Kamis, 29 Februari 2024

Perkataan Syaikh Abdul Aziz At Tharify :Orang yang dzalim senang berkata kepada orang yang didzalimi ("bersabarlah")Tetapi tidak senang bila ada yang mengatakan kepada dirinya اتق الله ("bertakwalah kepada ALLAH ﷻ")نقلا عن: https://twitter.com/RochmadDjunaedi/status/1762406470484926591?t=zVzXoX10blu1FLoe36cnuA&s=19

Perkataan Syaikh Abdul Aziz At Tharify :

Orang yang dzalim senang berkata kepada orang yang didzalimi ("bersabarlah")

Tetapi tidak senang bila ada yang mengatakan kepada dirinya اتق الله ("bertakwalah kepada ALLAH ﷻ")

نقلا عن: https://twitter.com/RochmadDjunaedi/status/1762406470484926591?t=zVzXoX10blu1FLoe36cnuA&s=19

Kefasihan berbahasa bisa menyihir pendengar Dari Abdullah bin Umar radhiallahu'anhu, ia berkata:أنَّهُ قَدِمَ رَجُلَانِ مِنَ المَشْرِقِ فَخَطَبَا، فَعَجِبَ النَّاسُ لِبَيَانِهِمَا، فَقالَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: إنَّ مِنَ البَيَانِ لَسِحْرًا، أوْ: إنَّ بَعْضَ البَيَانِ لَسِحْرٌ"Ada dua orang dari negeri timur datang kemudian berkhutbah. Kemudian orang-orang pun takjub dengan khutbah mereka karena kefasihan tutur kata mereka. Maka Rasulullah Shallallahu'alahi Wasallam bersabda: sesungguhnya sebagian kefasihan berbahasa bisa menyihir" (HR. Al Bukhari no.5767).Al bayan dalam hadits ini artinya: fashohah; kefasihan berbahasa. Sehingga makna hadits ini adalah bahwa kefasihan berbahasa bisa menyihir pendengar.Ulama berbeda pendapat apakah hadits ini pujian atau celaan:* Sebagian ulama mengatakan hadits ini adalah pujian, ini pendapat jumhur ulama. Yaitu orang yang menyampaikan kebenaran akan lebih diterima lagi jika bisa menyampaikannya dengan bahasa yang fasih.* Sebagian ulama mengatakan hadits ini adalah celaan, ini pendapat para ulama muhaqqiq. Yaitu hendaknya jangan sampai terpengaruh oleh fasihnya bahasa, terkadang kefasihan berbahasa digunakan untuk menyamarkan kebatilan sehingga nampak seperti kebenaran.Ini pendapat yang kuat, karena dalam hadits ini sudah ada huruf مِنَ (min) yang menunjukkan tab'idh (sebagian). Bahkan dalam lafadz yang lain jelas-jelas menggunakan kata بَعْضَ (sebagian). Sehingga menunjukkan tidak semua kefasihan berbahasa itu tercela. Ada juga yang terpuji. Sehingga pendapat kedua ini lebih mencakup semua makna.Wallahu a'lam.@fawaid_kangaswadSumber : https://t.me/fawaid_kangaswad/3463

Kefasihan berbahasa bisa menyihir pendengar 

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu'anhu, ia berkata:

أنَّهُ قَدِمَ رَجُلَانِ مِنَ المَشْرِقِ فَخَطَبَا، فَعَجِبَ النَّاسُ لِبَيَانِهِمَا، فَقالَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: إنَّ مِنَ البَيَانِ لَسِحْرًا، أوْ: إنَّ بَعْضَ البَيَانِ لَسِحْرٌ

"Ada dua orang dari negeri timur datang kemudian berkhutbah. Kemudian orang-orang pun takjub dengan khutbah mereka karena kefasihan tutur kata mereka. Maka Rasulullah Shallallahu'alahi Wasallam bersabda: sesungguhnya sebagian kefasihan berbahasa bisa menyihir" (HR. Al Bukhari no.5767).

Al bayan dalam hadits ini artinya: fashohah; kefasihan berbahasa. Sehingga makna hadits ini adalah bahwa kefasihan berbahasa bisa menyihir pendengar.

Ulama berbeda pendapat apakah hadits ini pujian atau celaan:

* Sebagian ulama mengatakan hadits ini adalah pujian, ini pendapat jumhur ulama. Yaitu orang yang menyampaikan kebenaran akan lebih diterima lagi jika bisa menyampaikannya dengan bahasa yang fasih.

* Sebagian ulama mengatakan hadits ini adalah celaan, ini pendapat para ulama muhaqqiq. Yaitu hendaknya jangan sampai terpengaruh oleh fasihnya bahasa, terkadang kefasihan berbahasa digunakan untuk menyamarkan kebatilan sehingga nampak seperti kebenaran.

Ini pendapat yang kuat, karena dalam hadits ini sudah ada huruf مِنَ (min) yang menunjukkan tab'idh (sebagian). Bahkan dalam lafadz yang lain jelas-jelas menggunakan kata بَعْضَ (sebagian). Sehingga menunjukkan tidak semua kefasihan berbahasa itu tercela. Ada juga yang terpuji. Sehingga pendapat kedua ini lebih mencakup semua makna.

Wallahu a'lam.

@fawaid_kangaswad

Sumber : https://t.me/fawaid_kangaswad/3463

10 tahunan silam di medsos saya kerap mendapat cibiran, dianggap aneh : "salafi kok bermadzhab ?" hingga tahdzir karena kerap berbicara mengenai fiqih bermadzhab baik di majelis apalagi di medsos. Seperti biasa saya malah menjadi-jadi hahahaSebelumnya sudah banyak juga asaatidzah yang speak up terkait masalah ini baik yang terang-terangan Maupun yang tidak nampak di khalayak ataupun baru sebatas dalam hati saja memendam hasrat untuk ikut angkat bicara. Saat ini alhamdulillah mulai banyak masyaikh timur tengah para pakar madzhab Syafi'i yang mendedikasikan diri mengajar di berbagai pondok salafy sehingga banyak asaatidzah dan para penuntut ilmu yang cinta kebenaran sudah mulai terbiasa membahas fiqih madzhab yang pada 10 tahun belakangan dianggap tabu dikalangan pengajian salafy.Dahulu dua imam dakwah ahlus sunnah yaitu Ibnu Taimiyah hingga Muhammad bin Abdil Wahhab -rahmatullah alaihima- sangat gigih dalam dakwah dan sangat dahsyat perlawanan dan penolakan terhadap dakwah kedua imam tersebut namun tidak kita dapati bahwa penolakan itu dikarenakan karena Ibnu Taimiyyah Maupun Muhammad bin Abdil Wahhab berselisih dengan umat karena masalah fiqih, tidak !!! Jelas dalam pokok perkara yaitu aqidah. Saat ini banyak dai dan ikhwan penuntut ilmu berselisih dengan umat karena perbedaan fiqih dan bahkan sangat keras perselisihan tersebut yang sebenarnya masih bisa dipersatukan atau minimal saling toleran. Seandainya kita mempelajari madzhab terlebih madzhab yang dianut mayoritas kaum muslimin di negeri kita, tentulah perselisihan kita dengan mereka hanya pada masalah aqidah, tauhid syirik dan masalah prinsip lainnya.Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin وفقه اللهTanggal : 14 Juni 2023Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1753801458407158&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

10 tahunan silam di medsos saya kerap mendapat cibiran, dianggap aneh : "salafi kok bermadzhab ?" hingga tahdzir karena kerap berbicara mengenai fiqih bermadzhab baik di majelis apalagi di medsos. Seperti biasa saya malah menjadi-jadi hahaha

Sebelumnya sudah banyak juga asaatidzah yang speak up terkait masalah ini baik yang terang-terangan Maupun yang tidak nampak di khalayak ataupun baru sebatas dalam hati saja memendam hasrat untuk ikut angkat bicara. 

Saat ini alhamdulillah mulai banyak masyaikh timur tengah para pakar madzhab Syafi'i yang mendedikasikan diri mengajar di berbagai pondok salafy sehingga banyak asaatidzah dan para penuntut ilmu yang cinta kebenaran sudah mulai terbiasa membahas fiqih madzhab yang pada 10 tahun belakangan dianggap tabu dikalangan pengajian salafy.

Dahulu dua imam dakwah ahlus sunnah yaitu Ibnu Taimiyah hingga Muhammad bin Abdil Wahhab -rahmatullah alaihima- sangat gigih dalam dakwah dan sangat dahsyat perlawanan dan penolakan terhadap dakwah kedua imam tersebut namun tidak kita dapati bahwa penolakan itu dikarenakan karena Ibnu Taimiyyah Maupun Muhammad bin Abdil Wahhab berselisih dengan umat karena masalah fiqih, tidak !!! Jelas dalam pokok perkara yaitu aqidah. 

Saat ini banyak dai dan ikhwan penuntut ilmu berselisih dengan umat karena perbedaan fiqih dan bahkan sangat keras perselisihan tersebut yang sebenarnya masih bisa dipersatukan atau minimal saling toleran. Seandainya kita mempelajari madzhab terlebih madzhab yang dianut mayoritas kaum muslimin di negeri kita, tentulah perselisihan kita dengan mereka hanya pada masalah aqidah, tauhid syirik dan masalah prinsip lainnya.

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin وفقه الله
Tanggal : 14 Juni 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1753801458407158&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

"Contoh keberhasilan gerakan sekuler di indonesia adalah mendirikan sekolah-sekolah universitas-universitas yang hanya menjadikan mata pelajaran agama bukanlah jam pelajaran inti..melainkan hanya untuk formalitas saja.. Bahkan mereka tidak menjadikan nilai di mata pelajaran tersebut penting. Sehingga mata pelajaran tersebut mungkin hanya satu jam dalam seminggu.. Dan sekolah-sekolah seperti ini tdk bisa lagi dihitung jumlah banyaknya.. Contoh lain gerakan sekuler lewat media adalah sedikitnya tayangan-tayangan islami yang diputar di televisi-televisi anda.. Ini salah satu gerakan pemisahan agama dari urusan duniawi.. Bisa anda hitung brpa kali tayangan islami ada di tv anda..."Dinukil dari : Ustadz Abu Musa Al-Mizzy وفقه اللهTanggal : 22 April 2018Sumber :https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1763477793675383&id=100000395379891&mibextid=Nif5oz

"Runtuhnya Menara Eiffel"

"Patung Liberty Ambruk"

Overclaim----"Saya sudah baca kitab semua, tidak ada keterangan seperti itu, maka itu mungkar" katanyaTernyata apa yang ia ingkari banyak sekali termaktub di kitab-kitab salaf maupun khalaf. Ia saja yang belum membaca kitab-kitab para ulama, baru membaca satu dua kita sudah berlalagak mujtahid sehingga gampang memvonis. Overclaim seperti ini muncul karena sudah merasa menguasai materi, merasa paham, dan bisa jadi terbius oleh aroma puja-puji hadirin di majelis sehingga ia lupa daratan bahwa kakinya masih berpijak di bumi, jangankan terbang ke udara, di daratan saja masih merangkakOleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin وفقه اللهTanggal : 29 Februari 2024Sumber : https://www.facebook.com/share/p/8eJFXV1KJ2maYYws/?mibextid=Nif5oz

Overclaim
----

"Saya sudah baca kitab semua, tidak ada keterangan seperti itu, maka itu mungkar" katanya

Ternyata apa yang ia ingkari banyak sekali termaktub di kitab-kitab salaf maupun khalaf. Ia saja yang belum membaca kitab-kitab para ulama, baru membaca satu dua kita sudah berlalagak mujtahid sehingga gampang memvonis. 

