulukan mereka dari pada ulama salaf dan ulama tauhid8- Menjauhi para penuntut ilmu salafi sedikit demi sedikit dan sebaliknya menjadikan ahli bid’ah sebagai teman dekat9- Mencela salafi muwahhid dan menganggap bahwa mereka bodoh serta mencela niat lurus mereka. 10- Menerima bid’ah yang terdapat dalam kitab-kitab fikih mutaakhirin seperti perayaan maulid nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. 11- Mengelompokkan Asya’irah dan Maturidiyah sebagai Ahlus Sunnah bersama-sama dengan Ahlul Hadits.12- Menjadikan sebagian perbuatan yang mengantarkan kepada syirik akbar sebagai masalah-masalah khilafiyah yang boleh berbeda pendapat di dalamnya seperti persoalan meminta pada Allah dengan jah/kedudukan rasul-Nya, bersumpah dengan selain nama Allah, tabarruk dengan ludah masyaikh/kiyai.13- Menguatkan pendapat disyariatkannya meminta pada Allah dengan jah/kedudukan rasul-Nya. 14- Menjadikan masalah sifat Allah sebagi masalah khilafiyah 15- Menerima madzhab mufawwidhah dalam persoalan sifat Allah dan terjatuh dalam madzhab Jahmiyah Mu’athilah (yang menolak sifat-sifat Allah)16- Menuduh Ahlus Sunnah wal Jama’ah telah berkhianat dan menganggap mereka telah menyelisihi umat. Maksudnya adalah para fuqaha' belakangan dari kalangan Asya’irah dan Maturidiyah.17- Menjadikan masalah meminta doa kepada mayit termasuk masalah khilafiyah yang boleh berbeda pendapat di dalamnya18- Menganut madzhab Quburiyah dalam membolehkan minta do’a dan syafa’at dari kubur dan terjatuh ke dalam syirik akbar. 19- Menyatakan permusuhan dengan salafi dan menamai mereka sebagai Wahabi, Khawarij serta menbid’ahkan mereka bahkan dalam berbagai momen, sampai mengkafirkan mereka, kekal di neraka jika ia mati diatas hal tersebutPeringatan: kami bukan anti mazhab yang sesuai kaidah. Hal-hal yang ada disini bukanlah sekedar penyataan-pernyataan yang tidak ada hakikatnya. Justru hal-hal ini banyak terjadi pada para da’i dan penuntut ilmu di masa ini. Sehingga mereka berubah menjadi da’i yang mengajak kepada kesyirikan dan ta’thil padahal sebelumnya mereka sudah menjadi da’i tauhid dan salafi. Ditulis oleh: Syaikh Abdul Lathif Ar-Rawi Diterjemahkan oleh: Abu Muddakir Dawud Muslim, siswa kelas XII Pesantren Tahfidz Sahabat TeladanDinukil dari halaman facebook bernama : Ngaji Tauhid Tanggal : 6 Maret 2024Sumber : https://www.facebook.com/share/p/aZYdvBiEbDbGxQUK/?mibextid=oFDknk

Langkah-langkah setan dalam mengeluarkan seseorang dari tauhid (Islam) dan itsbat (sunnah) kepada kesyirikan dan ta’thil (bid'ah) melalui pintu tafaquh madzhabi (mendalami mazhab)
 
1- Menjauhi kitab-kitab salaf dahulu yang mentaqrir akidah ahlus sunnah wa al Jamaah 

2- Sibuk mempelajari buku-buku fikih karya mutaakhirin (ulama belakangan) dan buku-buku ushul fikih secara berlebihan dan melampaui batas 

3- Mempelajari kitab-kitab fikih mutaakhirin kepada guru ahli bid’ah

4- Meremehkan peringatan terhadap bid’ah dan dan penyimpangan yang ada di kitab-kitab fikih karya mutaakhirin dan meremehkan pengingkaran terhadap ahli bid’ah mengamalkan kaidah “Bersatu dalam hal yang disepakati dan memaafkan dalam hal yang diperselisihkan” di bawah slogan “Ambil baiknya buang buruknya” 

5- Memposisikan kebid’ahan dan penyimpangan tadi sebagai bentuk beda ijtihad dan beda pendapat yang boleh diikuti. 

6- Mengagungkan para pembesar kebid’ahan dan membangun cinta dan benci pada diri mereka

7- Mendahulukan mereka dari pada ulama salaf dan ulama tauhid

8- Menjauhi para penuntut ilmu salafi sedikit demi sedikit dan sebaliknya menjadikan ahli bid’ah sebagai teman dekat

9- Mencela salafi muwahhid dan menganggap bahwa mereka bodoh serta mencela niat lurus mereka.
 
10- Menerima bid’ah yang terdapat dalam kitab-kitab fikih mutaakhirin seperti perayaan maulid nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

11- Mengelompokkan Asya’irah dan Maturidiyah sebagai Ahlus Sunnah bersama-sama dengan Ahlul Hadits.

12- Menjadikan sebagian perbuatan yang mengantarkan kepada syirik akbar sebagai masalah-masalah khilafiyah yang boleh berbeda pendapat di dalamnya seperti persoalan meminta pada Allah dengan jah/kedudukan rasul-Nya, bersumpah dengan selain nama Allah, tabarruk dengan ludah masyaikh/kiyai.

13- Menguatkan pendapat disyariatkannya meminta pada Allah dengan jah/kedudukan rasul-Nya. 

14- Menjadikan masalah sifat Allah sebagi masalah khilafiyah 

15- Menerima madzhab mufawwidhah dalam persoalan sifat Allah dan terjatuh dalam madzhab Jahmiyah Mu’athilah (yang menolak sifat-sifat Allah)

16- Menuduh Ahlus Sunnah wal Jama’ah telah berkhianat dan menganggap mereka telah menyelisihi umat. Maksudnya adalah para fuqaha' belakangan dari kalangan Asya’irah dan Maturidiyah.

17- Menjadikan masalah meminta doa kepada mayit termasuk masalah khilafiyah yang boleh berbeda pendapat di dalamnya

18- Menganut madzhab Quburiyah dalam membolehkan minta do’a dan syafa’at dari kubur dan terjatuh ke dalam syirik akbar. 

19- Menyatakan permusuhan dengan salafi dan menamai mereka sebagai Wahabi, Khawarij serta menbid’ahkan mereka bahkan dalam berbagai momen, sampai mengkafirkan mereka, kekal di neraka jika ia mati diatas hal tersebut

Peringatan: kami bukan anti mazhab yang sesuai kaidah. Hal-hal yang ada disini bukanlah sekedar penyataan-pernyataan yang tidak ada hakikatnya. Justru hal-hal ini banyak terjadi pada para da’i dan penuntut ilmu di masa ini. Sehingga mereka berubah menjadi da’i yang mengajak kepada kesyirikan dan ta’thil padahal sebelumnya mereka sudah menjadi da’i tauhid dan salafi.
 
Ditulis oleh: Syaikh Abdul Lathif Ar-Rawi 
Diterjemahkan oleh: Abu Muddakir Dawud Muslim, siswa kelas XII Pesantren Tahfidz Sahabat Teladan

Dinukil dari halaman facebook bernama : Ngaji Tauhid 
Tanggal : 6 Maret 2024
Sumber : https://www.facebook.com/share/p/aZYdvBiEbDbGxQUK/?mibextid=oFDknk

MENOLAK KHILAFAH = MENOLAK TATHBIQUSY SYARIAT = MURTAD

MENOLAK KHILAFAH = MENOLAK TATHBIQUSY SYARIAT = MURTAD

Oleh : Berlian bin Muksin Az-Ziyan

Sebelumnya, saya bukan anggota HTI, bukan juga Alumni 212, bukan juga yang biasa demo dijalan-jalan, tapi saya disini mewakili Muslimin "secara umum", Muslim yang akalnya masih waras, yang akalnya masih tunduk dengan wahyu.

