Selasa, 31 Oktober 2023

Among the causes of misguided is ignorant in Arabic

Among the causes of misguided is ignorant in Arabic 

>> when al-Hasan al-Bashri explained about the cause of the misguided of a group said he

إنما أهلكتهم العجمة"”

means: "The one who harms them is al 'ujmah (don't understand Arabic)"  

>> said Imam Ash-Shafi'i as in the book Shoun Al-Manthiq page 15

" ما جهل الناس و لا اختلفوا إلا لتركهم لسان العرب وميلهم إلى لسان ارسطاطاليس"

Meaning: It is not humans to be stupid and they do not disagree except because they leave the Arabic language and their leaning towards the Aristotle language (one of the Greek figures) 

>> said Imam Abdul Aziz Al Kinani when explaining the cause of the error of the person he debated in In front of Makmun as in the book of Al-Haydah: 

وإنما ذخله الحهل ومن قل بقوله يا أمير المؤمنين ألنهم ليسوا من العرب وال علم لهم
بلغة ”
العرب ومعاني كالهها فأولوا القرآن عن لغة العجم التي لا تفقه ما تقول"

Meaning: "For stupidity attacked him and those who agree with him because they are not Arabs and also they do not have Arabic knowledge, nor do they understand the meaning of their words, with that they interpret the Quran according to the ajam (non-arab) language which you will not understand what he talked about it" 

>> said Ibn Jinni in the book Al-Khoshoish 245/1 

وذلك أن أكثر من ضل في أهل الشريعة عن القصد فيها وحاد عن الطريقة المثلى إليها فإنما ”
استهواه واستخف حلمه ضعفه في هذه اللغة الكريمة الشريفة الني خوطب الكافة بها" 

means: "The factor of most people who are misguided from al-Qoshd (istiqomah) and deviates from the perfect path because their minds are captivated and defeated by their weaknesses in The majesty and honour Arabic language , where everyone is invited to talk to (Arabic)" 

>> said Imam Ash-Syahtursi in the book of Tanbiih al-Albaab page 64: 

"وأكثر الخالفيات في األديان إنما منشؤها من تفاوت الدرجات في علم اللسان"

Meaning: "Most disputes in religions are caused by differences in the level of linguistic knowledge."

بسم الله الرحمن الرحيم Saya sudah muak dengan mereka para pengecut pecundang penakut yang sedang hanya membawa permainan saja serta tidak membawa kebenaran sedikitpun serta takut kepada selain ALLAH untuk mengatakan bahwa seorang hukkam (pengusa) atau bukan hukkam (penguasa) yang memang kafir adalah kafir tanpa mereka sadar atau tidak sadar sedang hanya sekedar takfir mutlak tanpa takfir mu'ayyan/takfir ta'yin sebagaimana aqidah manhaj madzhab Musuh-NYA ALLAH Murji'ah


بسم الله الرحمن الرحيم 

Saya sudah muak dengan mereka para pengecut pecundang penakut yang sedang hanya membawa permainan saja serta tidak membawa kebenaran sedikitpun serta takut kepada selain ALLAH untuk mengatakan bahwa seorang hukkam (pengusa) atau bukan hukkam (penguasa) yang memang kafir adalah kafir tanpa mereka sadar atau tidak sadar sedang hanya sekedar takfir mutlak tanpa takfir mu'ayyan/takfir ta'yin sebagaimana aqidah manhaj madzhab Musuh-NYA ALLAH Murji'ah

https://t.me/Manhaj_Muwahhid/2396

.

Senin, 30 Oktober 2023

Makanya ane udah lama bilang, hanabilah judud itu babu gratisannya asyairoh. Bertopeng hambali utk memasarkan manhaj tafwidh dan takwil asyairoh

Makanya ane udah lama bilang, hanabilah judud itu babu gratisannya asyairoh. Bertopeng hambali utk memasarkan manhaj tafwidh dan takwil asyairoh. Jangan marah ya anggota geng hanabilah judud wal semaput, saya bicara realita 

Oleh : Andika Putra
Tanggal : 17 Desember 2021
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=4670028536388560&id=100001443791367&mibextid=Nif5oz

=====

Hanabilah Judud 
___________
Dua hal yang menjadi titik kritik terhadap mereka ;

1. Berdusta dengan mengatakan bahwa itsbat ma'na baru ada pada konsep Ibnu Taimiyah 

2. Mencela para ulama hanabilah saat ini dan cenderung mengeluarkan mereka dari madhab 

Saya tegas sampaikan bahwa point pertama itu DUSTA adalah karena memang bukan Ibnu Taimiyah yang melahirkan konsep itsbat ma'na dhahir pada ayat - ayat sifat 

Saya bisa buktikan kedustaan itu 

Kemudian, masalah bermadhab
Apakah wajib dan berdosa bila seorang ulama madhab kadang menyelisihi pendapat madhab dan memilih pendapat lain yang dirasa lebih kuat dari sisi dalil? 

Tentu tidak...... 
Sebutkan satu ayat saja atau hadits yang menyatakan berdosa 

Kemudian, para ulama hanabilah di KSA mereka mengajar kitab - kitab mu'tamad madhab seperti Zaadul Mustaqni' misalnya, dan mereka dengan jujur - dalam salah satu pembahasan misalnya - menyebutkan ini mu'tamad madhab tapi yang lebih kuat dari sisi dalil adalah ini 
Kemudian dilanjutkan, pendapat ini sesuai dengan salah satu riwayat dari imam ahmad, atau dipilih oleh imam fulan dan fulan 

Apanya yang salah coba? 

Satu sisi mereka bertopeng dibalik nama besar imam Ibnu qudamah untuk melanggengkan madhab tafwidh mereka 

Walaupun kami punya sekian jawaban yang bisa menjawab mereka bahwa imam Ibnu qudamah bukan mufawwidhah 

Anehnya, mereka yang bersembunyi dibalik nama imam Ibnu qudamah itu tidak sebagaimana imam Ibnu qudamah yang tegas terhadap madhab ta'wil 
Sampai beliau punya kitab dzammut ta'wil 

Saya sudah tahu sejak lama panutan mereka di Mesir 

Celananya terhadap ahlussunnah
Dan orang - orang Indonesia yang masuk ke mereka semakin hari semakin tajam terhadap ahlussunnah 

Saya lihat, tergantung dari gurunya 
Jika sangat guru makin garang, maka murid makin garang 

Mereka melihat ada qoul yang menyelisihi para ulama hanabilah ahlussunnah dimasa ini, langsung bilang itu hanbali apa? 

Pikiran ilmiyah apa itu? 

Allahul musta'aan

Oleh : Ustadz Fadhel Ahmad 
Tanggal : 17 Desember 2021
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02peom9MCw86maNNXx5Ge8KbTNstfqqLxP66c3cfzYXkVTy8s1dGkSaQUoV6ANESo1l&id=100049845283132&mibextid=Nif5oz

Al-Hafidz Ibnu Hajar رحمه الله berkata:.ينبغي للمرء أن لا يزهد في قليل من الخير أن يأتيه، ولا في قليل من الشر أن يجتنبه، ‌‎فإنه لا يعلم الحسنة التي يرحمه الله بها، ولا السيئة التي يسخط عليه بها. ."Sepantasnya bagi seseorang untuk tidak meremehkan kebaikan yang dia kerjakan walaupun sedikit, juga tidak meremehkan keburukan yang dia jauhi walaupun kecil, karena sesungguhnya dia tidak mengetahui kebaikan mana yang dengannya Allah akan merahmati dirinya, demikian juga dia tidak mengetahui keburukan yang dengannya Allah akan murka kepadanya.".__.📚 Fathul Bari, jilid 11 halaman 321

Al-Hafidz Ibnu Hajar رحمه الله berkata:
.
ينبغي للمرء أن لا يزهد في قليل من الخير أن يأتيه، ولا في قليل من الشر أن يجتنبه، ‌‎فإنه لا يعلم الحسنة التي يرحمه الله بها، ولا السيئة التي يسخط عليه بها. 
.
"Sepantasnya bagi seseorang untuk tidak meremehkan kebaikan yang dia kerjakan walaupun sedikit, juga tidak meremehkan keburukan yang dia jauhi walaupun kecil, karena sesungguhnya dia tidak mengetahui kebaikan mana yang dengannya Allah akan merahmati dirinya, demikian juga dia tidak mengetahui keburukan yang dengannya Allah akan murka kepadanya."
.
__
.
📚 Fathul Bari, jilid 11 halaman 321
.

Peringatan...Penulis Mukhtashar Minhajul Qashidin bukanlah al-Muwwafaq Ibnu Qudamah al-Maqdisi yang menulis Lum‘atul I‘tiqad, ‘Umdatul Fiqh, al-Mughni, dan lain sebagainya...Penulis Mukhtashar Minhajul Qashidin adalah Najmuddin Ibnu Qudamah al-Maqdisi

Peringatan...

Penulis Mukhtashar Minhajul Qashidin bukanlah al-Muwwafaq Ibnu Qudamah al-Maqdisi yang menulis Lum‘atul I‘tiqad, ‘Umdatul Fiqh, al-Mughni, dan lain sebagainya...

Penulis Mukhtashar Minhajul Qashidin adalah Najmuddin Ibnu Qudamah al-Maqdisi.

https://t.me/mfebby_angga/1434

.

Al-Imam Ibnul Jauzy رحمه الله mengatakan, الدنيا وضعت للبلاء، فينبغي للعاقل أن يوطن نفسه على الصبر"Dunia ditetapkan untuk ujian, maka bagi seorang yang berakal hendaknya memposisikan dirinya agar (selalu) bersabar." (Shaidul Khatir, hal. 393/1)

Al-Imam Ibnul Jauzy رحمه الله mengatakan, 

الدنيا وضعت للبلاء، فينبغي للعاقل أن يوطن نفسه على الصبر

"Dunia ditetapkan untuk ujian, maka bagi seorang yang berakal hendaknya memposisikan dirinya agar (selalu) bersabar." (Shaidul Khatir, hal. 393/1)

=======

https://www.facebook.com/100071094422613/posts/pfbid0s8CaoSS5fUubkpmFqPdsJJysu8mwUzXFbcgYjpJrCE2iQyDjAP2aT9veoQiAqhNJl/?mibextid=Nif5oz

Anda yang bertanya kemana negara-negara Arab saat ini ?

Para ulama dalam kitab-kitab fiqih menjelaskan bahwa membantu negeri muslim yang diserang musuh fardhu ain bagi setiap negeri yang dekat dengan gaz4 dan fardhu kifayah bagi negeri muslim yang jauh. 

Anda yang bertanya kemana negara-negara Arab saat ini ? Mereka sedang mempersiapkan mengikuti jejak pengkhianat Muhammad bin Zaid sang pemimpin UEA yang telah menormalisasi hubungan dengan Israhell, tak terkecuali negerinya para ulama yang tegak syariat Islam yaitu Saudi Arabia. Sang zindik paling bertanggung jawab atas kejahatan agama di sana Turki Alu Sheikh saat ini sudah berhasil mempengaruhi MBS menuju Saudi yang baru, yang lebih open terhadap peradaban barat dan menuju ditendangnya syariat Islam sebagai asas negara. BlackPink, Beyonce dan sederet musisi kafir seronok dunia telah hadir menghipnotis muda mudi dan kaum tua bangka Saudi untuk menendang syariat. Teranyar penari perut seronok dunia Shakira menggoyang Riyadh Season ketika Gaz4 tengah dibantai Israhell. Allahul Musta'an 

Semoga Allah bangkitkan kembali para pemimpin Arab semisal Raja Faishal rahimahullah yang membuat gentar Israhell, Amerika dan dunia dengan menyerukan jih4d melawan tirani.

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin 
Tanggal : 30 Oktober 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0zSvFxrEhwCeDp3xUbdYWCU2x3YMy3U1A14P5JAop8nPiwDqyqkg8CD8tL48LDsdSl&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

Kemana negara-negara Arab ?

Kemana negara-negara Arab ?
-- 

Pasca kekalahan perang 6 hari melawan Israhell 1967 plus pasca wafatnya beberepa pemimpin Arab yang membuat gentar Amerika semisal Raja Faishal rahimahullah, negara-negara Arab menjadi tak berdaya terlebih Israhell mampu mengontrol Filistine dengan menjadikan presiden boneka bagi Filistine semisal Mahmud Abbas yang selalu pro dengan kebijakan Israhell dan kontra dengan kelompok perlawanan, walhasil hanya H4ma4s yang saat ini mempu melakukan perlawanan sengit melawan Israhell. Negara-negara Arab kemana ? 

An-Nawawi dalam Raudhah Ath-Thalibin jilid 10 hal. 214-215 berujar :

فإذا دخل الكفار دار الإسلام فالجهاد فرض عين على من قرب و فرض كفاية في حق من بعد 

"Jika orang-orang kafir memasuki negeri Islam maka jih4d hukumnya fadhu ain bagi setiap muslim yang berada dekat dengeri Islam yang diinvansi kafirin tersebut dan fardhu kifayah hukumnya bagi setiap muslim yang berada jauh dari negeri tersebut." 

Sebagaimana penjelasan Al-Mawardhi dalam Al-Hawi Al-Kabir yang saya posting kemarin mengenai hal ini, maka apa yang dijelaskan oleh An-Nawawi di atas selaras dengan pendapat fuqaha madzhab Syafi'i lainnya dan bahkan fuqaha madzhab lainnya.

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin 
Tanggal : 28 Oktober 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0RehQGnGFbKG9PDwGggkHEHoF2vYRj41UBKGRmEqLm7HtFMzDY3i91CEpTpuHdBWRl&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

Minggu, 29 Oktober 2023

"Berapa banyak orang yang bertekad untuk Istiqomah namun ia tetap bergabung dengan komunitasnya yang tidak Istiqomah sehingga ia menjadi lemah. tatkala ia menjauh dari mereka, itulah sebab-sebab hidayah..."

Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin رحمه الله :

"Berapa banyak orang yang bertekad untuk Istiqomah namun ia tetap bergabung dengan komunitasnya yang tidak Istiqomah sehingga ia menjadi lemah. tatkala ia menjauh dari mereka, itulah sebab-sebab hidayah..."