Overclaim seperti ini muncul karena sudah merasa menguasai materi, merasa paham, dan bisa jadi terbius oleh aroma puja-puji hadirin di majelis sehingga ia lupa daratan bahwa kakinya masih berpijak di bumi, jangankan terbang ke udara, di daratan saja masih merangkak

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin وفقه الله
Tanggal : 29 Februari 2024
Sumber : https://www.facebook.com/share/p/8eJFXV1KJ2maYYws/?mibextid=Nif5oz

Rabu, 28 Februari 2024

Wahai Saudariku, Lengan Adalah Aurat!Yulian Purnama oleh Yulian Purnama 9 Februari 2024Alhamdulillah, ash shalatu was salaamu ‘ala rasulillah,Diantara kekeliruan yang dilakukan sebagian Muslimah dalam berbusana adalah menyingkap lengan mereka. Membiarkan lengan mereka terlihat oleh lelaki non mahram. Padahal tidak sedikit diantara mereka yang memahami tentang batasan aurat wanita. Semoga Allah memberi taufiq.Batasan aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, menurut pendapat sebagian ulama. Berdasarkan hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu‘anha, beliau berkata:????? ????????? ?????? ????? ?????? ???????? ????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ??????????? ??????? ??????? ?????????? ??????? ????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ??????? ??? ????????? ????? ??????????? ????? ???????? ?????????? ???? ???????? ???? ????? ??????? ?????? ????? ??????? ????????? ????? ???????? ???????????“Asma’ binti Abu Bakar pernah menemui Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam dengan memakai pakaian yang tipis. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berpaling darinya dan bersabda, “wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita itu jika sudah haidh (sudah baligh), tidak boleh terlihat dari dirinya, kecuali ini dan ini”, beliau menunjuk wajahnya dan kedua telapak tangannya.”” (HR. Abu Daud 4140, dalamal-Irwa [6/203] al-Albani berkata: “Hasan dengan keseluruhan jalannya”)Maka dari hadits ini sangat jelasbahwa lengan wanita tidak dikecualikan dari cakupan aurat, sehingga ia termasuk aurat yang wajib ditutup. Az Zarqaani berkata,????? ????? ?? ??? ????? ???? ??? ????? ??????? ?? ???? ?????“Aurat wanita di depan lelaki muslim ajnabi adalah seluruh tubuh selain wajah dan telapak tangan” (Syarh Mukhtashar Khalil, 176).Asy Syaranbalali berkata:????? ??? ????? ???? ??? ????? ?????? ??????? ???????? ?? ????? ? ??? ???????“Seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan dalam serta telapak tangan luar, ini pendapat yang lebih shahih dan merupakan pilihan madzhab kami“ (Matan Nuurul Iidhah).Syaikh Abdul Aziz bin Baz mengatakan:???????? ????? ??????? ???? ??? ??? ?? ??? ????? ?????? ??? ???????? ???? ??????? ?????? ???? ???????? ??? ???? ??????? ????? ???? ?? ??????? ????? ?? ????? ???? ???? ????? ?????“Kedua lengan adalah aurat. Kedua telapak tangan juga aurat menurut mayoritas ulama. Adapun kedua lengan,dipastikan adalah aurat tanpa keraguan. Maka wajib menutup keduanya namun tidak dengan gaun saja. Karena gaun itu kalau ketat akan menampakkan bentuk tubuh yang ada dibaliknya. Maka wajib menutup kedua lengan dengan selain gaun, bisa dengan gamis atau semacamnya” (Sumber: https://binbaz.org.sa/fatwas/7324).Dan batasan lengan yang wajib ditutupadalah mulai dari pergelangan tangan, yaitu bagian yang ada tulang menonjolnya,yang disebut al ku‘ (?????). Seperti ditunjukkan pada gambar berikut:Syaikhul Islam Zakariya Al Anshari, ulama besar madzhab Syafi’i, mengatakan:????? ????? ?? ?????? ???? ??????? ??? ?????? ???? ????? ??? ????? ??????? ????? ?????? ??? ???????“Aurat wanita merdeka di dalam shalat ketika ada lelaki non mahram dan juga di luar shalat adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, luar dan dalamnya, sampai ke dua pergelangan (?????)” (dari kitab Asnal Mathalib).Ibnu Hajar Al Haitami mengatakan:(?????)? ?? ???? ???? ??? ?? ??? ??????? ??? ?????“Dan telapak tangannya juga bukan aurat, atau sebagiannya juga. Yaitu dari ujung-ujung jari hingga ke pergelangan” (Tuhfatul Muhtaj, 173).Maka wajib bagi para muslimah untuk menjaga baik-baik bagian pergelangannya hingga lengannya agar tidak tersingkap. Dan sengaja menyingkapnya dan memperlihatkannya kepada lelaki non mahram, berarti telah membuka sebagian auratnya. Padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:????? ?? ??? ????? ?? ?????: ??? ???? ???? ?????? ????? ?????? ??? ?????? ????? ?????? ??????? ?????? ??????? ?????? ?????? ????? ???????? ?? ????? ?????? ??? ???? ?????? ??? ????? ????? ?? ????? ??? ????“Ada dua golongan dari umatku yang belum pernah aku lihat: (1) suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk memukul orang-orang dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, mereka berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring (seperti benjolan). Mereka itu tidak masuk surga dan tidak akan mencium wanginya, walaupun wanginya surga tercium sejauh jarak perjalanan sekian dan sekian” (HR. Muslim dalam bab al libas waz zinah no. 2128).Syaikh Ibnu Al Utsaimin rahimahullah menjelaskan hadits ini:?? ?????? ???? ” ?????? ?????? ” : ????? ????? ????? ????? ? ?? ???? ?? ??? ???? ?? ??????“Para ulama menafsirkan “berpakaian tapi telanjang” maksudnya mereka memakai busana yang mini, yang tidak menutup aurat yang wajib ditutup” (Fatawa Syaikh Ibnu Al Utsaimin, 2/285).Maka hendaknya para wanita Muslimah bertaqwa kepada Allah dan menutup aurat mereka dengan sempurna.Semoga Allah memberi taufik.***Penulis: Yulian PurnamaSumber: https://muslimah.or.id/10685-wahai-saudariku-lengan-adalah-aurat-2.htmlCopyright © 2024 muslimah.or.idSumber: https://muslimah.or.id/10685-wahai-saudariku-lengan-adalah-aurat-2.htmlCopyright © 2024 muslimah.or.id


Wahai Saudariku, Lengan Adalah Aurat!
Yulian Purnama oleh Yulian Purnama 9 Februari 2024

Alhamdulillah, ash shalatu was salaamu ‘ala rasulillah,

Diantara kekeliruan yang dilakukan sebagian Muslimah dalam berbusana adalah menyingkap lengan mereka. Membiarkan lengan mereka terlihat oleh lelaki non mahram. Padahal tidak sedikit diantara mereka yang memahami tentang batasan aurat wanita. Semoga Allah memberi taufiq.

Batasan aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, menurut pendapat sebagian ulama. Berdasarkan hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu‘anha, beliau berkata:

????? ????????? ?????? ????? ?????? ???????? ????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ??????????? ??????? ??????? ?????????? ??????? ????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ??????? ??? ????????? ????? ??????????? ????? ???????? ?????????? ???? ???????? ???? ????? ??????? ?????? ????? ??????? ????????? ????? ???????? ???????????

“Asma’ binti Abu Bakar pernah menemui Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam dengan memakai pakaian yang tipis. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berpaling darinya dan bersabda, “wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita itu jika sudah haidh (sudah baligh), tidak boleh terlihat dari dirinya, kecuali ini dan ini”, beliau menunjuk wajahnya dan kedua telapak tangannya.”” (HR. Abu Daud 4140, dalamal-Irwa [6/203] al-Albani berkata: “Hasan dengan keseluruhan jalannya”)

Maka dari hadits ini sangat jelasbahwa lengan wanita tidak dikecualikan dari cakupan aurat, sehingga ia termasuk aurat yang wajib ditutup. Az Zarqaani berkata,

????? ????? ?? ??? ????? ???? ??? ????? ??????? ?? ???? ?????

“Aurat wanita di depan lelaki muslim ajnabi adalah seluruh tubuh selain wajah dan telapak tangan” (Syarh Mukhtashar Khalil, 176).

Asy Syaranbalali berkata:

????? ??? ????? ???? ??? ????? ?????? ??????? ???????? ?? ????? ? ??? ???????

“Seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan dalam serta telapak tangan luar, ini pendapat yang lebih shahih dan merupakan pilihan madzhab kami“ (Matan Nuurul Iidhah).

Syaikh Abdul Aziz bin Baz mengatakan:

???????? ????? ??????? ???? ??? ??? ?? ??? ????? ?????? ??? ???????? ???? ??????? ?????? ???? ???????? ??? ???? ??????? ????? ???? ?? ??????? ????? ?? ????? ???? ???? ????? ?????

“Kedua lengan adalah aurat. Kedua telapak tangan juga aurat menurut mayoritas ulama. Adapun kedua lengan,dipastikan adalah aurat tanpa keraguan. Maka wajib menutup keduanya namun tidak dengan gaun saja. Karena gaun itu kalau ketat akan menampakkan bentuk tubuh yang ada dibaliknya. Maka wajib menutup kedua lengan dengan selain gaun, bisa dengan gamis atau semacamnya” (Sumber: https://binbaz.org.sa/fatwas/7324).

Dan batasan lengan yang wajib ditutupadalah mulai dari pergelangan tangan, yaitu bagian yang ada tulang menonjolnya,yang disebut al ku‘ (?????). Seperti ditunjukkan pada gambar berikut:


Syaikhul Islam Zakariya Al Anshari, ulama besar madzhab Syafi’i, mengatakan:

????? ????? ?? ?????? ???? ??????? ??? ?????? ???? ????? ??? ????? ??????? ????? ?????? ??? ???????