Ada sebuah kejadian yang sangat mengherankan belakangan ini, yaitu orang-orang yang ber-KTP "Islam" tapi "BENCI" terhadap ajaran agamanya sendiri, ada yang benci hijab, cadar, jihad, bahkan yang paling parah, benci Khilafah, Tapi jikalau memang yang benci adalah Kafir Asli, maka hal ini sudah tidak mengherankan lagi.

Sebenarnya, yang mereka benci itu adalah Tathbiqush Syariah dibalik Khilafah itu, karena apabila tegak Khilafah dimuka bumi, maka disanalah Tathbiqusy Syariah di terapkan.

Tathbiqusy Syariah, artinya Penerapan Syariat, begitulah terjemahnya, banyak yang menolak, banyak yang gak mau, banyak yang lari, karena apabila Syariat diterapkan ada yang merasa terbelenggu, tapi Muslim yang waras pasti berjuang untuk menerapkannya, minimal mendukung orang-orang yang ingin menerapkannya.

Ini bukan ajaran Radikal! Ini ajaran Islam! Kurang ajar yang bilang ini Radikal! Kalau mau contoh Radikal itu lihat pembataian MUSLIM di Uyghur, di Palestina, di Suriah, di Burma, dll. Ini baru Radikal!

Kembali kepada bahasan, jadi siapa aja yang didalam hatinya ada kebencian syariat islam akan diterapkan, atau penolakan terhadapnya, maka ini belum dikatakan berislam! Karena Islam sendiri adalah berserah diri dengan penuh ketundukan! Eh kok syariat islam malah ditolak!

Perhatikan ayat-ayat berikut ini :

1. Allah Ta'ala berfirman:

وَالَّذِينَ كَفَرُوا فَتَعْسًا لَّهُمْ وَأَضَلَّ أَعْمٰلَهُمْ
"Dan orang-orang yang kafir, maka celakalah mereka, dan Allah menghapus segala amalnya."
ذٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَآ أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمٰلَهُمْ
"Yang demikian itu karena mereka MEMBENCI apa (Al-Qur'an) yang diturunkan Allah, maka Allah menghapus segala amal mereka."
(QS. Muhammad 47: Ayat 8-9)

2. Allah Ta'ala berfirman :

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتّٰى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِىٓ أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Maka demi Rabb-mu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 65)

__
Hari Arafah, 9 Dzulhijjah 1441H

Dinukil dari : Ustadz Berlian Az-Ziyan وفقه الله
Sumber :
https://www.facebook.com/share/p/iQbB9g1duEVB1QzN/?mibextid=oFDknk

MEMUSUHI YANG MEREKA TIDAK TAUATAU TAU TAPI BERPALINGOleh : Berlian bin Muksin Az-ZiyanPentingnya belajar islam secara kaffah (totalitas) dengan panduan Al-Quran wa Sunnah dengan Pemahaman Salafushōlih, dengan bimbingan Ulama Rabbaniyyin, karena Islam jika sebatas warisan keluarga, biografi di KTP, atau pakek Peci Nasional, itu tidak menjadikan seseorang menjadi Muslim sejati, sampai ia menerima seluruh Syariat ini dengan penuh ketundukan.Seseorang gak akan tau sesuatu itu Syariat Islam, kecuali dia mempelajarinya, karena merupakan suatu yang mengherankan saat ini orang menisbatkan dirinya ke Islam, tapi benci kepada Syariat Islam itu sendiri.Makanya diantara progam kafir dalam memerangi kaum muslimin dalam "Ghozwatul Fikr" alias Perang Pemikiran adalah membuat mereka "Benci kepada agama mereka sendiri"Ini realita, ada yang anti jilbab, anti cadar, anti poligami, anti jihad, dan yang saat ini viral "Anti Khilafah dan Syariat".Solusinya bagaimana agar tidak terjangkit demikian?Belajar islam yang bener, sumber yang bener, pembimbing yang bener, dan semua itu sudah kami sebut dipoint paling diatas, lalu mengamalkannya, mendakwahkannya, dan memperjuangkannya.Apabila tidak demikian, akan menjadi kaum perusak yang mengira sedang melakukan perbaikan.2 Muharrom 1442HOleh : Ustadz Berlian Az-Ziyan وفقه اللهSumber :https://www.facebook.com/share/p/Gm13wjzuWAVn1VUx/?mibextid=oFDknk

MEMUSUHI YANG MEREKA TIDAK TAU
ATAU TAU TAPI BERPALING

Oleh : Berlian bin Muksin Az-Ziyan

Pentingnya belajar islam secara kaffah (totalitas) dengan panduan Al-Quran wa Sunnah dengan Pemahaman Salafushōlih, dengan bimbingan Ulama Rabbaniyyin, karena Islam jika sebatas warisan keluarga, biografi di KTP, atau pakek Peci Nasional, itu tidak menjadikan seseorang menjadi Muslim sejati, sampai ia menerima seluruh Syariat ini dengan penuh ketundukan.

Seseorang gak akan tau sesuatu itu Syariat Islam, kecuali dia mempelajarinya, karena merupakan suatu yang mengherankan saat ini orang menisbatkan dirinya ke Islam, tapi benci kepada Syariat Islam itu sendiri.

Makanya diantara progam kafir dalam memerangi kaum muslimin dalam "Ghozwatul Fikr" alias Perang Pemikiran adalah membuat mereka "Benci kepada agama mereka sendiri"

Ini realita, ada yang anti jilbab, anti cadar, anti poligami, anti jihad, dan yang saat ini viral "Anti Khilafah dan Syariat".

Solusinya bagaimana agar tidak terjangkit demikian?
Belajar islam yang bener, sumber yang bener, pembimbing yang bener, dan semua itu sudah kami sebut dipoint paling diatas, lalu mengamalkannya, mendakwahkannya, dan memperjuangkannya.

Apabila tidak demikian, akan menjadi kaum perusak yang mengira sedang melakukan perbaikan.

2 Muharrom 1442H

Oleh : Ustadz Berlian Az-Ziyan وفقه الله
Sumber :
https://www.facebook.com/share/p/Gm13wjzuWAVn1VUx/?mibextid=oFDknk

Selasa, 05 Maret 2024

Andai saja orang ini mengatakan:"Selalu saya ingatkan dan tegaskan bahwa perjuangan melawan kesyirikan, kebidahan, dan kemungkaran adalah komitmen yang tak pernah putus.Perjuangan ini kita laksanakan dengan cara dan strategi yang bervariasi. Bisa dengan pendidikan, seminar, diplomasi, atau bahkan dengan cara lain yang mungkin tidak populer di mata masyarakat.Dicaci dan di-bully adalah risiko yang kadang harus kita ambil dari pilihan itu. Karena memang apa yang kita lakukan tidak selalu bisa memuaskan semua orang.Yang pasti tujuan kita satu, menyebarkan kebenaran, merealisasikan tauhid, dan menegakkan sunah hingga ke seluruh wilayah muka bumi ini."Dinukil dari : https://t.me/mfebby_angga/208.

Andai saja orang ini mengatakan:

"Selalu saya ingatkan dan tegaskan bahwa perjuangan melawan kesyirikan, kebidahan, dan kemungkaran adalah komitmen yang tak pernah putus.

Perjuangan ini kita laksanakan dengan cara dan strategi yang bervariasi. Bisa dengan pendidikan, seminar, diplomasi, atau bahkan dengan cara lain yang mungkin tidak populer di mata masyarakat.

Dicaci dan di-bully adalah risiko yang kadang harus kita ambil dari pilihan itu. Karena memang apa yang kita lakukan tidak selalu bisa memuaskan semua orang.