Nur 'ala Darbi 374

⚔️ *PENYEBAB TERBESAR TERSEBARNYA KRIMINALITAS DI MUKA BUMI ADALAH PENGABAIAN SYARIAT ISLAM DAN MEMGGANTINYA DENGAN UNDANG2 BUATAN* ⚔️

⚔️ *PENYEBAB TERBESAR TERSEBARNYA KRIMINALITAS DI MUKA BUMI ADALAH PENGABAIAN SYARIAT ISLAM DAN MEMGGANTINYA DENGAN UNDANG2 BUATAN* ⚔️

🔖 Alloh ﷻ berfirman : 

(وَلَكُمۡ فِی ٱلۡقِصَاصِ حَیَوٰةࣱ یَـٰۤأُو۟لِی ٱلۡأَلۡبَـٰبِ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ)

*(Dan dalam qisas itu ada (jaminan) kehidupan bagimu, wahai orang-orang yang berakal, agar kamu bertakwa.* _[Surat Al-Baqarah 179]_

🎙️ *Berkata asy Syaikhul al 'Allamah Abdulloh al Bassām* *رحـمہ الله تعالـــﮯ* :

⭕ 《 "Oleh karena ini kita menjumpai banyaknya kriminal dan pembunuhan di tengah² umat yang menyingkirkan manhaj Alloh ﷻ dan menggantinya dengan berhukum kepada Undang² buatan, dan tidak menghukum pelaku kriminal dengan yang pantas baginya, bahkan dia dihukum dengan sekedar penjara sebagai bentuk belas kasihan padanya, namum sebaliknya mereka tidaklah berbelas kasih terhadap korban yang telah kehilangan nyawanya, dan anggota keluarga serta anak² korban yang telah kehilangan tulng punggung keluarganya

Dan mereka juga tidak berbelas kasih kepada masyarakat yang tertimpa rasa takut dan tidak ada rasa aman terhadap darahnya dari para pelaku kriminalitas tersebut.

Mereka tidak memikirkan akibat² dan musibah² ini, karena mereka bukanlah manusia² yang berakal" 》

📓 _ Taudhīh al Ahkām min Bulūgh al Marôm (Jilid 4 halaman 50 - Cetakan Dār al Ātsar) _

⭕ *مـن أهـم الاسبـاب فـي انتشـار الجرائـم في العالـم تنحيـة الشريعـة واستبدالهـا بالقوانيـن الوضعيـة*⭕

🔆 قـال ربنـا سبحانه وتعالى
"ولكم في القصـاص حيـاة"

🔆 قال الشيخ العلامة عبدالله البسـام -أحد شُـراح كتاب بلوغ المرام - رحمه الله :

 ولـذا نجـد كثـرة الجرائـم والقتـل عنـد الأمـم *التـي عدلـت عـن منهـج الله تعالـى وحكمـت بالقوانيـن الوضعيـة*

 فلم تجازِ الجاني بما يستحـق، بل حكمت عليه بمجـرد السجـن تمدّنـاً ورحمةً به

❗ *ولم ترحـم المقتـول الذي فقد حياته، ولم أهلـه وأولاده الذين فقدوا عمدتهـم*

❗ *ولـم ترحـم الإنسانيـة التـي أصبحـت خائفـة غير آمنـة علـى دمائهـا من هؤلاء الفتاكين المجرميـن*

 لم يفكروا بهذه العواقـب والمصائـب لانهم ليسوا من أُولـي الالبـاب

📓 توضيـح الاحكـام من بلـوغ المـرام المجلـد الرابع صـ50 طبعـة دار الآثـار

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
🏚🌴 *Kampung Sunnah Duri 13* 🌴 🏚 

🔄 Diterjemah dari chanel Telegram
⤵⤵⤵
🍂 *ردود منهجية* 🍂

https://telegram.me/kampungsunnah_duri13

.

Sabtu, 28 Oktober 2023

DI ANTARA SEBAB KESESATAN ADALAH JAHIL DALAM BAHASA ARAB

DI ANTARA SEBAB KESESATAN ADALAH JAHIL DALAM BAHASA ARAB 

>> Tatkala al-hasan al-bashri menjelaskan tentang sebab kesesatan suatu kelompok berkata beliau 
 
إنما أهلكتهم العجمة"”
 
Artinya: “ yang mencelakakan mereka adalah al ‘ujmah(tidak paham bahasa arab)” 

>> berkata imam asy-syafi’I sebagaimana di kitab shoun al-manthiq hal 15  

" ما جهل الناس و لا اختلفوا إلا لتركهم لسان العرب وميلهم إلى لسان ارسطاطاليس"

Artinya : tidak lah manusia menjadi bodoh dan tidaklah mereka  
berselisih kecuali dikarenakan mereka meninggalkan bahasa arab dan condongnya mereka kepada bahasa Aristoteles (salah seorang tokoh yunani)
 
>> Berkata imam abdul aziz al kinani tatkala menjelaskan sebab 
kesesatan orang yang dia debat di hadapan makmun sebagaimana  
dikitab al-haydah: 

وإنما ذخله الحهل ومن قل بقوله يا أمير المؤمنين ألنهم ليسوا من العرب وال علم لهم
بلغة ”
العرب ومعاني كالهها فأولوا القرآن عن لغة العجم التي لا تفقه ما تقول"
  
Artinya: “ sebab bodoh menyerang dia dan yang sependapat denganya karena mereka bukan orang arab dan juga mereka tidak memiliki ilmu bahasa arab, dan juga tidak faham makna perkataan mereka, dengan itu mereka mentakwilkan quran sesuai dengan bahasa ajam yang engkau tidak akan paham apa yang dibicarakannya”
 
>> Berkata ibnu jinni di kitab al-khoshoish 245/1
 
وذلك أن أكثر من ضل في أهل الشريعة عن القصد فيها وحاد عن الطريقة المثلى إليها فإنما ”
استهواه واستخف حلمه ضعفه في هذه اللغة الكريمة الشريفة الني خوطب الكافة بها" 
 
Artinya : “faktor kebanyakan orang yang sesat dari al-qoshd(istiqomah) dan menyimpang dari jalan yang sempurna karena Akal nya terpikat  
dan terkalahkan dengan kelemahan dia di dalam bahasa arab yang mulia lagi terhormat, yang dimana seluruh orang di ajak bicara denganya(bahasa arab)” 

>> berkata imam asy-syahtursi di kitab tanbiih al-albaab hal 64 : 

"وأكثر الخالفيات في األديان إنما منشؤها من تفاوت الدرجات في علم اللسان"

Artinya : “ kebanyakan perselisihan dalam agama-agama disebabkan  
karena perbedaan dalam tingkatan ilmu bahasa.”

AKAN ADA SAATNYA

AKAN ADA SAATNYA

Ya'jûj dan Ma'jûj adalah pasukan besar yang paling kuat, jahat dan sangat merusak, tidak pernah terkalahkan di zamannya, khalîfah Dzul Qarnain Radhiyallâhu 'Anhu yang telah menaklukkan dunia dari Timur hingga Baratnya tidak akan mampu jika melakukan perlawanan terhadap Ya'jûj dan Ma'jûj, beliau diberi kelebihan oleh Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ untuk melakukan pengisolasian terhadap Ya'jûj dan Ma'jûj dari umat manusia lainnya, beliau bersama rakyatnya membangun benteng yang menjulang tinggi sejajar dengan gunung yang tinggi untuk mengisolasi Ya'jûj dan Ma'jûj dari melakukan pengrusakan dan kerusakan di muka bumi. 
Solusi yang paling bernilai tinggi dari Khalîfah yang bijak Dzul Qarnain Radhiyallâhu 'Anhu dalam mencegah serangan dan pembantaian Ya'jûj dan Ma'jûj terhadap umat manusia selainnya. Khalîfah yang telah menaklukkan bumi dari Timur hingga Baratnya, khalîfah yang telah menguasai dunia seluruhnya merasa tidak akan sanggup untuk menaklukkan Ya'jûj dan Ma'jûj hingga membuatkan tembok penghalang sampai pada saat yang telah Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ tentukan waktu terbukanya tembok tersebut. 
Saat Ya'jûj dan Ma'jûj nanti dapat menembus tembok penghalang itu dan mereka bebas sebagaimana sebelumnya untuk melakukan pembantaian terhadap umat manusia selainnya maka tidak satupun umat manusia yang bisa menghadang mereka, Al-Masîh 'Îsâ bin Maryam bersama kaum Muslimîn Radhiyallâhu 'Anhum hanya mampu menghindar dan menjauh lalu Al-Masîh 'Îsâ bin Maryam berdoa kepada Allâh Subhânahu wa Ta'âlâ untuk membinasakan Ya'jûj dan Ma'jûj, Allâh-pun membinasakan mereka seluruhnya.

Jangan lagi dibikin gagal paham oleh Yahûdî Ahlil Qiblah yang mengiaskan Zionis Yahûdî sama seperti Ya'jûj dan Ma'jûj, hingga di antara tokoh rujukan mereka menyebutkan untuk tidak melawan dan tidak menghadang Zionis Yahûdî meskipun itu membela diri, diapun menyebutkan kisah Al-Masîh 'Isâ bin Maryam yang akan terjadi nanti di akhir zaman:

هذا نبي عليه الصلاة والسلام أمره الله سبحانه بترك مواجهة يأجوج ومأجوج وأن يصعد بمن معه جبل الطور

"Ini Nabî 'Alaihish Shalâtu was Salâm, Allâh Subhânahu memerintahkannya untuk naik ke gunung Thûr bersama dengan orang-orang bersamanya."
Diapun kemudian simpulkan sebagaimana yang dia katakan:

حتى في حال الدفع إذا كانت المواجهة مع من لا نقدر على دفعه فإننا نبتعد عن مواجهته ولا نخوص فيما يؤدي إلى قتل المؤمنين

"Meskipun pada keadaan membela diri, jika melawan orang yang kita tidak mampu untuk menghadapinya maka harus kita menjauh dari melawannya dan jangan kita melakukan apapun yang mengarah kepada pembunuhan terhadap orang-orang beriman."

Demikianlah kalau orang tidak pernah mau mencoba menggerakan kakinya untuk merasakan debu-debu hangat di medan jihâd, seolah-olah pernyataannya tersebut ingin membuka jalan buat Zionis Yahûdî supaya terus menjajah dan memerangi kaum Muslimîn Palestina, Hasbunallâhu Wani'mal Wakîl. 

Bagaimana mungkin Ya'jûj dan Ma'jûj mau dikiyaskan dengan Yahûdî?! Ya'jûj dan Ma'jûj tidak ada satu bangsa pun menaklukkan mereka, sementara Yahûdî sudah berulang kali ditaklukkan, bahkan pernah ditindas dan disikat habis oleh Hitler kecuali sedikit saja yang dia biarkan. Itulah Yahûdî, dan kita tinggal menunggu kehancuran dan kebinasaan mereka:

اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ، سَرِيعَ الْحِسَابِ، اهْزِمِ الأَحْزَابَ، اللَّهُمَّ اهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ

(Muhammad Al-Khidhir).

⛵️ https://t.me/majaalisalkhidhir/8234

Definisi Teroris Dan Hakikatnya Menurut Islam dan Barat

Definisi Teroris Dan Hakikatnya Menurut Islam dan Barat

Pertanyaan :
Kami sering mendengar istilah teroris. Apakah yang dimaksud teroris menurut pandangan muslim? Apakah yang dimaksud teroris menurut padangan barat? Bagaimana kita menjawab mereka jika kita berbeda pendapat dengan mereka?

Teks Jawaban :
Alhamdulillah.

Pertama: Al-Irhab (ungkapan teroris dalam Bahasa Arab disebut dengan kata ‘الإرهاب’) berasal dari kata (أرهب – يرهب – إرهابا) maknanya adalah “menimbulkan rasa gentar”. Makna ini tidaklah terpuji atau tercela secara langsung kecuali jika diketahui maknanya oleh orang yang mengatakannya. Kalau tidak, maka dilihat dari dampaknya. Siapa yang mengatakan bahwa “Irhab” dalam Islam selalu berarti pembunuhan, maka dia keliru. Irhab artinya adalah menimbulkan rasa gentar, bukan membunuh. Allah Ta’ala telah memerintahkan kita untuk gentar dan takut kepadaNya, sebagaimana firmanNya,

وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ (سورة البقرة: 40)

“Dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).” SQ. Al-Baqarah: 40

Sebagaimana kitapun diperintahkan untuk melakukan persiapan menghadapi musuh yang diperkirakan melakukan berbagai makar dan tipu daya dalam perang. Persiapan ini untuk menimbulkan rasa gentar agar jangan menjadi santapan yang mudah bagi mereka. Hal tersebut dijelaskan dalam firman Allah Ta’ala,

وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ (سورة الأنفال: 60)

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya.” SQ. Al-Anfal : 60

Negara-negara penjajah yang jahat tersebut telah menyematkan istilah teroris ini kepada Islam. Mereka ingin merusak citra Islam dalam pandangan manusia. Untuk hal ini mereka gelar berbagai konferensi, seminar-seminar serta dibuat lembaga-lembaga anti teroris. Semua itu tidak diarahkan kepada Negara-negara penjajah yang jahat yang telah membantai kaum muslimin, seperti tindakan teroris kaum Hindu terhadap kaum muslimin di Kashmir, atau tindakan teroris bangsa Rusia terhadap kaum muslimin di Chechen, terorisme Amerika terhadap kaum muslimin di Afghanistan dan Irak, kaum Yahudi yang melakukan terror terhadap bangsa Palestina.

Lalu berikutnya, ada sebagian kaum muslimin yang zalim menyematkan kata ini kepada siapa saja yang ingin dia perangi atau memprovokasi masyarakat untuk menjauhiny. Boleh jadi mereka benar saat menetapkan hukum tersebut terhadap beberapa kelompok, tapi bagaimana halnya dengan Negara-negara teroris tersebut atau kelompok-kelompok teroris sparatis (non muslim), mengapa mereka selamat dari tuduhan teroris? Mengapa terorisme hanya disematkan kepada kaum muslimin?