“Aurat wanita merdeka di dalam shalat ketika ada lelaki non mahram dan juga di luar shalat adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, luar dan dalamnya, sampai ke dua pergelangan (?????)” (dari kitab Asnal Mathalib).

Ibnu Hajar Al Haitami mengatakan:

(?????)? ?? ???? ???? ??? ?? ??? ??????? ??? ?????

“Dan telapak tangannya juga bukan aurat, atau sebagiannya juga. Yaitu dari ujung-ujung jari hingga ke pergelangan” (Tuhfatul Muhtaj, 173).

Maka wajib bagi para muslimah untuk menjaga baik-baik bagian pergelangannya hingga lengannya agar tidak tersingkap. Dan sengaja menyingkapnya dan memperlihatkannya kepada lelaki non mahram, berarti telah membuka sebagian auratnya. Padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

????? ?? ??? ????? ?? ?????: ??? ???? ???? ?????? ????? ?????? ??? ?????? ????? ?????? ??????? ?????? ??????? ?????? ?????? ????? ???????? ?? ????? ?????? ??? ???? ?????? ??? ????? ????? ?? ????? ??? ????

“Ada dua golongan dari umatku yang belum pernah aku lihat: (1) suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk memukul orang-orang dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, mereka berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring (seperti benjolan). Mereka itu tidak masuk surga dan tidak akan mencium wanginya, walaupun wanginya surga tercium sejauh jarak perjalanan sekian dan sekian” (HR. Muslim dalam bab al libas waz zinah no. 2128).

Syaikh Ibnu Al Utsaimin rahimahullah menjelaskan hadits ini:

?? ?????? ???? ” ?????? ?????? ” : ????? ????? ????? ????? ? ?? ???? ?? ??? ???? ?? ??????

“Para ulama menafsirkan “berpakaian tapi telanjang” maksudnya mereka memakai busana yang mini, yang tidak menutup aurat yang wajib ditutup” (Fatawa Syaikh Ibnu Al Utsaimin, 2/285).

Maka hendaknya para wanita Muslimah bertaqwa kepada Allah dan menutup aurat mereka dengan sempurna.

Semoga Allah memberi taufik.

***

Penulis: Yulian Purnama



Sumber: https://muslimah.or.id/10685-wahai-saudariku-lengan-adalah-aurat-2.html
Copyright © 2024 muslimah.or.id

Sumber: https://muslimah.or.id/10685-wahai-saudariku-lengan-adalah-aurat-2.html
Copyright © 2024 muslimah.or.id

Saudariku, Kaki Juga Aurat Yang Wajib Ditutupoleh Yulian Purnama 6 Februari 2024Diantara aurat wanita yang sering dilalaikan untuk ditutup oleh banyak Muslimah adalah kaki. Bahkan Muslimah yang sudah berjilbab lebar pun banyak yang masih terbuka kakinya sehingga bisa terlihat lelaki yang bukan mahramnya. Padahal sejak dahulu masyarakat kita, walhamdulillah, memahami bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuh selain wajah dan telapak tangan.Batasan Aurat WanitaAllah ta’ala berfirman:????? ???????????????? ?????????? ???? ?????????????? ???????????? ????????????“Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka” (QS. An Nur: 31).Allah ta’ala juga berfirman:??????????? ?????????? ??? ???????????? ??????????? ????????? ?????????????? ????????? ??????????? ??? ??????????????? ?????? ??????? ??? ?????????? ????? ?????????? ??????? ????? ???????? ?????????“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al Ahzab: 59)Allah ta’ala juga berfirman:????? ?????????? ??????????????? ?????????? ???????????? ??? ????????????“dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.” (QS. An Nur: 31)Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallahu‘anha, beliau berkata,????? ????????? ?????? ????? ?????? ???????? ????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ??????????? ??????? ??????? ?????????? ??????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ??????? ??? ????????? ????? ??????????? ????? ???????? ?????????? ???? ???????? ???? ????? ??????? ?????? ????? ??????? ????????? ????? ???????? ???????????Asma’ binti Abu Bakar pernah menemui Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam dengan memakai pakaian yang tipis. Maka Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam pun berpaling darinya dan bersabda, “wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita itu jika sudah haidh (sudah baligh), tidak boleh terlihat dari dirinya kecuali ini dan ini”, beliau menunjuk wajahnya dan kedua telapak tangannya. (HR. Abu Daud 4140, dalam Al Irwa [6/203] Al Albani berkata: “hasan dengan keseluruhan jalannya”)Dari dalil-dalil ini, sebagian ulama menyatakan bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuh, tangan dan wajah pun wajib ditutup. Asy Syarwani berkata:????? ??????? ???? ??????? ????? : ???? ????? ??? ????? ??????? ??? ???????“aurat wanita terhadap pandangan lelaki ajnabi, yaitu seluruh tubuh termasuk wajah dan telapak tangan, menurut pendapat yang mu’tamad” (Hasyiah Asy Syarwani ‘Ala Tuhfatul Muhtaaj, 2/112)Imam Ahmad bin Hambal berkata:?? ??? ???? ?? ?? ?? ?????? ????? ?? ???? ??? ?????“Setiap bagian tubuh wanita adalah aurat, termasuk pula kukunya” (Dinukil dalam Zaadul Masiir, 6/31)Sebagian ulama berpendapat bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Az Zarqaani berkata,????? ????? ?? ??? ????? ???? ??? ????? ??????? ?? ???? ?????“Aurat wanita di depan lelaki muslim ajnabi adalah seluruh tubuh selain wajah dan telapak tangan” (Syarh Mukhtashar Khalil, 176)Asy Syaranbalali berkata:????? ??? ????? ???? ??? ????? ?????? ??????? ???????? ?? ????? ? ??? ???????“Seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan dalam serta telapak tangan luar, ini pendapat yang lebih shahih dan merupakan pilihan madzhab kami“ (Matan Nuurul Iidhah)Sehingga dari sini kita ketahui bahwa para ulama berpendapat kaki pun termasuk aurat yang wajib ditutup. Karena yang masyhur diperselisihkan adalah wajah dan telapak tangan.Adapun Imam Abu Hanifah, terdapat perbedaan riwayat dari beliau, sebagian riwayat mengatakan bahwa beliau berpendapat qadam (dari pergelangan kaki sampai bawah) bukanlah aurat. Dan sebagian riwayat dari beliau bahwa beliau berpendapat qadam termasuk aurat. Andaikan beliau berpendapat bahwa qadam bukan termasuk aurat, maka ini adalah pendapat yang sangat lemah bertentangan dengan dalil-dalil yang ada.Dengan apa menutup kaki?Kaki sebagaimana aurat yang lain, ditutup dengan pakaian yang longgar, tidak tipis, tidak transparan, tidak memperlihatkan bentuk atau lekukan. Adapun qadam (dari pergelangan kaki ke bawah; punggung telapak kaki) boleh ditutup dengan kaus kaki atau dengan menjulurkan pakaian sehingga menutup seluruh kaki. Al Lajnah Ad Da’imah Lil Buhuts Wal Ifta menyatakan,?????? ????? ??? ??????? ??? ????? ??? ????? ???? ??? ?? ???? ?? ???? ???? ???? : ?? ?????? ???? ?? ??? ????? ? ???? ?? ?????? : ??? ??? ????? ????? ???? ???? ?????? ???? ?? ??? ???? ???? ??????? ? ?? ???? ?? ??????? ?????? ? ??? ?? ??????? ??? ????? ??? ????? ? ??? ????? ??? ??????? ? ??? ???? ?????? ????? ? ?? ?????? ????? ?? ??????? ? ??? ?? ??????? ??? ? ??? ?????? ??? ????? ??? ????? .“wajib untuk wanita menutup kedua qadam, menurut jumhur ulama. Sebagaimana terdapat dalam hadits Ummu Salamah, bahwa ia bertanya: ‘Apakah seorang wanita boleh shalat dengan mengenakan baju panjang dan penutup kepala tanpa mengenakan kain?’ Nabi menjawab, ‘Boleh, jika baju itu luas yang biasa menutupi kedua qadam-nya’. Maka shalatlah dengan baju panjang yang cukup untuk menutupi kedua qadam, atau memakai kaus kaki. Inilah yang disyariatkan menurut jumhur ulama. Wajib menutup kedua qadam-nya, baik dengan kain tambahan (yang menutup qadam) atau dengan menggunakan kaus kaki. Ini lah yang disyariatkan dan diwajibkan menurut jumhur ulama” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, 7/257)Dalam fatwa yang lain dijelaskan,??????? ?????? ????????? ?? ?????? ?????? ? ???? ?????? ??? ??????? ??? ?? ??? ???? ??????“disyariatkan menutup kedua qadam dengan kaus kaki atau dengan menjulurkan pakaian. Jadi pakaian dijulurkan hingga cukup untuk menutup kedua kaki jika tidak memakai kaus kaki” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, 7/259).Namun, jika Muslimah menutup kaki dengan kaus kaki, sebaiknya hindari warna kaus kaki yang menyerupai warna kulit. Karena dengan warna kaus kaki yang mirip kulit membuat seakan-akan seperti kulit yang terlihat, maka tidak tercapai maksud dari menurup aurat di sini. Ketika ditanyakan kepada Syaikh Ali Ridha Al Madini hafizhahullah, “Ya Syaikh, bolehkah bagi wanita memakai kaus kaki yang sewarna dengan warna kulit, sehingga kalau dia sedang jalan atau terkena angin seakan-akan kulitnya kelihatan?”, beliau menjawab, “yang demikian tidak diperbolehkan” (Sumber di sini). Maka gunakanlah kaus kaki yang berwarna gelap dan juga tebal hingga tidak menampakkan kulit sedikit pun.KesimpulanTelah jelas dari dalil-dalil Al Qur’an dan As Sunnah bahwa kaki adalah aurat yang wajib di tutup seluruhnya. Maka setiap Muslimah hendaknya bertaqwa kepada Allah dan menutup auratnya dengan sempurna, di hadapan lelaki yang bukan mahramnya. Demikianlah yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.***Referensi:Fatawa Nurun ‘alad DarbiHukum Cadar Menurut Pandangan 4 MadzhabPenyusun: Yulian PurnamaSumber: https://muslimah.or.id/6422-saudariku-kaki-juga-aurat-yang-wajib-ditutup.html.


Saudariku, Kaki Juga Aurat Yang Wajib Ditutup
oleh Yulian Purnama  
6 Februari 2024


Diantara aurat wanita yang sering dilalaikan untuk ditutup oleh banyak Muslimah adalah kaki. Bahkan Muslimah yang sudah berjilbab lebar pun banyak yang masih terbuka kakinya sehingga bisa terlihat lelaki yang bukan mahramnya. Padahal sejak dahulu masyarakat kita, walhamdulillah, memahami bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuh selain wajah dan telapak tangan.