Yang pasti tujuan kita satu, menyebarkan kebenaran, merealisasikan tauhid, dan menegakkan sunah hingga ke seluruh wilayah muka bumi ini."

Dinukil dari : https://t.me/mfebby_angga/208

.

"Umat Islam di negeri yang tak dilanda perang banyak yang getol ingin berjihad, padahal jihad ada di depan mata mereka, yaitu jihad ekonomi.Boikot itu hanya salah satu dari jihad ekonomi itu.Yang lebih urgent adalah pendirian usaha produk muslim yang mampu menggeser produk yang mau diboikot.Bisa jadi mendirikan perusahaan manufaktur yang memproduksi dan memasarkan kebutuhan kaum muslimin adalah jihad yang ditinggalkan. Akibatnya, jadilah kita umat yang kagetan. Yahudi dapat dana perang dari mana? ya dari kantong kaum muslimin.Sekarang mulai kalang kabut nyari syrop dan biskuit kalengan, masak sekelas syrop dan biskuit saja tak mampu membangun pabriknya."Dinukil dari : Ustadz Anshari Taslim وفقه اللهTanggal : 5 Maret 2024Sumber : https://www.facebook.com/share/p/A3zfDiDFtAjtDcRs/?mibextid=oFDknk

"Umat Islam di negeri yang tak dilanda perang banyak yang getol ingin berjihad, padahal jihad ada di depan mata mereka, yaitu jihad ekonomi.
Boikot itu hanya salah satu dari jihad ekonomi itu.
Yang lebih urgent adalah pendirian usaha produk muslim yang mampu menggeser produk yang mau diboikot.
Bisa jadi mendirikan perusahaan manufaktur yang memproduksi dan memasarkan kebutuhan kaum muslimin adalah jihad yang ditinggalkan. Akibatnya, jadilah kita umat yang kagetan. 
Yahudi dapat dana perang dari mana? ya dari kantong kaum muslimin.

Sekarang mulai kalang kabut nyari syrop dan biskuit kalengan, masak sekelas syrop dan biskuit saja tak mampu membangun pabriknya."

Dinukil dari : Ustadz Anshari Taslim وفقه الله
Tanggal : 5 Maret 2024
Sumber : https://www.facebook.com/share/p/A3zfDiDFtAjtDcRs/?mibextid=oFDknk

"Umat Islam di negeri yang tak dilanda perang banyak yang getol ingin berjihad, padahal jihad ada di depan mata mereka, yaitu jihad ekonomi.Boikot itu hanya salah satu dari jihad ekonomi itu.Yang lebih urgent adalah pendirian usaha produk muslim yang mampu menggeser produk yang mau diboikot.Bisa jadi mendirikan perusahaan manufaktur yang memproduksi dan memasarkan kebutuhan kaum muslimin adalah jihad yang ditinggalkan. Akibatnya, jadilah kita umat yang kagetan. Yahudi dapat dana perang dari mana? ya dari kantong kaum muslimin.Sekarang mulai kalang kabut nyari syrop dan biskuit kalengan, masak sekelas syrop dan biskuit saja tak mampu membangun pabriknya."Dinukil dari : Ustadz Anshari Taslim وفقه اللهTanggal : 5 Maret 2024Sumber : https://www.facebook.com/share/p/A3zfDiDFtAjtDcRs/?mibextid=oFDknk

"Umat Islam di negeri yang tak dilanda perang banyak yang getol ingin berjihad, padahal jihad ada di depan mata mereka, yaitu jihad ekonomi.
Boikot itu hanya salah satu dari jihad ekonomi itu.
Yang lebih urgent adalah pendirian usaha produk muslim yang mampu menggeser produk yang mau diboikot.
Bisa jadi mendirikan perusahaan manufaktur yang memproduksi dan memasarkan kebutuhan kaum muslimin adalah jihad yang ditinggalkan. Akibatnya, jadilah kita umat yang kagetan. 
Yahudi dapat dana perang dari mana? ya dari kantong kaum muslimin.

Sekarang mulai kalang kabut nyari syrop dan biskuit kalengan, masak sekelas syrop dan biskuit saja tak mampu membangun pabriknya."

Dinukil dari : Ustadz Anshari Taslim وفقه الله
Tanggal : 5 Maret 2024
Sumber : https://www.facebook.com/share/p/A3zfDiDFtAjtDcRs/?mibextid=oFDknk

"Di sini penyampaian tema tentang Ramadhan bersama Rasulullah, tadinya saya memang mau menyampaikan tarhib Ramadhan sesuai tema, tapi karena saya disuguhi air minum merk aqua maka bahasan pun berubah pertama mentahdzir air yg ada di depan saya dan mengingat DKM untuk tidak membeli itu lagi, tapi airnya tetap saya habiskan.Kedua, bahasan saya belokkan bahwa Ramadhan bersama Rasulullah itu adalah jihad, tahun pertama Ramadhan diwajibkan yaitu tahun kedua hijriyyah bertepatan dgn terjadinya perang Badar sebagai jihad pertama Rasulullah. Ramadhan diawali dgn jihad di BAdr dan diakhir dengan penaklukkan kota Mekah, maka kalau mau Ramadhan bersama Rasulullah berarti harus paham dan mendukung jihad, termasuk salah satu alatnya yaitu boikot."Dinukil dari : Ustadz Anshari Taslim وفقه اللهTanggal : 3 Maret 2024Sumber : https://www.facebook.com/share/p/L4jGyeLS1TBxL83v/?mibextid=oFDknk

"Di sini penyampaian tema tentang Ramadhan bersama Rasulullah, tadinya saya memang mau menyampaikan tarhib Ramadhan sesuai tema, tapi karena saya disuguhi air minum merk aqua maka bahasan pun berubah pertama mentahdzir air yg ada di depan saya dan mengingat DKM untuk tidak membeli itu lagi, tapi airnya tetap saya habiskan.
Kedua, bahasan saya belokkan bahwa Ramadhan bersama Rasulullah itu adalah jihad, tahun pertama Ramadhan diwajibkan yaitu tahun kedua hijriyyah bertepatan dgn terjadinya perang Badar sebagai jihad pertama Rasulullah. 
Ramadhan diawali dgn jihad di BAdr dan diakhir dengan penaklukkan kota Mekah, maka kalau mau Ramadhan bersama Rasulullah berarti harus paham dan mendukung jihad, termasuk salah satu alatnya yaitu boikot."

Dinukil dari : Ustadz Anshari Taslim وفقه الله
Tanggal : 3 Maret 2024
Sumber : https://www.facebook.com/share/p/L4jGyeLS1TBxL83v/?mibextid=oFDknk