Syariat Islam yang bersumber dari Tuhan di dalamnya mengandung perlindungan terhadap kehormatan, darah dan harta seorang muslim. Atas alasan itulah, maka diharamkan pembunuhan, mencuri, bezina atau tuduhan tanpa bukti. Lalu diterakan hukuman berat bagi siapa yang melakukan perkara-perkara haram tersebut, bahkan hukumannya ada yang sampai kepada hukuman mati, seperti zina muhshan (orang yang sudah menikah) untuk melindungi kehormatan manusia. Juga telah ditetapkan hukuman berat bagi siapa yang menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat, seperti terhadap para perampok. Siapa yang melakukan perbuatan tersebut di dalam kota dan mereka menebar kerusakan di muka bumi, maka Allah tetapkan hukuman yang sangat berat kepada mereka untuk mencegah kejahatan mereka dan melindungi harta, darah dan kehormatan masyarakat. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَاداً أَنْ يُقَتَّلُوا أَوْ يُصَلَّبُوا أَوْ تُقَطَّعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ مِنْ خِلافٍ أَوْ يُنْفَوْا مِنَ الْأَرْضِ ذَلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ (سورة المائدة: 33)

“Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.” Suroh Qur'an AL-Maidah: 33

Yang lebih jelas dari itu adalah bahwa Islam melarang seorang muslim menakut-nakuti saudaranya walaupun bercanda.

Dari Saib bin Yazid radhiallahu anhu, sesungguhnya dia mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَأْخُذَنَّ أَحَدُكُمْ مَتَاعَ أَخِيهِ لاَعِبًا وَلاَ جَادًّا ، فَمَنْ أَخَذَ عَصَا أَخِيهِ فَلْيَرُدَّهَا إِلَيْهِ (رواه الترمذي، رقم 2160 ، وأبو داود، رقم 5003، وحسَّنه الألباني في " صحيح الترمذي)

“Janganlah salah seorang dari kalian mengambil barang saudaranya (walau) bercanda atau tidak sungguh-sungguh. Siapa yang mengambil tongkat saudaranya, dia harus mengembalikannya kepadanya.” (HR. Tirmizi, no. 2160, Abu Daud, no. 5003, dinyatakan shahih oleh Al-Albany)

Dari Abdurrahman bin Abi Laila, dia berkata, “Para shahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyampaikan kepadanya kami dalam sebuah perjalanan, lalu salah seorang dari mereka tidur. Lalu ada salah seorang dari mereka menghampirinya untuk mengambil panahnya. Ketika terbangun orang itu kaget, lalu teman-temannya tertawa. Maka beliau bertanya, “Mengapa kalian tertawa?” Mereka berkata, “Tidak, kami mengambil panahnya dan dia kaget.” Maka bersabdalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,

لا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا (رواه أحمد، رقم 23064، واللفظ له وأبو داود، رقم 4351، وصححه الألباني في صحيح أبي داود)

“Tidak halal seorang muslim menakut-nakuti muslim (lainnya).” (HR. Ahmad, no. 23064, redaksi berasal darinya, Abu Daud, no. 4351, dinyatakan shahih oleh Al-Albany dalam Shahih Abu Daud)

Kedua:

Irhab dalam Islam ada dua macam;

1. Terpuji; Yaitu menakut-nakuti musuh karena khawatir mereka akan menyerang kaum muslimin atau menjajah negeri mereka. Hal tersebut terwujud dengan melakukan persiapan matang, mempersenjatai diri dengan iman, persatuan, senjata. Telah dijelaskan sebelumnya ayat-ayat dalam surat Al-Anfal yang menjelaskan bahwa perkara ini wajib bagi kaum muslimin.

Islam bukanlah pihak yang pertama kali dalam masalah ini. Lihatlah berbagai Negara berlomba-lomba dalam industry militer, mempersenjatai diri dengan senjata-senjata penghancur, membangun system militer yang besar lalu memperlihatkan tentara dan senjatanya. Itu semua bertujuan untuk menunjukkan kekuatannya menimbulkan kegentaran bagi tetangga atau musuh-musuhnya agar mereka tidak berani menyerangnya.

2. Tercela, yaitu menakut-nakuti mereka yang tak berhak ditakut-takuti, seperti kaum muslimin dan orang-orang yang harus dilindugi, seperi orang kafir yang terikat perjanjian, orang kafir yang mendapatkan keamanan dan orang kafir yang hidup dalam naungan pemerintahan Islam.

Al-Majma Al-Fiqhi Al-Islamy menjelaskan terorisme sebagai berikut; “Permusuhan yang dilakukan oleh individu dan kelompok atau Negara sebagai tindak sewenang-wenang terhadap manusia. (agamanya, darahnya, akalnya, hartanya dan kehormatannya), mencakup semua cara terror, gangguan, ancaman dan pembunuhan tanpa hak, serta segala sesuatu yang berhubungan dengan tindakan onar, ancaman yang dilakukan dalam sebuah program kejahatan, baik atas nama individu atau kelompok dengan tujuan menimbulkan ketakukan di tengah masyarakat atau menakut-nakuti akan menyakiti mereka atau mengancam kehidupan mereka, kebebasan mereka atau keamanan mereka atau keadaan mereka.Di antara bentuknya adalah; Menimbulkan kerusakan lingkungan, atau terhadap salah satu fasilitas umum dan milik public atau pribadi, atau mengancam sumber-sumber vital Negara atau lingkungan. Itu semua merupakan bentuk kerusakan di muka bumi yang dilarang Allah Ta’ala dalam firmanNya,

ولا تبغ الفساد في الأرض إن الله لا يحب المفسدين (سورة القصص: 77)

“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” Suroh Qur'an Al-Qasas: 77

(Ad-Daurah As-Sadisah Asyar, bi Makkah Al-Mukarramah, min 21-26/10/1422H – 10/1/2003M)

Ada dua peringatan dalam penjelasan di atas;

Pertama: Lembaga tersebut memperhatikan bahwa propaganda media telah dirancang mengandung kebatilan dan berita menyesatkan bersumber dari media-media musuh yang dikendalikan oleh media zionis untuk menimbulkan kebencian dan ketidakadilan terhadap kaum muslimin serta menyematkan tuduhan busuk kepada agama Allah ini, khususnya tuduhan teroris.

Maka jelaslah bagi anggata lembaga ini bahwa tuduhan teroris kepada Islam melalui propaganda media tak lebih sebagai upaya menjauhkan masyarakat dari Islam, agar mereka tidak menerimanya dan masuk kedalam agama Allah berbondong-bondong.

Karena itu itu, lembaga ini menyerukan Rabithah Alam Islamy dan lembaga-lembaga Islam lainnya juga seluruh kaum muslimmin untuk membela Islam seraya mempertimbangkan cara terbaik yang layak dan misi yang mulia.”

Mereka juga menjelaskan saat membantah tuduhan palsu terhadap Islam dan tuduhan terorisme, “Terorisme adalah fenomena internasional, tidak ada kaitannya dengan agama dan tidak khusus milik kelompok tertentu. Dia merupakan prilaku ekstrim yang nyaris tidak sepi adanya dalam setiap masyakarat modern.

Mereka juga menjelaskan bahwa radikalisme itu bermacam-macam; Ada radikalisem politik, pemikiran, agama. Dan radikalisme tidak hanya bersumber dari sikap ekstrim dalam agama oleh pengikut agama tertentu. Allah Ta’ala telah menyebutkan sikap ekstrim Ahlul Kitab dalam agama mereka serta melarang mereka dari hal tersebut. Dia berfirman dalam Alqarunulkarim,

قل يا أهل الكتاب لا تغلوا في دينكم غير الحق ولا تتبعوا أهواء قوم قد ضلوا من قبل وأضلوا كثيراً وضلوا عن سواء السبيل (سورة المائدة: 77)

“Katakanlah: "Hai ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus". Suroh Qur'an AL-Maidah: 77.

Kedua: Mereka menyebutkan bahwa termasuk terorisme adalah terorisme Negara yang media massa bungkam terhadap masalah ini dan tidak membongkar pelakunya. Dalam rilisnya, lembaga tersebut menjelaskan,

“Organisasi ini menyatakan bahwa di antara terorisme adalah terorisme Negara. Yang paling jelas dan paling buruk adalah terorisme yang dilakukan oleh kaum Yahudi di Palestina dan apa yang dilakukan bangsa Serbia terhadap bangsa Bosnia dan Herzikovenia dan Kosovo. Organisasi ini menganggap bahwa terorisme jenis ini yang paling berbahaya bagi keamanan dan menganggap perlawanan terhadapnya merupakan bagian dari membela diri serta jihad fi sabilillah.”

Ketiga:

Adapun terorisme versi barat adalah apa yang kita baca dan kita saksikan berupa penjajahan terhadap Negara-negara lemah, dirampas kekayaannya, penyiksaan, pemerkosaan, pembunuhan. Semua itu terdata secara audio visual dan berbagai dokumen yang tidak mungkin diingkari. Itu semua hanyalah kelanjutan dari sejarah lalu mereka yang menjajah Negara-negara lain dengan kekuatan, kekerasan dan senjata.

Yang sangat aneh, Negara-negara barat, khususnya Amerika, hingga sekarang tidak memberikan definisi tentang terorisme! Jelas, sebabnya karena mereka ­­akan mengecam diri mereka sendiri dengan apapun definisi terorime yang mereka pilih. Karena itu, mereka biarkan istilah ini sama agar dapat mereka gunakan untuk siapa saja yang ingin mereka tuduh dengan tuduhan ini.

Syaikh Sholih Al-Fauzan hafizahullah berkata, “Orang-orang kafir sejak dahulu memerangi Islam lalu memberikan julukan yang paling buruk kepada mereka agar orang-orang menjauhinya.

يُرِيدُونَ أَن يُطْفِؤُواْ نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلاَّ أَن يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ (سورة التوبة: 32)

“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” Suroh Qur'an At-Taubah: 32

Di antara tuduhan mereka adalah; Terorisme, sadis. Mereka lupa bahwa terror dan tindakan sadis, pembantaian terhadap masa serta penjajahan dan semua sifat tercela, dia hanya terdapat agama kekufuran dan sifat kekufuran.

Bahwa ada sebagian penganut Islam yang melakukan tindak keliru, baik karena kebodohan atau tujuan buruk, hal itu tidak dapat disematkan kepada Islam, karena Islam melarang hal itu.

Cara mengatasi tuduhan tersebut adalah menjelaskan bahwa perbuatan-perbuatan mereka bukanlah dari Islam. Dia hanyalah tindakan oknum dan bahwa setiap muslim mungkin saja berbuat kesalahan, sebab tidak ada yang ma’shum selain Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

(Al-Muntaqa Min Fatawa Al-Fauzan, 1/416, soal no. 247)

Wallahu Almuwaffiq.

Sumber : https://islamqa.info/id/answers/117724/definisi-teroris-dan-hakikatnya-menurut-islam-dan-barat

.