Batasan Aurat Wanita
Allah ta’ala berfirman:

????? ???????????????? ?????????? ???? ?????????????? ???????????? ????????????

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka” (QS. An Nur: 31).

Allah ta’ala juga berfirman:

??????????? ?????????? ??? ???????????? ??????????? ????????? ?????????????? ????????? ??????????? ??? ??????????????? ?????? ??????? ??? ?????????? ????? ?????????? ??????? ????? ???????? ?????????

“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al Ahzab: 59)

Allah ta’ala juga berfirman:

????? ?????????? ??????????????? ?????????? ???????????? ??? ????????????

“dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.” (QS. An Nur: 31)

Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallahu‘anha, beliau berkata,

????? ????????? ?????? ????? ?????? ???????? ????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ??????????? ??????? ??????? ?????????? ??????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ??????? ??? ????????? ????? ??????????? ????? ???????? ?????????? ???? ???????? ???? ????? ??????? ?????? ????? ??????? ????????? ????? ???????? ???????????

Asma’ binti Abu Bakar pernah menemui Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam dengan memakai pakaian yang tipis. Maka Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam pun berpaling darinya dan bersabda, “wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita itu jika sudah haidh (sudah baligh), tidak boleh terlihat dari dirinya kecuali ini dan ini”, beliau menunjuk wajahnya dan kedua telapak tangannya. (HR. Abu Daud 4140, dalam Al Irwa [6/203] Al Albani berkata: “hasan dengan keseluruhan jalannya”)

Dari dalil-dalil ini, sebagian ulama menyatakan bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuh, tangan dan wajah pun wajib ditutup. Asy Syarwani berkata:

????? ??????? ???? ??????? ????? : ???? ????? ??? ????? ??????? ??? ???????

“aurat wanita terhadap pandangan lelaki ajnabi, yaitu seluruh tubuh termasuk wajah dan telapak tangan, menurut pendapat yang mu’tamad” (Hasyiah Asy Syarwani ‘Ala Tuhfatul Muhtaaj, 2/112)

Imam Ahmad bin Hambal berkata:

?? ??? ???? ?? ?? ?? ?????? ????? ?? ???? ??? ?????

“Setiap bagian tubuh wanita adalah aurat, termasuk pula kukunya” (Dinukil dalam Zaadul Masiir, 6/31)

Sebagian ulama berpendapat bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Az Zarqaani berkata,

????? ????? ?? ??? ????? ???? ??? ????? ??????? ?? ???? ?????

“Aurat wanita di depan lelaki muslim ajnabi adalah seluruh tubuh selain wajah dan telapak tangan” (Syarh Mukhtashar Khalil, 176)

Asy Syaranbalali berkata:

????? ??? ????? ???? ??? ????? ?????? ??????? ???????? ?? ????? ? ??? ???????

“Seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan dalam serta telapak tangan luar, ini pendapat yang lebih shahih dan merupakan pilihan madzhab kami“ (Matan Nuurul Iidhah)

Sehingga dari sini kita ketahui bahwa para ulama berpendapat kaki pun termasuk aurat yang wajib ditutup. Karena yang masyhur diperselisihkan adalah wajah dan telapak tangan.

Adapun Imam Abu Hanifah, terdapat perbedaan riwayat dari beliau, sebagian riwayat mengatakan bahwa beliau berpendapat qadam (dari pergelangan kaki sampai bawah) bukanlah aurat. Dan sebagian riwayat dari beliau bahwa beliau berpendapat qadam termasuk aurat. Andaikan beliau berpendapat bahwa qadam bukan termasuk aurat, maka ini adalah pendapat yang sangat lemah bertentangan dengan dalil-dalil yang ada.

Dengan apa menutup kaki?
Kaki sebagaimana aurat yang lain, ditutup dengan pakaian yang longgar, tidak tipis, tidak transparan, tidak memperlihatkan bentuk atau lekukan. Adapun qadam (dari pergelangan kaki ke bawah; punggung telapak kaki) boleh ditutup dengan kaus kaki atau dengan menjulurkan pakaian sehingga menutup seluruh kaki. Al Lajnah Ad Da’imah Lil Buhuts Wal Ifta menyatakan,

?????? ????? ??? ??????? ??? ????? ??? ????? ???? ??? ?? ???? ?? ???? ???? ???? : ?? ?????? ???? ?? ??? ????? ? ???? ?? ?????? : ??? ??? ????? ????? ???? ???? ?????? ???? ?? ??? ???? ???? ??????? ? ?? ???? ?? ??????? ?????? ? ??? ?? ??????? ??? ????? ??? ????? ? ??? ????? ??? ??????? ? ??? ???? ?????? ????? ? ?? ?????? ????? ?? ??????? ? ??? ?? ??????? ??? ? ??? ?????? ??? ????? ??? ????? .

“wajib untuk wanita menutup kedua qadam, menurut jumhur ulama. Sebagaimana terdapat dalam hadits Ummu Salamah, bahwa ia bertanya: ‘Apakah seorang wanita boleh shalat dengan mengenakan baju panjang dan penutup kepala tanpa mengenakan kain?’ Nabi menjawab, ‘Boleh, jika baju itu luas yang biasa menutupi kedua qadam-nya’. Maka shalatlah dengan baju panjang yang cukup untuk menutupi kedua qadam, atau memakai kaus kaki. Inilah yang disyariatkan menurut jumhur ulama. Wajib menutup kedua qadam-nya, baik dengan kain tambahan (yang menutup qadam) atau dengan menggunakan kaus kaki. Ini lah yang disyariatkan dan diwajibkan menurut jumhur ulama” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, 7/257)

Dalam fatwa yang lain dijelaskan,

??????? ?????? ????????? ?? ?????? ?????? ? ???? ?????? ??? ??????? ??? ?? ??? ???? ??????

“disyariatkan menutup kedua qadam dengan kaus kaki atau dengan menjulurkan pakaian. Jadi pakaian dijulurkan hingga cukup untuk menutup kedua kaki jika tidak memakai kaus kaki” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, 7/259).

Namun, jika Muslimah menutup kaki dengan kaus kaki, sebaiknya hindari warna kaus kaki yang menyerupai warna kulit. Karena dengan warna kaus kaki yang mirip kulit membuat seakan-akan seperti kulit yang terlihat, maka tidak tercapai maksud dari menurup aurat di sini. Ketika ditanyakan kepada Syaikh Ali Ridha Al Madini hafizhahullah, “Ya Syaikh, bolehkah bagi wanita memakai kaus kaki yang sewarna dengan warna kulit, sehingga kalau dia sedang jalan atau terkena angin seakan-akan kulitnya kelihatan?”, beliau menjawab, “yang demikian tidak diperbolehkan” (Sumber di sini). Maka gunakanlah kaus kaki yang berwarna gelap dan juga tebal hingga tidak menampakkan kulit sedikit pun.

Kesimpulan
Telah jelas dari dalil-dalil Al Qur’an dan As Sunnah bahwa kaki adalah aurat yang wajib di tutup seluruhnya. Maka setiap Muslimah hendaknya bertaqwa kepada Allah dan menutup auratnya dengan sempurna, di hadapan lelaki yang bukan mahramnya. Demikianlah yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

***

Referensi:

Fatawa Nurun ‘alad Darbi
Hukum Cadar Menurut Pandangan 4 Madzhab
Penyusun: Yulian Purnama


Sumber: https://muslimah.or.id/6422-saudariku-kaki-juga-aurat-yang-wajib-ditutup.html


.

Selasa, 27 Februari 2024

Syekh Al Allamah Hamud At Tuwaijari rahimahhulah menerangkan," Dan termasuk sebab terbesar asingnya Islam di kalangan kaum muslimin ialah ketika mereka meninggalkan jihad Fi Sabilillah ,dan di gantikan mental atau perasaan tak berdaya dan merasa hina( minder) di hadapan musuh musuh Alloh,dari kalangan orang orang kafir dan munafig,dan bersahabat dengan mereka dan menemui mereka dengan kasih sayang. Dan mereka ( kaum) muslimin meninggalkan Jihad dan di tambah dengan berbagai tindakan menyelisihi perintah perintah Alloh,dan melanggar larangan Nya,di samping lemahnya sikap kaum muslimin dan perpecahan yang terjadi di kalangan mereka,maka musuh musuh Alloh menguasai negara negara islam. Sebagian di kuasai dengan kekuatan militer sebagian di kuasai dengan tipu daya dan makar jahat. Maka kaum muslimin hidup di bawah aturan hukum para musuh Alloh,dan orang kafir itu begitu merendahkan kaum muslimin,dan jadilah kaum muslimin seperti orang orang kafir dzimi di masa awal negara islam. Orang-orang kafir itu menerapkan hukum thaghut( hukum syetan) dalam bentuk undang undang kafir,dan sistim perpolitikan kafir yang salah dan jahat dan kaum muslimin di paksa untuk mencari keadillan dari hukum kafir tersebut." ( Ghurbatul Islam,hal 877). Dinukil dari : NurSalim وفقه اللهTanggal : 24 Februari 2024Sumber : https://www.facebook.com/share/Pn9rjsjji1j4ZRs1/?mibextid=oFDknk

Syekh Al Allamah Hamud At Tuwaijari rahimahhulah menerangkan," Dan termasuk sebab terbesar asingnya Islam di kalangan kaum muslimin ialah ketika mereka meninggalkan jihad Fi Sabilillah ,dan di gantikan mental atau perasaan tak berdaya dan merasa hina( minder) di hadapan musuh musuh Alloh,dari kalangan orang orang kafir dan munafig,dan bersahabat dengan mereka dan menemui mereka dengan kasih sayang.
    Dan mereka ( kaum) muslimin meninggalkan Jihad dan di tambah dengan berbagai tindakan menyelisihi perintah perintah Alloh,dan melanggar larangan Nya,di samping lemahnya sikap kaum muslimin dan perpecahan yang terjadi di kalangan mereka,maka musuh musuh Alloh menguasai negara negara islam. Sebagian di kuasai dengan kekuatan militer sebagian di kuasai dengan tipu daya dan makar jahat.
     Maka kaum muslimin hidup di bawah aturan hukum para musuh Alloh,dan orang kafir itu begitu merendahkan kaum muslimin,dan jadilah kaum muslimin seperti orang orang kafir dzimi di masa awal negara islam.
     Orang-orang kafir itu menerapkan hukum thaghut( hukum syetan) dalam bentuk undang undang kafir,dan sistim perpolitikan kafir yang salah dan jahat dan kaum muslimin di paksa untuk mencari keadillan dari hukum kafir tersebut." ( Ghurbatul Islam,hal 877). 