Senin, 04 Maret 2024

Syaikh ‘Athiyyatullah al-Libi berkata, “Wahai saudaraku yang mulia. Engkau tahu bahwa HAMAS itu aslinya adalah gerakan Ikhwanul Muslimin. Artinya ia berafiliasi kepada pemikiran dan jama’ah Ikhwanul Muslimin. Sedangkan jama’ah ini (yakni Ikhwanul Muslimin) bukanlah jamaah yang dapat dipercaya dalam masalah jihad. Ini adalah perkara yang harus kami katakan. Dan tentunya ini adalah menurut pendapat dan keyakinan kami. Hal ini dapat kami simpulkan berdasarkan dua hal:a. Pemikkiran, manhaj dan materi pembinaan jama’ah ini serta rangkaian pemikiran yang mendominasinya.b. Pengalaman bersama jama’ah ini di berbagai belahan bumi.Dan engkau harus ingat bahwa kita ini sedang berbicara mengenai jamaah (organisasi), bukan mengenai personalnya. Karena personal itu orangnya bermacam-macam dan antara mereka masing-masing ada tingkatan yang berbeda-beda. Ada di antara mereka yang bergabung dengan mereka namun tidak membawa semua keyakinan, pemikiran dan alur berfikir jamaahnya, dan pada dirinya terdapat kebaikan, keshalihan dan kelebihan. Dan kenyataannya membuktikan hal itu, Alhamdulillah.Nah, HAMAS itu bagian dari Ikhwanul Muslimin. Memang bisa dikatakan bahwa HAMAS itu memiliki spesifikasi sendiri dan kami tidak menyamaratakan status hukumnya. Akan tetapi kita berhak untuk mengungkapkan kekhawatiran kami karena kami telah menyaksikan sendiri berbagai kasus. Kami juga mengerti bagaimana jama’ah induknya memiliki pengaruh pada pemikiran HAMAS.HAMAS itu berada di negeri terjajah. Tragedi harian, bencana, ujian, musibah dan kedzhaliman terus berulang kali dilakukan musuh yang asli kafir dan disepakati kekafirannya dan kedzhalimannya. Dan telah diketahui secara pasti dalam agama Islam bahwa musuh mereka tersebut adalah musuh yang kafir yang wajib untuk diperangi dan dilawan.Semoga Allah memberkati para pemimipin mereka pada generasi awal, dan semoga Allah memberikan pahala kepada mereka dengan sebaik-baik pahala.Mereka bangkit berjihad melawan dan menghadapi musuh tersebut. Mereka merekrut para pemuda, mengorganisir mereka, meningkatkan kualitasnya dan maju di hadapan masyarakat. Ini tidak diragukan lagi adalah kebaikan, kebenaran dan amal shalih.Kami memohon kepada Allah agar menerima amal mereka.Akan tetapi lagi: orang-orang sekuler dan nasionalis, bahkan komunis, banyak di antara mereka yang bangkit memerangi musuh tersebut..!FATAH misalnya, gerakan kerakyatan, para penganut demokrasi, dan lain-lain. Dan apakah kita sudah lupa dengan perjuangan Yasir ‘Arafat?! Perang di Palestina itu selain disyareatkan dalam agama kita, ia juga dibenarkan dalam ajaran kaum sekuler, komunis, dan nasionalis, yakni dibenarkannya melawan penjajah. Perang di Palestina melawan Zionis itu sebagaimana kita mendukungnya, juga didukung oleh Sayyid Thanthawi, Al Buthi, Al Qardlawi, Basyar Assad, Husni Mubarak, dan juga Muammar Qadhafi.Karena perang di Palestina melawan Yahudi ini, meskipun ia merupakan amal shalih bagi orang beriman yang melakukannya, akan tetapi ia juga bukan ukuran yang standar untuk menilai seseorang. Namun penilaian itu haruslah ditambahkan dengan hal lainnya, yaitu: manhaj yang benar, serta kesesuaiannya dengan Al Qur’an dan Sunnah, di mana yang paling utama dan paling puncak adalah tauhid yang murni dan aqidah yang benar.Semua ini dapat diketahui dari dua sisi:Pertama: manhaj dan teori yang ditulis dan yang dinyatakan.Kedua: praktek lapangan, sikap dan sambutan amalannya dalam menjawab berbagai ujian di lapangan.Dan sekali lagi mari kita ingat bahwa kita ini tengah membicarakan tentang organisasi (jama’ah), meskipun antara individu dan jama’ah itu memiliki banyak kesamaan hukum.Namun jika kita lihat pada dua sisi tersebut, maka kita akan dapatkan bahwa HAMAS itu — sebagai organisasi — memiliki banyak catatan..! Catatan-catatan ini — meskipun kita memberikan udzur kepada mereka lantaran sulitnya situasi, kelemahan, dan keterpaksaan — menjadikan kita khawatir mereka akan terjatuh dan menyeleweng. Karena latar belakang pemikiran dan manhajnya adalah Ikhwanul Muslimin.Sedangkan kami telah mengenal Ikhwanul Muslimin dan memiliki pengalaman hidup bersama mereka. Akan tetapi kami tidak akan mendahului kejadian, dan kami tidak akan menilai manusia hanya berdasarkan itu semata.Akan tetapi kami harus waspada. Semua ini kita sebutkan di sini supaya kita tidak tertipu dan tidak kecewa jika terjadi sesuatu, untuk jaga-jaga, dan supaya kita selalu sadar dan waspada. Namun kita menilai orang itu adalah berdasarkan yang dhahir, kita mengharapkan orang itu baik, dan kita memberikan udzur kepada kaum muslimin sebisa mungkin.Namun bagaimana pun hari ini mereka masih memiliki kesempatan untuk menunjukkan jati diri mereka. Kami selalu berharap yang baik buat mereka. Kami berdoa kepada Allah agar memberikan bimbingan kepada mereka dalam mentaati-Nya dan dalam kebaikan. Hanya di tangan Allah سبحانه وتعالى semua perkara itu. Dan Allah itu akan senantiasa menjaga agama-Nya dan meninggikan kalimat-Nya. Maka beruntunglah bagi orang yang beramal untuk mencari ridla Allah.Kesalahan-kesalahan dan catatan-catatan yang ada pada HAMAS itu saya kira tidak perlu kita berpanjang lebar dalam membahasnya. Yang mana semua itu merupakan kalkulasi dari berbagai keyakinan, pandangan, manhaj, politik, perkataan, pernyataan, sikap dan hubungan dalam dan luar negeri. Wallahul musta’an…!Yang puncaknya adalah terlibat dalam pemilu legislatif dan berhasil memenangkannya sehingga menghantarkan HAMAS menjadi alat bagi pemerintahan yang kafir dan murtad, menjadi bagian dari pemerintah yang rusak dan busuk itu dari semua sisinya, yang searusnya wajib untuk diperangi dan disingkirkan — jika memungkinkan — bukan malah menjadi bagian dan menjadi alat legislatif dan eksekutif baginya..!!Hanya kepada Allah lah kita mengadu.Kami mengajak saudara-saudara kami HAMAS untuk meninggalkan apa yang telah mereka lakukan itu, meminta ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya. Janganlah mereka tertipu dengan ulama’ yang memberikan fatwa membolehkan apa yang mereka lakukan sekarang ini. Karena orang- orang yang memberikan fatwa dan membolehkan apa yang mereka kerjakan sekarang ini adalah orang yang bersikap diam terhadap semua thaghut murtad di seluruh negeri-nergeri kaum muslimin, mereka letakkan tangan mereka di tangan para thaghut tersebut, duduk bersandingan dengan mereka, sebagaimana yang dilakukan oleh salah seorang pemuka mereka beberapa saat yang lalu bersama si Zindiq Muammar Qadhafi, Musailamahnya zaman sekarang, semoga Allah melaknatnya!! Para mufti yang memperbolehkan perbuatan kalian itu adalah orang-orang yang bersikap diam terhadap apa yang dilakukan oleh Musyrikin Syi’ah terhadap Ahlus Sunnah di Irak dan lain-lain. Bagaimana kalian bisa menaruh kepercayaan kepada mereka dan mendengarkan fatwa bolehnya dari mereka?Kalau bukan karena meremehkan masalah dan lemahnya semangat! Kalau bukan karena lemahnya manhaj dan fikrah..!”Sampai perkataan beliau ,"Kesalahan yang dilakukan HAMAS, kami berharap mereka termasuk orang-orang yang mendapatkan udzur karena melakukan takwil dan mengikuti fatwa sejumlah ulama’ yang mereka percayai. Kami tidak memvonis mereka kafir. Namun menurut kami mereka adalah orang-orang Islam yang berbuat salah. Kami berusaha menasehati dan memberikan masukan kepada mereka sebagaimana yang kami lakukan kepada setiap muslim. Dan kami menentang setiap perbuatan yang kami pandang mungkar. Kami jelaskan ketergelinciran dan kekeliruan yang mereka lakukan, dan kami tidak memendam kedengkian kepada mereka dan kepada umat Islam lainnya.Atas dasar itu, maka keteguhan HAMAS dalam menghadapi kecaman dan konspirasi internasioal dan dalam negeri adalah terhitung sebagai amal shalihnya. Lebih besar lagi daripada itu adalah jihad dan pengorbanan besar dan gemilang yang dilakukan oleh putra-putranya, dan jasa mereka yang banyak di jalan Allah سبحانه وتعالى . Semua itu terhitung sebagai kebaikan orang yang melakukannya, yang kita harapkan Allah menerimanya dari mereka dan memuliakan mereka di dunia dan di akherat.Akan tetapi kami memandang masuknya HAMAS dalam permainan demokrasi dan dalam dewan legislatif yang telah menyeret mereka kepada banyak perbuatan yang menyelisihi ajaran Islam, ditambah lagi dengan akumulasi lainnya dari pemikiran-pemikiran, ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan syareat, semua itu adalah kemungkaran, kebatilan dan kerusakan yang besar. Kami berlepas diri kepada Allah dari semua itu, kami menentangnya dan kami menasehati saudara-saudara kami agar mereka bertaubat kepada Allah dan menjauhi semua itu, agar mereka meperbaikinya dan agar mereka berpegang teguh hanya dengan Allah سبحانه وتعالى semata."Dinukil dari : https://t.me/mfebby_angga/3565https://t.me/mfebby_angga/3566https://t.me/mfebby_angga/3567.