Jumat, 27 Oktober 2023

🏁🎓 HORMAT BENDERA MERUPAKAN BENTUK TAKLID KEPADA MUSUH-MUSUH ISLAM

🏁🎓 HORMAT BENDERA MERUPAKAN BENTUK TAKLID KEPADA MUSUH-MUSUH ISLAM
~~~

🌴 Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله

🔖 Pertanyaan (dari negera Kuwait) :

Kementrian pendidikan menghimbau untuk memasang bendera di setiap sekolah dan mengumpulkan para siswa dan siswi sebelum mereka mulai kegiatan belajar mereka mengawalinya dengan seruan “hidup Kuwait” sambil melakukan hormat kepada bendera , apakah yang demikian itu diperbolehkan dalam Islam ?

🔏 Jawaban :

Yang demikian itu adalah taklid kepada musuh-musuh Islam dan merupakan perkara jahiliyah, dan itulah yang telah kita duga sebelumnya akan terjadi di sekolah-sekolah , dan sangat mungkin untuk terjadi apa yang lebih buruk dari itu , dikarenakan sekolah-sekolah yang ada saat ini menjadi tidak berpijak kepada Alquran dan sunah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam , bahkan terkadang didapati kepala sekolah walaupun padanya terdapat kebaikan dia akan mengeluarkan para siswa apabila mereka mengatakan kepadanya bahwa hal-hal yang demikian itu adalah tidak diperbolehkan.

Maka dari itu kami berpendapat dan kami menasehatkan untuk menjauhkan diri dari sekolah-sekolah jahiliyah tersebut sampai mereka berpijak kepada hukum Alquran dan sunah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.

Duhai kiranya jika seandainya para anak-anak kaum muslimin seluruhnya melakukan aksi mogok dari penghormatan jahiliyah tersebut , wallahulmusta'an.

#murjiah

📖 Kajian Salaf Malang
--------------------------------------------
📟 t.me/kajiansalafimalang
📜 [ artikel : I / 091 ]

📢 📝 WAHAI MUSLIMIN JANGANLAH KALIAN BERSIKAP MASA BODOH DAN BERMALAS-MALASAN DARI BERDAKWAH MENYERUKAN KEBENARAN

📢 📝 WAHAI MUSLIMIN JANGANLAH KALIAN BERSIKAP MASA BODOH DAN BERMALAS-MALASAN DARI BERDAKWAH MENYERUKAN KEBENARAN
~~

🌴 Al-Imam Al-Muhaddits Muqbil bin Hadi Al Wadi'iy رحمه الله


“Saya nasehatkan kepada saudaraku seiman,


⚠️ JANGANLAH KALIAN BERMALAS-MALASAN !!!


📌 Subhanallah... !


💥 Orang-orang komunis memaksakan ideologi mereka dengan meriam dan senapan.


💥 Begitu juga Amerika dan orang-orang Nashrani.


💥 Kaum Syiah Rofidhoh juga memaksakan khurofat mereka dengan meriam dan senapan pula.


🔇 Sementara engkau wahai miskin (seorang yang patut dikasihani) ! hanya menginginkan tinggal mendekam di rumahmu dan meninggalkan kaum muslimin dalam kebingungan.


⁉️ Tidakkah engkau tahu bahwa di antara kaum muslimin ada yang belum baik dalam membaca surat Al Fatihah ?!


⁉️ Tidakkah engkau tahu bahwa di antara kaum muslimin ada yang tidak bisa membedakan antara seorang yang berilmu dengan tukang ramal / dukun ?!


⁉️  Tidakkah engkau tahu bahwa di antara kaum muslimin ada yang tidak bisa membedakan antara seorang muslim dan seorang komunis ?


💧 Mereka adalah orang-orang yang membutuhkan para da'i yang menyeru dan membaktikan diri mereka kepada Allah ﷻ.

Allah ﷻ berfirman :

{ Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" } [QS. Fushshilat: 33]

⬆️ Siapakah yang mengharuskan kepadamu, 

🔥🔇 BAHWA ENGKAU TIDAK BISA / TIDAK BOLEH BERDAKWAH KECUALI DI BAWAH BENDERA (JARINGAN) SI FULAN & SI FULAN !!!

Berdakwahlah menyeru kepada kitab Allah ﷻ, ambillah dari kitab Shohih Al-Bukhori dan Shohih Muslim !!!


Ajarilah manusia bagaimana cara berwudhu, bagaimanakah cara beribadah kepada Rabb mereka, bagaimana tatacara sholat, bagaimana cara berdoa kepada Allah ﷻ, juga cara menghadapi orang-orang yang berpaham komunis dan nasionalis.

Apakah kamu akan membiarkan anak-anak kaum muslimin belajar di sekolah-sekolah umum di bawah didikan guru-guru yang fasik ?! Tidak...!!!

Selayaknya bagimu untuk memasukkan dakwah di lingkungan pemerintahan dan seyogyanya dakwah bisa masuk di semua tempat.

Kaum muslimin seharusnya saling mendukung dan menghasung saudara-saudaranya, dan jika mereka berkunjung maka mereka menyembelih hewan untuk dihidangkan dan memuliakan saudara-saudaranya dengan sebaik-baik pemuliaan.

Dan kamu wahai miskin ! telah dipermainkan setan !

Kamu mengatakan: “aku lebih baik masuk ke rumahku hingga datang imam mahdi, sampai datang imam mahdi.”

Padahal kaum muslimin sangat membutuhkan apa-apa yang berkaitan dengan ilmu, butuh pada orang yang mengajari mereka, mengajari bagaimana beribadah kepada Allah ﷻ, menyelamatkan mereka dari kemusyrikan dan kebid'ahan.


Wallahul musta'an


📚 [ijabatus saail 'ala ahammil masail, hal. 262, penerbit: dar al haromain di Kairo]


Dinukil dari 📖 Kajian Salaf Malang
---------------------------------------
📟 t.me/kajiansalafimalang
📜 [ artikel : I / 031 ]

Termasuk berpolitik syar'i adalah meninggalkan politik tidak syar'i


بسم الله الرحمن الرحيم 

Sumber foto ini ada di : 
https://www.facebook.com/profile.php?id=100009336280833&mibextid=ZbWKwL

'ibaroh para ulama itu dipahami dengan bimbingan ulama pula, bukan dengan hawa nafsu dan pendapat sendiri. Contoh : Asy-Syaikh Al-Albani menyatakan bahwa "Politik (syar'i) zaman ini ialah dengan meninggalkan politik (praktis)"Kemudian dipahami bahwa pendapat beliau tersebut adalah kemutlakan akan larangan terlibat apapun dalam setiap aktifitas politik. Padahal yang beliau maksud ialah terjun ke politik praktis semisal nyaleg, berpartai dan semisalnya.

'ibaroh para ulama itu dipahami dengan bimbingan ulama pula, bukan dengan hawa nafsu dan pendapat sendiri. Contoh : Asy-Syaikh Al-Albani menyatakan bahwa "Politik (syar'i) zaman ini ialah dengan meninggalkan politik (praktis)"

Kemudian dipahami bahwa pendapat beliau tersebut adalah kemutlakan akan larangan terlibat apapun dalam setiap aktifitas politik. Padahal yang beliau maksud ialah terjun ke politik praktis semisal nyaleg, berpartai dan semisalnya. 

[Dinukil dari Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin , Ini bukan seluruh kata di postingan nya Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin saya memotongnya dari keseluruhan kata di postingannya beliau yang ini :
 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=782211135566200&id=100013319622062 ]

Khawarij ahli kalam asyairoh Ibnu Tumart SANG PENUMPAH DARAH

Khawarij ahli kalam asyairoh

Oleh : Andika Putra 
Tanggal : 19 Februari 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02LpTfv6snvm6PHmU7BmYMjjG2Vhw97nbyhG8FH4ia1bcxjYVCs2BX1kQgSdnESUpVl&id=100001443791367&mibextid=Nif5oz

=====

IBNU TUMART SANG PENUMPAH DARAH

 

Ibnu TUMART adalah orang tokoh Asy’ariyah yang pernah berguru kepada Abu Hamid Al-Ghazali, dan beliau mempunyai kedudukan yang sangat agung di khalayak para penganut madzhab Asya’iroh.

As-Subki mengatakan perihal tentangnya: “Beliau adalah orang yang terdekat Abdul Mu’min sang raja di Maroko, beliau adalah seorang yang shalih, Zuhud, Waro’ dan seorang Faqih....

Beliau mendalami fiqih dengan bermadzhab Syafi’i, dan membela Aqidah madzhab Asy’ari” ( Thobaqoh Syafi’iyah VI/109)

Bahkan Risalah yang dia tulis dengan Judul “Aqidah Mursyidah”, merupakan Risalah yang sangat diagungkan oleh kalangan Asya’iroh.
Berkata Muhammad bin Yusuf As-Sanusi: “Para Ulama (Asya’iroh) telah bersepakat akan kebenaran Aqidah (yang terdapat dalam kitab ini) bukan yang lainnya, dan risalah itu merupakan Risalah yang lurus dan bisa menunjukkan kejalan yang lurus” (Syarah Mursyidah oleh Sanusi)
Dan berkata Al’Alai: “ Risalah Aqidah Mursyidah ini telah ditulis dengan berada diatas jalan yang selamat dan lurus, dan penulisnya telah benar dalam mensucikan Allah yang maha tinggi lagi maha agung” ( Thobaqoh Syafi’iyah VIII/185).

Dan Ibnu Tumart dalam mengajak manusia untuk meyakini dengan Aqidah Asy’iroh tersebut, dia menempuh cara dengan cara kekerasan, bahkan siapa yang tidak tunduk dan tidak mau beraqidah dengan Aqidah Asya’iroh ini dia langsung kafirkan dan halal darahnya.

Al-Imam Adz-Dzhabi menceritakan apa yang dilakukan oleh Ibnu Tumart kepada penduduk Maroko dengan berkata: “Ibnu Tumartpun mengkafirkan mereka disebabkan karena kebodohan mereka terhadap ‘Ardh dan Jauhar (salah satu metode Asya’iroh dalam menetapkan menetapkan Allah sang pencipta), dan menurutnya siapa yang tidak mengetahuinya maka dia tidak mengetahui dan membedakan mana makhluk dan mana sang pencipta. DAN MENURUTNYA SIAPA YANG TIDAK MAU BERHIJRAH KEPADANYA DAN TIDAK MAU BERPERANG BERSAMANYA MAKA DARAHNYA HALAL, DAN MURKA ALLAH ATASNYA . ( SYIAR ‘ALAM NUBALA XIX/550).

Oleh : Jhon Hendrizal 
Tanggal : 19 Februari 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0Ag38qMGGJbLnHvw6fWwUfRqHbhU1a6mR2LHBQP2MkrhkpsdbdLFkxDnrSZEXwCNrl&id=100002662633554&mibextid=Nif5oz

Pertanyaan:Jujur ingin tahu Ustâdz, kenapa ada 'ulamâ' mencabut perkataannya, padahal itu kebenaran, padahal diakui itu kebenaran?.

Pertanyaan:
Jujur ingin tahu Ustâdz, kenapa ada 'ulamâ' mencabut perkataannya, padahal itu kebenaran, padahal diakui itu kebenaran?.

Jawaban:
Telah kita terangkan pada kajian "Ushûlus Sittah" bahwa 'ulamâ ada tiga:
1) 'Ulamâ daulah ('ulamâ pemerintah atau 'ulamâ negara).
2) 'Ulamâ ummah ('ulamâ kaum atau umat). 
3) 'Ulamâ Millah ('ulamâ agama).
'Ulamâ daulah akan berkata atau berfatwâ sesuai keinginan daulah, apa yang dimaukan oleh daulah selalu menuruti dan tidak peduli walaupun bertentangan dengan kebenaran, dan ini paling buruknya 'ulamâ. 
Dan ada pula 'ulamâ yang bisa mengatakan kebenaran, namun kemudian menarik atau mencabutnya karena ada tekanan dari daulah, dan ini masih mending daripada 'ulamâ yang tadi. Namun inipun hendaklah menjadi pelajaran, dahulu banyak 'ulamâ tidak mau mendekat ke daulah, apalagi masuk ke wadahnya. Padahal ketika itu hukum daulah masih teranggap hukum Islâm, lalu bagaimana kiranya dengan daulah sekarang ini?. Terlebih lagi daulah telah membuatkan wadah berupa suatu ikatan dengannya, bernama organisasi ataupun lembaga dan yang semisalnya. Mungkinkah 'ulamâ yang ada di dalamnya akan leluasa menyuarakan kebenaran?!. 
Al-Imâm Ahmad bin Hanbal Rahimahullâh dahulu mampu menyuarakan kebenaran karena tidak ada keterikatan dengan daulah dan tidak pula dengan ummah, sungguh benar apa yang beliau katakan:

 تَرَكْتُ رِضَى النَّاسِ حَتَّى قَدِرْتُ أَنْ أَتَكَلَّمَ بِالحَقِّ

"Aku meninggalkan keridhaan manusia hingga aku berkemampuan untuk menyuarakan kebenaran."
Beliau tidak memiliki keterikatan dengan daulah dan tidak pula dengan ummah. 
Dan terkadang di antara 'ulamâ tidak memiliki keterikatan dengan daulah dan tidak pula ingin menjadi 'ulamâ daulah, akan tetapi menjadi 'ulamâ ummah, berkata atau berfatwâ sesuai dengan keinginan ummah, keadaan semacam inilah yang membuat Hiraql (atau Hiraklius) larut ke dalam kesesatan hingga mati di atasnya, Nas'alullâhas Salâmata wal 'Âfiyah.
Hiraklius tahu benar kebenaran, dia yakini di dalam hatinya dan dia ucapkan dengan lisannya, dia katakan kepada ummah:

يَا مَعْشَرَ الرُّومِ، هَلْ لَكُمْ فِي الْفَلاَحِ وَالرُّشْدِ وَأَنْ يَثْبُتَ مُلْكُكُمْ فَتُبَايِعُوا هَذَا النَّبِيَّ

"Wahai segenap bangsa Romawi, jika kalian inginkan keberuntungan, petunjuk dan kekokohan kerajaan kalian maka bai'atlah oleh kalian Nabî ini."
Dengan melihat kaumnya yang berlarian setelah mendengarkan ajakannya, maka muncullah rasa takut terhadap negaranya akan bubar, diapun akhirnya mencabut kebenaran yang telah dia ucapkan, dia katakan:

إِنِّي قُلْتُ مَقَالَتِي آنِفًا أَخْتَبِرُ بِهَا شِدَّتَكُمْ عَلَى دِينِكُمْ، فَقَدْ رَأَيْتُ

"Sungguh aku mengatakan perkataanku tadi hanya untuk menguji kalian pada kekokohan kalian di atas agama kalian, sungguh aku telah menyaksikan kekokohan kalian."
Dengan ucapannya tersebut, membuat umatnya semakin berlebihan kepadanya hingga sampai berbuat syirik kepadanya:

 فَسَجَدُوا لَهُ وَرَضُوا عَنْهُ، فَكَانَ ذَلِكَ آخِرَ شَأْنِ هِرَقْلَ

"Lalu mereka sujud kepadanya dan ridhâ kepadanya, itulah akhir dari perkaranya Hiraklius."
Yakni mati di atas kekâfirannya.

Adapun 'ulamâ millah ('ulamâ agama) maka dia akan leluasa menyuarakan kebenaran, karena tidak ada ikatan dan keterikatan dengan daulah maupun ummah, Wabillâhit Taufîq. 

(Muhammad Al-Khidhir).

⛵️ https://t.me/majaalisalkhidhir/7960
⛵️ https://alkhidhir.com/fiqih/fenomena-ulama-masa-kini/

Rabu, 25 Oktober 2023