Dinukil dari : NurSalim وفقه الله
Tanggal : 24 Februari 2024
Sumber : 
https://www.facebook.com/share/Pn9rjsjji1j4ZRs1/?mibextid=oFDknk

Minggu, 25 Februari 2024

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin رحمه الله berkata :الحق منصور، وإن قلّ أتباعه، والباطل مخذول، ولو كثر أتباعه"Kebenaran pasti tertolong, meskipun sedikit pengikutnya. Sementara kebathilan takkan ditolong (oleh Allah), meskipun banyak pengikutnya."____📚 Syarah al-Kaafiyah as-Syaafiyah 1/178

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin رحمه الله berkata :

الحق منصور، وإن قلّ أتباعه، والباطل مخذول، ولو كثر أتباعه

"Kebenaran pasti tertolong, meskipun sedikit pengikutnya. Sementara kebathilan takkan ditolong (oleh Allah), meskipun banyak pengikutnya."

____

📚 Syarah al-Kaafiyah as-Syaafiyah 1/178

Sa'id bin Al-Musayyib رحمه الله berkata,.فَإِنَّ عِبَادَةَ اللَّهِ لَيْسَتْ بالصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ، وَلَكِنْ بِالفِقْهِ فِي دِيْنِهِ وَالتَّفَكُّرِ فِي أَمْرِهِ.“Sesungguhnya ibadah kepada Allah itu tidak cukup hanya dengan puasa dan sholat saja, namun harus disempurnakan dengan pemahaman terhadap agama-Nya dan perenungan tentang kekuasaan-Nya ”.__.📚 Al-Faqih wa Al-Mutafaqqih: 1/118.

Sa'id bin Al-Musayyib رحمه الله berkata,
.
فَإِنَّ عِبَادَةَ اللَّهِ لَيْسَتْ بالصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ، وَلَكِنْ بِالفِقْهِ فِي دِيْنِهِ وَالتَّفَكُّرِ فِي أَمْرِهِ
.
“Sesungguhnya ibadah kepada Allah itu tidak cukup hanya dengan puasa dan sholat saja, namun harus disempurnakan dengan pemahaman terhadap agama-Nya dan perenungan tentang kekuasaan-Nya ”
.
__
.
📚 Al-Faqih wa Al-Mutafaqqih: 1/118
.

Khutbah esok temanya mau kekinian -insyaallah- "Sekte Murji'ah Adalah Gerbang Menuju Liberal"Masyarakat harus diberikan edukasi apa itu murji'ah, karena pada prakteknya ada diantara masyarakat yang terjatuh ke dalam sekte ini dengan menyatakan "Yang penting hatinya, buat apa shalat ? Buat apa berhijab ? Kalau hatinya masih kotor" Kemudian, setelah gerbang murji'ah mereka masuki, maka kubangan Liberalisme, Sekulerisme, pluralisme akan menyambut mereka dan inilah yang telah terjadi. Allahul Musta'an. Mereka membenarkan semua agama, tidak mengkafirkan orang kafir, menghalalkan apa yang telah jelas keharamannya semisal zina dll. Rencana khuthbah esok live audio insyaallahOleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin وفقه اللهTanggal : 5 September 2019 Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=760098984444082&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

Khutbah esok temanya mau kekinian -insyaallah- "Sekte Murji'ah Adalah Gerbang Menuju Liberal"

Masyarakat harus diberikan edukasi apa itu murji'ah, karena pada prakteknya ada diantara masyarakat yang terjatuh ke dalam sekte ini dengan menyatakan "Yang penting hatinya, buat apa shalat ? Buat apa berhijab ? Kalau hatinya masih kotor" 

Kemudian, setelah gerbang murji'ah mereka masuki, maka kubangan Liberalisme, Sekulerisme, pluralisme akan menyambut mereka dan inilah yang telah terjadi. Allahul Musta'an. Mereka membenarkan semua agama, tidak mengkafirkan orang kafir, menghalalkan apa yang telah jelas keharamannya semisal zina dll. 

Rencana khuthbah esok live audio insyaallah

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin وفقه الله
Tanggal : 5 September 2019 
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=760098984444082&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

Asy-Syaikh Bin Baz rahimahullah pernah ditanya mengenai hukum orang yang tidak mengetahui bahwa menyembelih dan bernadzar untuk selain Allah adalah kesyirikan, beliau menjawab bahwa orang seperti ini selain dihukum musyrik juga tetap diajarkan perkara sebenarnya (Bayan Li bida' Mu'ashirah fil Iman hal. 45). Demikianlah ulama Rabbani dalam membimbing ummat.Saat ini kita hanya mempelajari hukum orang yang tidak shalat hanya untuk menghukumi semata, padahal hakikatnya ialah agar kita merasa khawatir pada diri kita dan orang lain akan dampak dahsyat yang mengerikan bagi orang yang meninggalkan shalat. Bahkan lisan dan tulisan begitu fasih dan membuat takjub karena penuh rujukan tatkala membahas hukum orang yang meninggalkan shalat, namun orang-orang disekitar yang tidak shalat baik tetangga, rekan kerja bahkan sanak famili yang tidak shalat tidak diberi arahan akan wajibnya shalat, tidak diberikan peringatan. Ada apa ini ?Sebagian kita hanya mumpuni teori Ushul dakwah dan sekelumitnya, ternyata kemungkaran didepan mata secara nyata tidak mampu kita ingkari, padahal hanya sekedar mengajak orang yang shalat agar ia shalat, apa susahnya ? Malu ? Tidak enak ? Karena tidak kenal ? Apakah rela terus berada dalam kubangan Adh'aful Iman karena tak kuasa mengajak mereka shalat dengan tangan atau lisan.Lebih menyesakkan lagi ialah kita telah terpedaya oleh banyaknya komunitas ngaji di sosmed, friendlist yang bejibun dari kalangan ustadz dan ikhwan ngaji apalagi ketika kopdar kita merasa kita ini "banyak", sehingga fokus dakwah kita ialah rudud seputar pengajian, bantah membantah antara pro madzhab fiqih dan anti bermadzhab plus dengan kutipan ushul fiqih yang membuat decak kagum. Padahal ketika kita kembali ke kehidupan nyata di lingkungan, tempat kerja dan keluarga besar, bisa jadi hanya kita yang kenal apa itu hakikat kesyirikan dan hukum meninggalkan shalat misalnya, namun kita tidak mampu menjelaskan hal ini kepada mereka. Allahul Musta'anLihatlah kenyataan, jangan tertipu dengan komunitas pengajianmu yang sangat sedikit sekali jika dibandingkan dengan ummat Islam secara umum di negeri ini. Penyakit yang ada pada ummat sangat dahsyat dan kompleks, mulai dari kesyirikan, maksiat, bid'ah, keyakinan kekufuran sekalerisme, pluralisme, liberalisme. Banyak masyarakat yang sudah tidak peduli dengan agama, bahkan stigma fanatik dan mabok agama sudah tertuju kepada setiap orang yang berupaya komitmen dengan agama. Apa yang harus kita lakukan ? Kita terjun langsung, Medan dakwah luas tidak terbatas di mimbar dan meja kajian. Bahkan seluruh para Rasul terjun langsung datang menjumpai ummatnya mengajak manusia ke jalan Allah baik pasar, jalan, atau mendatangi rumah-rumah mereka. Sebagian rekan menyatakan : "Preman atau orang jalananitu biar dibawa jt ke masjid, nanti setelah di masjid kita yang bawa ke majelis taklim". Kenapa tidak kita saja sekalian yang membawa preman tersebut ke masjid dan mengenal kajian Islam ? Kapan kita mulai ? Sekarang !Berilah peringatan kepada setiap insan, sebelum hal tersebut dilarang....Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin وفقه اللهTanggal : 29 Agustus 2019Sumber :https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02mnoRkmQzQhg5ghFGKenRKeXJY8tdaJbCFSRRfMwAZFdjuZ7KqeJhJdwJ2nLWx26ul&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

Asy-Syaikh Bin Baz rahimahullah pernah ditanya mengenai hukum orang yang tidak mengetahui bahwa menyembelih dan bernadzar untuk selain Allah adalah kesyirikan, beliau menjawab bahwa orang seperti ini selain dihukum musyrik juga tetap diajarkan perkara sebenarnya (Bayan Li bida' Mu'ashirah fil Iman hal. 45). Demikianlah ulama Rabbani dalam membimbing ummat.

Saat ini kita hanya mempelajari hukum orang yang tidak shalat hanya untuk menghukumi semata, padahal hakikatnya ialah agar kita merasa khawatir pada diri kita dan orang lain akan dampak dahsyat yang mengerikan bagi orang yang meninggalkan shalat. Bahkan lisan dan tulisan begitu fasih dan membuat takjub karena penuh rujukan tatkala membahas hukum orang yang meninggalkan shalat, namun orang-orang disekitar yang tidak shalat baik tetangga, rekan kerja bahkan sanak famili yang tidak shalat tidak diberi arahan akan wajibnya shalat, tidak diberikan peringatan. Ada apa ini ?

Sebagian kita hanya mumpuni teori Ushul dakwah dan sekelumitnya, ternyata kemungkaran didepan mata secara nyata tidak mampu kita ingkari, padahal hanya sekedar mengajak orang yang shalat agar ia shalat, apa susahnya ? Malu ? Tidak enak ? Karena tidak kenal ? Apakah rela terus berada dalam kubangan Adh'aful Iman karena tak kuasa mengajak mereka shalat dengan tangan atau lisan.

Lebih menyesakkan lagi ialah kita telah terpedaya oleh banyaknya komunitas ngaji di sosmed, friendlist yang bejibun dari kalangan ustadz dan ikhwan ngaji apalagi ketika kopdar kita merasa kita ini "banyak", sehingga fokus dakwah kita ialah rudud seputar pengajian, bantah membantah antara pro madzhab fiqih dan anti bermadzhab plus dengan kutipan ushul fiqih yang membuat decak kagum. Padahal ketika kita kembali ke kehidupan nyata di lingkungan, tempat kerja dan keluarga besar, bisa jadi hanya kita yang kenal apa itu hakikat kesyirikan dan hukum meninggalkan shalat misalnya, namun kita tidak mampu menjelaskan hal ini kepada mereka. Allahul Musta'an

Lihatlah kenyataan, jangan tertipu dengan komunitas pengajianmu yang sangat sedikit sekali jika dibandingkan dengan ummat Islam secara umum di negeri ini. Penyakit yang ada pada ummat sangat dahsyat dan kompleks, mulai dari kesyirikan, maksiat, bid'ah, keyakinan kekufuran sekalerisme, pluralisme, liberalisme. Banyak masyarakat yang sudah tidak peduli dengan agama, bahkan stigma fanatik dan mabok agama sudah tertuju kepada setiap orang yang berupaya komitmen dengan agama. 