Syaikh ‘Athiyyatullah al-Libi berkata, 

“Wahai saudaraku yang mulia. Engkau tahu bahwa HAMAS itu aslinya adalah gerakan Ikhwanul Muslimin. Artinya ia berafiliasi kepada pemikiran dan jama’ah Ikhwanul Muslimin. Sedangkan jama’ah ini (yakni Ikhwanul Muslimin) bukanlah jamaah yang dapat dipercaya dalam masalah jihad. Ini adalah perkara yang harus kami katakan. Dan tentunya ini adalah menurut pendapat dan keyakinan kami. 

Hal ini dapat kami simpulkan berdasarkan dua hal:

a. Pemikkiran, manhaj dan materi pembinaan jama’ah ini serta rangkaian pemikiran yang mendominasinya.
b. Pengalaman bersama jama’ah ini di berbagai belahan bumi.

Dan engkau harus ingat bahwa kita ini sedang berbicara mengenai jamaah (organisasi), bukan mengenai personalnya. Karena personal itu orangnya bermacam-macam dan antara mereka masing-masing ada tingkatan yang berbeda-beda. Ada di antara mereka yang bergabung dengan mereka namun tidak membawa semua keyakinan, pemikiran dan alur berfikir jamaahnya, dan pada dirinya terdapat kebaikan, keshalihan dan kelebihan. Dan kenyataannya membuktikan hal itu, Alhamdulillah.

Nah, HAMAS itu bagian dari Ikhwanul Muslimin. Memang bisa dikatakan bahwa HAMAS itu memiliki spesifikasi sendiri dan kami tidak menyamaratakan status hukumnya. Akan tetapi kita berhak untuk mengungkapkan kekhawatiran kami karena kami telah menyaksikan sendiri berbagai kasus. Kami juga mengerti bagaimana jama’ah induknya memiliki pengaruh pada pemikiran HAMAS.

HAMAS itu berada di negeri terjajah. Tragedi harian, bencana, ujian, musibah dan kedzhaliman terus berulang kali dilakukan musuh yang asli kafir dan disepakati kekafirannya dan kedzhalimannya. Dan telah diketahui secara pasti dalam agama Islam bahwa musuh mereka tersebut adalah musuh yang kafir yang wajib untuk diperangi dan dilawan.

Semoga Allah memberkati para pemimipin mereka pada generasi awal, dan semoga Allah memberikan pahala kepada mereka dengan sebaik-baik pahala.

Mereka bangkit berjihad melawan dan menghadapi musuh tersebut. Mereka merekrut para pemuda, mengorganisir mereka, meningkatkan kualitasnya dan maju di hadapan masyarakat. Ini tidak diragukan lagi adalah kebaikan, kebenaran dan amal shalih.

Kami memohon kepada Allah agar menerima amal mereka.

Akan tetapi lagi: orang-orang sekuler dan nasionalis, bahkan komunis, banyak di antara mereka yang bangkit memerangi musuh tersebut..!

FATAH misalnya, gerakan kerakyatan, para penganut demokrasi, dan lain-lain. Dan apakah kita sudah lupa dengan perjuangan Yasir ‘Arafat?! Perang di Palestina itu selain disyareatkan dalam agama kita, ia juga dibenarkan dalam ajaran kaum sekuler, komunis, dan nasionalis, yakni dibenarkannya melawan penjajah. Perang di Palestina melawan Zionis itu sebagaimana kita mendukungnya, juga didukung oleh Sayyid Thanthawi, Al Buthi, Al Qardlawi, Basyar Assad, Husni Mubarak, dan juga Muammar Qadhafi.

Karena perang di Palestina melawan Yahudi ini, meskipun ia merupakan amal shalih bagi orang beriman yang melakukannya, akan tetapi ia juga bukan ukuran yang standar untuk menilai seseorang. Namun penilaian itu haruslah ditambahkan dengan hal lainnya, yaitu: manhaj yang benar, serta kesesuaiannya dengan Al Qur’an dan Sunnah, di mana yang paling utama dan paling puncak adalah tauhid yang murni dan aqidah yang benar.

Semua ini dapat diketahui dari dua sisi:

Pertama: manhaj dan teori yang ditulis dan yang dinyatakan.
Kedua: praktek lapangan, sikap dan sambutan amalannya dalam menjawab berbagai ujian di lapangan.

Dan sekali lagi mari kita ingat bahwa kita ini tengah membicarakan tentang organisasi (jama’ah), meskipun antara individu dan jama’ah itu memiliki banyak kesamaan hukum.

Namun jika kita lihat pada dua sisi tersebut, maka kita akan dapatkan bahwa HAMAS itu — sebagai organisasi — memiliki banyak catatan..! Catatan-catatan ini — meskipun kita memberikan udzur kepada mereka lantaran sulitnya situasi, kelemahan, dan keterpaksaan — menjadikan kita khawatir mereka akan terjatuh dan menyeleweng. Karena latar belakang pemikiran dan manhajnya adalah Ikhwanul Muslimin.Sedangkan kami telah mengenal Ikhwanul Muslimin dan memiliki pengalaman hidup bersama mereka. Akan tetapi kami tidak akan mendahului kejadian, dan kami tidak akan menilai manusia hanya berdasarkan itu semata.

Akan tetapi kami harus waspada. Semua ini kita sebutkan di sini supaya kita tidak tertipu dan tidak kecewa jika terjadi sesuatu, untuk jaga-jaga, dan supaya kita selalu sadar dan waspada. Namun kita menilai orang itu adalah berdasarkan yang dhahir, kita mengharapkan orang itu baik, dan kita memberikan udzur kepada kaum muslimin sebisa mungkin.

Namun bagaimana pun hari ini mereka masih memiliki kesempatan untuk menunjukkan jati diri mereka. Kami selalu berharap yang baik buat mereka. Kami berdoa kepada Allah agar memberikan bimbingan kepada mereka dalam mentaati-Nya dan dalam kebaikan. Hanya di tangan Allah سبحانه وتعالى semua perkara itu. Dan Allah itu akan senantiasa menjaga agama-Nya dan meninggikan kalimat-Nya. Maka beruntunglah bagi orang yang beramal untuk mencari ridla Allah.