Ulama Sudah Berbicara akan Sebab Sebab Murtadnya " Pemberi udzur Kejahilan bagi Pelaku Peribadahan kepada Selain Allah kemudian Menetapkan Pelaku peribadahan Tersebut Sebagai Muslim "

Ulama Sudah Berbicara akan Sebab Sebab Murtadnya " Pemberi udzur Kejahilan bagi Pelaku Peribadahan kepada Selain Allah kemudian Menetapkan Pelaku peribadahan Tersebut Sebagai Muslim ". 

1. Tidak mewujudkan ashlud dien wa qa'idatuhu. Ini disampaikan oleh Syaikh Muhammad bin Abdilwahab dan Syaikh Abdurrahman bin Hasan dan Syaikh Sulaiman bin Sahman.
2. Tidak mewujudkan rukun atau syarat sah kalimat tauhid yaitu kufur kepada taghut. Ini disampaikan oleh Syaikh Muhammad bin Abdilwahab, Sebagian ulama dakwah Najed dan Syaikh Shalih bin Fawzan Al Fawzan.
3. Tidak mewujudkan ma'na tadhammun bahkan ma'na mutabaqah kalimat tauhid. Ini disampaikan oleh syaikh Abdurrahman bin Hasan dan Syaikh Abdullatif bin Abdurrahman bin Hasan.
4. Menyelisihi Qur'an Sunnah dan Ijma'. Ini disampaikan oleh Syaikh Abdullah Aba Butain dan Syaikh Abdurrahman As Se'di.
5. Menyelisihi ijma'. Ini disampaikan oleh syaikh Muhammad bin Abdulwahab dan syaikh Sulaiman bin Sahman.
6. Menyelisihi perkara dzahiroh dalam dien yang secara dharurah telah dimaklumi. Ini disampaikan oleh syaikhul Islam Ibnu taimiyah dan syaikh Sulaiman bin Sahman.
7. Melanggar pembatal ke 3 dari 10 pembatal ke islaman yang telah disepakati ulama. Ini disampaikan oleh syaikh Shalih bin Fawzan Alfawzan.
8. Ke-jahmiyahan ekstrim. Ini disampaikan oleh syaikhul islam ibnu taimiyah dan ibnul qayyim.
9. Kejahilan terhadap tauhid ashlu dien. Ini disampaikan oleh syaikh Abdurrahman bin Hasan, syaikh Ibnu Baz, syaikh Ibnul Utsaimin dan syaikh Abdullah Al Jarbu'.[10 juni 2019]
10. Kejahilan terhadap hakikat Islam dan hakikat apa yang dibawa oleh seluruh Rasul. Ini disampaikan oleh tiga masyayikh Abdullah bin Abdullatif, Ibrahim bin Abdullatif dan Sulaiman bin Sahman.

Oleh : Ustadz Jabir Abu Unaisah 
Tanggal : 7 Juni 2023
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid032HqCDPkCVnKcXdnLHMnnWHqXbfu8xmA1oFpzckCVKrWuGT8wfVxUcCFPyunXLSwVl&id=100015685594811&mibextid=Nif5oz

Selasa, 24 Oktober 2023

بسم الله الرحمن الرحيم Semoga ALLAH memberikan hukum yang pantas atas semua orang yang memiliki ilmu yang pengecut pecundang penakut آمينSemoga ALLAH memberikan hukum yang benar-benar memang pantas atas semua orang yang memiliki ilmu yang menyembunyikan ilmu mereka آمينSemoga ALLAH memberikan Muslimin Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Al-Ghuroba Ath-Thoifah Al-Manshuroh yang sesungguhnya pengganti yang lebih baik daripada orang-orang yang disebutkan sebelumnya dan mengampuni semua dosa mereka آمين


بسم الله الرحمن الرحيم 

Semoga ALLAH memberikan hukum yang pantas atas semua orang yang memiliki ilmu yang pengecut pecundang penakut 

آمين
Semoga ALLAH memberikan hukum yang benar-benar memang pantas atas semua orang yang memiliki ilmu yang menyembunyikan ilmu mereka 
آمين

Semoga ALLAH memberikan Muslimin Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Al-Ghuroba Ath-Thoifah Al-Manshuroh yang sesungguhnya pengganti yang lebih baik daripada orang-orang yang disebutkan sebelumnya dan mengampuni semua dosa mereka 

آمين

Minggu, 22 Oktober 2023

Diantara Akidah Sunnahويستوي في الخروج بهذا الشرك عن الدين المجاهر به ككفار قريش وغيرهم والمبطن له كالمنافقين المخادعين الذين يظهرون الإسلام ويبطنون الكفر . إهـ من أعلام السنة المنشورة صـ ٢٢ لحافظ الحكمي رحمه الله.Syirik akbar, baik orang - orang yang terang - terangan melakukannya seperti kaum kafir Quraisy dan selain mereka, ataupun yang sembunyi - sembunyi melakukannya seperti kaum munafik para penipu yang menampakkan Islam tetapi menyembunyikan kekafiran, maka statusnya adalah sama, yaitu keluar dari Islam._ [ syaikh Hafidz Hakami dalam kitab A'lamus Sunnah hal. 22 cet. Darul Furqan ]

Mau terang terangan, mau sembunyi sembunyi, yang namanya pelaku syirik akbar sudah murtad dari Islam. Ini perkara akidah yang disepakati seluruh ulama dan termasuk perkara agama yang seluruh lapisan umat dihukumi mengetahuinya.

Oleh : Ustadz Jabir Abu Unaisah 
Tanggal : 1 Oktober 2020
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02ZGfXEAju39YnsVt3q6TGJUf6hqw6nQTh7XS5sn87xsGrPcbSEY3WdMaTUU2Gq5EYl&id=100015685594811&mibextid=Nif5oz

=====

Diantara Akidah Sunnah

ويستوي في الخروج بهذا الشرك عن الدين المجاهر به ككفار قريش وغيرهم والمبطن له كالمنافقين المخادعين الذين يظهرون الإسلام ويبطنون الكفر . إهـ من أعلام السنة المنشورة صـ ٢٢ لحافظ الحكمي رحمه الله.

Syirik akbar, baik orang - orang yang terang - terangan melakukannya seperti kaum kafir Quraisy dan selain mereka, ataupun yang sembunyi - sembunyi melakukannya seperti kaum munafik para penipu yang menampakkan Islam tetapi menyembunyikan kekafiran, maka statusnya adalah sama, yaitu keluar dari Islam._ [ syaikh Hafidz Hakami dalam kitab A'lamus Sunnah hal. 22 cet. Darul Furqan ]

Oleh : Ustadz Jabir Abu Unaisah 
Tanggal : 1 Oktober 2017
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0KB7s2DhCh9e1hM1677ChM8CkVyV45XWrNEBjxd49nosq5kRx2oGWnJRkLjhR9z33l&id=100015685594811&mibextid=Nif5oz

Ini Ayat Bara'ah bukan Ayat Toleransi !!Rasulullah bahkan bersabda : " Bacalah surat Al Kafirun, sesungguhnya ia adalah bara'ah dari kesyirikan ". Riwayat Tirmidzi dll. Bara'ah artinya berlepas diri meninggalkan agama selain Islam, meyakini kebatilannya dan meyakini kafirnya pemeluknya. Al Hafidz Ibnu Katsir mengatakan dalam tafsirnya : { لكم دينكم ولي دين } Rasulullah berkata kepada mereka { Bagi kalian agama kalian dan bagiku agamaku } sama seperti firman Allah { Dan jika mereka tidak mempercayaimu, maka katakanlah bagiku amalku dan bagimu amalmu, kalian berlepas diri dari apa yang aku amalkan dan aku berlepas diri dari apa yang kalian amalkan } juga firmanNya { bagi kami amal kami dan bagi kalian amal kalian }. Al Bukhari berkata { bagi kalian agama kalian } yaitu agama kafir { dan bagiku agamaku } yaitu agama Islam

Ini Ayat Bara'ah bukan Ayat Toleransi !!

Rasulullah bahkan bersabda : " Bacalah surat Al Kafirun, sesungguhnya ia adalah bara'ah dari kesyirikan ". Riwayat Tirmidzi dll. 
Bara'ah artinya berlepas diri meninggalkan agama selain Islam, meyakini kebatilannya dan meyakini kafirnya pemeluknya. 

Al Hafidz Ibnu Katsir mengatakan dalam tafsirnya : 
{ لكم دينكم ولي دين } 

Rasulullah berkata kepada mereka { Bagi kalian agama kalian dan bagiku agamaku } sama seperti firman Allah { Dan jika mereka tidak mempercayaimu, maka katakanlah bagiku amalku dan bagimu amalmu, kalian berlepas diri dari apa yang aku amalkan dan aku berlepas diri dari apa yang kalian amalkan } juga firmanNya { bagi kami amal kami dan bagi kalian amal kalian }. Al Bukhari berkata { bagi kalian agama kalian } yaitu agama kafir { dan bagiku agamaku } yaitu agama Islam.

Oleh : Ustadz Jabir Abu Unaisah 
Tanggal : 6 Mei 2021
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid021mFZKh7xnov1pQTptUTjf5Unsdn1ARRwTHQQWJkFntfa6F4zaVzE8PCPrL8wvzyNl&id=100015685594811&mibextid=Nif5oz

Jumat, 20 Oktober 2023

ا لله وإنا إليه راجعون"Sungguh kita adalah milik Allâh dan sungguh kita hanya kepada-Nya kita akan kembali."Telah wafat Al-'Allâmah Dr. 'Abdurrahîm Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih (umur 90 tahun), beliau telah menulis beberapa kitâb, di antaranya kitâb "Durûsul Lughatil 'Arabiyyah". Semoga Allah menerima amal kebaikan beliau, mengampuni dosa-dosa beliau dan memasukkan beliau ke dalam Jannah-Nya.Pada hari ini santri baru di Majaalis kita merasa senang karena dapat kita bukakan kajian kitâb "Durûsullughah Al-'Arabiyyah". Kita tanpa mengira bertepatan dengan wafatnya penulis kitâb tersebut. Semoga Allâh menjadikan kitâb "Durûsullughah Al-'Arabiyyah" sebagai amal jâriyah bagi penulisnya dan yang mengajarkannya. (Muhammad Al-Khidhir)



إنا لله وإنا إليه راجعون

"Sungguh kita adalah milik Allâh dan sungguh kita hanya kepada-Nya kita akan kembali."

Telah wafat Al-'Allâmah Dr. 'Abdurrahîm Rahmatullâh 'Alainâ wa 'Alaih (umur 90 tahun), beliau telah menulis beberapa kitâb, di antaranya kitâb "Durûsul Lughatil 'Arabiyyah". Semoga Allah menerima amal kebaikan beliau, mengampuni dosa-dosa beliau dan memasukkan beliau ke dalam Jannah-Nya.

Pada hari ini santri baru di Majaalis kita merasa senang karena dapat kita bukakan kajian kitâb "Durûsullughah Al-'Arabiyyah". Kita tanpa mengira bertepatan dengan wafatnya penulis kitâb tersebut. Semoga Allâh menjadikan kitâb "Durûsullughah Al-'Arabiyyah" sebagai amal jâriyah bagi penulisnya dan yang mengajarkannya. 

(Muhammad Al-Khidhir).

⛵️ https://t.me/majaalisalkhidhir/8188

Pernyataan " Agama milik Allah, dan negara milik manusia " ini kekeliruan fatal. Tetapi yang benar " Agama milik Allah, dan negara juga milik Allah " sebagaimana Allah berfirman : { Bumi ini sesungguhnya adalah milik Allah, akan diwarisi oleh siapapun diantara hambaNya yang Dia kehendaki }. Bukan milik anda, tetapi bumi ini milik Allah, rakyat milik Allah, Agama milik Allah dan segalanya adalah milik Allah. Jika milik Allah, maka kita wajib berjalan diatas hukum dan aturan Allah.Ibnul Utsaimin

Pernyataan " Agama milik Allah, dan negara milik manusia " ini kekeliruan fatal. Tetapi yang benar " Agama milik Allah, dan negara juga milik Allah " sebagaimana Allah berfirman : { Bumi ini sesungguhnya adalah milik Allah, akan diwarisi oleh siapapun diantara hambaNya yang Dia kehendaki }. Bukan milik anda, tetapi bumi ini milik Allah, rakyat milik Allah, Agama milik Allah dan segalanya adalah milik Allah. Jika milik Allah, maka kita wajib berjalan diatas hukum dan aturan Allah.

Ibnul Utsaimin.

Oleh : Ustadz Jabir Abu Unaisah 
Tanggal : 26 Maret 2019
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02LyCBdCVre3Nws1g4rKa9wWfExBw5vuemZMjTPLA43ermohbtTBpauqqq57wb7enzl&id=100015685594811&mibextid=Nif5oz

إنا لله وإنا إليه راجعونTelah wafat Syaikh Dr. Vaniyambadi Abdurrahim رحمه الله penulis kitab Durusul Lughatil 'Arabiyyah maghrib semalam. Semoga Allah menerima kebaikan-kebaikan beliau, mengampuni dosa-dosanya, dan memasukkan beliau ke dalam Jannah-Nya



إنا لله وإنا إليه راجعون

Telah wafat Syaikh Dr. Vaniyambadi Abdurrahim رحمه الله penulis kitab Durusul Lughatil 'Arabiyyah maghrib semalam. Semoga Allah menerima kebaikan-kebaikan beliau, mengampuni dosa-dosanya, dan memasukkan beliau ke dalam Jannah-Nya.

Apa sih manhaj si Abu Hanifah Jandriadi Yasin itu ?


Apa sih manhaj si abu Hanife itu ?

Entah mengapa, saya yang bukan siapa-siapa gak penting ini namun ditanya oleh sebagian kepoiyyun kepada beberapa rekan, dan ada juga yang berani langsung bertanya ke saya. 

Saya hanya kepala keluarga, ayah dari anak-anak, suami (jangan ditanya dari berapa istri), hanya pedagang, pembelajar ilmu agama biasa kelas recehan. 

Kok bisa ngajar ? 
Belajar dimana ?

Yang pertama dahulu, saya mengajar dahulu di semacam Ma'had nya rekan saya al-akh ust. Ali Subana hafizhahullah dirumah belajar beliau saat di di pd. ungu permai atas permintaan beliau, saya mengajar bahasa Arab dasar dan Syarah ustul tsalatsah. 

Kemudian saya mengajar di Ma'had kembali di Madrasah Al-Atsariyyah (ngabdi) atas permintaan Syaikhul Ma'had Al-Ustadz Rishki untuk mengampu beberapa pelajaran semisal nahwu, Ushul fiqih, aqidah, dan hadits.

Setelah beberapa tahun di Madrasah Al-Atsariyyah, saya resign dan merintis Ma'had baru bersama rekan-rekan di Taman Sakinah Tambun, bersama pengampu lainnya semisal Al-Ustadz Abdurrahman Fadholi, dan Al-Ustadz Abu Zakariya Muhammad Tamrin (sesama mantan pengajar di Al-Atsariyyah)

Saya belajar dimana ?
Saya hanya menempuh ilmu-ilmu dasar ataupun lanjutan kepada para guru di madrasah tradisional dan Ma'had berbasis harakah mulai dari tajwid, nahwu, sharaf, fiqih klasik, balaghah, Musthalah, Qiro'ah, ta'bir, khat dll dari berbagai guru jazahumullahu khairan. Hanya ada satu Ma'had salafi yang saya menghabiskan waktu sekian tahun disana, hingga akhirnya saya mengenal pelajaran-pelajaran aqidah semisal Al Wasithiyyah, fatwa hamawiyyah kubra, risalah tadmuriyah, Syarah ath-thawiyyah dan beberapa kitab aqidah lainnya disamping pelajaran lanjutan ushul fiqih, pelajaran lanjutan nahwu Musthalah, fiqih dll.

Kenapa saya mau mengajar ? 