Apa yang harus kita lakukan ? Kita terjun langsung, Medan dakwah luas tidak terbatas di mimbar dan meja kajian. Bahkan seluruh para Rasul terjun langsung datang menjumpai ummatnya mengajak manusia ke jalan Allah baik pasar, jalan, atau mendatangi rumah-rumah mereka. Sebagian rekan menyatakan : "Preman atau orang jalanan
itu biar dibawa jt ke masjid, nanti setelah di masjid kita yang bawa ke majelis taklim". Kenapa tidak kita saja sekalian yang membawa preman tersebut ke masjid dan mengenal kajian Islam ? 

Kapan kita mulai ? 
Sekarang !

Berilah peringatan kepada setiap insan, sebelum hal tersebut dilarang....

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin وفقه الله
Tanggal : 29 Agustus 2019
Sumber :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02mnoRkmQzQhg5ghFGKenRKeXJY8tdaJbCFSRRfMwAZFdjuZ7KqeJhJdwJ2nLWx26ul&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

Bermadzhab Terlarang ?Para ulama besar dari dari kalangan mutaqaddimun, muta-akhkhirun, hingga kontemporer banyak kita ketahui bermadzhab, An-Nawawi, Ibnu Qudamah, Ibnu 'Abdil Barr, Abu Ja'far, dan lainnya dari ratusan hingga ribuan ulama besar yang bermadzhab dari salah satu madzhab yang ada rahmatullah 'alaihim. Bermadzhab dengan salah satu dari empat madzhab yang ada hanya bertujuan memudahkan kita untuk mengamalkan fiqih Islam yang sangat luas berdasarkan dalil dengan pemahaman para imam, sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahmatullah 'alaihi : "hati-hatilah anda dari berbicara masalah agama yang dalam permasalahan tersebut anda tidak memiliki sandaran imam (salaf)."Asy-Syaikh Muhammad bin Ibrahim (guru Asy-Syaikh bin Baz dan Mufti sebelum beliau) rahmatullah 'alaihima menuturkan :التمذهب بمذهب من المذاهب الأَربعة سائغ، بل هو بالإِجماع"Bermadzhab dengan salah satu dari madzhab yang empat adalah suatu perkara yang disetujui dalam syariat. Bahkan kebolehan bermadzhab tersebut berdasarkan kesepakatan para ulama."Asy-Syeikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah menjelaskan setelah beliau membawakan perkataan para imam tentang wajibnya mengikuti Al-Qur'an dan As-Sunnah dan meninggalkan pendapat manusia (para Imam) beliau berkata : هذا هو مذهب أهل السنة و الجماعة، لا تعصب. لكن ليس معنى أن نرفض المذاهب و نتركها، بل نستفيد من المذاهب ومن فقه الأئمة. لأنه ثروة عظيمة، لكن نتابع الدليل، ومن كان معه دليل أخدنا بقوله، هذا هو الواجب " ini adalah madzhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah, tidak ada fanatisme buta. Akan tetapi BUKANLAH MAKNANYA KITA MENOLAK & MENINGGALKAN MADZHAB-MADZHAB, BAHKAN KITA MENGAMBIL FAIDAH DARI MADZHAB-MADZHAB DAN FIQIHNYA PARA IMAM. Karena itu semua adalah kekayaan ilmiyah yang sangat besar. Akan tetapi kita mengikuti dalil (dalam bermadzhab), barang siapa yang ia memiliki dalil, maka kita ambil pendapatnya tersebut, inilah yang wajib" (dikutip dari Syarh Masaail Al-Jahiliyyah hal. 45 terbitan Darul 'Ashimah)SBS BekasiOleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin وفقه اللهTanggal : 22 April 2017Sumber :https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02Npz6kwLiTeJpwoSTo4v1G7Dt9BdrnbEwDPuUVZnEWmzbYrTbcTfYwRU4C66Ks2Ukl&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

Bermadzhab Terlarang ?

Para ulama besar dari dari kalangan mutaqaddimun, muta-akhkhirun, hingga kontemporer banyak kita ketahui bermadzhab, An-Nawawi, Ibnu Qudamah, Ibnu 'Abdil Barr, Abu Ja'far, dan lainnya dari ratusan hingga ribuan ulama besar yang bermadzhab dari salah satu madzhab yang ada rahmatullah 'alaihim. 

Bermadzhab dengan salah satu dari empat madzhab yang ada hanya bertujuan memudahkan kita untuk mengamalkan fiqih Islam yang sangat luas berdasarkan dalil dengan pemahaman para imam, sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahmatullah 'alaihi : "hati-hatilah anda dari berbicara masalah agama yang dalam permasalahan tersebut anda tidak memiliki sandaran imam (salaf)."

Asy-Syaikh Muhammad bin Ibrahim (guru Asy-Syaikh bin Baz dan Mufti sebelum beliau) rahmatullah 'alaihima menuturkan :

التمذهب بمذهب من المذاهب الأَربعة سائغ، بل هو بالإِجماع

"Bermadzhab dengan salah satu dari madzhab yang empat adalah suatu perkara yang disetujui dalam syariat. Bahkan kebolehan bermadzhab tersebut berdasarkan kesepakatan para ulama."

Asy-Syeikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah menjelaskan setelah beliau membawakan perkataan para imam tentang wajibnya mengikuti Al-Qur'an dan As-Sunnah dan meninggalkan pendapat manusia (para Imam) beliau berkata : 

هذا هو مذهب أهل السنة و الجماعة، لا تعصب. لكن ليس معنى أن نرفض المذاهب و نتركها، بل نستفيد من المذاهب ومن فقه الأئمة. لأنه ثروة عظيمة، لكن نتابع الدليل، ومن كان معه دليل أخدنا بقوله، هذا هو الواجب 

" ini adalah madzhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah, tidak ada fanatisme buta. Akan tetapi BUKANLAH MAKNANYA KITA MENOLAK & MENINGGALKAN MADZHAB-MADZHAB, BAHKAN KITA MENGAMBIL FAIDAH DARI MADZHAB-MADZHAB DAN FIQIHNYA PARA IMAM. Karena itu semua adalah kekayaan ilmiyah yang sangat besar. Akan tetapi kita mengikuti dalil (dalam bermadzhab), barang siapa yang ia memiliki dalil, maka kita ambil pendapatnya tersebut, inilah yang wajib" (dikutip dari Syarh Masaail Al-Jahiliyyah hal. 45 terbitan Darul 'Ashimah)

SBS Bekasi

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin وفقه الله
Tanggal : 22 April 2017
Sumber :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02Npz6kwLiTeJpwoSTo4v1G7Dt9BdrnbEwDPuUVZnEWmzbYrTbcTfYwRU4C66Ks2Ukl&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

10 tahunan silam di medsos saya kerap mendapat cibiran, dianggap aneh : "salafi kok bermadzhab ?" hingga tahdzir karena kerap berbicara mengenai fiqih bermadzhab baik di majelis apalagi di medsos. Seperti biasa saya malah menjadi-jadi hahahaSebelumnya sudah banyak juga asaatidzah yang speak up terkait masalah ini baik yang terang-terangan Maupun yang tidak nampak di khalayak ataupun baru sebatas dalam hati saja memendam hasrat untuk ikut angkat bicara. Saat ini alhamdulillah mulai banyak masyaikh timur tengah para pakar madzhab Syafi'i yang mendedikasikan diri mengajar di berbagai pondok salafy sehingga banyak asaatidzah dan para penuntut ilmu yang cinta kebenaran sudah mulai terbiasa membahas fiqih madzhab yang pada 10 tahun belakangan dianggap tabu dikalangan pengajian salafy.Dahulu dua imam dakwah ahlus sunnah yaitu Ibnu Taimiyah hingga Muhammad bin Abdil Wahhab -rahmatullah alaihima- sangat gigih dalam dakwah dan sangat dahsyat perlawanan dan penolakan terhadap dakwah kedua imam tersebut namun tidak kita dapati bahwa penolakan itu dikarenakan karena Ibnu Taimiyyah Maupun Muhammad bin Abdil Wahhab berselisih dengan umat karena masalah fiqih, tidak !!! Jelas dalam pokok perkara yaitu aqidah. Saat ini banyak dai dan ikhwan penuntut ilmu berselisih dengan umat karena perbedaan fiqih dan bahkan sangat keras perselisihan tersebut yang sebenarnya masih bisa dipersatukan atau minimal saling toleran. Seandainya kita mempelajari madzhab terlebih madzhab yang dianut mayoritas kaum muslimin di negeri kita, tentulah perselisihan kita dengan mereka hanya pada masalah aqidah, tauhid syirik dan masalah prinsip lainnya.Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin وفقه اللهTanggal : 14 Juni 2023Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1753801458407158&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

10 tahunan silam di medsos saya kerap mendapat cibiran, dianggap aneh : "salafi kok bermadzhab ?" hingga tahdzir karena kerap berbicara mengenai fiqih bermadzhab baik di majelis apalagi di medsos. Seperti biasa saya malah menjadi-jadi hahaha

Sebelumnya sudah banyak juga asaatidzah yang speak up terkait masalah ini baik yang terang-terangan Maupun yang tidak nampak di khalayak ataupun baru sebatas dalam hati saja memendam hasrat untuk ikut angkat bicara. 

Saat ini alhamdulillah mulai banyak masyaikh timur tengah para pakar madzhab Syafi'i yang mendedikasikan diri mengajar di berbagai pondok salafy sehingga banyak asaatidzah dan para penuntut ilmu yang cinta kebenaran sudah mulai terbiasa membahas fiqih madzhab yang pada 10 tahun belakangan dianggap tabu dikalangan pengajian salafy.

Dahulu dua imam dakwah ahlus sunnah yaitu Ibnu Taimiyah hingga Muhammad bin Abdil Wahhab -rahmatullah alaihima- sangat gigih dalam dakwah dan sangat dahsyat perlawanan dan penolakan terhadap dakwah kedua imam tersebut namun tidak kita dapati bahwa penolakan itu dikarenakan karena Ibnu Taimiyyah Maupun Muhammad bin Abdil Wahhab berselisih dengan umat karena masalah fiqih, tidak !!! Jelas dalam pokok perkara yaitu aqidah. 

Saat ini banyak dai dan ikhwan penuntut ilmu berselisih dengan umat karena perbedaan fiqih dan bahkan sangat keras perselisihan tersebut yang sebenarnya masih bisa dipersatukan atau minimal saling toleran. Seandainya kita mempelajari madzhab terlebih madzhab yang dianut mayoritas kaum muslimin di negeri kita, tentulah perselisihan kita dengan mereka hanya pada masalah aqidah, tauhid syirik dan masalah prinsip lainnya.