Kesalahan-kesalahan dan catatan-catatan yang ada pada HAMAS itu saya kira tidak perlu kita berpanjang lebar dalam membahasnya. Yang mana semua itu merupakan kalkulasi dari berbagai keyakinan, pandangan, manhaj, politik, perkataan, pernyataan, sikap dan hubungan dalam dan luar negeri. Wallahul musta’an…!

Yang puncaknya adalah terlibat dalam pemilu legislatif dan berhasil memenangkannya sehingga menghantarkan HAMAS menjadi alat bagi pemerintahan yang kafir dan murtad, menjadi bagian dari pemerintah yang rusak dan busuk itu dari semua sisinya, yang searusnya wajib untuk diperangi dan disingkirkan — jika memungkinkan — bukan malah menjadi bagian dan menjadi alat legislatif dan eksekutif baginya..!!

Hanya kepada Allah lah kita mengadu.

Kami mengajak saudara-saudara kami HAMAS untuk meninggalkan apa yang telah mereka lakukan itu, meminta ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya. Janganlah mereka tertipu dengan ulama’ yang memberikan fatwa membolehkan apa yang mereka lakukan sekarang ini. Karena orang- orang yang memberikan fatwa dan membolehkan apa yang mereka kerjakan sekarang ini adalah orang yang bersikap diam terhadap semua thaghut murtad di seluruh negeri-nergeri kaum muslimin, mereka letakkan tangan mereka di tangan para thaghut tersebut, duduk bersandingan dengan mereka, sebagaimana yang dilakukan oleh salah seorang pemuka mereka beberapa saat yang lalu bersama si Zindiq Muammar Qadhafi, Musailamahnya zaman sekarang, semoga Allah melaknatnya!! Para mufti yang memperbolehkan perbuatan kalian itu adalah orang-orang yang bersikap diam terhadap apa yang dilakukan oleh Musyrikin Syi’ah terhadap Ahlus Sunnah di Irak dan lain-lain. Bagaimana kalian bisa menaruh kepercayaan kepada mereka dan mendengarkan fatwa bolehnya dari mereka?

Kalau bukan karena meremehkan masalah dan lemahnya semangat! Kalau bukan karena lemahnya manhaj dan fikrah..!”

Sampai perkataan beliau ,

"Kesalahan yang dilakukan HAMAS, kami berharap mereka termasuk orang-orang yang mendapatkan udzur karena melakukan takwil dan mengikuti fatwa sejumlah ulama’ yang mereka percayai. Kami tidak memvonis mereka kafir. Namun menurut kami mereka adalah orang-orang Islam yang berbuat salah. Kami berusaha menasehati dan memberikan masukan kepada mereka sebagaimana yang kami lakukan kepada setiap muslim. Dan kami menentang setiap perbuatan yang kami pandang mungkar. Kami jelaskan ketergelinciran dan kekeliruan yang mereka lakukan, dan kami tidak memendam kedengkian kepada mereka dan kepada umat Islam lainnya.

Atas dasar itu, maka keteguhan HAMAS dalam menghadapi kecaman dan konspirasi internasioal dan dalam negeri adalah terhitung sebagai amal shalihnya. Lebih besar lagi daripada itu adalah jihad dan pengorbanan besar dan gemilang yang dilakukan oleh putra-putranya, dan jasa mereka yang banyak di jalan Allah سبحانه وتعالى . Semua itu terhitung sebagai kebaikan orang yang melakukannya, yang kita harapkan Allah menerimanya dari mereka dan memuliakan mereka di dunia dan di akherat.Akan tetapi kami memandang masuknya HAMAS dalam permainan demokrasi dan dalam dewan legislatif yang telah menyeret mereka kepada banyak perbuatan yang menyelisihi ajaran Islam, ditambah lagi dengan akumulasi lainnya dari pemikiran-pemikiran, ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan syareat, semua itu adalah kemungkaran, kebatilan dan kerusakan yang besar. Kami berlepas diri kepada Allah dari semua itu, kami menentangnya dan kami menasehati saudara-saudara kami agar mereka bertaubat kepada Allah dan menjauhi semua itu, agar mereka meperbaikinya dan agar mereka berpegang teguh hanya dengan Allah سبحانه وتعالى semata."

Dinukil dari : https://t.me/mfebby_angga/3565
https://t.me/mfebby_angga/3566
https://t.me/mfebby_angga/3567

.

Minggu, 03 Maret 2024

بسم الله الرحمن الرحيم تقييم الشيخ المحدث مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله للمدارس الجاهلية والتعليم الجاهليةPenilaian Asy-Syaikh Al-Muhaddits Abu Abdurrohman Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله terhadap madrasah (sekolah) jahiliyah sekaligus pendidikan jahiliyah

بسم الله الرحمن الرحيم
 
تقييم الشيخ المحدث مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله للمدارس الجاهلية والتعليم الجاهلية

Penilaian Asy-Syaikh Al-Muhaddits Abu Abdurrohman Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله terhadap madrasah (sekolah) jahiliyah sekaligus pendidikan jahiliyah 

===

Soalan no. 138

"Sebahagian besar kaum muslimin pada zaman ini, bahkan yang telah iltizam (dengan sunnah) telah menghantar anak-anak mereka ke sekolah-sekolah kerajaan (sekolah harian, atau sekolah umum pent) yang di dalamnya mengandungi banyak kemungkaran, di antaranya seperti berdiri menghormati bendera, mendengar nyanyi-nyanyian serta mempelajarinya, juga belajar melukis (makhluk bernyawa - pent) Malah sebahagian guru tenaga pengajar pendidikan Istan tidak melaksanakan solat, merokok pula, mengeluarkan pendapat pendapat dengan menghalalkan apa yang Allah haramkan, sedangkan mereka merupakan teladan di sekolah-sekolah tersebut.

Selain itu, jika engkau memperkatakan tentang kemungkaran-kemungkaran ini

walau di hadapan orang yang telah iltizam (dengan sunnah) sekalipun, dia akan

menjawab, "Adakah kalian mengharamkan ilmu? Jadi, apa yang akan kita lakukan untuk anak-anak kita? Sedangkan sekolah-sekolah ini juga menghasilkan banyak kebaikan yang mengatasi keburukannya."

Mereka memberi contoh dengan sebahagian pelajarnya yang telah mendapat gelar Doktor dalam bidang syar'at, apa sanggahan yang tepat bagi mereka, dan adakah beriar dengan tidak menghantar anak-anak ke sekolah-sekolah tersebut akan menimbulkan banyak mafsadat (keburukan)?"

Jawaban:

"Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam Shahin mereka dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu anhu, beliau berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

كل مولود يولد على الفطرة، فأبواه يهوداته أو ينصرانه، أو يمجنانه

"Setiap anak itu dilahirkan di atas fitrah. Lalu kedua ibu bapanyalah yang menjadikannya sebagai seorang Yahudi, atau Nashrani, atau Majusi

Sekolah-sekolah umum ini, wahai saudara-saudaraku kerana Alish, sama sekali

tidak menghasilkan ulama (ahli ilmu), dan sesekali tidak akan menghasilkan ulama. Yang akan dapat memberikan hasil serta keluar dari sekolah tersebut, dialah yang dengan kesedaran sendiri akan terarah kepada ilmu dan merujuk kembali kepada Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Tafsir Ibni Katsir, serta mempelajari ilmu-ilmu syar'i.

Kami yang pernah mengecap pendidikan di Universiti Islam (Madinah) yang pada saat itu termasuk universiti terbaik yang pernah didirikan, sepanjang pengetahuan saya, siapa yang lulus dari satu kelas yang kira-kira terdiri dan seratus, seratus lima puluh, atau lapan puluh mahasiswa, yang lulus hanya dua atau tiga dari satu. kelasnya. Mereka bukanlah sebab dalam beristifadah dalam mendapatkan faedah, bukti yang nyata bahawa sebahagian besar lulus dalam keadaan jahil (bodoh).