Ya karena sudah diizinkan dahulu oleh guru mengajar, juga dikarenakan dengan mengajar maka akan termurajaahlah pelajaran yang telah dipelajari. Terus terang, kitab-kitab Ushul fiqih penting semisal Raudhah Nazhir, Al-Luma' yang dahulu saya pelajari mulai luntur karena tidak ada muraja'ah dan tidak mungkin saya nekat mengajar kitab-kitab tersebut, demikian pula dengan kitab Musthalah lanjutan yang tidak mungkin saya ajarkan dan terkikislah sedikit atau banyak ma'rifat tentang kitab tersebut. Namun yang paling utama ialah karena untuk meraih keridhaan-Nya. Semoga Allah senantiasa karunia kan keikhlasan.

Jadi kalau ada yang menggugat saya mengajar, maka sama sekali tidak masalah saya resign dari mengajar suapaya saya konsen dalam urusan-urusan saya yang lain, tapi izinkan saya katakan dahulu kepada anda :

1. Anda siapa ? 
Pernah mengajari saya ? Atau anda pernah menamatkan kitab-kitab yang saya pelajari bersama para guru-guru saya dahulu ? Kalau pernah sampai tamat, izinkan saya bertanya kepada anda tentang semua kitab kitab yang saya pelajari, awas kalau anda tidak paham dan tidak bisa jawab ya. Saya jewer beneran. Serius ini, siapa pun anda saya tidak perduli. Semua kita rekam nanti dalam bentuk video :D

2. Kalau menggugat saya mengajar, siapkan dong gantinya atau anda sendiri yang siap mengajar. 

Nah sekarang manhajnya bagaimana ?

Saya beraqidah seperti pemaparan para imam dan para ulama dalam kitab-kitab mereka yang telah pelajari dalam kajian-kajian bersama para guru jazahumullahu khairan. Contohnya dari kitab-kitab yang saya sebutkan sebagiannya diatas.

Afiliasi nya ?
Alhamdulillah saya dikaruniai berguru kepada para guru yang sangat membenci sikap ta'asshub fanatik buta kepada suatu golongan. Selama suatu kaum berafiliasi kepada Ahlussunah, maka saya memberikan cinta dan wala' kepada mereka karena Allah, tidak perduli apakah mereka dari media dakwah ini, grup kajian itu. Semoga Allah senantiasa menjaga diri kita dari sikap jelek ta'asshub khas hizbiyyun.

Apa urusan saya dengan pernyataan jelek mereka yang mengatakan wajib berafiliasi kepada salah satu dari sekian komunitas dari ahlus Sunnah. Kalau tidak maka tidak dianggap, kamu hizby mubtadi' ?Kokoh lembeknya manhaj seseorang itu ialah berdasarkan mauqifnya yang selaras/tidak dengan penjelasan para ulama salaf dikitab-kitab mereka, bukan hanya sekadar selaras dengan sebuah komunitas dakwah.

Anda belajar, membaca kitab atau bahkan anda mengajar dari kitab-kitab ulama tentang Al-Wala' wal Bara' ialah untuk diamalkan, bukan hiasan semata sebagai bahan gaya-gayaan didepan banyak orang atau supaya "dianggap". Allahu Al Musta'an

Saya cukupkan saja sedikit goresan status ini, bukan dalam rangka mengklarifikasi...
apalah saya ini pakai klarifikasi segala. 

Barakalllah fikum

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin 
Tanggal : 7 Juli 2017
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=317775765343075&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

Saya sendiri bagaimana sang majhul ?

Mereka yang bertanya kepadamu "Siapa guru ustadzmu, belajar dimana dia sebelum berdakwah ?", Mereka itulah orang-orang yang paling tidak siap jika ditanya balik pertanyaan serupa : "Sebelum berdakwah gurumu belajar Aqidah/manhaj dengan siapa ? Sampai kitab apa belajarnya ? Belajar fiqih dimana, dengan siapa dan sampai selesai kitab apa ? Dahulu gurumu belajar Ushul dimana, dengan siapa dan sampai kitab apa ?"

Saya sudah pernah coba, ketika saya jawab pertanyaan mereka semua tentang itu kepada saya, dan ketika saya tanya balik maka ia meradang, baper dan mencak-mencak malah saya dituduh merendahkan. Padahal simpel saja, dijawab saja kalau mengetahui, kalau tidak mengetahui ya sudah. Mengapa harus marah-marah ? 

Saya sendiri bagaimana sang majhul ?
Tajwid : LTQ Al-Hikmah Mampang 
Bahasa Arab : 
I'dad lughawi al-manar (selesai 4 semester : Muhaddattsah, Ta'bir, Khat imla', Tajwid, Nahwu, Sharaf, Balaghah, Musthalah, ashwat, Qiroah)
Ajurromiyyah + amtsilah tashrifiyyah (Ust Tradisional, Ustadzuna Abdullah Banten)
Al-Mutammimah , Syarh Qathrun Nada Ibn Hisyam, Syarah Syudzur Adz-Dzahab Ibn Hisyam, Alfiyah Ibn Malik Syarh Al-Makudi....
semuanya di Madrasah Al-atsariyyah di ampu ustadzuna Abu Zakariya hafizhahullah (alumni dammaj + ma'rib)

Ushul Fiqih :
Syarah Al-Waraqat, Ushul min ilmil Ushul (Syarah ustadzuna), Al-Luma', Raudhatun Nazhir (semua diampu ust abu Zakariya)

Fiqih : 
Fathul Mu'in
Irysardul Ibad (Ustadzuna KH Zaki Umar LC)
Al-'Uddah Syarh umdah (Hanbali, madrasah al-atsariyyah)

Musthalah :
Baiquniyyah, Nukhbatul Fikar, Muqaddimah Al-Jarh wat-Ta'dil, Al-Muqizhah, Tadrib ar-rawi (semua diampu ust Abu Zakariya)

Qawaid fiqhiyyah :
Qawaid fiqhiyyah Siddiq Hasan Khan (diampu ustadzuna Ibnu Yunus Manoarfa hafizhahullah)
Manzhumah Qawaid fiqhiyyah (ustadzuna Abu Zakariya)

Ushul tafsir : Ustadzuna Ibnu Yunus 

Maqashid syariah & Tarikh Tasyri' (Ustadzuna Abu Zakariya & Ustadzuna Ibnu Yunus)

Aqidah (Madrasah Al-atsariyyah)
Syarah Ushulus Sunnah (Imam Ahamd, Humaidi), Fatwa Al-Hamawiyyah Al-Kubra, Washiyatul Kubro, Al-'Ubudiyyah, Tadmuriyyah, ath-Thahawiyyah Syarah Ibn Abil 'Izz dll
Hampir seluruh risalah Asy-Syaikh Al-Mujaddid (mujizuna wa ustadzuna Rikrik)
Dan kajian-kajian lainnya di sekitar Jabodetabek yang diluar Ma'had kami dahulu (ada yang selesai semisal aqidatus salaf wa ashabil hadits bersama Ust As-Sewed dan banyak yg tidak selesai)

Mengikuti majelis sama' bersama masyaikh yang datang ke dalam negeri saja. Sekali majhul, tetaplah majhul. 

Oia, jika ada yang bertanya "siapa yang mengizinkan si majhul ini mengajar ?" Maka jawabannya ialah guru kami sendiri dahulu di Ma'had, kami sudah diminta mengajar di pondok untuk mengampu beberapa bidang studi. Tenang saja, saya tidak akan bertanya balik "Siapa dahulu yang mengizinkan gurumu dahulu mengajar ?" Karena kamu pasti akan ngambek lagi. 

Salam majhul

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin 
Tanggal : 27 Oktober 2020
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1095302784257032&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

Kunci persatuan kaum muslimin : diatas aqidah yang satu, di atas hukum yang satu : yaitu hukum Allah bukan uu buatan manusia (Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan dalam syarah Masaail Jahiliyyah, masalah ke 30)

Kunci persatuan kaum muslimin : diatas aqidah yang satu, di atas hukum yang satu : yaitu hukum Allah bukan uu buatan manusia (Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan dalam syarah Masaail Jahiliyyah, masalah ke 30)

Kita marah, bahkan harus sangat marah terhadap kasus penghinaan Al Qur'an oleh si kafir bermulut kotor. Bahkan siapa saja yang mengaku muslim namun tenang tenang saja, tidak ada kecemburuan di hatinya bahwa agamanya dilecehkan, maka patutlah dipertanyakan keimanan orang tersebut.Walau ini menyesakkan dada kita, ada hal lain yang rupanya bermanfaat bagi kaum muslimin. Yaitu semakin terkuaknya kebejatan dan rendahnya norma budi pekerti si kafir tersebut yang membuat banyak kaum muslimin tersadar bagaimana perangai asli si kafir menjelang hari "H".Semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan dalam segala urusan kaum muslimin

Kita marah, bahkan harus sangat marah terhadap kasus penghinaan Al Qur'an oleh si kafir bermulut kotor. Bahkan siapa saja yang mengaku muslim namun tenang tenang saja, tidak ada kecemburuan di hatinya bahwa agamanya dilecehkan, maka patutlah dipertanyakan keimanan orang tersebut.

Walau ini menyesakkan dada kita, ada hal lain yang rupanya bermanfaat bagi kaum muslimin. Yaitu semakin terkuaknya kebejatan dan rendahnya norma budi pekerti si kafir tersebut yang membuat banyak kaum muslimin tersadar bagaimana perangai asli si kafir menjelang hari "H".

Semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan dalam segala urusan kaum muslimin

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin 
Tanggal : 7 Oktober 2016
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0VawTNbRcTEFQ5Ji63D7m8RTEJzqiu4TvfhE3t533WNRwJh6xopXpKBFHBbDo9KwVl&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

Lihat kurang ajarnya tenaga kerja asing dari cina, sudah numpang hidup disini, melarang pekerja pribumi beribadah, kemudian di pecat pula Kapan mereka jera apabila ini terus dibiarkan ?Share yuk ramai ramai

Lihat kurang ajarnya tenaga kerja asing dari cina, sudah numpang hidup disini, melarang pekerja pribumi beribadah, kemudian di pecat pula 

Kapan mereka jera apabila ini terus dibiarkan ?

Share yuk ramai ramai

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin 
Tanggal : 22 Mei 2017
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02zBJ1ntBAK6DTqUMQbzDgTtcSDWrRAHzcMT8LEaEfZfoEoN3gjNHBxjZ4MMv2bH15l&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

Si Nganu itu semakin hari semakin ngawur. Tidak bisa membantah secara ilmiah akhirnya menggerakkan masa untuk menghadang, membubarkan, dan berbagai tindakan anarkis lainnya. Saya sangat bersyukur kepada Allah 'azza wa Jalla atas nikmat aqidah yang Salimah dan tidak berada dibarisan Nganu

Si Nganu itu semakin hari semakin ngawur. Tidak bisa membantah secara ilmiah akhirnya menggerakkan masa untuk menghadang, membubarkan, dan berbagai tindakan anarkis lainnya. 

Saya sangat bersyukur kepada Allah 'azza wa Jalla atas nikmat aqidah yang Salimah dan tidak berada dibarisan Nganu.

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin 
Tanggal : 31 Juli 2018
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0id12XfTMZ9ZfmiuRxbLZwKLPk6daNmvrYFPZeJpt5oa4P7JQZ1tNS8jbdNjKuJnWl&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

Bos BUMN itu manhajnya kan manhaj pecinta dukun Rara, jadi doi ogah jadi sponsor formula E karena Anies gak mau pake jasa dukun Rara. Kemarin setelah perhelatan Mandalika anak² pengajian gegayaan mengecam dukun Rara, tapi gak berani mengecam dan mentahdzir yang mengundang dukun Rara. Tau deh ngaji di mana mereka, kitab Tauhidnya yang jelas beda pemahamannnya dengan Ahlus sunnah

Bos BUMN itu manhajnya kan manhaj pecinta dukun Rara, jadi doi ogah jadi sponsor formula E karena Anies gak mau pake jasa dukun Rara. 

Kemarin setelah perhelatan Mandalika anak² pengajian gegayaan mengecam dukun Rara, tapi gak berani mengecam dan mentahdzir yang mengundang dukun Rara. Tau deh ngaji di mana mereka, kitab Tauhidnya yang jelas beda pemahamannnya dengan Ahlus sunnah.

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin 
Tanggal : 10 Juni 2022
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02RfTHXDQuE4QneK9yDAKis9krHiktJBfW1hBZSjHsvjfccp5Sv2T9A4dwFLeuoXjzl&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

Rabu, 18 Oktober 2023

Mujahid bin Jabr (wafat 104 Hijriyah) رحمه الله berkata, "Sesungguhnya hewan-hewan itu melaknat para pelaku maksiat, ketika terjadi kemarau dan tertahannya air hujan, mereka akan berkata, 'ini semua hanyalah karena buruknya kemaksiatan yang dilakukan oleh anak Adam'."Sumber: al-Jawabul Kafi, (jilid 1/hal. 58)

Mujahid bin Jabr (wafat 104 Hijriyah) رحمه الله berkata, 

"Sesungguhnya hewan-hewan itu melaknat para pelaku maksiat, ketika terjadi kemarau dan tertahannya air hujan, mereka akan berkata, 'ini semua hanyalah karena buruknya kemaksiatan yang dilakukan oleh anak Adam'."

Sumber: al-Jawabul Kafi, (jilid 1/hal. 58)

=====

https://t.me/kalenderhijriyyah/1405

.

SYIRIK DALAM BERHUKUM DAN SYIRIK DALAM BERIBADAH BERMAKNA SATU

SYIRIK DALAM BERHUKUM DAN SYIRIK DALAM BERIBADAH BERMAKNA SATU

Syaikh Muhammad Amin asy-Syinqithi rahimahullah berkata:

“Ketahuilah wahai saudara-saudaraku, bahwa syirik kepada Allah di dalam hukum-Nya dan syirik dalam ibadah kepada-Nya, semuanya bermakna satu. Tidak ada beda diantara keduanya sama sekali. Maka barangsiapa mengikuti sistem selain daripada sistem Allah, hukum selain daripada hukum Allah, dan undang-undang yang menyelisihi syari’at Allah, siapa yang berbuat demikian, dengan orang yang beribadah pada patung dan sujud pada berhala, tidak ada beda diantara keduanya sama sekali ditinjau dari satu dari berbagai sisi. Keduanya adalah satu, keduanya musyrik kepada Allah. Yang ini syirik di dalam ibadah, yang ini syirik di dalam hukum, keduanya sama.”

[Tafsir Adhwa’ul Bayan]

Evolusi Capal & Simbol Capal

EVOLUSI CAPAL