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin وفقه الله
Tanggal : 14 Juni 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1753801458407158&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

Bagi saya bermadzhab hanya sarana untuk :1. Memudahkan untuk beribadah2. Menghindari diri dari menjadi Mujtahid dadakan dengan mentarjih permasalahan yang telah ditarjih oleh para imam mujtahidin3. Menyadarkan diri bahwa diri ini hanyalah muqallid bukan siapa-siapa, sehingga Amaliah kita diatas dalil dengan pemahaman para ulama mujtahidin.4. Menyelaraskan fiqih ibadah sehari-hari dengan masyarakat setempat pada perkara ijtihadiyyah sehingga masyarakat dapat menerima. Cukuplah casing yang dianggap aneh, jangan dianggap asing juga tata cara ibadah kita di mata masyarakat.5. Memudahkan sampainya dakwah Aqidah kepada masyarakat. Para ulama dahulu semisal Syaikhul Islam & MBAW rahimahumallah dll tidaklah berselisih dengan masyarakat sekitar pada permasalahan fiqih, karena fiqih mereka luwes dan melebur dengan masyarakat sekitar ketika itu. Penentangan yang ada ialah pada permasalahan inti dakwah yaitu permasalahan Aqidah. Bagaimana masyarakat mau memahami kesyirikan, kufurnya sekulerisme, liberalisme, dan sesatnya paham-paham yang menyimpang jika sudah terjadi perselisihan antara sang dai vs mad'u (masyarakat) tentang qunut Subuh, jahr/sirr basmalah, lafazh sayyidina dll ?6. Mengikuti arahan para ulama dakwah agar kita lebih sering menyampaikan nama-nama ulama yang dikenal masyarakat (misal ulama besar madzhab yang mereka anut) daripada nama ulama-ulama yang asing ditelinga mereka atau sudah mendapat stempel sebagai wahabi. Nasihat ini sering disampaikan oleh Asy-Syaikh Robi' bin Hadi di majelis Tafsir selepas 'Ashar di Maktabah lantai dua rumah beliau (ketika masih di Makkah)7. Melatih diri menjadi sosok yang tidak mudah menghukumi sesat amaliah orang lain yang ternyata Amaliah mereka bersandar kepada dalil yang dipahami oleh para imam mujtahidin, seandainya mereka keliru sekalipun maka hal ini tidaklah membuat mereka tercela karena masuk kategori khilafiyah mu'tabar. Kecuali jika Amaliah mereka yang diselisihi tidak termasuk kedalam ranah khilafiyah yang mu'tabar.8. Mengikuti arahan para ulama semisal Ibnu Rajab rahimahullah agar kita beramal sesuai dengan dalil yang dipahami oleh para imam madzhab.Kita tidak merasa berat tatkala kita mendapati kaum muslimin bermadzhab atau tidak bermadzhab, namun kita akan terasa sakit dan sangat berat tatkala kaum muslimin tidak memahami hakikat kesyirikan, pembatal-pembatal keislaman, kufurnya sekulerisme dan Liberalisme yang sekarang sudah berseragam alirab Nusantara.Engkau yang masih menganggap masalah bermadzhab atau tidak bermadzhab prioritas dakwah dan pembahasan diskusi, musuh sudah masuk ke barisan kita. Musuh tidak lagi berada di seberang, namun sudah masuk ke barisan kita. Tuturan kaidah-kaidah dan segala macam teori hanya untuk membahas bermadzhab atau tidak bermadzhab bukanlah prioritas utama dan pertama....lihatlah kaum zindik dan kafirin asli terus bertubi-tubi mengancam kita.Dinukil dari : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin وفقه اللهTanggal : 2 Januari 2020Sumber : https://www.facebook.com/share/p/9zmyz3xpdQ76qTrZ/?mibextid=Nif5oz===Kalau boleh ditambahkan: 9. demikian juga yg dinasihatkan oleh ulama kita sekarang seperti syaikh Al Fauzan, jadi kita juga ngikut ulama kibar.10. selain itu dgn belajar madzhab ahlul bilad, kita bisa membedakan mana yg pendapat madzhab, mana yg produk nusantara dan menjelaskannya kepada ummatOleh : Ustadz Wira Bachrun وفقه اللهTanggal : 2 Januari 2020Sumber : https://www.facebook.com/share/p/yzh8qCsPY5bpYskp/?mibextid=Nif5oz

Bagi saya bermadzhab hanya sarana untuk :

1. Memudahkan untuk beribadah

2. Menghindari diri dari menjadi Mujtahid dadakan dengan mentarjih permasalahan yang telah ditarjih oleh para imam mujtahidin

3. Menyadarkan diri bahwa diri ini hanyalah muqallid bukan siapa-siapa, sehingga Amaliah kita diatas dalil dengan pemahaman para ulama mujtahidin.

4. Menyelaraskan fiqih ibadah sehari-hari dengan masyarakat setempat pada perkara ijtihadiyyah sehingga masyarakat dapat menerima. Cukuplah casing yang dianggap aneh, jangan dianggap asing juga tata cara ibadah kita di mata masyarakat.

5. Memudahkan sampainya dakwah Aqidah kepada masyarakat. Para ulama dahulu semisal Syaikhul Islam & MBAW rahimahumallah dll tidaklah berselisih dengan masyarakat sekitar pada permasalahan fiqih, karena fiqih mereka luwes dan melebur dengan masyarakat sekitar ketika itu. Penentangan yang ada ialah pada permasalahan inti dakwah yaitu permasalahan Aqidah. Bagaimana masyarakat mau memahami kesyirikan, kufurnya sekulerisme, liberalisme, dan sesatnya paham-paham yang menyimpang jika sudah terjadi perselisihan antara sang dai vs mad'u (masyarakat) tentang qunut Subuh, jahr/sirr basmalah, lafazh sayyidina dll ?

6. Mengikuti arahan para ulama dakwah agar kita lebih sering menyampaikan nama-nama ulama yang dikenal masyarakat (misal ulama besar madzhab yang mereka anut) daripada nama ulama-ulama yang asing ditelinga mereka atau sudah mendapat stempel sebagai wahabi. Nasihat ini sering disampaikan oleh Asy-Syaikh Robi' bin Hadi di majelis Tafsir selepas 'Ashar di Maktabah lantai dua rumah beliau (ketika masih di Makkah)

7. Melatih diri menjadi sosok yang tidak mudah menghukumi sesat amaliah orang lain yang ternyata Amaliah mereka bersandar kepada dalil yang dipahami oleh para imam mujtahidin, seandainya mereka keliru sekalipun maka hal ini tidaklah membuat mereka tercela karena masuk kategori khilafiyah mu'tabar. Kecuali jika Amaliah mereka yang diselisihi tidak termasuk kedalam ranah khilafiyah yang mu'tabar.

8. Mengikuti arahan para ulama semisal Ibnu Rajab rahimahullah agar kita beramal sesuai dengan dalil yang dipahami oleh para imam madzhab.

Kita tidak merasa berat tatkala kita mendapati kaum muslimin bermadzhab atau tidak bermadzhab, namun kita akan terasa sakit dan sangat berat tatkala kaum muslimin tidak memahami hakikat kesyirikan, pembatal-pembatal keislaman, kufurnya sekulerisme dan Liberalisme yang sekarang sudah berseragam alirab Nusantara.

Engkau yang masih menganggap masalah bermadzhab atau tidak bermadzhab prioritas dakwah dan pembahasan diskusi, musuh sudah masuk ke barisan kita. Musuh tidak lagi berada di seberang, namun sudah masuk ke barisan kita. Tuturan kaidah-kaidah dan segala macam teori hanya untuk membahas bermadzhab atau tidak bermadzhab bukanlah prioritas utama dan pertama....lihatlah kaum zindik dan kafirin asli terus bertubi-tubi mengancam kita.

Dinukil dari : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin وفقه الله
Tanggal : 2 Januari 2020
Sumber : https://www.facebook.com/share/p/9zmyz3xpdQ76qTrZ/?mibextid=Nif5oz

===

Kalau boleh ditambahkan: 

9. demikian juga yg dinasihatkan oleh ulama kita sekarang seperti syaikh Al Fauzan, jadi kita juga ngikut ulama kibar.

10. selain itu dgn belajar madzhab ahlul bilad, kita bisa membedakan mana yg pendapat madzhab, mana yg produk nusantara dan menjelaskannya kepada ummat

Oleh : Ustadz Wira Bachrun وفقه الله
Tanggal : 2 Januari 2020
Sumber : https://www.facebook.com/share/p/yzh8qCsPY5bpYskp/?mibextid=Nif5oz

Sabtu, 24 Februari 2024

#JanganpolosOrang-orang kafir itu meskipun satu sama lain saling berantem, namun mereka tidak akan pernah melupakan permusuhan mereka kepada Islam.Ketika terjadi Perang Dingin antara Soviet & USA, Presiden USA terdahulu yaitu Nixon tatkala Gorbachev terpilih sebagai pemimpin Soviet maka Nixon langsung memberikan pernyataan:يجب على روسيا وأمريكا أن تعقدا تحالفا حاسما لضرب الأصولية الإسلامية"Wajib atas Rusia & Amerika untuk menjalin hubungan koalisi yang kuat untuk menumpas Islam Fundamentalis".Dalam bukunya yang berjudul Nashr bi La Harbin (Kemenangan Tanpa Peperangan) dia berkata:بأن واجب الولايات المتحدة ورسالتها في الحياة هي زعامة العالم الحر الذي يجب بدوره أن يتزعم العالم وأن الوسيلة الوحيدة لهذه الزعامة هي القوة وأن العدو الأكبر في العالم الثالث هو الأصولية الإسلامية"Kewajiban USA dan pesan-pesannya dalam kehidupan adalah mengatur dunia yang bebas. Yang mana peran yang harus dilakukannya adalah memimpin dunia. Dan bahwasanya satu-satunya cara untuk memimpin adalah dengan KEKUATAN. Serta MUSUH PALING BESAR di dunia ketiga adalah Islam Fundamentalis".Dari pernyataan Nixon ini dapat disimpulkan bahwa:1. Cara ampuh memimpin dunia adalah dengan kekuatan, dan hal ini telah mereka buktikan dengan banyaknya kapal induk dan pangkalan militer mereka yang tersebar di seluruh dunia. Di sisi yang lain malah jalan damai justru dipakai oleh kebanyakan kaum Muslimin. Terlebih jalan hina D3m0kr451.2. Islam Fundamentalis yang dimaksud adalah Islam yang menjalankan agamanya dengan benar. Adapun "Islam" yang penuh dengan wahn (cinta dunia dan takut mati) maka dalam hal ini mereka belum menjadikannya target utama.Insya Allah jika ada waktu akan kami sedikit jelaskan terkait مبدأ نيكسون (Kebijakan Nixon), yaitu sebuah kebijakan yang dibuat pasca kalah dan gagalnya USA di Vietnam. Sebuah kebijakan yang kedepannya sangat berpengaruh terhadap politik USA terutama untuk dunia Islam.Oleh : Ustadz Abu Bakr Al-Banjari وفقه اللهTanggal : 24 Februari 2024Sumber : https://www.facebook.com/share/p/9maCgpqcR7A8SjoV/?mibextid=Nif5oz

#Janganpolos

Orang-orang kafir itu meskipun satu sama lain saling berantem, namun mereka tidak akan pernah melupakan permusuhan mereka kepada Islam.