Seorang penanya bertanya kepadaku, dia mengatakan. Saya pernah melihat si penanya telah menyelesaikan pendidikannya di Kuliah Syari'ah dan Kuliah Dakwah, dan dia bertanya kepada saya, "Saya semalam melihat seseorang melaksanakan sofat dengan mengenakan kedua selipumya di Masjidil Haram, lalu orang-orang berkumpul mengingkarinya. Kemudian orang solat tersebut berkata:

"Dalam masalah ini terdapat sebuah hadis yang menjelaskannya"

Adakah hadis tersebut sahih?"

Subhanallaah... si penanya itu telah membaca Umdatul Ahkam, Subulus Salam dan belajar di Universiti Islam Madinah selama empat tahun serta telah menghadin majlis ulama, kemudian bertanya, "Adakah ada hadis Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam yang menjelaskan tentang solat sambil mengenakan kedua selipar?"

selain itu pun sangat banyak. Contohnya jika saya sampaikan kepada kalian hari ini, seperti kalimat (إياك أكرمت زيدًا) seandainya kalian mengemukakannya kepada mereka, nescaya sebahagian besar di antara mereka tidak akan dapat mengi'rabnya.

Dan seorang penziarah mengunjungi saya, saat itu saya sedang membahas sebuah permasalahan di mana saya sedang tergesa-gesa. Lalu saya menyerahkan padanya Al-Qamus Al-Muhith, dan saya berkata kepadanya, "Tolong carikan saya kalimat ini."

Saudara-saudara kami, dia pun mengambil kitab tersebut dan meletakkannya di pehanya lalu saya pun menunggunya sebagaimana dikatakan dalam sebuah sya'ir.

واخر قلباه ممن قلبه شيم

"Panaskanlah wahai hatiku, hati seorang yang telah sejuk..."

Saudara-saudara sekalian, saya menunggunya, sampai bilakah beliau akan mencarikan kata ini untuk saya, sampai saya menyangka bahawa dia lupa, maka saya berkata kepadanya, Tolong carikan untuk saya kalimat ini." Lalu dia tertawa dan berkata, "Demi Allah, saya tidak tahu cara mencarinya....

Demikianlah wahai saudaraku, Universiti Islam Madinah sama sekali tidak akan memberi manfaat bagi anda, tidak ada yang dapat memberi manfaat kepada anda selain Allah Subhanahu wa Ta'ala, setelah itu diri anda sendiri jika anda bersungguh- sungguh.

Bahkan anda yang ada di sini, apa yang anda pelajari? Anda mempelajari Kitab Allah, Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, bahasa Arab, belajar seni menulis (al-khath), dan ilmu faraidh, sepatutnya anda mengetahui dan memastikan bahawa tidak ada satu pun yang mampu memberi manfaat kepada anda selain Allah Subhanahu wa Ta'ala, setelah itu diri anda sendiri. Anda haruslah bersungguh- sungguh jika ingin mendapatkan faedah bagi Islam dan kaum muslimin.

Sekolah-sekolah ada pelbagai, kurikulum (silibus) yang diterapkan di negara Saudi dan apa yang diterapkan di negara kita (Yaman), secara garis besarnya sudah baik, yang diperlukan hanyalah memilih tenaga pengajar yang soleh. Namun, sebahagian. besar para pendidik (di sekolah-sekolah hari ini) adalah orang-orang fasiq yang hanya datang lalu mengajar, yang paling baik di antara mereka hanyalah seseorang yang datang dan mengajar kerana material (mencari pendapatan)..

Mungkin satu dari sepuluh ribu pengajar yang ada mengatakan, "Saya mengharapkan pendapatan dan mengajar anak-anak kaum muslimin." Selainnya yang paling baik di antara mereka adalah yang tampil mengajar kerana mengharapkan pendapatan.

Pendidik (atau golongan pengajar) yang tujuannya hanya mencari pendapatan, semoga Allah memberkahinya, kenapa?

Kerana, di antara para pendidik tersebut ada yang datang dengan membawa tujuan mengajar anak-anak kita dengan pemikiran komunis (anti tuhan), di antara mereka ada yang datang dengan tujuan mengajari anak-anak kita aliran Bat's, ada yang datang dengan tujuan mengajari anak-anak kita aliran Nushairiyah (pecahan dari fahaman Syi'ah), ada yang datang dengan tujuan mengajari anak-anak kita fahaman Syi'ah Rafidhah, dan ada yang datang dengan tujuan mengajari anak-anak kita kesufian

Wahai saudara-saudara kami sekalian, demikianlah pemikiran dan bencana yang masuk ke dalam kalangan kaum muslimin. Dan anak kecil yang kita kasihi ini, jika anda menyerahkannya di bawah pendidikan para pendidik yang fasiq, dia pun akan melihat bahawa pendidik tersebut tiada duanya. Apabila si pendidik mengatakan, "Nyanyi-nyanyian halal, maka dia pun akan mengatakan, "Halal..", kerana sang pengajar mengatakan hal serupa.

Apabila dia berkata kepadanya sesuatu, nescaya dia pun mengatakan sebagaimana

yang dikatakan oleh pendidiknya:

القول ما قالت حذام

"Perkataan yang benar adalah sebagaimana yang diucapkan oleh Hadzam..."

Kerana, dia tidak melihat seorang pun yang sebanding dengan pendidiknya, dan dia

menyangka bahawa pendidiknya adalah orang yang paling pandai. Dengan sebab inilah kita wajib bertaqwa kepada Allah dalam menyikapi anak-anak kaum muslimin, dan berusaha mengajari mereka dengan pelajaran agama Islam (yang benar) agar anak-anak kaum muslimin dapat mengambil manfaat.

Faedah manakah yang dapat diambil kaum muslimin, adakah dari "Si Arwa mengatakan..., Ahmad berkata..", atau adakah dari kata, "Lukislah seekor ayam..... "Lukislah sekor itik.."?

Sedangkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda

لعن الله المصورين

"Allah melaknat para pelukis (yang melukis gambar makhluk bernyawa)."

Dan beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

كل مصور في النار

"Setiap pelukis berada di Neraka."

Dan beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

أن الملائكة لا تدخل بينا فيه كلب ولا صورة

"Sesungguhnya malaikat tidak akan masuk ke rumah yang di dalamnya. terdapat anjing dan gambar (dari gambar-gambar makhluk bernyawa)"

Saya bertanya kepada kalian, wahai saudara-saudara, "Adakah sekolah-sekolah ini didirikan kerana Allah atau didirikan kerana selain Allah?"

Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam amat amat memerhatikan usaha pendidikan bagi para pemuda Beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

يا غلام احفظ الله يحفظك، احفظ الله تجده تجاهلك، إذا سألت فاسأل الله

"Wahai anak muda, jagalah Allah, nescaya Allah akan menjaga engkau. Jagalah Allah, nescaya engkau aken mendapati Nya ada di hadapan engkau. Apabila engkau meminta maka mintalah kepada Allah"

Beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda

يا غلام سم الله، وكل بيمينك، وكل منا يليك

"Wahai anak muda, makanlah dengan menyebut natha Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah apa yang ada berdekatan denganmu."

Dan beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam melihat Al Hasan bin 'All mengambil sebutir kurma, maka beliau Shallallahu alaihi wa Sallam mengeluarkannya dari mulut Al- Hasan, dan beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda

كل كل، إنها من الصدقة

"Muntahkan, muntahkan, sesungguhnya kurma tersebut dan bahagian sedekah (zakat)

Beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam benar-benar memerhatikan pendidikan anak- anak kaum muslimin, dan hendaklah kita meniti jalan ulama salaf kita. Semoga Allah merahmati Imam Malik, di mana beliau berkata

"Tidak akan baik akhir umat ini melainkan dengan meniti kebaikan dari para pendahulunya."