Mutakhir ini terdapat sebahagian kelompok yang menggunakan simbol capal pada kopiah mereka sebagai cara menzahirkan rasa cinta kepada Nabi ﷺ. 

Walhal perlu ditegaskan bahawa simbol capal ini tiada asasnya dalam ajaran Islam sama sekali. 

Menzahirkan rasa cinta Nabi ﷺ bukan dengan bersimbol-simbol sebaliknya dengan beramal dengan Sunah Nabi ﷺ sepenuhnya dan berpegang teguh kepadanya. 

Termasuk dalam erti menghayati Sunah Nabi ﷺ ialah dengan meninggalkan rekaan dan tokok tambah yang diada-adakan dalam Agama sebagaimana sabda Nabi ﷺ: 

مَنْ ‌أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ، فَهُوَ رَدٌّ.

“Barangsiapa mengada-adakan SESUATU YANG BAHARU dalam urusan kita ini (AGAMA) maka ia adalah TERTOLAK".

Hadis sahih. Riwayat Bukhari dan Muslim.

Jelas bahawa simbol capal merupakan perkara baharu dalam Agama yang sewajarnya ditolak dan ditinggalkan.  

Ia bukan cara yang benar menzahirkan rasa cinta Nabi ﷺ.

Simbol Capal: Akidah atau Ibadah? 
https://www.facebook.com/idrissulaiman/posts/10218705213373311

https://www.facebook.com/idrissulaiman/posts/10220858919094608

Kini penggunaan simbol capal semakin hari semakin merunsingkan. 

Jika pada awalnya ia hanya digunakan pada kopiah, ia kemudian dikomersialkan pada topi yang dipakai anak-anak muda. Setelah itu ada yang menggunakannya pada kenderaan mereka dalam bentuk stiker dan ada yang meletakkannya di mehrab masjid dalam bentuk ukiran. 

Beberapa hari lepas, tular di media sosial simbol capal diletakkan pada keranda. 

Perhatikan bagaimana simbol capal ini berevolusi. 

Sikit-sikit semakin lama ia bertambah sulit. 

Kita khuatir tidak lama lagi akan ada yang menjadikan simbol capal ini sebagai rantai leher bagi menzahirkan kezuhudan dan pengabdian sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan Kristian dengan simbol bintang Daud dan salib mereka. Nauzubillah. 

Jangan pula waktu itu masih menganggap ia remeh. 

Jika simbol capal pada kopiah diaanggap lambang kejahilan, penggunaan rantai leher capal boleh dinggap tangkal lambang kesyirikan. Lagi bahaya dan berat.

Daripada ALLAH jua kita memohon petunjuk dan perlindungan. 

Idris bin Sulaiman
Kajang
Bertindak sebelum parah
18 Rejab 1442H / 2 Mac 2021 
https://www.facebook.com/idrissulaiman

Oleh : Ustadz Idris bin Sulaiman
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10221766763430149&id=1588241794&mibextid=Nif5oz

=====

SIMBOL CAPAL 

Sejak kebelakangan ini masyarakat Islam dalam negara diperkenalkan dengan SIMBOL CAPAL - simbol selipar yang merujuk kepada selipar Nabi sallalahu alaihi wasallam. 

SIMBOL ini bertujuan untuk menzahirkan rasa CINTA NABI. 

Persoalan di sini, sejauh mana SIMBOL CAPAL ini selari dengan SYARIAT dan adakah ia benar-benar boleh dijadikan sebagai kayu ukur CINTA NABI?

Jika diperhatikan secara dekat, AJARAN ISLAM dibahagikan kepada AKIDAH dan IBADAH. 

Dalam masa yang sama UMAT ISLAM diperintahkan supaya BERTAKWA.

TAKWA menjurus kepada erti MELAKSANAKAN SURUHAN dan MENJAUHI LARANGAN. 

Perkara ini sering ditekankan di awal khutbah Jumaat setiap minggu oleh khatib.

Persoalan di sini, SIMBOL CAPAL termasuk dalam kategori mana? AKIDAH atau IBADAH? 

Adakah SYARIAT ISLAM mengajar supaya kita BERIMAN dengan SIMBOL CAPAL?

Atau adakah SYARIAT ISLAM memerintahkan supaya kita MELETAKKAN / MENGGANTUNGKAN SIMBOL CAPAL ini di rumah, kenderaan, pakaian dan sebagainya?

Jawapannya, TIADA sama sekali nas-nas AL-QURAN atau HADIS yang menyatakan sedemikian. 

Dengan kata lain, SIMBOL CAPAL ini hanyalah REKAAN dan DIADA-ADAKAN lalu diketengahkan kepada masyarakat ISLAM sebagai sebahagian daripada AJARAN AGAMA.

Perlu ditegaskan di sini bahawa syariat Islam BUKAN sekadar SIMBOL. 

Malah dalam ISLAM TIDAK ADA SIMBOL-SIMBOL. Dalam agama lain ada tetapi dalam ISLAM TIDAK ADA. 

SYARIAT ISLAM menekankan supaya kita BERAMAL bagi membuktikan KETAKWAAN kita. 

TIDAK MEMADAI dengan kita sekadar meletakkan / memakai SIMBOL. 

Demikian juga dalam soal CINTA NABI. 

Kita perlu MEMBUKTIKAN CINTA NABI dengan BERAMAL sejajar dengan SUNAH NABI. 

Malah termasuk dalam PEMBOHONGAN dan SIFAT MUNAFIK apabila seseorang itu mendakwa CINTA NABI tetapi dalam masa yang sama dia MENYALAHI SUNAH NABI dengan melakukan pelbagai amalan TOKOK TAMBAH dan REKA-REKAAN yang diada-adakan dalam AGAMA yang NABI dan para SAHABAT tidak pernah melakukannya. 

Walhal para SAHABAT LEBIH FAHAM dan LEBIH BERTAKWA daripada kita. 

Adakah anda mahu mendakwa LEBIH FAHAM dan LEBIH BERTAKWA daripada para SAHABAT dalam soal CINTA NABI??? 

Saya khuatir trend SIMBOL CAPAL ini lebih menyerupai orang-orang KRISTIAN yang menggunakan SIMBOL SALIB. 

Jangan pula esok nanti ada pula anak muda Islam memakai RANTAI LEHER SIMBOL CAPAL – nauzubillah – kononnya sebagai tanda CINTA NABI. 

Realitinya mereka hanya tasyabbuh menyerupai orang-orang KRISTIAN sedangkan Nabi bersabda: 

“Barang siapa MENYERUPAI sesebuah kaum maka dia tergolong dalam kalangan mereka.”

Sahih. Riwayat Imam Ahmad.

Daripada ALLAH jua kita memohon petunjuk dan perlindungan. 

Idris bin Sulaiman
Kajang
12 Rejab 1441H / 7 Mac 2020 
https://www.facebook.com/idrissulaiman

Oleh : Ustadz Idris bin Sulaiman 
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10218705213373311&id=1588241794&mibextid=Nif5oz

Termasuk ber politik syar'i adalah meninggalkan politik tidak syar'i

 


بسم الله الرحمن الرحيم 

Sumber foto ini ada di : 
https://www.facebook.com/profile.php?id=100009336280833&mibextid=ZbWKwL

Selasa, 17 Oktober 2023

JIHAD TANPA IZIN WALIYUL AMRI

JIHAD TANPA IZIN WALIYUL AMRI

Jihād tanpa seizin walīyul amri, hukumnya makrūh, tidak harām, apalagi mengeluarkan seseorang dari Ahlus Sunnah. Ini adalah pendapat madzhab Imām Asy-Syāfi’īy, sebagaimana termaktub dalam Al-Minhāj Lin-Nawāwī (lihat gambar).

Kemakrūhan ini berlaku, bila:
1. Ulil amri tersebut sah secara syar’īy.
2. Jihād tersebut thalab (ofensif/masuk ke wilayah orang kāfir), bukan difa’ (defensif/mempertahankan wilayah). Adapun bila jihād tersebut difa’, maka hukumnya fardhu ‘ain dan tidak perlu meminta izin kepada siapapun.
Wallāhu a’lām.

(✒️Ustadz Muhammad Laili Al-Fadhli)

Jihad thalab tanpa izin ulil amri syar'i makruh dalam madzhab Syafi'i bukan haram. Bahkan kemakruhan bisa hilang alias mubah pada beberapa kondisi. Belajarlah fiqih jihad dari kitab-kitab fiqih para ulama salaf dalam 4 madzhab. Terlebih lagi dalam jihad difa' (bertahan ketika dijajah atau diserang musuh), maka tidak berlaku semua syarat yang berlaku pada jihad thalab.Pembahasan jihad bersama pemimpin yang baik maupun fajir dalam kitab-kitab aqidah adalah Pembahasan global yang perinciannya dalam kitab-kitab fiqih. Namun sayang, sebagian ustadz yang memang tidak pernah menamatkan kitab-kitab fiqih dihadapan guru fiqih berbicara fiqih jihad tanpa ilmu hingga tidak ada aroma ilmu sama sekali dalam bahasan mereka, dianggap hebat oleh pengikutnya namun membuat yang paham tercengang heran. Coba saja yang mengilzam jihad secara mutlak harus bersama ulil amri, berani ndak sang pengilzam tersebut diskusi ilmiah dihadapan kitab-kitab fiqih jihad ?

Jihad thalab tanpa izin ulil amri syar'i makruh dalam madzhab Syafi'i bukan haram. Bahkan kemakruhan bisa hilang alias mubah pada beberapa kondisi. Belajarlah fiqih jihad dari kitab-kitab fiqih para ulama salaf dalam 4 madzhab. Terlebih lagi dalam jihad difa' (bertahan ketika dijajah atau diserang musuh), maka tidak berlaku semua syarat yang berlaku pada jihad thalab.

Pembahasan jihad bersama pemimpin yang baik maupun fajir dalam kitab-kitab aqidah adalah Pembahasan global yang perinciannya dalam kitab-kitab fiqih. Namun sayang, sebagian ustadz yang memang tidak pernah menamatkan kitab-kitab fiqih dihadapan guru fiqih berbicara fiqih jihad tanpa ilmu hingga tidak ada aroma ilmu sama sekali dalam bahasan mereka, dianggap hebat oleh pengikutnya namun membuat yang paham tercengang heran. 

Coba saja yang mengilzam jihad secara mutlak harus bersama ulil amri, berani ndak sang pengilzam tersebut diskusi ilmiah dihadapan kitab-kitab fiqih jihad ?

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin 
Tanggal : 18 Oktober 2023
Sumber :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1825781007875869&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

Makna syahadat Muhammad Rasulullah ialah mentaati beliau dari segala yang beliau perintahkan, membenarkan segala yang beliau kabarkan, menjauhi segala hal yang beliau larang dan beliau cegah, dan ALLAH tidak diibadahi melainkan dengan apa yang beliau syariatkan.Asy-Syaikh Abdullah Al-Fauzan mengomentari, "Begitu banyak orang yang tidak menghiraukan makna syahadat ini. Orang tersebut mengucapkannya setiap kali ia shalat (membacanya dalam tahiyyat-pent) maupun mendengarnya ketika adzan berkumandang. Ia bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah namun ia tidak merealisasikan (makna) syahadat tersebut dalam setiap amal dan aktifitasnya."[Hushulul Ma'mul hal. 128]

Makna syahadat Muhammad Rasulullah ialah mentaati beliau dari segala yang beliau perintahkan, membenarkan segala yang beliau kabarkan, menjauhi segala hal yang beliau larang dan beliau cegah, dan ALLAH tidak diibadahi melainkan dengan apa yang beliau syariatkan.

Asy-Syaikh Abdullah Al-Fauzan mengomentari, "Begitu banyak orang yang tidak menghiraukan makna syahadat ini. Orang tersebut mengucapkannya setiap kali ia shalat (membacanya dalam tahiyyat-pent) maupun mendengarnya ketika adzan berkumandang. Ia bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah namun ia tidak merealisasikan (makna) syahadat tersebut dalam setiap amal dan aktifitasnya."

[Hushulul Ma'mul hal. 128]

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin 
Tanggal : 21 Februari 2018
Sumber : https://m.facebook.com/photo.php?fbid=410147266105924&id=100013319622062&set=a.132698470517473&mibextid=Nif5oz

"Wajib bagi orang yang berilmu untuk semangat dan jangan sampai ahli batil lebih semangat daripada mereka. Bahkan wajib bagi mereka untuk lebih semangat dari ahli batil di dalam menampakkan kebenaran, berdakwah kepadanya dimana pun mereka berada; dijalan, mobil, pesawat, kendaraan, rumah dan dimana pun ia berada.

Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz رحمه الله berkata : 

"Wajib bagi orang yang berilmu untuk semangat dan jangan sampai ahli batil lebih semangat daripada mereka. Bahkan wajib bagi mereka untuk lebih semangat dari ahli batil di dalam menampakkan kebenaran, berdakwah kepadanya dimana pun mereka berada; dijalan, mobil, pesawat, kendaraan, rumah dan dimana pun ia berada. (Majmu' Fatawa Ibnu Baaz 9/223)

Setiap kali ada rekan yang membawa ke al-hasan temannya yang ia dakwahi (bukan saya yang mendakwahi) untuk masuk Islam dan mengucapkan dua kalimat syahadat, selalu kita tekankan kepada orang yang masuk Islam tersebut akan makna dan konsekuensi dua kalimat syahadat. Penting sekali untuk menanamkan kepada muallaf tentang dua rukun kalimat syahadat : nafyu & itsbat, nafyu yaitu menafikan / mengingkari / mengkafirkan segala peribadatan yang diberikan kepada selain Allah dan pelakunya serta menetapkan bahwa peribadatan hanya diberikan kepada Allah semata, tidak boleh kepada makhluk hatta kepada malaikat atau nabi sekalipun. Fenomena artis masuk Islam, namun dibimbing oleh kaum pluralis / liberalis, akhirnya ia tidak paham kalimat syahadat yang ia ucapakan dan segala konsekuensinya. Contohnya si dedcorb yang kemarin kita senang akan keislamannya (kita hanya menilai berdasarkan yang zhahir). Saat ini ternyata malah ia menjadi corong dan ikut mengkampanyekan agama pluralisme atas dalih-dalih kebinekaan dan menjauhi sikap radikalisme

Setiap kali ada rekan yang membawa ke al-hasan temannya yang ia dakwahi (bukan saya yang mendakwahi) untuk masuk Islam dan mengucapkan dua kalimat syahadat, selalu kita tekankan kepada orang yang masuk Islam tersebut akan makna dan konsekuensi dua kalimat syahadat. Penting sekali untuk menanamkan kepada muallaf tentang dua rukun kalimat syahadat : nafyu & itsbat, nafyu yaitu menafikan / mengingkari / mengkafirkan segala peribadatan yang diberikan kepada selain Allah dan pelakunya serta menetapkan bahwa peribadatan hanya diberikan kepada Allah semata, tidak boleh kepada makhluk hatta kepada malaikat atau nabi sekalipun. 