Ketika terjadi Perang Dingin antara Soviet & USA, Presiden USA terdahulu yaitu Nixon tatkala Gorbachev terpilih sebagai pemimpin Soviet maka Nixon langsung memberikan pernyataan:

يجب على روسيا وأمريكا أن تعقدا تحالفا حاسما لضرب الأصولية الإسلامية

"Wajib atas Rusia & Amerika untuk menjalin hubungan koalisi yang kuat untuk menumpas Islam Fundamentalis".

Dalam bukunya yang berjudul Nashr bi La Harbin (Kemenangan Tanpa Peperangan) dia berkata:

بأن واجب الولايات المتحدة ورسالتها في الحياة هي زعامة العالم الحر الذي يجب بدوره أن يتزعم العالم وأن الوسيلة الوحيدة لهذه الزعامة هي القوة وأن العدو الأكبر في العالم الثالث هو الأصولية الإسلامية

"Kewajiban USA dan pesan-pesannya dalam kehidupan adalah mengatur dunia yang bebas. Yang mana peran yang harus dilakukannya adalah memimpin dunia. Dan bahwasanya satu-satunya cara untuk memimpin adalah dengan KEKUATAN. Serta MUSUH PALING BESAR di dunia ketiga adalah Islam Fundamentalis".

Dari pernyataan Nixon ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Cara ampuh memimpin dunia adalah dengan kekuatan, dan hal ini telah mereka buktikan dengan banyaknya kapal induk dan pangkalan militer mereka yang tersebar di seluruh dunia. Di sisi yang lain malah jalan damai justru dipakai oleh kebanyakan kaum Muslimin. Terlebih jalan hina D3m0kr451.

2. Islam Fundamentalis yang dimaksud adalah Islam yang menjalankan agamanya dengan benar. Adapun "Islam" yang penuh dengan wahn (cinta dunia dan takut mati) maka dalam hal ini mereka belum menjadikannya target utama.

Insya Allah jika ada waktu akan kami sedikit jelaskan terkait مبدأ نيكسون (Kebijakan Nixon), yaitu sebuah kebijakan yang dibuat pasca kalah dan gagalnya USA di Vietnam. Sebuah kebijakan yang kedepannya sangat berpengaruh terhadap politik USA terutama untuk dunia Islam.

Oleh : Ustadz Abu Bakr Al-Banjari وفقه الله
Tanggal : 24 Februari 2024
Sumber : https://www.facebook.com/share/p/9maCgpqcR7A8SjoV/?mibextid=Nif5oz

Para ulama kami semenjak masa j1h4d Afgh4n melawan Soviet telah membahas tentang keadaan dan waqi'/realita negara tsb (Saudi). Bahkan para ikhwan dari Hijaz di kamp-kamp mereka melakukan latihan dengan menggunakan foto Raja Fahd sebagai bahan latihannya.Kesimpulan para ulama kami ketika melihat langsung waqi' dan penerapan ilmu syar'inya menyatakan bahwa negara tsb telah menyimpang sejak awal berdirinya tepatnya di masa Abdul Azis bin Abdurrahman Alu Su'ud.Berawal dari boneka Inggris berakhir menjadi boneka Negara Koboy.Maka jangan heran sikap negara tsb ketika menyikapi qadhiyyah/kasus P4l35t1n4.Ada perkataan:إنما نفقت الأشعرية عند الناس بانتسابهم إلى الحنابلة"Sesungguhnya Asyairoh itu laris di tengah umat karena mereka mengklaim mengikuti Hanabilah".Demikian pula Saudi, mereka laris karena klaim mereka mengikuti Hanabilah.Oleh : Ustadz Abu Bakr Al-Banjari وفقه اللهTanggal : 30 Oktober 2023Sumber : https://www.facebook.com/share/p/PNr1QeUrgM6hWSXu/?mibextid=Nif5oz

Para ulama kami semenjak masa j1h4d Afgh4n melawan Soviet telah membahas tentang keadaan dan waqi'/realita negara tsb (Saudi). Bahkan para ikhwan dari Hijaz di kamp-kamp mereka melakukan latihan dengan menggunakan foto Raja Fahd sebagai bahan latihannya.

Kesimpulan para ulama kami ketika melihat langsung waqi' dan penerapan ilmu syar'inya menyatakan bahwa negara tsb telah menyimpang sejak awal berdirinya tepatnya di masa Abdul Azis bin Abdurrahman Alu Su'ud.

Berawal dari boneka Inggris berakhir menjadi boneka Negara Koboy.

Maka jangan heran sikap negara tsb ketika menyikapi qadhiyyah/kasus P4l35t1n4.

Ada perkataan:

إنما نفقت الأشعرية عند الناس بانتسابهم إلى الحنابلة

"Sesungguhnya Asyairoh itu laris di tengah umat karena mereka mengklaim mengikuti Hanabilah".

Demikian pula Saudi, mereka laris karena klaim mereka mengikuti Hanabilah.

Oleh : Ustadz Abu Bakr Al-Banjari وفقه الله
Tanggal : 30 Oktober 2023
Sumber : https://www.facebook.com/share/p/PNr1QeUrgM6hWSXu/?mibextid=Nif5oz

Semalam di pelajaran Hasyiyah Tauhid saya sebut kalo Abul Hasan Asy'ari tidak dianggap tidak pula dilirik dikalangan Hanabilah, baik dalam fikih apalagi aqidah, tepatnya bahkan tidak sedikit yang menolak. Jauh berbeda dengan Syaikh Taqiyudin Ibnu Taimiyah Al Hambali.Oleh : Jabir Abu Unaisah وفقه اللهTanggal : 27 Agustus 2021Sumber :https://www.facebook.com/share/p/NaF9cgjzzEAPZ8TZ/?mibextid=Nif5oz===asy'ariyah laris dikalangan masyarakat, tidak lain karena mereka nebeng kepada madzhab hambali !!. Oleh : Jabir Abu Unaisah وفقه اللهTanggal : 27 Agustus 2019Sumber :https://www.facebook.com/share/p/6ptkHrc5xpPH6bJu/?mibextid=Nif5oz

Semalam di pelajaran Hasyiyah Tauhid saya sebut kalo Abul Hasan Asy'ari tidak dianggap tidak pula dilirik dikalangan Hanabilah, baik dalam fikih apalagi aqidah, tepatnya bahkan tidak sedikit yang menolak. Jauh berbeda dengan Syaikh Taqiyudin Ibnu Taimiyah Al Hambali.

Oleh : Jabir Abu Unaisah وفقه الله
Tanggal : 27 Agustus 2021
Sumber :
https://www.facebook.com/share/p/NaF9cgjzzEAPZ8TZ/?mibextid=Nif5oz

===

asy'ariyah laris dikalangan masyarakat, tidak lain karena mereka nebeng kepada madzhab hambali !!. 

Oleh : Jabir Abu Unaisah وفقه الله
Tanggal : 27 Agustus 2019
Sumber :
https://www.facebook.com/share/p/6ptkHrc5xpPH6bJu/?mibextid=Nif5oz

بسم الله الرحمن الرحيم Fitnah sudah lama membuat menderita muslimin diantaranya yang sangat ganas adalah seluruh madrosah jahiliyah tanpa terkecuali dan seluruh pendidikan jahiliyah walaupun diberi embel-embel "sekolah umum,sekolah formal,Taman Kanak-kanak (TK),Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),Sekolah Menengah Atas (SMA), Universitas, Sekolah Rakyat (SR),Taman Siswa,Taman Siswi,dan lain-lain" tanpa terkecuali sudahkah kalian benar-benar berusaha mati-matian atau bisa dibilang berusaha maksimal ber amar makruf nahi mungkar ber dawkah terkait madrosah jahiliyah tanpa terkecuali pendidikan jahiliyah tanpa terkecuali walaupun diberi embel-embel "sekolah umum,sekolah formal,taman kanak-kanak (TK),Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),Sekolah Menengah Atas (SMA), Universitas, Sekolah Rakyat (SR),Taman Siswa,Taman Siswi,dan lain-lain" ?Kalau kalian tidak menjalankan amar makruf nahi mungkar dakwah terhadap madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah lalu kenapa?Kalian meremehkan keburukan ini?Kalian cinta sama madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah yang di murkai dan dibenci oleh ALLAH hanya karena kalian belajar ilmu yang menentang Islam di sana?Kalian takut sama penguasa tapi tidak takut kepada ALLAH saja?Kalian takut sama orang tua kalian tapi tidak takut kepada ALLAH saja?Kalian takut sama makhluk yang pasti diciptakan oleh ALLAH tapi tidak takut sama ALLAH saja?Kalian berada di atas jalannya ulama su'u termasuk ulama su'u ummah dan ulama su'u daulah ?Takutlah kepada ALLAH saja dan ber amar makruf nahi mungkar lah dengan ilmu dan ber dakwah lah dengan ilmu Islam terhadap madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah pastinya dengan tidak meninggalkan Jihad Fisabilillah Ber takwa dan ber tawakal lah kepada ALLAH saja dan kufuri lah thoghut dan beriman lah kepada ALLAHالله المستعان والله أعلم 18 Romadhon 1445 Hijriyahhttps://t.me/Manhaj_Muwahhid/4914===بسم الله الرحمن الرحيم تقييم الشيخ المحدث مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله للمدارس الجاهلية والتعليم الجاهليةPenilaian Asy-Syaikh Al-Muhaddits Abu Abdurrohman Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله terhadap madrasah (sekolah) jahiliyah sekaligus pendidikan jahiliyah 🔻🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻🔻https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4544https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4545https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4546https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4547===بسم الله الرحمن الرحيمPerkataan dari Asy-Syaikh Abu Abdurrohman Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله dan Ustadz Abul Mundzir Jafar Shalih وفقه الله dan Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron وفقه الله dan Ustadz Yulian Purnama وفقه الله dan Ustadz Hafzan El Hadi وفقه الله ini juga membahas beberapa مدرسة (sekolah) jahiliyah pendidikan jahiliyah dan lainnya الله المستعانوالله أعلم🔻🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻🔻https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4339https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4340https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4341https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4342https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4343https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4344https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4345https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4347

بسم الله الرحمن الرحيم  Fitnah sudah lama membuat menderita muslimin diantaranya yang sangat ganas adalah seluruh madrosah jahiliyah tanpa t...