Para ulama salaf memuliakan pendidikan anak-anak mereka dengan menjadikan mereka hafal Al-Qur'an sampai selesal, kemudian setelah hafalan Al-Qur'an, mereka mengajarkan bahasa Arab agar lisan mereka dapat berucap dengan benar, demikian pula dibacakan kepada mereka hadis-hadis Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Sekarang ini ada banyak pemuda di negeri-negeri kaum muslimin yang memiliki

kecerdasan tinggi. Seandainya pemude seperti ini memfokuskan dirinya untuk menghafal Shahih Al-Bukhari menghafal Shahih Muslim, menghafal Al-Qur'an, boleh jadi mereka akan mampu menyelesaikan semua hafalan tersebut dalam tempoh waktu lima tahun, jika waktunya dipanjangkan Seandainya segala sesuatu dipermudah baginya

Adapun sekolah-sekolah ini, wahai saudara-saudaraku kerana Allah, seandainya saja. hanya dengan bertimbunnya subjek pelajaran bagi seorang pelajar (atau penuntut ilmu), sekitar empat belas mata pelajaran yang mereka bebankan kepada pelajar tersebut dan akhirnya pelajar tersebut tidak mampu mencerna dan menghuraikan maklumat-maklumat pelajarannya.

Sejak dahulu para ulama telah mengelunikan perihal sekolah-sekolah ini, Ja'far bin Taghlab (iaitu salah seorang ulama di abad ke-6) mengatakan:

Sesungguhnya di masa dan di kota kami,

Dibina di atas kekeliruan dan penyimpangan yang menimbun,

Dan sang guru menyerahkan semua perbahasan (sekaligus)

Yang bermula dari kandungan yang bercampur baur dan mengandungi kerancuan

Sang 'alim pilihan yang menjadi ikutan mereka, nukilan-nukilannya adalah

Perkataan Aristotles dan Sokrates,

Sementara ilmu ilmu agama Allah berseru dengan kerasуа

Inilah zaman yang di dalamnya terdapat simpang-siur (kesamaran)"

Penya'ir lainnya mengatakan

"Dia berada di majlis terdepan untuk mengajar setiap yang pandir dan bodoh

Lalu dia pun disebut dengan pendidik yang faqih,

Maka seharusnya bagi ulama agar mereka mengambil contoh

Dengan bait syair terdahulu yang tersebar di setiap majlis

Sungguh engkau telah bergurau sampai gurauan itu nampak keduanya,

Dan hingga meracuni semua orang yang merugi

Dan penya'ir lainnya berkata:

"Wahai sebaik-baik percakapan,

Mereka telah menempatkanmu pada sebuah belenggu

Tidaklah sang pendidik seorang yang ikhlas,

Sedangkan sang anak tidak mempedulikannya

Anak yang ini untuk meraih ijazah,

Sedangkan yang ini untuk mendapatkan harta"

Di sana ada kitab yang berisi nasihat, saya anjurkan dibaca, saya kira kitab tersebut belumlah diterbitkan, dalam masa samo saya nasihatkan agar penulisnya menyelaraskan beberapa perkara yang kami perbaiki (atau perbetulkan) kepada saudara-saudaranya, kitab tersebut berjudul (dadul Qadah Al-Fawaris bi Hajri Fasadil Madaris. Kitab ini adalah kitab yang baik, hanya cuma kitab ini memerlukan beberapa penilaian, dan penulisnya pun perlu duduk di hadapan seorang 'alim (yakni orang yang bertimu) dan kalangan ulama ahlus sunnah, kemudian membacakan kitabnya dari awal sampai akhir di hadapen 'alim tersebut. Demikian juga dengan kitab Millah Ibrahim dan yang lain seumpamanya

Maksud dari huraian di atas, bahawa malapetaka sekolah-sekolah ini datang kepada kita berasal dan musuh-musuh Islam yang terlibat menjadi sebahagian dari tenaga penyusun di UNESCO. Sedangkan kaum muslimin sendiri dalam keadaan jahil sebagaimana yang telah kami sampaikan, Dia menghantar anaknya (ke sekolah), tetapi dia sendiri tidak tahu apa yang dipelajari anaknya tersebut." 
Wallaahul mustalan 

Dari kitab jasbatus Saa'il alaa Ahammil Massai'll, 255-259 — Daar Al-Haramain
(1420H).


بسم الله الرحمن الرحيم Fitnah sudah lama membuat menderita muslimin diantaranya yang sangat ganas adalah seluruh madrosah jahiliyah tanpa terkecuali dan seluruh pendidikan jahiliyah walaupun diberi embel-embel "sekolah umum,sekolah formal,Taman Kanak-kanak (TK),Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),Sekolah Menengah Atas (SMA), Universitas, Sekolah Rakyat (SR),Taman Siswa,Taman Siswi,dan lain-lain" tanpa terkecuali sudahkah kalian benar-benar berusaha mati-matian atau bisa dibilang berusaha maksimal ber amar makruf nahi mungkar ber dawkah terkait madrosah jahiliyah tanpa terkecuali pendidikan jahiliyah tanpa terkecuali walaupun diberi embel-embel "sekolah umum,sekolah formal,taman kanak-kanak (TK),Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),Sekolah Menengah Atas (SMA), Universitas, Sekolah Rakyat (SR),Taman Siswa,Taman Siswi,dan lain-lain" ?Kalau kalian tidak menjalankan amar makruf nahi mungkar dakwah terhadap madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah lalu kenapa?Kalian meremehkan keburukan ini?Kalian cinta sama madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah yang di murkai dan dibenci oleh ALLAH hanya karena kalian belajar ilmu yang menentang Islam di sana?Kalian takut sama penguasa tapi tidak takut kepada ALLAH saja?Kalian takut sama orang tua kalian tapi tidak takut kepada ALLAH saja?Kalian takut sama makhluk yang pasti diciptakan oleh ALLAH tapi tidak takut sama ALLAH saja?Kalian berada di atas jalannya ulama su'u termasuk ulama su'u ummah dan ulama su'u daulah ?Takutlah kepada ALLAH saja dan ber amar makruf nahi mungkar lah dengan ilmu dan ber dakwah lah dengan ilmu Islam terhadap madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah pastinya dengan tidak meninggalkan Jihad Fisabilillah Ber takwa dan ber tawakal lah kepada ALLAH saja dan kufuri lah thoghut dan beriman lah kepada ALLAHالله المستعان والله أعلم 18 Romadhon 1445 Hijriyahhttps://t.me/Manhaj_Muwahhid/4914===بسم الله الرحمن الرحيم تقييم الشيخ المحدث مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله للمدارس الجاهلية والتعليم الجاهليةPenilaian Asy-Syaikh Al-Muhaddits Abu Abdurrohman Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله terhadap madrasah (sekolah) jahiliyah sekaligus pendidikan jahiliyah 🔻🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻🔻https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4544https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4545https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4546https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4547===بسم الله الرحمن الرحيمPerkataan dari Asy-Syaikh Abu Abdurrohman Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله dan Ustadz Abul Mundzir Jafar Shalih وفقه الله dan Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron وفقه الله dan Ustadz Yulian Purnama وفقه الله dan Ustadz Hafzan El Hadi وفقه الله ini juga membahas beberapa مدرسة (sekolah) jahiliyah pendidikan jahiliyah dan lainnya الله المستعانوالله أعلم🔻🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻🔻https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4339https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4340https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4341https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4342https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4343https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4344https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4345https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4347

بسم الله الرحمن الرحيم  Fitnah sudah lama membuat menderita muslimin diantaranya yang sangat ganas adalah seluruh madrosah jahiliyah tanpa t...