Fenomena artis masuk Islam, namun dibimbing oleh kaum pluralis / liberalis, akhirnya ia tidak paham kalimat syahadat yang ia ucapakan dan segala konsekuensinya. Contohnya si dedcorb yang kemarin kita senang akan keislamannya (kita hanya menilai berdasarkan yang zhahir). Saat ini ternyata malah ia menjadi corong dan ikut mengkampanyekan agama pluralisme atas dalih-dalih kebinekaan dan menjauhi sikap radikalisme.

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin 
Tanggal : 1 Mei 2021
Sumber :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02wc7U1ZvpUhPeQoyyF7qJDnEqwq1TRt5hCrPnTWypU8wFUzFguPs2edAXHmqnzdhvl&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

Konflik Ushul

*Tambahan sedikit

Asy-Syaikh Abdullah Al-Fauzan hafizahullah menuturkan tatkala beliau mengurai ulasan para ulama mengapa mubah bisa masuk kedalam Ahkam taklifiyah dalam ranah ushul fiqih :

وهذا الإشكال مبني على أن أحكام الشريعة كلها تكاليف ومشقات 

"Masalah ini muncul karena dilandasi oleh pernyataan bahwa hukum-hukum syari'at, semuanya adalah segala pembebanan dan kesukaran.

وهذا فيه نظر؛ فإنَّ وَصْفَ أوامر الله ونواهيه بأنها تكاليف قول مستحدث 

"Maka penyataan ini perlu ditinjau kembali, karena mensifati segala perintah dan larangan Allah dengan pembebanan dalam syari'at adalah pendapat yang baru (diada-adakan)."

أول من استعمله المعتزلة، ولا يصح إطلاقه على جميع الأحكام الشرعية، فإن كثيراً من الفروض والواجبات فضلاً عن المباحات ليست تكاليف ولا مشقات؛ بل هي راحة وهداية ونور، وقد وصف الله تعالى أحكام شرعه باليسر ونفى عنها الحرج.

"Yang pertama kali menggunakan istilah tersebut ialah kaum mu'tazilah. Tidak dibenarkan mengglobalkannya (istilah taklif) keseluruh hukum-hukum syariat. Maka mayoritas kewajiban-kewajiban, terutama lagi segala hal yang mubah tidaklah dikategorikan sebagai beban dan wujud kesukaran beragama. Justru hukum-hukum syariat tersebut adalah : menyenangkan, hidayah, dan nur. Allah telah mensifati hukum-hukum syariat Nya dengan kemudahan, dan Dia menafikan kesulitan dari syari'at."

يقول ابن تيمية: (ولهذا لم يجئ في الكتاب والسنّة وكلام السلف إطلاق القول على الإيمان والعمل الصالح: إنه تكليف، كما يطلق ذلك كثير من المتكلمة والمتفقهة؛ وإنما جاء ذكر التكليف في موضع النفي، كقوله تعالى: {{لاَ يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا}} [البقرة: 286] .. أي: وإن وقع في الأمر تكليف، فلا يكلف إلا قدر الوسع، لا أنه يُسَمَّى جميع الشريعة تكليفاً، مع أنها غالبها قرة العيون، وسرور القلوب، ولذات الأرواح، وكمال النعيم...

"Ibnu Taimiyah menuturkan : oleh karena itulah tidak terdapat di Al-Quran dan As-Sunnah serta pendapat para salaf yaitu menggglobalkan pernyataan bahwa iman beserta amal shalih adalah sebuah pembebanan sebagaimana pernyataan mayoritas Ahlu Kalam dan ahli fiqih. Disebutkannya lafazh "taklif (pembebanan)" didalam nash hanya terdapat ketika menafikan taklif itu sendiri semisal firman Allah : "Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai kemampuannya". Maknanya ialah : Walaupun terdapat pembebanan dalam suatu perintah, maka tidaklah Allah membebani kecuali sesuai kadar kemampuan. Bukanlah maknanya seluruh syariat dinamakan sebagai sebuah pembebanan, padahal mayoritas syari'at tersebut adalah penyejuk pandangan, kegembiraan qalbu, kelezatan jiwa, kesempurnaan nikmat dst"

Syarh Al Waraqat karya Asy-Syaikh Abdullah Al-Fauzan hal. 33-34 terbitan Maktabah Dar Al Minhaj

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin 
Tanggal : 7 Maret 2017
Sumber :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid028Rk6TXHmFeyXf3deG9YvQMP1gGnmaUkn7vjJ1cChnMfQtvsEn5wFg65ukpgwyCa9l&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

=====

Konflik Ushul
#edisi2

Salah satu Ushulul Khamsah, yaitu lima rukun aqidah Al-Mu'tazilah ialah Al-Wa'du wa Al-Wa'id (Janji dan ancaman), makna ringkasnya ialah perbuatan Allah terhadap hamba-hamba-Nya terikat dan dibatasi oleh janjinya sendiri, yaitu wajib memberi pahala berupa surga bagi orang yang melaksanakan ketaatan dan mengancam dengan siksa neraka bagi orang yang bermaksiat. Begitu pula janji Allah untuk memberikan pengampunan bagi yang mau bertaubat, maka pasti benar adanya." (Tarikh Al-Firaq Al-Islamiyyah hal. 138-139)

Mu'tazilah mengatakan bahwa seorang hamba, dialah yang menciptakan perbuatannya sendiri. Maka tatkala ia hendak mengerjakan shalat, maka dirinyalah yang menciptakan shalatnya. Maka jika seorang hamba dialah yang menciptakan perbuatannya sendiri, maka wajib bagi Allah untuk memberikan ia ganjaran pahala, karena hamba melaksanakan perbuatan tersebut dengan disertai kesukaran, maka ia memerlukan gantinya, maka wajib bagi Allah untuk menggantikannya dengan pahala. 

Maka dari sinilah munculnya istilah "Al-Ahkam At-Taklifiyyah" yang digunakan oleh kalangan ahli ushul yang memang banyak terpengaruh dari kalangan mutakallimin (mayoritas mutakallimin beraqidah mu'tazilah dan asy'ariyyah)

Lafazh "At-Taklif" pada awaamir dan nawaahiy dalam ranah ushul adalah sebuah lafazh yang biasa digunakan oleh kalangan mutakallimin dari mu'tazilah, tidak terdapat di kitabullah, sunnah, dan juga salaful ummah. Kendatipun terdapat di Al-Quran lafazh taklif, maka itupun dalam bentuk menafikan taklif itu sendiri.

لا يكلف الله نفسا إلا وسعها

Seluruh hukum-hukum syariat menurut ahlus Sunnah adalah asupan gizi qalbu, dengan hukum-hukum syariat tersebut seorang mukmin merasakan kelezatan iman, bukan masyaqqah (kesukaran, kepayahan) karena adanya taklif (pembebanan) 

Bukankah dalam beberapa ibadah terdapat masyaqqah semisal haji, puasa di terik matahari ?
Maka ahlus Sunnah tidak menafikan hal tersebut, akan tetapi mengglobalkan secara umum pada setiap perintah dan larangan adalah sebuah masyaqqah, maka inilah yang diingkari ahlus Sunnah, terlebih lagi istilah tersebut ternyata berasal dari kalangan mutakallimin yang dibangun diatas aqidah Al-Mu'tazilah

Taman Sakinah Tambun

Hamba Allah yang faqir

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin 
Tanggal : 28 Februari 2017
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0zBx2grKmdgkgQ1xpgGh3CK4m5pRAj7PBGAJvGXutm8jJeXY321eQ2rz5LphtzMVSl&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz
 

Senin, 16 Oktober 2023

hal biasa rāfidhah #houti memanfaatkan tragedi palestina buat nyari simpati dan nyari uang.

hal biasa rāfidhah #houti memanfaatkan tragedi palestina buat nyari simpati dan nyari uang.

Oleh : Ustadz Jabir Abu Unaisah 
Tanggal : 16 Oktober 2023
Sumber :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0tUVj1HRaMarg2u8P71DTPeaDC96AqzkjrB9Wc5e9CGRFV5oVEUuvRWXg7thMQHcxl&id=100015685594811&mibextid=Nif5oz

Sabtu, 14 Oktober 2023

Kemarin nuduh orang lain antek Yahudi, gak taunya diantara mereka sendiri yang datang langsung ke negeri Yahudi. Nuduh orang lain ngavling surga, ternyata diantara mereka sendiri yang jelas mengatakan selain ormasnya masuk neraka. Belum lagi kelakuan mereka yang hobinya jaga gereja, bubarkan pengajian.Bani mumet juga ternyata mereka ini

Kemarin nuduh orang lain antek Yahudi, gak taunya diantara mereka sendiri yang datang langsung ke negeri Yahudi. Nuduh orang lain ngavling surga, ternyata diantara mereka sendiri yang jelas mengatakan selain ormasnya masuk neraka. Belum lagi kelakuan mereka yang hobinya jaga gereja, bubarkan pengajian.

Bani mumet juga ternyata mereka ini

Oleh : Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin 
Tanggal : 9 Juli 2018
Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0DD2aZcYQJ1qZyvcSUu5Hj5jUfA9YmPk93YbKzqdEHAUzfa7JPYJfV3zmPxHtVBoJl&id=100013319622062&mibextid=Nif5oz

Jumat, 13 Oktober 2023

Namanya juga kebahagian dunia yang tidak lepas dari rasa lelah. Kajian "Al-Adabul Mufrad" bersama Abû Ahmad Khidhir Al-Limborî

Namanya juga kebahagian dunia yang tidak lepas dari rasa lelah. 

Kajian "Al-Adabul Mufrad" bersama Abû Ahmad Khidhir Al-Limborî. 

⛵️ https://t.me/Manhaj_Muwahhid/2270

.

Syaikh Sholih al Fauzan berkata:"Maka barangsiapa yang menyandarkan kepada kaum salaf bahwa madzhab mereka adalah tafwidh sesungguhnya dia telah berdusta dan mengada-ada atas nama mereka dan menuduh mereka melakukan sesuatu yang mereka sendiri berlepas diri darinya.” (Al-Irsyad ila Sahih Al-I’tiqad, hal. 187).

Syaikh Sholih al Fauzan berkata:

"Maka barangsiapa yang menyandarkan kepada kaum salaf bahwa madzhab mereka adalah tafwidh sesungguhnya dia telah berdusta dan mengada-ada atas nama mereka dan menuduh mereka melakukan sesuatu yang mereka sendiri berlepas diri darinya.” 

(Al-Irsyad ila Sahih Al-I’tiqad, hal. 187).

بسم الله الرحمن الرحيم Fitnah sudah lama membuat menderita muslimin diantaranya yang sangat ganas adalah seluruh madrosah jahiliyah tanpa terkecuali dan seluruh pendidikan jahiliyah walaupun diberi embel-embel "sekolah umum,sekolah formal,Taman Kanak-kanak (TK),Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),Sekolah Menengah Atas (SMA), Universitas, Sekolah Rakyat (SR),Taman Siswa,Taman Siswi,dan lain-lain" tanpa terkecuali sudahkah kalian benar-benar berusaha mati-matian atau bisa dibilang berusaha maksimal ber amar makruf nahi mungkar ber dawkah terkait madrosah jahiliyah tanpa terkecuali pendidikan jahiliyah tanpa terkecuali walaupun diberi embel-embel "sekolah umum,sekolah formal,taman kanak-kanak (TK),Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),Sekolah Menengah Atas (SMA), Universitas, Sekolah Rakyat (SR),Taman Siswa,Taman Siswi,dan lain-lain" ?Kalau kalian tidak menjalankan amar makruf nahi mungkar dakwah terhadap madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah lalu kenapa?Kalian meremehkan keburukan ini?Kalian cinta sama madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah yang di murkai dan dibenci oleh ALLAH hanya karena kalian belajar ilmu yang menentang Islam di sana?Kalian takut sama penguasa tapi tidak takut kepada ALLAH saja?Kalian takut sama orang tua kalian tapi tidak takut kepada ALLAH saja?Kalian takut sama makhluk yang pasti diciptakan oleh ALLAH tapi tidak takut sama ALLAH saja?Kalian berada di atas jalannya ulama su'u termasuk ulama su'u ummah dan ulama su'u daulah ?Takutlah kepada ALLAH saja dan ber amar makruf nahi mungkar lah dengan ilmu dan ber dakwah lah dengan ilmu Islam terhadap madrosah jahiliyah dan pendidikan jahiliyah pastinya dengan tidak meninggalkan Jihad Fisabilillah Ber takwa dan ber tawakal lah kepada ALLAH saja dan kufuri lah thoghut dan beriman lah kepada ALLAHالله المستعان والله أعلم 18 Romadhon 1445 Hijriyahhttps://t.me/Manhaj_Muwahhid/4914===بسم الله الرحمن الرحيم تقييم الشيخ المحدث مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله للمدارس الجاهلية والتعليم الجاهليةPenilaian Asy-Syaikh Al-Muhaddits Abu Abdurrohman Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله terhadap madrasah (sekolah) jahiliyah sekaligus pendidikan jahiliyah 🔻🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻🔻https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4544https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4545https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4546https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4547===بسم الله الرحمن الرحيمPerkataan dari Asy-Syaikh Abu Abdurrohman Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله dan Ustadz Abul Mundzir Jafar Shalih وفقه الله dan Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron وفقه الله dan Ustadz Yulian Purnama وفقه الله dan Ustadz Hafzan El Hadi وفقه الله ini juga membahas beberapa مدرسة (sekolah) jahiliyah pendidikan jahiliyah dan lainnya الله المستعانوالله أعلم🔻🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻⬇️⬇️🔻🔻🔻https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4339https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4340https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4341https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4342https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4343https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4344https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4345https://t.me/Manhaj_Muwahhid/4347

بسم الله الرحمن الرحيم  Fitnah sudah lama membuat menderita muslimin diantaranya yang sangat ganas adalah seluruh madrosah jahiliyah tanpa t...